Bagi Laporan Praktikum Dasar-Dasar Agronomi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM MATAKULIAH

DASAR – DASAR AGRONOMI

(BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG)

DI SUSUN OLEH:

NAMA : IRANA TASYA

NIM : 12080223142

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN


DAN PETERNAKAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN
SYARIF KASIM RIAU.
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa diucapkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat,hidayat,kemudahan dan kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
praktikum Dasar – Dasr Agronomi yang berjudul (BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG)
ini dengan lancar.

Dalam melakukan penulisan laporan praktikum ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu yang telah memberikan pengarahan untuk melakukan praktikum
ini.dan tak lupa pula kepada pihak yang telah membantu hingga terlaksana praktikum ini.

Penulis sadar dalam penulisan dan penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan ini.

Demikian ucapan terima kasih dari penulis jika ada kata – kata yang salah mohon
dimaafkan.semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khusus nya masyarakat luas.

Peranap,2 juli 2021

Penulis.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I.PENDAHULUAN

1.1.latar belakang………………………………………………

1.2.tujuan praktikum……………………………………………

II.TINJAUAN PUSTAKA…………………………………….

III.MATERI DAN METODE

3.1.tempat dan waktu………………………………………….

3.2.bahan dan alat………………………………………………

3.3.metode praktikum…………………………………………..

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………….

V.PENUTUP

5.1.kesimpulan………………………………………………….

5.2 saran ………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………

LAMPIRAN……………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kangkung ( Ipomea spp.) merupakan salah satu sayuran yang tumbuh baik di daerah
tropis.Diindonesia terdapat dua macam kangkung yang di budidayakan yakni kangkung darat
(Ipomea reptans) dan kangkung air (Ipomea aaaquatica).

Kangkung merupakan sayuran bergizi tinggi dan lengkap dengan kandungan yang ada
pada kangkung seperti kalori,protein,lemak,karbohidrat,serat,kalsium,posfor,zat
besi,natrium,kalium,vitamin A, Vitamin B,vitamin C,karoten,hentriakontan,dan
sitosterol.senyawa kimia yang terkandung didalam kangkung adalah saponin,flavonoid,dan
poliferol.

Kangkung mempunyai senyawa yang dapat digunakan untuk pengobatanbagi penderita


susah tidur.serat pada kangkung sangat baik untuk mencegah konstipasi sehingga dapat
menghalangi terjadinya kanker perut.

Tanaman ini berasal dari India yang kemudian menyebar ke Negara


Malaysia,Birma,Indonesia,Cina selatan,dan bagian Negara Afrika.saat ini budidaya kangkung
darat lebih banyak beredar di pasar-pasar komersial dibanding kangkung air.budidaya
kangkung darat sangat mudah,karena sayuran ini bersiklus panen cepat dan relative tahan
hama.

Daya tarik budidaya tanaman kangkung darat terletak pada teknik budidayanya serta
cara pengelolaannya.permintaan pasar akan sayuran ini juga cukup tinggi oleh sebab itu perlu
teknik budidaya yang baik agar mendapat hasil yang baik.

Dalam budidaya kangkung perlu dilakukan pemupukan,pemupukan merupakan salah


satu usaha penting dalam meningkatkan produksi.salah satunya nya pemberian pupuk
organic,pemberian pupuk organic dapat mengubah dan memperbaiki sifat fisik tanah,sifat
kimia dan biologi tanah.
B.Tujuan praktikum

1.untuk meningkatkan kemapuan dalam membudidayakan tanaman

2.untuk mengamati pertumbuhan tanaman langsung dilapangan

3.mendalami materi yang diberikan dengan pengerjaan langsung di lapangan.

C.Manfaat praktikum

Manfaat dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui cara budidaya


tanaman,mulai dari pembuatan lahan hingga cara merawat tanaman agar mendapat kan hasil
produksi sesuai yang dinginkan .
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi Tanaman Kangkung

Tanaman kangkung merupakan tanaman yang memiliki nama latin Ipomea Aquatic Forsk.
Berikut akan dijabarkan lebih detail mengenai klasifikasi dari tanaman kangkung itu sendiri:

 Kingdom (Kerajaan) : Plantae


 Sub Kingdom : Viridiplantae
 Infra Kingdom : Streptophyta
 Super Divisi : Embryophyta
 Division (Divisi) : Tracheophyta
 Sub Divisi : Spermatophytina
 Class (Kelas) : Magnoliopsida
 Ordo : Solanales
 Famili : Convolvulaceae
 Genus : Ipomoea L
 Spesies : Ipomoea Aquatica Forsk (Kangkung Air)
 Spesies : Ipomea Reptans Poir (Kangkung Darat)

Morfologi Tanaman Kangkung

Setelah anda mengetahui klasifikasi dari tanaman kangkung sebagaimana telah


dijabarkan diatas, selanjutnya akan dibahas ciri-ciri morfologi penyusun tanaman kangkung
itu sendiri, diantaranya:

1. Akar

Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dengan cabang-cabangnya


banyak menyebar ke berbagai arah. Kangkung sendiri merupakan salah satu tanaman yang
waktu tumbuhnya tergolong lama.
Akar kangkung sendiri dapat menembus kedalaman tanah hingg 60 – 100 cm, dan
dapat pula melebar secara horizontal hingga mencapai jarak 150 cm, terutama untuk jenis
kangkung air.

2. Batang

Pada tanaman kangkung, batangnya memiliki bentuk yang bulat dan berlubang serta
banyak sekali mengandung air, sekalipun pada jenis kangkung darat.Sifat dari batang
tanaman ini berbuku-buku dan dari buku-bukunya inilah biasa keluar akar serabut yang bisa
berwarna putih atau cokelat tua.

Pada batang tanaman kangkung, juga memiliki percabangan yang sangat banyak, dan
setelah tumbuh lumayan lama, batangnya tanaman umumnya akan menjalar, terutama pada
kangkung air. Sedangkan untuk kangkung darat umumnya tumbuh tegak seperti tanaman
darat lainnya.

3. Daun

Tangkai daun pada tanaman kangkung terletak pada bagian buku-buku batangnya.
Pada bagian ketiak daun kangkung ini terdapat mata tunas, yang mana mata tunas ini bisa
tumbuh menjadi percabangan baru.Umumnya bentuk tanaman kangkung adalah meruncing
seperti jenis kangkung darat, namun adapula yang tumpul layaknya kangkung air.

Pada bagian permukaan atas daun, memiliki warna hijau tua, sedangkan untuk bagian
permukaan bawahnya memiliki warna hijau muda. Daunnya sendiri memiliki warna hijau
keputih-putihan.Kangkung air memiliki struktur bentuk daun yang melebar dan berwarna
hijau lebih muda bila dibandingkan dengan kangkung darat.

4. Bunga

Secara umum bunga yang dimiliki tanaman kangkung bentuknya menyerupai bentuk
terompet. Pada mahkota bunganya memiliki warna putih dan merah.
5. Buah

Tanaman kangkung juga memiliki buah dengan bentuk oval dan memiliki 3 butir biji di
bagian dalamnya, seolah-olah buahnya itu menempel pada bijinya.Ketika masih berusia
muda, buah kangkung memiliki warna hijau dan akan berubah menjadi hitam ketika sudah
memasuki usia tua. Buahnya sendiri memiliki usia yang tidak lama dan cenderung
berukurang kecil, hanya sekita 10 mm

6. Biji

Untuk biji atau benih kangkung, memiliki bentuk yang bulat dan bersegi-segi. Warna
dari bijinya cokelat kehitam-hitaman ketika sudah tua, dan memiliki warna hijau pada saat
usia muda.Biji pada tanaman kangkung ini termasuk pada jenis dikotil, atau biji berkeping
dua. Untuk jenis kangkung darat, biji tanaman ini berfungsi sebagai alat perbanyakan
tanaman yang dilakukan secara generative.

Tanaman kangkung sendiri merupakan tanaman yang banyak dikonsumsi karena


memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan, seperti dapat mencegah dan mengobati
peradangan, menurunkan risiko terkait penyakit kronis seperti penyakit jantung, hal ini
karena terdapat antioksidan dan folat yang terdapat di dalam kangkung, yang mana dapat
membunuh zat-zat berbahaya bagi tubuh.

Juga dapat mengobati anemia karena mengandung zat besi di dalamnya, dan mampu
untuk memproduksi sel-sel darah merah.Di dalam kangkung juga terdapat vitamin B1, yang
baik untuk mengobati penyakit mata serta juga mampu mengobati segala macam penyakit
gangguan pencernaan dan peradangan hati karena dalam kangkung sendiri banyak
terkandung zat-zat protein dan lainnya.

Syarat Tumbuh Tanaman Kangkung

Tanaman kangkung termasuk tanaman yang adaptif dan dapat ditanam pada berbagai
tempat. Namun ini tak lantas menihilkan syarat tumbuh saat menanam tanaman
kangkung.Terdapat beberapa Syarat Tumbuh Tanaman Kangkung agar dapat tumbuh dengan
hasil yang memuaskan, syarat tersebut antara lain;
1. Iklim

Tanaman kangkung tergolong dalam tanaman yang dapat tumbuh baik pada iklim
panas maupun dingin. Tempat tumbuh tanaman kangkung harus memiliki curah hujan yang
berkisar antara 500-5000 mm per tahun.Tanaman kangkung akan tumbuh dengan lebat saat
musim penghujan. Selain curah hujan, suhu juga dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman
kangkung.

Tanaman kangkung akan tumbuh dengan baik bila berada di tempat dengan suhu
berkisar antara 20-28°C. Pada daerah sekitar tanaman kangkung ditanam, kelembapan udara
setidaknya 87% walaupun tak menutup kemungkinan tanaman kangkung dapat tumbuh pada
daerah yang kering.Namun tanaman kangkung yang ditanam pada tempat yang terlalu panas,
maka batangnya akan lebih keras dan ini tentu takkan terlalu nikmat bila
dikonsumsi.Tanaman kangkung membutuhkan lahan terbuka agar intensitas cahaya matahari
akan cukup untuk dapat menumbuhkan tanaman kangkung.Tanaman kangkung yang ditanam
pada tempat yang terlindungi akan menghasilkan daun yang bagus dan lemas.

2. Media tanam

Tanaman kangkung merupakan tanaman yang membutuhkan lahan yang luas. Dari
jenis tanahnya, tanaman kangkung akan tumbuh dengan baik bila ditanam pada tanah liat
yang berpasir, tanah berlempung atau tanah pertanian seperti tanah aluvial yang memiliki
banyak unsur hara dan sangat subur untuk tanaman.

Tanaman kangkung biasanya akan tumbuh baik bila ditanam pada tanah yang gembur,
namun tak menyukai tanah yang tergenang karena genangan air pada tanah akan membuat
akar tanaman kangkung mudah membusuk. Namun beda dengan tanaman kangkung jenis
kangkung air.

Tanaman ini akan tumbuh dengan lebih baik bila ditanam pada tanah yang tergenang
air sehingga tanaman kangkung akan tumbuh dengan baik bila ditanam pada tanah yang datar
dan dapat mempertahankan kandungan air.
3. Ketinggian tempat

Tanaman kangkung dapat tumbuh pada dataran rendah maupun dataran tinggi.
Ketinggian tenpat untuk tanaman kangkung agar dapat tumbuh setidaknya kurang lebih 2000
m di atas permukaan laut.Perlu diingat tanah yang digunakan untuk menanam tanaman
kangkung haruslah tanah yang datar agar dapat mempertahankan kandungan air dalam tanah.

Hama Dan Penyakit tanaman kangkung

a. hama :

1. bekicot, merusak daun dan batang tanaman kangkung dengan cara menggerogoti sehingga
menyebabkan batang atau daun tanaman menjadi busuk. hama bekicot dapat menyerang daun
muda dan calon batang kangkung. bekas gigitan bekicot akan menyebabkan serangan hama
jamur atau bakteri yang menyebabkan tanaman menjadi layu kemudian busuk.
pemberantasannya dengan membuang dan membasmi semua bekicot yang berada di tanaman
dan sekitar tanaman. penyebab timbulnya hama bekicot biasanya karena kebersihan sekitar
tanaman kangkung tidak terjaga kebersihannya dan lingkungan yang lembab.

2. ulat grayak, gejala serangan ulat grayak seperti daun bolong bolong dan bagian pinggir
daun bergerigi bekas gigitan. pengendalian hama apabila terjadi terjadi over populasi,
semprotkan sevin atau sejenisnya. untuk memberantas ulat ini digunakan insektisida diazinon
60 ec, dengan dosis sebesar 2 cc per liter air dan disemprotkan pada tanaman. pada waktu
membasmi hama, sebaiknya lahan dikeringkan terlebih dahulu selama 4-5 hari, kemudian di
beri air kembali

3. kutu daun/ aphid, gejala serangan kutu daun dapat membuat tanaman menjadi kerdil dan
daun melengkung, karena kutu daun suka mengisap cairan tanaman. kutu daun berlindung
dibawah permukaan bawah daun sambil mengisap cairannya.

4. ulat keket/ jedung (acherontia lacheis f.), warna ulat hijau muda dengan garis menyilang
kuning, bagian daun yang terserang menjadi rusak dan bolong-bolong.

pengendalian hama tersebut dapat diupayakan dengan menggunakan menjaga jarak


tanam dan teknik bercocok tanam yang baik, seperti melakukan pergiliran tanaman / rotasi
tanaman, sanitasi dengan menjaga kebersihan kebun, penyiraman diantara bedengan.
penggunaan pestisida dianjurkan untuk tidak digunakan, kecuali apabila serangan bersifat
eksplosif, maka sebagai alternatif terakhir penyemprotan pestisida dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan serta mengikuti kaidah keselamatan bagi konsumen. pestisida nabati
merupakan perlakuan yang paling aman, beberapa jenis pestisida nabati tersebut antara lain
daun sereh wangi, daun nimba dan gadung.

beberapa cara pengendalian hama apabila terjadi serangan yang berlebihan dapat
digunakan antara lain semprotkan larutan wt bvr dengan dosis 10 ml/ liter air, wt trico/ glio
dengan dosis 10 ml/ lt air, wt ajuvant wt dengan dosis 2 ml/ lt air. pada saat penyemprotan
perlu diperhatikan bahwa lahan harus dikeringkan terlebih dahulu selama 4 - 5 hari, dan
setelah aplikasi pestisida dapat diberi air lahan kangkung tersebut. serangga pemakan daun
dikendalikan dengan penyemprotan strategis senyawa organofosfat dilakukan jauh sebelum
pemanenan.

b. penyakit

tanaman kangkung cukup tahan terhadap penyakit, seandainya memerlukan perlindungan


maka sangat minim sekali.

1. karat putih, gejala serangan karat putih dapat berupa timbulnya bercak putih yang semakin
meluas pada daun. penyakit jamur yang lazim menyerang tanaman kangkung seperti karat
putih (albugo ipomoea panduratae). penyakit ini peka terhadap dithane m-45 atau benlate,
tetapi bila benih diperlakukan dengan penyiraman dan higiene umumnya baik, penyakit tidak
menjadi masalah. pengendaliannya dengan memangkas daun tua yang sakit selanjutnya
dilakukan penyemprotan dengan dithane m-45 0,2 persen tersebut secara efektif.

2. bercak daun, gejala serangan jamur fusarium sp berupa bercak bercak daun secara tidak
beraturan dan berwarna coklat atau kehitam-hitaman. apabila penyebabnya jamur cercospora
bataticola cif. et bruner, maka gejala diperlihatkan berupa bercak bercak coklat.
pengendaliannya dengan cara mencabut tanaman kangkung yang sakit. dapat juga dilakukan
selanjutnya dengan penyemprotan menggunakan dithane m-45 0,2 persen.

pengendalian penyakit pada tanaman kangkung dilakukan dengan penyemprotan


menggunakan larutan wt bakterisida dengan dosis 10 ml/ lt air, wt trico/glico dengan dosis 10
ml/ lt air dan wt ajuvant dengan dosis 2 ml/ lt air.
BAB III

MATERI DAN METODE

A.Tempat dan Waktu

Praktikum ini di laksanakan mulai hari selasa,21 juni 2021 pukul 09:00 WIB.Di Desa
Pauh Ranap, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indra Giri Hulu , Provinsi Riau.

B.bahan dan alat

- benih kangkung - gembor

-lahan pertanian -parang

-cangkul - alat tulis

-meteran/penggaris

Bahan pembuatan pestisida organic(nabati).

-soda kue

-sabun detergen

-air

C.Metode Praktikum

a. mebersihkan lahan dari gulma dan rumput-rumputan sekitar lahan dengan menggunakan
parang.

b. melakukan pengolaan tanah sedalam 15-30 cm dengan


(membalik,membelah,memecah,dan rata),sampai tanah menjadi gembur dan halus
menggunakan cangkul.

c. selanjutnya buat guludan/bedengan atau kotak penanaman berukuran panjang 2,0m,lebar


1,0 dan tinggi 0,3 m.
d. kemudian pemberian pupuk kandang dengan dosis 5 kg/bendengan di tabor secara merata
diatas bedengan dan diaduk rata.

e. lakukan penggemburan atau penghalusan tanah supaya tekstur tanah gembur dan halus
serta ratakan

f.sebelum benih kangkung ditanam,terlebih dahulu dilakukan pembuatan larikan/barisan pada


bedengan atu kotak dengan cara menggores tanah diatas permukaan bedengan menggunakan
jari tangan atau kayu ranting.

g.benih kangkung ditanam langsung dalam larikan.jarak antar larikan atau barisan adalah 10-
50 cm .selanjutnya benih ditutup menggunakan tanah halus setebal 1-2cm.

h.sirami bedengan menggunakan air bersih sampai bedengan basah(lembab).penyiraman


selanjutnya dapat dilakukan 2 x sehari.

i.lakukan pemeliharaan berupa penyiangan gulma yang tumbuh pada dan sekitar bedengan.

J.pengamatan dilakukan dari awal penanaman hingga akhir masa praktikum dengan interval
pengamatan 3vhari sekali.

k.kangkung dipanen bila tinggi nya telah mencapai kira-kira 20-30cm,yaitu pada umur 3-4
minggu setelah penyebaran benih.

l.penyemprotan pestisida agar tanaman terhindar dari hama.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Hasil

JUMLAH DAUN TINGGI/HARI DIAMETER BATANG


NO SAMPEL
Hari-3 Hari-6 Hari-9
Hari-3 Hari-6 Hari-9 Hari-3 Hari-6 Hari-9

1. 1 - 2 2 cambah 3 cm 7 cm - 0,15 cm 0,28 cm


2. 2 - 2 3 cambah 5 cm 8 cm - 0,15 cm 0,31 cm
3. 3 - 2 3 cambah 5 cm 8,5 cm - 0,25 cm 0,47 cm
4. 4 - 2 4 cambah 4 cm 6,5 cm - 0,12 cm 0,25 cm
5. 5 - 2 4 cambah 6 cm 9 cm - 0,28 cm 0,57 cm
6. 6 - 2 2 cambah 4 cm 8 cm - 0,15 cm 0,31 cm

B.Pembahasan

Pengamatan dilakukan pada penanaman ke 2,hal ini di karenakan pada saat proses
penanaman pertama benih kangkung gagal tumbuh.

Pengamatan terhadap tanaman kangkung ini dilakukan selama 9 hari dan dengan 6
sampel yang berbeda.pada pengamatan didapati hasil bahwasannya laju pertumbuhan setiap
sampel berbeda.penyiraman pada tanaman dilakukan pada pagi dan sore hari.pada pemberian
pupuk juga menjadi faktor penentu laju pertumbuhan tanaman.pada praktikum ini dilakukan
pemberian pupuk kandang dengan dosis 5 kg /bendengan.

Pada setiap sempel dimulai nya perkecambahan terjadi pada hari ke -3 setelah
dilakukan penanaman,pada hari ke-3 ini belum terlihat jumlah daun pada setiap sampel dan
belum dapat diukur berapa tinggi dari sampel yang diamati.proses perkecambahan ini
menjadi tanda bahwa benih yang ditanam dapat tumbuh.selanjutnya pemeliharaan dengan
rutin melakukan penyiraman yang teratur agar kecambah dapat berkembang.
Pada hari ke-6 kembali dilakukan pengamatan tinggi dan jumlah daun pada sampel
tanaman kangkung,dan didapati hasil setiap sampel sudah memiliki jumlah daun yang sama
yaitu masing-masing sampel memiliki 2 helai daun.dan untuk tinggi nya pada sampel
pertama yaitu 3 cm,untuk sempel ke-2 yaitu 5 cm,sampel ke-3 dengan tinggi 5 cm.pada
sampel ke-4 yaitu 4 cm,untuk sampel ke-5 tinggi kangkung 6 cm,dan untuk sampel ke-6
tinggi kangkung yaitu 4 cm.

Selanjutnya dilakukan pengamatan kembali pada hari ke-9 untuk kembali dilakukan
pengukuran tinggi dan jumlah daun.pada sampel pertama di dapati bahwa jumlah daun yaitu
2 helai dengan tinggi tanaman 7 cm,untuk sampel ke-2 jumlah daun 3 helai dan tinggi 8
cm,selanjutnya pada sampel ke-3 memili tinggi 8,5 cm dengan jumlah daun 3 cm,sampel ke-4
dengan jumlah daun 4 helai dan tinggi 6,5 cm,pada sampel ke-5 didapati tinggi tanaman 9 cm
dengan jumlah daun 4 helai,dan pada sampel ke-6 dengan tinggi 8 cm dan jumlah daun 2
helai.

Pengamatan berikutnya dilakukan pada diameter batang.diametrr batang merupakan


ukuran keliling batang tanaman . Pada hari ke-3 diameter batang belum dapat diukur karena
masih berbentuk kecambah.kemudian dilakukan pengamatan kembali pada hari ke-6,didapati
diameter batang pada sampel 1 yaitu 0,15 cm,sampel 2 yaitu 0,15 cm,pada sampel 3 0,25
cm,sampel 4 dengan diameter 0,12 cm selanjutnya sampel 5 yaitu 0,20 cm dan pada sampel 6
dengan diameter 0,15.

Pada hari ke-9 kembali dilakukan pengamatan diameter batang dan di dapat hasil pada
sampel 1 dengan diameter 0,28 cm.pada sampel 2 yaitu 0,31 cm,kemudian pada sampel 3
adalah 0,47 cm selanjutnya sampel 4 yaitu 0,25 cm.sampel 5 didapati hasil 0,57 cm,dan pada
sampel 6 diameter batang tanaman yaitu 0,31 cm.pada praktikum ini usaha yang dilakukan
untuk mencegah hama adalah dengan penyemprotan pestisida organic (nabati) dengan
menggunakan campuran soda kue dan sabun detergen.
BAB V

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Untuk melakukan budidaya kangkung perlu dilakukan pemilihan benih yang baik dan
berkualitas agar kangkung dapat dapat tumbuh dengan baik.pemilihan lahan dan pemberian
pupuk juga menjadi faktor penentu dalam keberhasilan budidaya kangkung.

Perawatan tanaman kangkung harus baik mulai dari penyiraman sampai penggunaan
pestisida organic agar terhindar dari hama.saat melakukan budidaya kangkung usahakan agar
memilih lahan yang dekat dengan sumber air.

B.SARAN

Agar terlaksana kegiatan budidaya tanaman dengan baik perlu pemahaman dan juga
persiapan yang sempurna.mulai dari alat dan bahan sampai prosedur kerja serta cara merawat
nya, semua harus tertata dengan baik agar tidak ada kesalahan saat melakukan kegiatan
budidaya tanaman ini.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kangkung

https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-kangkung/

https://agrotek.id/syarat-tumbuh-tanaman-kangkung/

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/74803/hama-dan-penyakit-tanaman-
kangkung/
LAMPIRAN

Gambar.1 Gambar.2

Pembuatan lahan(bendengan). Penggemburan tanah

Gambar.3 Gambar.4

Penanaman benih penyiraman


Hari ke-3

Gambar.5.a Gambar 5.b

Tanaman mulai tumbuh

Hari ke-6

Sampel.1 Sampel.2 Sampel.3


Sampel.4 Sampel.5 Sampel.6

Hari ke-9

Sampel.1 Sampel.2 Sampel.3


Sampel.4 Sampel.5 Sampel.6

Gambar.6 Gambar.7

Pemberian pestisida lahan budidaya kangkung

Anda mungkin juga menyukai