Kel 12
Kel 12
Kel 12
DARI MASA KE
MASA
Latar Belakang
Teori sosial adalah kerangka kerja analitis atau paradigma, yang digunakan untuk
mempelajari dan melarang fenomena sosial. Sebagai alat yang digunakan oleh ilmuwan
sosial, teori sosial berhubungan dengan pemandangan sejarah atas validitas dan
reliabilitas metodologi yang berbeda-beda.
penyebab lahirnya teori
sosial
1. Revolusi politik yang berawal dari Revolusi Perancis
berdarah yang terjadi pada tahun 1789 tersebut membawa dampak positif dampak
negatif dalam kehidupan masyarakat. Dampak negatif terhadap masyarakat adalah
terjadinya chaos Peristiwa berdarah yang terjadi pada tahun 1789 tersebut membawa
dampak positif sekaligus dan masyarakat tidak memiliki struktur yang teratur.
4.Bangkitnya Sosialisme
Akibat besar yang ditimbulkan oleh kapitalisme mendorong Karl Marx untuk menawarkan
sistem sosialimes sebagai solusi baru. Namun demikian, ide Karl Marz yang revolusioner
tersebut ditentang oleh sosiolog lainnya seperti Max Weber dan Emil Durkheim. Kedua
tokoh tersebut memilih untuk memperbaiki sistem kapitalisme ketimbang melakukan
revolusi besar-besaran ala Karl Marx
5.Urbanisasi
Besarnya arus urbanisasi akibat revolusi industri terjadi karena kota telah menjadi
pusat pendidikan, hiburan, pendirian pabrik, dan aktivitas ekonomi. Hal ini tidak hanya
berdampak positif bagi kehidupan kota saja, namun kehidupan kota semakin banyak
terjadi kriminalitas, kelebihan penduduk, kemacetan, pengangguran, dan lain-lainnya.
Kondisi ini menarik para sosiolog untuk mengkaji kondisi tersebut sesuai keilmuan
mereka sehingga dapat menemukan solusi yang tepat.
3. Teori Pertukaran
Teori pertukaran merupakan teori perilaku sosial (behavioral). Teori ini mengangap perilaku
manusia (aktor) membentuk pola hubungan antara lingkungan terhadap aktor. Perilaku manusia
disambut reaksi dari lingkungan yang kemudian memengaruhi balik perilaku setelahnya. Jadi,
hubungannya adalah dari aktor ke lingkungan, balik lagi ke aktor. Lingkungan, baik sosial atau
fisik dimana perilaku aktor eksis, memengaruhi balik perilaku aktor. Reaksi lingkungan bisa
positif, negatif, atau netral. Jika positif, aktor cenderung akan mengulangi perilakunya di masa
depan pada situasi sosial yang serupa.
4. Teori Interaksionisme Simbolik
Dasar teori interaksionisme simbolik adalah manusia memiliki kapasitas untuk berpikir dan
pemikirannya dibentuk oleh interaksi sosial. Dalam proses interaksi, manusia mempelajari makna dan
simbol-simbol yang mengarahkannya pada kapasitas menjadi berbeda dengan lainnya. Makna dan
simbol memungkinkan manusia untuk bertindak dan berinteraksi secara berbeda, misalnya cara
orang memaknai kesuksesan berbeda-beda atau perbedaan bahasa yang digunakan setiap suku juga
berbeda.
6. Teori Strukturalisme
Teori strukturalisme menekankan pada pentingnya struktur dalam memengaruhi atau bahkan
menentukan tindakan manusia. Stuktur merupakan elemen tak kasat mata yang mengatur tindakan
seseorang. Terdapat perdebatan mengenai dimana sebenarnya struktur berada. Struktur bisa
berada di tempat yang dalam seperti pada pemikiran manusia. Ada pula yang mengatakan, struktur
berada di luar individu seperti struktur sosial berupa norma dan nilai. Pendapat lain mengatakan
struktur terdapat dalam bahasa seperti pada studi-studi linguistik. Tidak menutup kemungkinan
pula struktur berada dalam relasi antara individu dengan struktur sosial. Teori strukturalisme
meletakkan struktur sebagai faktor determinan dari tindakan sosial.
7. Teori modernisme
Teori modernisme dapat dideskripsikan melalui jargon-jargon yang muncul pada era filsafat modern
seperti, kemajuan, rasionalitas, dan kesadaran. Teori modernisme selalu berorientasi pada kemajuan
dan apapun yang mendapat label kemajuan atau progres selalu dianggap lebih baik. Sebagai contoh,
pembangunan infrastruktur sebagai proses modernisasi cenderung dilihat sebagai periode historis
yang lebih baik dibanding sebelumnya. Kondisi kekinian yang mengalami proses pembaruan
senantiasa berada dalam tahap kemajuan. Teori modernisme percaya pada perkembangan sejarah
yang linier, dari primitif menuju modern, dari keterbelakangan menuju kemajuan.