Laporan Praktikum Farmakognosi Bapak Fatur (Naya)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

Kelompok 3
Zahratun Nihaya (220301041)
Srififany Yakob (220301035)
Murni Fataruba (220301055)
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

Laporan Praktikum Farmakognosi ini disusun sebagai tugas akhir menyelesaikan


Praktikum Farrmakognosi dan salah satu syarat untuk mengikuti ulangan akhir
semester(UAS).
Laporan yang berjudul : Pembuatan Simplisia rimpang
kencur(Kaempferiagalanga L).
Disusun Oleh : Kelompok 3
Kelas : 2B Farmasi
Program : Diploma Tiga (D3)
Program Studi : Farmasi

Manado, 17 Juli 2023

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum

M. Fathurrachman Mantali, S.Farm., M.Farm


DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................
PENDAHULUAN .....................................................................................................
1.1. Latar belakang
MATERI 1
BAB I TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Pengertian Kencur (Kaempferia galanga L)
1.2. Klasifikasi Kencur (Kaempferia galanga L)
1.3. Kandungan Kencur (Kaempferia galanga L)
1.4. Morfologi
1.5. Khasiat tumbuhan Kencur
1.6. Pemerian simplisia rimpang Kencur (Kaempferia galanga L)
BAB II METODE KERJA
2.1. Alat dan Bahan
2.2. Cara kerja
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil pengamatan
3.2. Pembahasan
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
MATERI 2
BAB I TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Rimpang Kencur
1.2. Klasifikasi Kencur (Kaempferia galanga L)
1.3. Simplisia
BAB II METODE KERJA
2.1. Alat dan bahan
2.2. Cara kerja
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil pengamatan
3.2. Pembahasan
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembuatan simplisia :
a.simplisia yang dibuat dengan cara pengeringan
pembuatan simplisia dengan cara ini harus dilakukan dengan cepat,tetapi
pada suhu yang tidak terlalu tinggi.Pengeringan yang dilakukan dengan waktu
yang lama akan mengakibatkan simplisia yang diperoleh kurang baik
mutunya.Disamping itu pengeringan dengan suhu yang tinggi akan
mengakibatkan perubahan kimia pada kandungan senyawa aktifnya.Untuk
mencegah hal tersebut,untuk bahan simplisia yang merupakan
perajangan,sehingga diperoleh tebal irisan yang pada saat pengeringan tidak
mengalami perubahan.
b.Simplisia yang dibuat dengan proses fermentasi
proses fermentasi dilakukan dengan seksama agar proses tersebut tidak
berkelanjutan ke arah yang tidak diinginkan.
c.Simplisia yang dibuat dengan proses khusus
pembuatan simplisia dengan cara penyulingan,pengentalan eksudat
nabati,pengeringan sari air dan proses khusus lainnya dilakukan dengan
berpegang teguh dengan prinsip bahwa simplisia yang dihasilkan dengan
memiliki mutu sesuai dengan persyaratan.
d.Simplisia yang pembuatanya memerlukan air
Pati,talk dan sebagainya pada proses pembuatannya memerlukan air.Air
yang digunakan harus bebas dari pencemaran racun serangga (pastisida),kuman
patogen,logam berat dll (Dinkes,1985).

3.1 Tahap Pembuatan Simplisia


Cara pembuatan simplisia ada beberapa tahapan yaitu sortasi basah,perajangan
pengeringan,sortasi kering,pengepakan dan penyimpanan serta pemeriksaan mutu.
MATERI 1
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Pengertian Kencur (Kaempferia galanga L.)
Kencur (Kaempferia galanga L.) merupakan salah satu jenis empon-
empon atau tanaman obat. Tanaman kencur yang tergolong dalam suku temu-
temuan (Zingiberaceae) ini, juga termasuk komoditas yang memiliki prospek
pasar sangat baik. Sebab, kencur termasuk bahan baku penting dalam industri
seperti obat tradisional, kosmetika, obat herbal terstandar, saus, rokok, bumbu,
bahan makanan, dan minuman penyegar dalam maupun luar negeri. Kelebihan
lain dari kencur yaitu dalam kondisi basah, kencur yang dipanen saat berumur
lebih dari 10 bulan dapat disimpan dalam gudang selama 3–4 bulan. Sedangkan
dalam kondisi kering, dapat disimpan di gudang selama 3–4 tahun dengan
manfaat yang sama dengan kencur segar. Bahkan, harganya jauh lebih mahal,
meski bentuknya menyusut, kadar airnya berkurang, dan baunya berubah
(Anonim, 2007). Ketika akan dipanen (10 bulan setelah benih ditanam.), ternyata
harganya sedang jatuh, maka kencur tidak perlu dipanen dan tetap dibiarkan di
dalam tanah hingga mencapai umur tiga tahun. Kondisi ini tidak akan mengurangi
manfaatnya, bahkan jumlah produksinya akan bertambah banyak. Sebab, setiap
tahun dari satu rimpang (batang di dalam tanah yang membesar) kencur akan
tumbuh rimpang berikutnya di atas rimpang sebelumnya dengan bentuk yang
lebih kecil. Dengan bertambahnya umur, maka semakin tinggi produktivitas
kencur yang dihasilkan, tetapi rimpang kencur yang berumur lebih dari satu tahun
setelah tanam tidak dapat dijadikan bibit, karena kualitasnya telah menurun.

1.2. Klasifikasi Kencur (Kaempferia galanga L.) menurut Preetha, et al. (2016):
Kindom : Plantea
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Kaempferia L
Spesies : Kaempferia galanga L
1.3. Morfologi Tanaman Kencur
Daun: Daunnya melebar letaknya mendatar hampir rata dengan permukaan
tanah.Pelapah daunnya berdaging,letaknnya tersembunyi di dalam tanah
Bunga: bungannya tersusun dalam bulir atau bongkol setengah duduk. Mahkota
bunga berjumlah 4-12 warnannya putih dengan bibir berwarna lembayung.
Rimpang: rimpangnya bercabang cabang banyak sekali sebagian terletak diatas
tanah,pada akarnya sering kali terdapat umbi yang bentuknya bulat,warnanya
putih kekunungan bagian tengahnya berwarna putih sedang bagian pinggiran
coklat berbau harum (Anonim,2007)
Kencur tumbuh subur di tanah-tanah yang hitam dan berpasir.penanamanya
dilakukan dengan menggunakan potongan dengan rimpang-rimpangnnya.Potong
rimpang itu ditimbun begitu saja dengan tanah.pada musim kemarau daun-
daunnya layu kemudian hilang sehingga seolah-olah tanaman itu sudah
mati,namun sebenarnya rimpangnya masih tumbuh masih subur didalam tanah
(Afriastini,2002).

1.4.Kandungan tanaman Kencur


Bahan kimia yang terkandung dalam rimpang kencur adalah (4,14 %),
Mineral (13,73%) dan minyak atsiri (0,02%) berupa sineol,asam metil kanil,dan
penta dekaan,asam cinnamic,ethyl ester,Etil p-metoksisinamat (1,28%-3%),p-
metoksistirena,borneol kamohene,paraeumarin,asam anisic,alkoloid dan gom
(sugeng,1984).
Sebagai obat tradisional,kencur merupakan salah satu komponen yang sangat
terkenal.Zaman dahulu,kencur sangat lazim digunakan sebagai obat sakit
tenggorokan.kencur juga bisa digunakan sebagai obat kembung dengan ditumbuk
atau langsung dikunya.Manfaat lain dari kencur adalah sebagai obat penghilang
rasa capek setelah beraktifitas.Kencur juga digunakan sebagai penambah nafsu
makan,infeksi bakteri,obat batuk,disentri,tonikum,ekspektoran,masuk angin dan
saki perut (Agoes,1979).
Secara umum,manfaat kencur bukan hanya sebagai obat tradisional
(jamu),tapi kencur juga bisa dimanfaatkan pada industri kosmetik,penyedap
makanan,minuman dan rempah.

1.5. Khasiat tumbuhan kencur


 Mampu menambah selera makan khususnya bagi anak kecil.
 Menghangatkan tubuh
 Mengobati masuk angin
 Mengeluarkan angin yang diakibatkan perut kembung.
 Melancarkan sistem pencernaan.
 Sebagai antioksida
 Penambah tenaga alami dan lain-lain.
1.5 Pemerian simplisia Kencur (Kaempferia galanga L.)
Berupa irisan rimpang, pipih, bentuk hampir bulat sampai jorong atau tidak
beraturan, bagian tepi berombak dan berkeriput, kasar bagian tengah tampak
pembatas yang tegas antara korteks dan stela, korteks sempit, berserat halus;
warna coklat hingga cokelat kemerahan, bagian tengah berwarna putih sampai
putih kecoklatan; bau khas; rasa pedas.
BAB II
METODE KERJA
2.1. Alat dan bahan
Alat yang digunaka
1.Pisau
2.Talenan
3.Sosiru
4.Loyang plastik
Bahan yang digunakan
1.Rimpang kencur 1kg
2.2.Cara kerja
1.Siapkan alat dan bahan
2.Pilihlah rimpang kencur yang masih segar dan bagus
3.Lalu masukan kedalam Loyang plastik kemudian cuci dengan air mengalir
sampai bersih
4.Setelah itu ambil rimpang kencur yang sudah dicuci tadi kemudia tiriskan
terlebih dahulu,lalu dipotong (dirajang) dengan ukuran tidak terlalu tipis dan tidak
terlalu tebal
5.Lalu letakkan diatas sosiru dan pastikan tidak menumpuk agar mempercepat
proses pengeringan
6.Setelah itu dijemur rimpang kencur dibawah sinar matahari.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Untuk praktikum kali ini kami telah melakukan pembuatan bahan
simplisia pada rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) yang mana untuk
pembuatan simplisia perlu dilakukan beberapa proses yaitu pengumpulan bahan
baku,sortasi basah,pencucian,penirisan dan pengeringan selama beberapa minggu
untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007, Farmakologi dan Terapi edisi kelima, Departemen farmakologi
dan terapeutik FKUI, Jakarta
Afriastini, J.J. 2002, Bertanam Kencur, Penebar Swadaya,.
Sugeng, 1984. Tanaman Apotik Hidup. Semarang : Aneka Ilmu
Preetha, T. S., Hemanthakumar A.S., Krishnan P.N (2016) A Comprehensive
Review of Kaempferia galanga L. (Zingiberaceae_: A High Sought
Medicinal Plant in Tropical Asia. Journal of Medicinal Plants Studies
Vol 4 No. 3., pp 270-276
MATERI 2
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Rimpang Kencur
Kencur (Kaempferia galanga L.) merupakan salah satu jenis empon-
empon atau tanaman obat. Tanaman kencur yang tergolong dalam suku temu-
temuan (Zingiberaceae) ini, juga termasuk komoditas yang memiliki prospek
pasar sangat baik. Sebab, kencur termasuk bahan baku penting dalam industri
seperti obat tradisional, kosmetika, obat herbal terstandar, saus, rokok, bumbu,
bahan makanan, dan minuman penyegar dalam maupun luar negeri. Kelebihan
lain dari kencur yaitu dalam kondisi basah, kencur yang dipanen saat berumur
lebih dari 10 bulan dapat disimpan dalam gudang selama 3–4 bulan. Sedangkan
dalam kondisi kering, dapat disimpan di gudang selama 3–4 tahun dengan
manfaat yang sama dengan kencur segar. Bahkan, harganya jauh lebih mahal,
meski bentuknya menyusut, kadar airnya berkurang, dan baunya berubah
(Anonim, 2007). Ketika akan dipanen (10 bulan setelah benih ditanam.), ternyata
harganya sedang jatuh, maka kencur tidak perlu dipanen dan tetap dibiarkan di
dalam tanah hingga mencapai umur tiga tahun. Kondisi ini tidak akan mengurangi
manfaatnya, bahkan jumlah produksinya akan bertambah banyak. Sebab, setiap
tahun dari satu rimpang (batang di dalam tanah yang membesar) kencur akan
tumbuh rimpang berikutnya di atas rimpang sebelumnya dengan bentuk yang
lebih kecil. Dengan bertambahnya umur, maka semakin tinggi produktivitas
kencur yang dihasilkan, tetapi rimpang kencur yang berumur lebih dari satu tahun
setelah tanam tidak dapat dijadikan bibit, karena kualitasnya telah menurun.

1.2. Klasifikasi Kencur (Kaempferia galanga L.) menurut Preetha, et al. (2016):
Kindom : Plantea
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Kaempferia L
Spesies : Kaempferia galanga L.
1.3. Simplisia
Simplisia atau herbal adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang
digunakan untuk pengobatan dan belum mengalami pengolahan. Simplisia dapat
juga didefinisikan sebagai bahan alamiah yang dipakai sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga atau yang baru mengalami proses setengah
jadi, seperti pengeringan. Kecuali dinyatakan lain suhu pengeringan simplisia
tidak lebih dari 60°. Simplisia segar adalah bahan alam segar yang belum
dikeringkan.Simplisia dapat berupa simplisia nabati, hewani dan pelikan atau
mineral (DEPKES RI, 2008).
Simplisia nabati dapat berupa tanaman utuh, bagian dari tanaman (akar,
batang, daun dan sebagainya) atau eksudat tanaman, yaitu isi sel yang secara
spontan dikeluarkan dari tanaman atau dengan cara tertentu dikelukan dari sel atau
zat-zat lain dengan cara tertentu dipisahkan dari tanaman. Simplisia hewani yaitu
simplisia yang dapat berupa hewan utuh, bagian dari hewan, atau zat berguna
yang dihasilkan hewan, tetapi bukan berupa zat kimia murni. Simplisia pelikan
yaitu atau mineral yaitu simplisia berupa bahan pelikan atau mineral belum diolah
atau telah diolah secara sederhana, akan tetapi belum / bukan berupa zat kimia
murni (Agoes, 2009).
BAB II
METODE KERJA

3.1. Alat dan bahan yang digunakan

 Alat yang digunakan


- Blender
- Sosiru/wadah berupa Loyang
- Mikroskop
- Kaca objek glass
- Pipet tetes

 Bahan yang digunakan


- Rimpang kencur yang telah dikeringkan
- Air

3.2. Cara kerja

1. Siapkan alat dan bahan


2. Ambil rimpang kencur yang telah dikeringkan, kemudian dima
sukkan kedalam blender, dan blender sampai halus
3. Setelah halus kemudian dimasukkan kedalam wadah/Loyang y
ang telah disediakan
4. Lalu siapkan mikroskop dan ambil sedikit sampel rimpang
kencur yang dihasilkan tadi dan diletakkan pada kaca objekdi
meja mikroskop kemudian dijepit dan tambahkan sedikit air
5. Atur lensa okuler dan lensa objektif, lalu amati simplisia rimpa
ng kencur untuk mengetahui zat apa yang terkandung didalamn
ya.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Simplisia rimpang kencur telah dikeringkan selama beberapa minggu kemudian


di blender sampai halus setelah itu di ambil sedikit sampel dan di amati dan mikro
skop.

Anda mungkin juga menyukai