Cinta Remaja SMA Dengan Club Motor Oleh: Wiji Endah Yani
Cinta Remaja SMA Dengan Club Motor Oleh: Wiji Endah Yani
Cinta Remaja SMA Dengan Club Motor Oleh: Wiji Endah Yani
Antares bercerita tentang dua remaja SMA yang saling jatuh cinta. Di sini
ada tokoh bernama Antares Sebastian Aldevaro alias Antares itu sendiri. Kemudian
ada juga tokoh Zeanne Queensha Bratadikara yang kerap dipanggil Zea. Antares dan
Zea dipertemukan ketika Zea pindah ke sekolah tempat Antares berada. Pertemuan
yang klise dan tidak disengaja di antara mereka berdua, nyatanya malah semakin
mendekatkan kedua sejoli ini.
Antares sendiri merupakan sosok atau pribadi yang bisa dibilang seorang
berandal dan biang onar di sekolahnya. Selain kasar dan suka merundung, Antares
juga merupakan seorang ketua geng motor yang disebut dengan Calderioz. Di balik
kelakuannya yang urakan, Antares mempunyai paras yang tampan dan memesona
layaknya Dewa dalam mitologi Yunani.
Sementara Zea sendiri adalah seorang siswi pindahan dari Bandung yang
memiliki fisik yang rupawan dengan rahasia yang menimbulkan tanya di
belakangnya. Zea sendiri sebenarnya memiliki misi khusus dan tujuan tersendiri
pindah ke SMA Derlangga. Ada sebuah masalah yang menimpa dirinya yang
mungkin pelaku dari problematika tersebut ada di SMA Derlangga. Zea sendiri
sebenarnya merupakan sosok penting yang ternyata terlibat dalam sebuah geng
motor bernama Wolves. Kakak Zea sendiri adalah ketua geng motor Wolves.
Geng motor Wolves ternyata memiliki masalah yang serius dengan Calderioz.
Awalnya Antares tidak mengetahui fakta tersebut. Namun, setelah berbagai masalah
datang, Zea pada akhirnya mengakui keterlibatannya sebagai anggota geng motor
Wolves. Setelah mengetahui kebenaran tersebut, Antares mencoba untuk menjauh
dan menghindar dari Zea. Ditambah perasaan mereka yang telah tumbuh
berkembang, nyatanya menambah beban yang harus ditanggung oleh Antares.
Akan tetapi, sebuah fakta baru yang muncul membuat Antares tahu jika selama ini
Zea tidak ada sangkut pautnya dengan masalah yang terjadi antara Calderioz dan
Wolves.
Kenyataannya ada seseorang yang mencoba mengadu domba Antares dengan Zea
agar hubungan mereka kandas dan perselisihan antara Calderioz dan Wolves
semakin berlarut-larut.
Tidak hanya itu, sosok yang mencoba memfitnah Zea juga berusaha untuk
mencelakai Antares dan Zea di saat yang sama. Antares dan anggota Calderioz pun
langsung bertindak dengan menyusun rencana untuk membongkar pelaku yang sudah
mengadu dombakan mereka. Tidak lupa, Antares dan anggota Calderioz pun turut
mengajak Zea dalam rencana mereka. Sang tersangka nyatanya merupakan orang
kepercayaan yang Zea sendiri tidak percaya akan keterlibatan akan perbuatannya.
Pelaku ini berhasil memporak-porandakan Wolves dari dalam, sekaligus menyerang
Calderioz dari luar.
Namun, di antara seluruh problematika tersebut ada beberapa hal yang harus
dipertaruhkan. Di antaranya adalah perasaan antara Antares dan Zea, serta nyawa
teman-teman mereka. Ini bukan hanya menyangkut perasaan dua insan, tapi juga ada
lika-liku dua geng motor yang saling bersinggungan serta berselisih paham. Sebuah
kontradiksi yang mampu membuat hubungan Antares dan Zea bukan hanya sekadar
roman remaja, tapi ada aksi yang ikut memeriahkan jalan ceritanya.
Cerita yang ditulis Rweinda ini sedikit mengingatkan kita akan sinetron yang dulu
sempat meledak di Indonesia. Perpaduan antara cinta remaja yang menggemaskan
dan geng motor yang penuh aksi menciptakan kisah yang tidak hanya seru, tapi juga
menarik di saat yang sama. Bukan hanya tentang cinta, ceritanya juga mengulas soal
solidaritas akan persahabatan.
Tidak hanya itu, di sini Rweinda juga memperlihatkan sosok Zea bukan
hanya sekedar gadis remaja yang lemah lembut, tapi merupakan sosok wanita yang
kuat dan tangguh, melihat keterlibatannya dalam geng motor Wolves. Selain
berparas ayu, Zea juga memiliki keberanian dan kekuatan yang membuatnya bisa
melawan dan tidak selalu tergantung terhadap orang lain.
Novel Antares ini bisa dibilang memiliki tema cerita yang klise, sehingga di
beberapa bagian sudah dapat ditebak arah ceritanya. Tema yang klise ini juga
mungkin akan membuat pembaca sedikit merasa bosan, karena formulanya terasa
usang. Selain itu, unsur tentang geng motor di dalamnya juga mungkin mengandung
sedikit kekerasan yang tidak patut untuk dicontoh. Kenakalan remaja yang disajikan
takutnya akan menginspirasi beberapa remaja, tapi kembali lagi di sini penulis hanya
menyajikan sebuah cerita fiksi yang hanya sebagai hiburan semata. Satu lagi titik
lemah yang ada dalam novel ini adalah alurnya terlalu mengada-ada, sehingga terasa
seperti cerita sinetron.
Rweinda bukan hanya mampu menciptakan tokoh yang kuat, tapi juga
bisa menghadirkan emosi dalam kisah yang ia tuangkan. Antares bisa menghadirkan
emosi yang cukup beragam, mulai dari tersipu-sipu malu melihat Antares dan Zea
yang kasmaran, tegang saat Calderioz mulai beraksi, hingga hangat dan kocak ketika
melihat tingkah teman-teman Antares dan Zea. Semua emosi bisa bersatu padu
membawa mood pembaca ke dalam berbagai bentuk.
Namun, meskipun novel ini bercerita tentang kehidupan remaja, tapi
bukan berarti pembaca dewasa tidak akan menikmati jalan ceritanya. Meskipun
mungkin ada beberapa hal yang terasa janggal, tapi pembaca dewasa akan tetap
dibawa dalam nuansa nostalgia ketika sudah memasuki alur ceritanya.
Akan ada banyak hal yang memicu kenangan lama pembaca dewasa saat menikmati
Antares dalam menu bacaan yang mungkin akan membuat ketagihan setelah
mencoba untuk membacanya.
Selain menghibur, ada pula beberapa pesan moral dan kehidupan yang
bisa dipetik dari cerita Antares ini. Mulai dari solidaritas yang kuat antar sahabat,
kekeluargaan yang tercipta dari kebersamaan dan saling menghargai, hingga harga
diri yang mampu dijunjung tinggi untuk membela kebenaran. Jadi, Antares tidak
hanya menyajikan cerita fiksi, tapi ada makna kehidupan yang bisa direnungkan di
dalamnya.
Tidak heran juga jika novel ini telah diangkat ke dalam sebuah web series karena
memang novelnya yang laris manis dan laku di pasaran. Web series-nya sendiri
diperankan oleh Angga Yunanda, Beby Tsabina, Axel Matthew, dan masih banyak
lagi aktor dan aktris muda lainnya. Web series-nya sendiri sudah mulai tayang sejak
tanggal 30 Juli 2021.
Selain bisa dinikmati lewat media tulisan, kini Antares juga dapat
dinikmati lewat media visual oleh seluruh penggemarnya. Novel ini akan sangat
cocok untuk dibaca dan dinikmati oleh pembaca remaja.Jalinan ceritanya yang
simpel, tapi penuh lika-liku menjadikan Antares tidak hanya cerita roman remaja
biasa. Ada elemen-elemen menarik lainnya yang bisa didapatkan pembaca ketika
menikmati novel ini.
Kisahnya yang tergolong relate dapat mengikat kalangan remaja ke dalam
fiksi yang membuai. Walaupun ceritanya mungkin terdengar klise atau pasaran, tapi
ada ciri khas dari Rweinda yang mampu membedakan Antares diantara novel-novel
sejenis. Kini, pembaca sudah dapat menikmati Antares dalam bentuk novel fisik.
Label best seller yang disematkan dalam Antares memang beralasan,
karena selain disukai para remaja, Antares mampu menyajikan sesuatu yang ada
dalam benak dan minat remaja kebanyakan. Bagi kamu yang ingin mendapatkan atau
memiliki buku ini, Antares kini telah tersedia di toko-toko buku terdekat.
Buku setebal 416 halaman ini mampu menghibur dan memeriahkan dunia
fiksi remaja dengan caranya sendiri. Bisa dibilang Antares meroket dengan cukup
cepat karena bisa memenuhi permintaan pasar fiksi remaja dengan kemasan yang
menarik. Maka, tidak diragukan lagi jika Antares banyak diminati oleh pembaca,
khususnya kaum remaja.
Dan tidak mengherankan juga, jika novel ini bisa langsung diangkat ke
dalam media web series, karena memang momen dan waktunya terasa pas dan tepat.
Selain digemari remaja, novel ini mampu menghadirkan sesuatu yang dirasa mampu
menyentuh sisi emosi dan minat para remaja masa kini.