Venus Sosiologi 1

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

Teori

Fungsional
Kelompok : Venus
ANGGOTA :
01 |Adri 02 |Agnes 03 |Anita

04 |Ignasius 05 |Yekholya
SEJARAH
Teori fungsionalisme bermula dari pemikiran-pemikiran para ahli
sosiologi klasik, seperti Emile Durkheim, Herbert Spencer, dan
Vilfredo Pareto. Mereka berusaha untuk menjelaskan fenomena
sosial dengan menggunakan analogi biologis, yaitu
membandingkan masyarakat dengan organisme hidup.
Menurut Teori Fungsional, masyarakat dilihat sebagai sebuah
sistem yang saling terhubung dan memiliki fungsi. Jika fungsi
tersebut bisa dijalankan dengan tepat, maka keseimbangan sosial
akan tercipta.

Pandangan Teori Fungsional terhadap perubahan sosial:


1. Perubahan sosial dapat terjadi akibat perubahan sistem sosial
2. Perubahan sosial bisa menciptakan keseimbangan sosial baru
di Masyarakat
3. Konflik akibat perubahan sosial dianggap dapat mengganggu
keharmonisan di Masyarakat.
TEORI FUNGSIONALISME MENURUT
TALCOTT PARSONS
1. Adaptation, yaitu kemampuan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan sumber daya yang tersedia.

Fungsi ini biasanya dilakukan oleh subsistem ekonomi.

2. Goal Attainment, yaitu kemampuan masyarakat untuk menetapkan dan mencapai tujuan-tujuan kolektif. Fungsi ini

biasanya dilakukan oleh subsistem politik.

3. Integration, yaitu kemampuan masyarakat untuk menjaga kesatuan dan koordinasi antara berbagai bagian dan anggota

masyarakat. Fungsi ini biasanya dilakukan oleh subsistem hukum dan norma.

4. Latency, yaitu kemampuan masyarakat untuk mempertahankan nilai-nilai, kepercayaan, dan motivasi Yang mmendasari

tatanan sosial.
Konsep Teori Fungsionalisme
Konsep Teori Fungsionalisme
1. Struktur, yaitu pola hubungan yang stabil dan berulang antara berbagai bagian atau elemen masyarakat.
Struktur dapat bersifat formal atau informal, dan dapat berupa lembaga, kelompok, peran, status, atau
norma.
2. Fungsi, yaitu konsekuensi positif atau manfaat yang dihasilkan oleh suatu bagian atau elemen masyarakat
bagi keseluruhan sistem atau bagi bagian lainnya. Fungsi dapat bersifat manifest atau laten, yaitu dapat
disadari atau tidak disadari oleh para pelaku sosial.
3. Keseimbangan, yaitu kondisi di mana masyarakat berada dalam keadaan stabil, terintegrasi, dan harmonis.
Keseimbangan dicapai melalui mekanisme homeostasis, yaitu proses penyesuaian diri yang dilakukan oleh
masyarakat untuk mengatasi gangguan atau perubahan yang terjadi.
4. Konsensus, yaitu kesepakatan atau persetujuan mengenai nilai-nilai, tujuan, dan aturan yang berlaku dalam
masyarakat. Konsensus merupakan dasar dari integrasi sosial dan kerjasama antara berbagai bagian atau
elemen masyarakat (Nugroho, 2021).
Kritik Teori Fungsionalisme

● Teori fungsionalisme terlalu konservatif dan status quo, yaitu cenderung mempertahankan dan
membenarkan tatanan sosial yang ada, tanpa memperhatikan ketidakadilan, ketimpangan, dan konflik
yang terjadi dalam masyarakat.
● Teori fungsionalisme terlalu deterministik dan mekanistik, yaitu cenderung menganggap masyarakat
sebagai sebuah sistem yang tetap dan tidak berubah, tanpa memperhatikan peran dan kebebasan
individu dalam mempengaruhi dan mengubah masyarakat.

● Teori fungsionalisme terlalu abstrak dan spekulatif, yaitu cenderung mengandalkan asumsi-asumsi dan
konsep-konsep yang sulit diuji secara empiris, tanpa memperhatikan data dan fakta yang ada di
lapangan.Teori fungsionalisme terlalu etnosentris dan universalis, yaitu cenderung mendasarkan
analisisnya pada pandangan dan pengalaman masyarakat Barat, terutama Amerika, tanpa
memperhatikan keragaman dan spesifisitas masyarakat lain di dunia (Wirawan, 2012).
Teori teori Perubahan Sosial

1. Teori Linier
Teori Linier sering juga disebut sebagai
Teori Perkembangan atau Teori Evolusi.
Menurut Teori Linier, perubahan sosial
adalah proses yang terjadi dalam waktu
yang cukup panjang, relatif lambat dan
mengarah pada tujuan tertentu. Artinya,
nggak ada perubahan sosial yang datang
dengan sendirinya.
Tahapan Perubahan Teori Linear
1. Tahap Primitif: masyarakat belum mengenal dan menerapkan adat
istiadat, poal hidupnya masih seputar berburu dan meramu.
2. Tahap Tradisional: masyarakat telah menerapkan adat istiadat dan
sudah mulai bercocok tanam.
3. Tahap Modern: tidak lagi mengutamakan adat istiadat, melainkan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, kehidupan telah
bergantung pada industrialisasi.
Bentuk-Bentuk Teori Linear

1. Unilinier Theories of Evolution: masyarakat akan mengalami perubahan


sesuai dengan tahap-tahap tertentu. Dari bentuk yang sederhana menuju
bentuk yang sempurna atau kompleks.
2. Universal Theories of Evolution: perkembangan masyarakat tidak perlu
melalui tahap-tahap tertentu.
3. Multilinier Theories of Evolution: perubahan sosial dapat terjadi lewat
beragam atau multi cara, meskipun tetap mengarah pada tujuan yang sama
Teori Siklus
Berbeda dengan Teori Linier, menurut
Teori Siklus, perubahan sosial adalah
sebuah proses yang berulang. Maka,
perubahan yang terjadi di era digital
sekarang bisa memiliki kesamaan
dengan apa yang terjadi di masa
lampau.

Contoh Fenomena Teori Siklus

fenomena tren gaya rambut dan pakaian klasik yang kembali ngetren akhir-akhir ini di masyarakat.
Selain itu, semakin banyak pula komunitas pencinta motor klasik yang muncul. Inilah bukti bahwa
perubahan sosial itu bisa berulang.

Fenomena ini menunjukkan bahwa secara tidak sadar, masyarakat telah menghidupkan kembali
tren yang pernah ada di masa lalu.
Teori Konflik

● Menurut Teori Konflik, perubahan sosial tercipta akibat adanya pertentangan antar
kelas atau konflik. Menurut teori ini, perubahan sosial dianggap telah menciptakan
perbedaan kelas sosial di masyarakat.

● Misalnya industrialisasi yang membedakan antara kelas pemilik modal dan kelas
buruh. Akibatnya, perubahan sosial dianggap dapat menghasilkan kesenjangan.
Selain itu, konflik juga dianggap sebagai cara untuk menghasilkan perubahan
sosial.
Teori Gerakan Sosial

● Gerakan sosial adalah tindakan bersama yang terorganisasi dan didorong oleh
ketidakpuasan, tujuan, serta kepentingan yang sama.
● Dari teori ini bisa lihat bahwa suatu perubahan bisa memunculkan gerakan sosial,
begitupun sebaliknya.
● Contohnya, krisis ekonomi di suatu negara mengakibatkan banyaknya
pengangguran dan kemiskinan. Lalu, masyarakat yang nggak puas dengan kinerja
pemerintah melakukan protes yang akhirnya memicu gerakan sosial. gerakan sosial
ini nantinya juga bisa mengakibatkan perubahan sosial seperti bergantinya rezim
kekuasaan.
Teori Evolusi

● Teori evolusi beranggapan bahwa


perubahan sosial terjadi secara lambat
dan bertahap di dalam sistem
masyarakat. Masyarakat berubah dan
berkembang dari tahap peradaban
sederhana menuju tahap peradaban
yang lebih kompleks.
Macam macam Teori Evolusi

● 1. Teori Evolusi Unilinear


Kategori unilinear ini beranggapan bahwa semua masyarakat mengikuti garis yang
sama dalam perubahan sosial. Setiap masyarakat berubah dari kehidupan yang
sederhana ke yang lebih kompleks dengan masing-masing kelompok
masyarakatnya akan melewati urutan perubahan yang sama. Teori ini mempercayai
bahwa masyarakat mengalami perkembangan kebudayaan yang terus maju menuju
kehidupan yang lebih modern. Contohnya, kelompok masyarakat yang
sebelumnya primitif berubah menjadi masyarakat industri yang modern.
2. Teori Evolusi Universal
Berbeda dengan teori evolusi unilinear, kategori teori evolusi yang satu ini menyatakan bahwa
perkembangan masyarakat nggak perlu melalui suatu perubahan tertentu yang sifatnya tetap,
karena pada dasarnya kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi tertentu.
Contohnya, perkembangan masyarakat homogen menuju heterogen. Jadi, misalnya, dari yang
awalnya suatu kelompok masyarakat hanya tau satu jenis pekerjaan/profesi yang sama, kemudian
lama-kelamaan berkembang menjadi tau banyak jenis profesi.

3. Teori Evolusi Multilinear


Multilinear menggantikan cara pandang unilinear. Kategori teori evolusi multilinear ini
menyatakan bahwa perubahan sosial bisa terjadi dalam beragam cara, nggak dalam satu garis
evolusi yang sama. Tetapi dari cara-cara itu akan mengarah ke tujuan yang sama. Misalnya,
perubahan sistem mata pencaharian yang ada di masyarakat, dari sistem berburu menuju sistem
pertanian, sehingga memberikan efek ke sistem dan pola ke keluarga.
Teori Non Evolusi

● Teori non evolusioner yang sebenarnya teori ini masih juga menganut ide pokok dari
teori evolusi tetapi beberapa ahli membuat perbaikan atas ide-ide teori evolusioner yang
cenderung dalam menganalisis perubahan sosial menekankan pada pendekatan unlinear
dan teori evolusioner tidak terbukti karena tidak sesuai dengan kenyataan.
● Teori non evolusioner lebih melihat bahwa masyarakat bergerak dari tahap evolusi tetapi
proses tersebut dilihat secara multilinear artinya bahwa perubahan dipengaruhi oleh
berbagai faktor.
● Ahli dari teori non evolusioner antara lain adalah Gerhard Lenski, yang menyatakan
bahwa masyarakat bergerak dalam serangkaian bentuk masyarakat seperti berburu,
bercocok tanam, bertani dan masyarakat industri berdasarkan bagaimana cara mereka
memenuhi kebutuhan hidup mereka.
● Dalam mempelajari konsep dari Lensky maka perlu juga mempelajari konsep kunci dalam
pernyataan Lenski yaitu adanya keberlanjutan, inovasi, dan kepunahan.

1. Keberlanjutan mengacu pada kenyataan bahwa meskipun masyarakat itu mengalami


perubahan tetapi tetap ada unsur-unsur di dalamnya yang tidak berubah, misalnya peraturan
lalu lintas, sistem kalender serta sistem abjad. Unsur-unsur itu tidak berubah karena sangat
berguna dan menjawab kebutuhan semua lapisan masyarakat.
2. Inovasi dihasilkan dari penemuan-penemuan maupun proses difusi dari budaya lain. Masing-
masing masyarakat akan mempunyai tingkat inovasi yang berbeda-beda tergantung pada
seberapa banyak orang yang dapat menghasilkan inovasi, seberapa banyak orang yang
menyebarkan inovasi tersebut, seberapa penting inovasi itu bagi masyarakat yang
bersangkutan serta apakah masyarakat tersebut mau menerima ide-ide baru itu.
3. Kepunahan berarti hilangnya kebudayaan atau masyarakat itu sendiri.
Teori Modrenisasi

● Teori modernisasi bertujuan untuk menjelaskan perubahan dalam babak


kehidupan baru masyarakat dengan ciri pedesaan menuju masyarakat perkotaan.
● Fokus teori modernisasi yaitu pada kehidupan masyarakat pra modern beserta
ciri kehidupan, struktur kehidupan di berbagai aspek, dan gejala sosial.
● Teori Modernisasi merupakan satu dari empat teori utama pembangunan. Teori
ini bertujuan mempelajari proses evolusi sosial dalam masyarakat.
● Teori modernisasi berpendapat bahwa negara-negara modern lebih produktif dan
memiliki anak-anak yang berpendidikan lebih baik.
● Teori Modernisasi merupakan satu dari empat teori utama pembangunan.
● Teori ini bertujuan mempelajari proses evolusi sosial dalam masyarakat.
● Teori modernisasi berpendapat bahwa negara-negara modern lebih produktif dan
memiliki anak-anak yang berpendidikan lebih baik.Negara modern juga telah
membuktikan dengan memberikan lebih banyak kesejahteraan bagi orang
miskin.
● Teori ini ingin menjelaskan pengaruh modernisasi masyarakat, dapat merubah
tatanan sosial kearah yang lebih baik hingga menciptakan
kesejahteraan.Masyarakat modern biasanya memiliki kualitas baik dari
diferensiasi struktural sosial.
Teori Ketergantungan

● Teori ketergantungan menjelaskan bagaimana negara-negara miskin bergantung


pada negara-negara kaya. Teori ini melangkah lebih jauh dan menunjukkan bahwa
negara-negara kaya menyebabkan ketergantungan dengan cara mengganggu
stabilitas negara-negara lemah dan menyebabkan mereka membutuhkan bantuan.
Negara-negara kaya mengeksploitasi bahan baku negara-negara miskin dan
menyebabkan negara-negara tersebut berutang demi keuntungan mereka.

● Para ahli teori ketergantungan ingin menjelaskan mengapa negara-negara miskin


bergantung pada negara-negara kaya. Dalam melakukannya, mereka menyelidiki
alasan mengapa negara-negara miskin bergantung pada negara-negara kaya dan
apakah ketergantungan tersebut disebabkan oleh negara-negara miskin atau oleh
campur tangan pihak luar di negara-negara miskin.
Ciri ciri dan contoh

1. Dua kelompok negara terlibat yaitu negara maju dan negara miskin
2. Negara-negara miskin bergantung pada negara-negara kaya
3. Negara maju secara aktif menimbulkan ketergantungan
4. Negara-negara maju tertarik pada sumber daya negara-negara miskin.

Contoh teori ketergantunganNegara A memiliki bahan baku yang melimpah. Negara A


adalah negara miskin. Negara B datang dan mulai merampas sumber daya dari Negara A
dengan cara mengganggu stabilitas negara melalui berbagai hal seperti kolonialisme
atau neokolonialisme. Negara B membeli bahan baku dari negara A dengan biaya rendah
dan mengolahnya, lalu menjualnya kembali ke negara A dengan biaya tinggi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai