MODUL AJAR BAB II PPKN Kelas 8
MODUL AJAR BAB II PPKN Kelas 8
MODUL AJAR BAB II PPKN Kelas 8
No Komponen Deskripsi/Keterangan
1 Identitas Sekolah
Nama Penyusun Fera L Simbolon, Okbertus Bilanta Girsang
Nama Institusi SMPN 1 Percut Sei Tuan
Tahun Penyusunan Perangkat 2022
Ajar
Jenjang Sekolah SMP
Kelas/ Semester VIII/ Ganjil
Alokasi Waktu 11 jam Pelajaran
2 Kompetensi Awal
1. Peserta didik mampu menunjukkan sikap
Pengetahuan dan/atau syukur atas terjaganya Negara Kesatuan
Keterampilan atau Kompetensi Republik Indonesia sebagai bentuk
Prasyarat anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
2. Peserta didik mampu menampilkan perilaku
menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia di lingkungan sekolah
dan masyarakat.
3. Peserta didik mampu menampilkan perilaku
taat hukum di lingkungan sekolah dan
masyarakat.
4. Peserta didik mampu mempraktikkan
kedaulatan pada organisasi sekolah dan
masyarakat.
5. Peserta didik mampu mempraktikkan
kedaulatan pada organisasi di sekolah.
6. Peserta didik mampu memahami ketentuan
tentang bentuk dan kedaualatan negara
sesuai UndangUndang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945
7. Peserta didik mampu menganalisis
kedaulatan dengan baik dan benar.
8. Peserta didik mampu mengembangkan
sikap menjunjung persatuan yang
memperkukuh bentuk dan kedaulatan
negara republik Indonesia dengan baik.
KOMPETENSI INTI
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menunjukkan sikap syukur atas terjaganya Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagai bentuk anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Peserta didik mampu menampilkan perilaku menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Peserta didik mampu menampilkan perilaku taat hukum di lingkungan sekolah dan
masyarakat.
Peserta didik mampu mempraktikkan kedaulatan pada organisasi sekolah dan
masyarakat.
Peserta didik mampu mempraktikkan kedaulatan pada organisasi di sekolah.
2. Pemahaman Bermakna
Dengan mempelajari materi ini maka peserta diharapkan mampu untuk memahami
bahwa:
Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 menyatakan; “Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan
yang berbentuk Republik”. Perlu disebutkan di sini, bahwa “Negara Kesatuan” adalah
untuk menjelaskan bentuk negara yang dianut oleh Indonesia adalah negara
bersusunan kesatuan. Bentuk negara kesatuan (unitary state) dipilih oleh The
Founding Fathers Indonesia melalui proses diskusi dan perdebatan panjang dalam
Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI-PPKI) yakni, antara pihak yang
menginginkan Indonesia merdeka nanti adalah berbentuk kesatuan yang dipelopori
oleh M. Yamin dan kawan-kawan dan dipihak lain yang menginginkan bentuk negara
Indonesia merdeka adalah negara federal yang dipelopori oleh M. Hatta.
Istilah “Republik” pada Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 adalah untuk menjelaskan bahwa
sistem pemerintah yang dianut oleh negara Indonesia untuk melaksanakan kehidupan
berbangsa dan bernegara adalah sistem republik yang dikepalai oleh Presiden, bukan
sistem monarki yang pimpin oleh Raja, Ratu, Kaisar, Sulthan atau Amir pada negara
Islam.
Negara Indonesia telah menetapkan dirinya menjadi negara hukum. Nagara hukum
adalah konsep negara yang bersandar pada keyakinan bahwa kekuasaan negara harus
dijalankan atas dasar hukum yang adil dan baik. Negara hukum mensyaratkan bahwa
setiap tindakan dari negara haruslah bertujuan untuk menegakkan kepastian hukum,
dilakukan secara setara, menjadi unsur yang mengesahkan demokrasi, dan memenuhi
tuntutan akal budi.
Kedaulatan rakyat merupakan salah satu bentuk teori, yang kemudian diterapkan di
Indonesia. Kedaulatan rakyat berarti kedaulatan negara dipegang oleh rakyat. Ini
artinya, rakyat menjadi pemegang kekuasaan tertinggi di dalam suatu negara. Teori
kedualatan rakyat ini berfungsi untuk membatasi kuasa para pemimpin. Apabila
terdapat pemimpin sudah tidak sesuai dengan hati nurani, maka rakyat berhak untuk
mengajukan usulan untuk mengganti pemimpinnya.Dalam hal ini, rakyat memberikan
wakilnya yang akan menduduki lembaga eksekutif dan yudikatif. Wakil rakyat yang
menduduki posisi tersebut wajib mendengar dan mengusulkan isi hati nurani rakyat.
3. Pertanyaan Pemantik
1) Coba sebutkan apa bentuk negara Indonesia?
2) Kenapa Indonesia disebut sebagai negara kesatuan?
3) Bagaimana menjaga negara Indonesia menjadi satu kesatuan yang utuh?
4) Jika kamu diminta ikut berperan dalam mengkampanyekan untuk turut serta
mengenal, memperkuat karakteristik daerah dalam kerangka NKRI apa yang akan
kamu lakukan?
4. Persiapan Pembelajaran
Guru membaca dan menelaah bentuk dan kedaulatan negara.
Guru terlebih dahulu mengkondisikan siswa untuk menyiapkan segala sarana dan
prasarana sebelum belajar, Hal ini harus sudah disampaikan 1 minggu sebelum
belajar.
Mencari video pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan di pelajari.
Menyiapkan instrumen penilaian
Guru membuat bahan tayang PPT materi
Guru mencari contoh mind map, poster digital dan video yang berisi ajakan kebaikan.
5. Kegiatan Pembelajaran
A. Indonesia Sebagai Negara Kesatuan
Inti
1. Pada pertemuan ini pembelajaran
dilakukan dengan menggunakan
metode tanya jawab.
2. Guru terlebih dahulu menjelaskan
kepada peserta didik terkait materi
Indonesia sebagai Negara Republik.
3. Kemudian meminta 1–2 siswa untuk
menyampaikan pandangannya
terkait materi Indonesia sebagai
Negara Republik, lalu
mendiskusikannya.
4. Guru dapat menanyakan kepada
siswa apa bentuk negara dan sistem
pemerintahan di Indonesia.
5. Guru dapat menanyakan kepada
siswa, apa keuntungan dari bentuk
negara republik?
Uji Kompetensi
Bagian ini merupakan salah satu upaya
untuk melihat sejauh mana pengetahuan
siswa terhadap materi-materi yang telah di
sampaikan di Bab II. Adapun langkah-
langkah uji kompetensinya adalah sebagai
berikut: 1. Guru meminta kepada siswa
untuk menjawab soal pilihan ganda yang
dilembar jawaban yang telah disediakan
oleh guru. 2. Selanjutnya siswa diberikan
waktu untuk menjawab soal tersebut 4.
Setelah selesai, soal dan kertas jawaban di
kumpulkan.
Penutup 1. Siswa didampingi guru untuk
membuat kesimpulan atas
pembelajaran hari ini.
2. Guru memberikan apresiasi kepada
seluruh siswa atas proses
pembelajaran hari ini.
3. Guru meminta siswa mempelajari
terlebih dulu Bab III Tata Negara
dan Pemerintahan (Buku Siswa
PPKn Kelas VIII halaman 43) serta
siswa diminta mencari data atau
sumber informasi yang lain terkait
materi di Bab III. Baik itu lewat
buku, jurnal, internet dan media
yang lain.
4. Menyerukan bersama yel PPKn.
5. Guru menunjuk salah satu siswa
untuk memimpin doa penutup.
6. Guru membuat catatan siswa dari
aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan selama proses
pertemuan ini
6. Assesment
Jenis assessment:
1. Diagnostik: tanya jawab
2. Formatif : ulangan harian berbentuk pilihan berganda.
7. Pengayaan dan Remedial
Pengayaan
Alternatif bentuk pengayaan adalah sebagai berikut:
1. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelaaran
tutor sebaya
2. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari
berbagai sumber dan mencatat hal-hal yang penting. Dan menyajikan dalam
bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.
Remedial
Alternatif bentuk remedial yaitu sebagai berikut:
1. Mengulang materi pokok diluar jam tatp muka bagi peserta didik yang belum
tuntas
2. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas
3. Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Melalui diskusi saya telah memahami mengapa
Indonesia disebut sebagai negara kesatuan.
2 Melalui diskusi saya telah memahami Indonesia disebut
sebagai negara republik.
3 Melalui diskusi saya telah memahami makna dari
Indonesia sebagai negara hukum.
4 Melalui diskusi saya telah memahami mengapa
Indonesia sebagai disebut sebagai negara berkedaulatan
rakyat.
2. Refleksi Guru
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan
baik?
2 Apa yang harus diperbaiki dari kegiatan pembelajaran?
3 Apakah peserta didik dapat memahami tayangan video
yang dibuat oleh guru?
4 Apakah peserta didik mampu memahami bentuk dan
kedaulatan negara di Indonesia ?
5 Apakah rencana pembelajaran telah dilaksanakan
dengan runtut dan sistematik?
Lampiran
2. Penilaian Sikap
Kriteria Sikap
1 Fera
2 Indri
3 Kevin
4 Okbertus
Catatan:
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
Skor Perolehan
Nilai Sikap= x 100
Skor Maksimal
LAMPIRAN
Lembar Kerja Peserta Didik
KUNCI JAWABAN
1. B 6. B
2. B 7. A
3. A 8. A
4. D 9. D
5. D 10. B
PETUNJUK UMUM
SMP NEGERI 1 1. lembar jawaban tidak boleh kotor,
PERCUT SEI TUAN basah atau terlipat
KEC. PERCUT SEI TUAN 2. Tulislah nama dan kelas dengan
KAB. DELI SERDANG benar
LEMBAR JAWABAN UJIAN IDENTITAS DIRI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Cara Menjawab pada Lembar Jawaban Nama Lengkap :
1) Beri tanda silang (X) tepat pada
salah satu huruf a, b, c atau d Kelas :
2) Contoh cara memperbaiki jawaban
yang salah (merubah pilihan): Hari/ tanggal sekarang :
Pilihan semula:
3 A B C D Tanda Tangan Siswa:
.
Menjadi:
3 A B C D
JAWABAN PILIHAN GANDA
1 A B C D
2 A B C D
3 A B C D
4 A B C D
5 A B C D
6 A B C D
7 A B C D
8 A B C D
9 A B C D
1 A B C D
0
Lembar Jawaban Diskusi Kelompok
Materi:
Kelas :
Kelompok :
Anggota : 1……………
2……………
3……………
4……………
Hari/ Tanggal :
HASIL DISKUSI
Lembar Penilaian Hasil Presentasi
Nama Kelompok :
Kelas :
Pertemuan ke :
Hari/ Tanggal Pelaksanaan :
Indonesia sejak kelahirannya pada tanggal 17 Agustus 1945 telah memiliki tekad yang
sama, bahwa negara ini akan eksis di dunia internasional dalam bentuk negara kesatuan.
Kesepakatan ini tercermin dalam rapat-rapat Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
dalam menyusun konstitusi atau UUD yang tertinggi dalam negara. Perubahan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengukuhkan keberadaan Indonesia
sebagai negara kesatuan dan menghilangkan keraguan terhadap pecahnya Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Pasal-pasal dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 telah memperkukuh prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak ada
keinginan sedikit pun mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi negara
federal.
Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
dirumuskan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tersebut merupakan tekad bangsa
Indonesia yang menjadi sumpah anak bangsa pada tahun 1928 yang dikenal dengan Sumpah
Pemuda, yaitu satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia. Wujud NKRI
semakin kokoh setelah adanya ketetapan Majelis Permusyarawatan Rakyat. Salah satunya
adalah tidak mengubah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan tetap mempertahankan NKRI sebagai bentuk final negara bagi bangsa
Indonesia. Kesepakatan untuk tetap mempertahankan bentuk negara kesatuan didasari
pertimbangan bahwa negara kesatuan adalah bentuk yang ditetapkan sejak awal berdirinya
negara Indonesia dan dipandang paling tepat untuk mewadahi ide persatuan sebuah bangsa
yang majemuk ditinjau dari berbagai latar belakang (dasar pemikiran).
Indonesia sebagai negara hukum mengembangkan perangkat hukum sebagai suatu sistem
yang fungsional dan berkeadilan. Perangkat hukum ini dikembangkan dengan menata
suprastruktur dan infrastruktur kelembagaan politik, ekonomi, dan sosial yang tertib dan
teratur. Kemudian, agar perangkat hukum itu bisa berjalan baik, maka perlu dilakukan upaya
membangun budaya dan kesadaran hukum dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan
bernegara. Negara hukum Indonesia itu menjunjung tinggi nilai-nilai kemahaesaan dan
kemahakuasaan Tuhan. Artinya, diakuinya prinsip supremasi hukum tidak mengabaikan
keyakinan mengenai kemahakuasaan Tuhan Yang Maha Esa, yang diyakini sebagai sila
pertama dan utama dalam Pancasila.
Seiring perjalanan Negara Indonesia, UUD NRI Tahun 1945 mengalami amandemen mulai
tahun 1999 sampai dengan tahun 2002. Ketentuan pasal 1 ayat 2 diamandemen menjadi,
“Kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.”
Pasal tersebut memiliki makna bahwa rakyatlah yang memiliki kedaulat-an menurut Undang-
Undang Dasar. Dalam konteks pemilihan presiden dan wakil presiden RI, pemilihan
dilakukan secara langsung oleh rakyat dengan ketentuan perundang-undangan yang dibuat
untuk mengaturnya. Secara umum, kedaulatan rakyat dipercayakan kepada MPR yang terdiri
dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Badan-badan
perwakilan rakyat yang melaksanakan kedaulatan rakyat menurut perundang-undangan terdiri
atas:
Glosarium
1. Tutor sebaya adalah siswa pilihan yang dijadikan sebagai pembimbing dalam
suatu kelompok.
2. Google Classroom (Google Kelas) merupakan media pembelajaran online
yang memungkinkan guru dan murid untuk saling terhubung secara online dari
mana pun dan kapan pun. Google Classroom menjadi jembatan para guru
dalam membuat tugas, membagikan, dan menilai tugas tanpa harus bertatap
muka.
3. Discovery learning ialah rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat
menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud
adanya perubahan perilaku.
Daftar Pustaka
Kemendikbud, Buku Paket Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk SMP
Kelas VIII Edisi 2021
Rudy (2013). Mencari Bentuk Kedaulatan dalam UUD Tahun 1945. Fiat Justitia Jurnal
Ilmu Hukum Volume 7 No. 3
Mabruri Pudyas Salim (2022). Bentuk Negara Indonesia adalah Kesatuan, Ketahuilah
Macam-macam Bentuk dan Sistem Pemerintahan.
https://hot.liputan6.com/read/5057377/bentuk-negara-indonesia-adalah-kesatuan-
ketahui-macam-macam-bentuk-dan-sistem-pemerintahan