F - 2019-277 - Arvil Rohmaturrizqi - Tugas 2 - Fitofar
F - 2019-277 - Arvil Rohmaturrizqi - Tugas 2 - Fitofar
F - 2019-277 - Arvil Rohmaturrizqi - Tugas 2 - Fitofar
PRAKTIKUM FITOFARMAKA
TUGAS 2
Penentuan Parameter Mutu Spesifik Ekstrak
Kaempferia galanga
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Fitofarmaka
KELOMPOK 7
KELAS: F
DOSEN PEMBIMBING:
apt. Siti Rofida, M. Farm. apt.
Amaliyah Dina A., M. Farm.
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu menentukan parameter mutu spesifik dan non-
spesifik ekstrak Kaempferia galanga L.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kencur
2.1.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Superdivisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Subdivisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Superordo : Lilianae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Kaempferia L.
Spesies : Kaempferia galanga L.
(https://www.itis.gov/)
2.1.2 Morfologi
Kencur (Kaempferia galanga) termasuk suku tumbuhan Zingiberaceae dan
digolongkan sebagai tanaman jenis empon-empon yang mempunyai daging buah
paling lunak dan tidak berserat. Kencur merupakan terna kecil yang tumbuh
subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak
terlalu banyak air. Kencur tumbuh dan berkembang pada musim tertentu, yaitu
pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang
cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan di tempat terbuka (Lasro, 2018).
Kencur memiliki batang berbentuk basal yang memiliki ukuran kurang
lebih 20 cm yang tumbuh dalam rumpun. Kemudian kencur memiliki daun
berwarna hijau berbentuk tunggal yang pinggir daunnya berwarna merah
kecoklatan. Bentuk dari daun kencur menjorong ada yang menjorong lebar dan
ada juga yang berbentuk bundar, untuk ukurannya daun kencur memiliki panjang
7-15 cm, lebar 2-8 cm, dengan ujung daun runcing pangkai berkeluk dan tepi
daun rata. Untuk permukaan daun bagian atas tidak mempunyai bulu tetapi pada
bagian bawah memiliki bulu yang halus. Kemudian untuk tangkai daun sedikit
pendekmemiliki ukuran berkisar antara 3-10 cm yang terbenam didalam tanah,
mempunyai panjang berkisar 2-4 cm yang memiliki warna putih. Jumlah daun
pada kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan yang saling berhadapan.
Adapun untuk rimpangnya memiliki ukuran yang pendek berbentuk seperti jari
yang tumpul dengan warna coklat lalu pada bagian kulit rimpang kemcur
memiliki warna coklat yang mengkilat (Lasro, 2018).
Dengan bau khas yang dikeluarkan oleh rimpang kencur. Kemudian pada
bagian dalam kencur memiliki warna putih dengan tekstur seperti daging yang
tidak berserat (Soleh & Megantara, 2019). Pada morfologi kencur memiliki
batang berbentuk basal yang memiliki ukuran kurang lebih 20 cm yang tumbuh
dalam rumpun. Kemudian kencur memiliki daun berwarna hijau berbentuk
tunggal yang pinggir. Daunnya berwarna merah kecoklatan. Bentuk dari daun
kencur menjorong ada yang menjorong lebar dan ada juga yang berbentuk
bundar, untuk ukurannya daun kencur memiliki panjang 7-15 cm, lebar 2-8 cm,
dengan ujung daun runcing pangkai berkeluk dan tepi daun rata. Untuk
permukaan daun bagian atas tidak mempunyai bulu tetapi pada bagian bawah
memiliki bulu yang halus. Kemudian untuk tangkai daun sedikit pendek
memiliki ukuran berkisar antara 3-10 cm yang terbenam didalam tanah,
mempunyai panjang berkisar 2-4 cm yang memiliki warna putih. Jumlah daun
pada kencur tidak lebih dari 2-3 lembar dengan susunan yang saling
berhadapan (Haryudin & Rostiana, 2020).
Kencur mempunyai Bunga yang tunggak yang berbentuk seperti terompet
dengan panjang bunga 3-5 cm. Kencur mempunyai benang sari berwarna kuning
yang memiliki panjang 4 mm, untuk putik kencur memiliki warna putih agak
keunguan. Kemudian untuk bunganya tersusun setengah duduk dengan jumlah
mahkota bunga 4-12 buah dengan warna yang dominan yaitu warna putih.
Kencur memiliki perbedaan dengan famili yang lainnya pada bagian daun yang
menjalar dipermukaan tanah, dengan batang kencur yang pendek dan serabut
akar yang memiliki warna coklat agak kekuningan. Adapun untuk rimpangnya
memiliki ukuran yang pendek berbentuk seperti jari yang tumpul dengan
warna coklat lalu pada bagian kulit rimpang kemcur memiliki warna coklat
yang mengkilat, dengan bau khas yang dikeluarkan oleh rimpang kencur.
Kemudian pada bagian dalam kencur memiliki warna putih dengan tekstur seperti
daging yang tidak berserat (Haryudin & Rostiana, 2020).
Untuk pemerian simplisia rimpang kencur menurut Farmakope Herbal
Indonesia edisi II (2017) berupa irisan rimpang, pipih, bentuk hampir bulat
sampai jorong atau tidak beraturan, bagian tepi berombak dan berkeriput, kasar,
bagian tengah tampak pembatas yang tegas antara korteks dan stele, korteks
sempit, berserat halus; warna cokelat hingga cokelat kemerahan, bagian
tengah berwarna putih sampai putih kecokelatan, bau khas dan rasa pedas.
2.1.3 Kandungan Kimia
Komponen utama yang terkandung dalam Kaempferia galanga antara
lain ethyl-p-methoxycinnamate (31.77%), methylcinnamate (23.23%), carvone
(11.13%), eucalyptol (9.59%) dan pentadecane (6.41%), ethyl cinnamate
(23,2%), 1,8-cineole (11,5%), transcinnamaldehyde (5,3%), dan borneol (5,2%)
(Chao et al., 2014). Ekstrak kencur dilaporkan memiliki efek antinflamasi,
analgetik, antidiare, antibakteri, sedatif, sitotoksik, insektisidal, antihelmint, dan
antioksidan.
Secara etnobotani Kaempferia galanga digunakan sebagai obat
ekspektorat, karminatif, obat batuk, rematik, dan anti kanker, kolera,
vasorelaksasi, anti mikroba, antioksidan, anti alergi penyembuhan luka. Dan pada
bioaktivitasnya membuktikan aktivitas K. galanga sebagai anti kanker, anti
oksidan, anti inflamasi, analgesik dan anti bakteri (Marina S, 2019).
Rajendra et al., (2021) menyatakan bahwa rizoma Kaempferia galanga
yang diekstak dengan menggunakan petroleum mengandung sterols, triterpenoids
dan resins: sedangkan jika diekstrak dengan menggunakan kloroform akan
diperoleh, sterols, triterpenoids, flavanoids dan resins. Sedangkan jika diekstrak
dengan menggunakan metanol akan diperoleh steroids, triterpenoids,
alkaloids, flavanoids, carbohydrates, resins dan protein. Dan jika diekstrak
menggunakan air akan diperoleh saponins, carbohydrates dan protein.
Rimpang Kencur mengandung 1,0-2,50% minyak atsiri yang terdiri dari
sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam sinamat, etil ester, borneol,
kamphene, paraeumarin, asam anisat dan alkaloid. Selain itu juga terdapat
sinnamal, aldehide, asam motil p-kumarik, asam annamat, etil asetat dan
pentadekan. Diantara kandungan kimia ini, etil p-metoksisinamat merupakan
komponen utama dari Kencur. Tanaman Kencur mempunyai kandungan kimia
antara lain minyak atsiri 2,4-2,9% yang terjadi atas etil parametoksi sinamat
(30%). Kamfer, borneol, sineol, penta dekaan. Adanya kandungan etil para
metoksi sinamat dalam kencur yang merupakan senyawa turunan sinamat
(Primawati & Jannah, 2019).
2.2 Ektraksi dan Ekstrak
Dalam hal simplisia sebagai bahan baku (awal) dan produk siap dikonsumsi
langsung, dapat dipertimbangkan 3 konsep untuk menyusun parameter standar
umum (Depkes RI, 2018):
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi mutu ekstrak yaitu faktor biologi
dari bahan asal tumbuhan obat dan faktor kandungan kimia bahan obat tersebut.
Standardisasi ekstrak terdiri dari parameter standar spesifik dan parameter
standar non spesifik (Depkes RI, 2018).
Standardisasi secara normatif ditujukan untuk memberikan efikasi yang
terukur secara farmakologis dan menjamin keamanan konsumen. Standardisasi
obat herbal meliputi dua aspek:
1. Aspek parameter spesifik: berfokus pada senyawa atau golongan
senyawa yang bertanggung jawab terhadap aktivitas farmakologis. Analisis
kimia yang dilibatkan ditujukan untuk analisa kualitatif dan kuantitatif
terhadap senyawa aktif.
2. Aspek parameter non spesifik: berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi
dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan stabilitas
misal kadar logam berat, aflatoksin, kadar air dan lain-lain (Saifudin et al.,
2021).
2.3.1 Parameter Spesifik Ekstrak
Penentuan parameter spesifik adalah aspek kandungan kimia kualitatif dan
aspek kuantitatif kadar senyawa kimia yang bertanggung jawab langsung
terhadap aktivitas farmakologis tertentu. Parameter spesifik ekstrak meliputi:
a. Identitas (parameter identitas esktrak) meliputi: deskripsi tata nama, nama
ekstrak (generik, dagang, paten), nama lain tumbuhan (sistematika
botani), bagian tumbuhan yang digunakan (rimpang, daun, dsb) dan nama
Indonesia tumbuhan.
b. Organoleptis: parameter organoleptik ekstrak meliputi penggunaan panca
indera mendeskripsikan bentuk, warna, bau, rasa guna pengenalan awal
yang sederhana se-objektif mungkin.
PROSEDUR KERJA
3.1.1 Identitas
.
b. Penetapan Kadar Steroid
2. Uji Spektrofotometri
Badan POM RI. 2010. Acuan Sediaan Herbal, Vol. 5, Edisi I, Direktorat Obat
Asli Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia. Jakarta: Halaman 30-31.
Chao, X., Liang, Y., Shi, W. P., Liu, Q. Z., Zhou, L., Liu, X. I. N. C., Liang, Y.
A. N., Shi, W. P., Liu, Q. I. Z. H. I., & Zhou, L. (2014). Repellent and
Insecticidal Effects of the Essential Oil of.pdf.
Saifuddin,A ,et al. 2021. Standarisasi Bahan Obat Alam. Jogjakarta: Graha Ilmu
Sri Nopita Primawati, Husnul Jannah. 2019. Pengaruh Metode Ekstraksi Kencur
(Kaempferia galanga L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus.
Bioscientist: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 7, No. 2;2019: Halaman 177-180.
Hakim, A. R., & Saputri, R. (2020). Narrative Review: Optimasi Etanol sebagai
Pelarut Senyawa Flavonoid dan Fenolik. Jurnal Surya Medika, 6(1), 177–
180. https://doi.org/10.33084/jsm.v6i1.1641
Kimia, J. T., Malang, P. N., Soekarno, J., & No, H. (2020). Optimasi Pemurnian
Etanol Dengan Distilasi Ekstraktif Menggunakan Chemcad. Distilat: Jurnal
Teknologi Separasi, 6(1), 1–7. https://doi.org/10.33795/distilat.v6i1.53
Rajendra, C. E., Magadum, G. S., Nadaf, M. A., Yashoda, S. V., & Manjula, M.
(2021). Phytochemical screening of the rhizome of Kaempferia galanga.
International Journal of Pharmacognosy and Phytochemical Research,
3(3), 61–63.
Tajudin, T., Agustin, I. A., Nurwahidah, A. T., Aji, A. P., & Rochmah, N. N.
(2022). Formulasi Hard Candy Lozenges Ekstrak Kencur ( Kaempferia
Galanga L .) Dan Ekstrak Bunga Chamomile ( Matrica Chamomilla L .)
Dengan Pemanis Sukrosa Dan Glukosa. Pharmacy UMUS, 4(01), 1–7.