Praktikum Tugas 1
Praktikum Tugas 1
Praktikum Tugas 1
TUGAS 1
Pembuatan Ekstrak Rimpang Kering Kaempferia galanga L.
Dengan Metode Maserasi
KELOMPOK :2
KELAS :B
1. Novianti Syachrani S. (201910410311067)
2. Muhammad Isra Idris (201910410311075)
3. Puput Nilam Sari (201910410311079)
4. Awang Farhan Ferdyan S. S. (201910410311080)
5. Devi Novitasari (201910410311081)
DOSEN PEMBIMBING :
Apt. Siti Rofida, S.SI., M.Farm
apt. Amaliyah Dina A., M.Farm
https://eprints.umm.ac.id/39314/3/BAB%202.pdf
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Phanerogamae
Divisi : Spermatophyta
Sub Devisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Scitaminales
Family : Zingiberaceae
Genus : Kaempferia
Spesies : Kaempferia galanga L. (Soleh & Megantara, 2019)
e. Dekok
Dekok adalah ekstrasi dengan pelarut air pada temperatur 90°C selama 30 menit.
BAB III
METODE
3.1 Prosedur Kerja
Metode Maserasi Kinetika
1. Ditimbang 400 g serbuk rimpang kencur, dimasukkan dalam bejana maserasi
2. Ditambahkan 1200 ml etanol 96%, aduk sampai serbuk terbasahi
3. Hasil no. 2 ditambahkan 600 ml etanol 96 %, aduk sampai homogen, tutup bagian
mulut bejana dengan aluminium, lakukan pengadukan pada kecepatan tertentu (semua
serbuk simplisia teraduk) selama 2 jam. (catat kecepatan yang digunakan)
4. Hasil maserasi pada no. 2 disaring. Tampung filtrat dan lakukan kembali maserasi
kinetika dengan 1200 ml etanol 96% pada residu selama 2 jam pada kecepatan yang
sama (perlakuan no. 3)
5. Hasil maserasi pada no. 3 disaring. Tampung filtrat dan lakukan kembali maserasi
kinetika dengan 1200 ml etanol 96 % pada residu selama 2 jam pada kecepatan yang
sama (perlakuan no. 3).
6. Disaring kembali maserasi no. 4. Kumpulkan semua filtrat menjadi satu.
7. Kaliberasi labu pada rotavapor (berisi ekstrak), berikan tanda pada volume 400 ml.
8. Filtrat yang terkumpul dilakukan pemekatan dengan rotavapor yaitu penguapan dengan
penurunan tekanan hingga volume tersisa ± 400 ml (tanda kaliberasi) dan pindahkan
hasilnya kedalam loyang. Ratakan ekstrak pada loyang
9. Ditambahkan cab-o-sil sebanyak 5% dari ekstrak (20 g) dengan ditaburkan sedikit demi
sedikit secara merata kemudian diamkan selama semalam (sampai kering)
10. Homogenkan dan simpan pada wadah tertutup (botol selai).
3.2 Bagan Alir
Ditimbang 400 g serbuk rimpang kencur, dimasukkan dalam bejana maserasi
Hasil maserasi pada no. 2 disaring. Tampung filtrat dan lakukan kembali maserasi
kinetika dengan 1200 ml etanol 96% pada residu selama 2 jam pada kecepatan yang
sama
Hasil maserasi pada no. 3 disaring. Tampung filtrat dan lakukan kembali maserasi
kinetika dengan 1200 ml etanol 96 % pada residu selama 2 jam pada kecepatan
yang sama
Kaliberasi labu pada rotavapor (berisi ekstrak), berikan tanda pada volume 400 ml
DAFTAR PUSTAKA
Badan POM RI, 2010, Acuan Sediaan Herbal, Vol. 5, Edisi I, Direktorat Obat Asli Indonesia,
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia,Jakarta, hal 30-31.
Harborne, J. B.. 1996. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan,
Edisi kedua, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Soedira, edisi II,
Hal. 4 – 7 : 69-76. Bandung : ITB Press.
Hasrianti, Nururrahmah and Nurasia (2016) ‘Pemanfaatan Ekstrak Bawang Merah dan Asam
Asetat Sebagai Pengawet Alami Bakso’, Jurnal Dinamika, 07(1), pp. 9–30.
Maleta, H. S. et al. (2018) ‘Ragam Metode Ekstraksi Karotenoid dari Sumber Tumbuhan
dalam Dekade Terakhir (Telaah Literatur)’, Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan,
13(1), pp. 40–50. doi: 10.23955/rkl.v13i1.10008
Mohanbabu, V. A., Shanbhag, T., K. Kumari M., Bairy K. L., and Shenoy S. 2011.
Rosita.SMDO Rostiana dan W. Haryudin. 2006. Respon Kencur (Kaempferia Galanga L.)
Terhadap Pemupukan. Prosiding Seminar Nasional dan Pemeran Tumbuhan Obat
Indonesia XXVII
Primawati, S. N., & Jannah, H. (2019). PENGARUH METODE EKSTRAKSI KENCUR
(Kaempferia galanga L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus.
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi, 7(2), 177. https://doi.org/10.33394/bjib.v7i2.2377
Soleh, & Megantara, S. (2019). Karakteristik Morfologi Tanaman Kencur (Kaempferia
galanga L.) AKTIVITAS FARMAKOLOGI. Farmaka, 17(2), 256–263.
Widodo, H. et al. (2019) ‘Ektraksi Pektin dari Kulit Pisang dengan Proses Sokletasinnnnn’,
Jurnal Siliwangi, 5(1), pp. 28–31
2. Penyaringan filtrat pada maserasi yang telah di diamkan selama 24 jam, di tampung
pada jerigen 5L.
3. Residu + 1.200 ml etanol 96% yang telah di diamkan selama 24 jam (maserasi
perendaman ke 2 dan 3). Filtrat disaring dan di tampung pada jerigen yang sama.
4. Pemekatan dengan rotavapor dengan volume akhir tersisa ± 400 ml.