Beranilah Bermimpi Dan Berjuang Untuk Meraihnya

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Petualangan di Indonesia Timur

Oleh: Mohammad Ifta Alfatih

Judul Buku : Tapak Jejak


Pengarang : Fiersa Besari
Penerbit : Mediakita
Tahun Terbit : 2019
Tebal Buku : 312 halaman

Novel Tapak Jejak merupakan novel yang ditulis


oleh penulis sekaligus musisi ternama asal Indonesia, Fiersa
Besari. Novel Tapak Jejak pertama kali diterbitkan pada tahun 2019. Novel Tapak
Jejak merupakan sekuel atau novel lanjutan dari novel Arah Langkah yang
diterbitkan pada tahun 2018. Novel Tapak Jejak akan mengisahkan petualangan
Fiersa Besari menjelajahi berbagai daerah di Indonesia yang dilakukannya pada
tahun 2013, bersama dengan dua sahabatnya, yakni Baduy dan Prem.
Fiersa Besari merupakan pria kelahiran Bandung, 3 Maret 1984. Fiersa Besari
adalah seorang musisi, penulis, dan juga konten kreator. Fiersa Besari merupakan
lulusan dari SMPN 81 Jakarta, SMAN 42 Jakarta, StiMB Bandung D1 Vokal. Ia juga
mengenyam pendidikan perguruan tinggi di STBA Yapari ABA Bandung,
mengambil jurusan Sastra Inggris.
Fiersa Besari memiliki ketertarikan di bidang musik. Fiersa Besari memulai
karirnya di bidang musik dengan menjadi vokalis band indie. Sebelum menjadi
vokalis band tersebut, sejak tahun 2009, Fiersa Besari kerap merekam dan
menyimpan karya musiknya. Sampai pada tahun 2012, Fiersa Besari memutuskan
untuk mempublikasikan karya-karyanya tersebut dan menjual album karyanya.
Fiersa Besari dapat dikatakan produktif sebagai seorang musisi. Fiersa Besari
juga diketahui merasa lebih nyaman menyalurkan pikirannya melalui tulisan. Sebab,
tulisan mampu membuatnya merasa lebih bebas untuk menuangkan pikiran dan
perasaannya. Fiersa Besari pernah tergabung dalam sebuah band yang bernama
Hellfairies, yang bergenre emo hingga ke DNA. Ia juga pernah tergabung dalam
sebuah band yang bernama Eat Well Earl, yang dibentuk bersama dengan teman-
temannya. Fiersa Besari kemudian ditinggal menikah oleh teman-teman bandnya itu.
Berawal dari situ, Fiersa Besari akhirnya mulai membuat lagu-lagu balada.
Setelah menempuh proses berpikir yang cukup panjang, Fiersa Besari juga akhirnya
memutuskan untuk serius bersolo karir sebagai seorang penyanyi.
Beberapa album karya Fiersa Besari, yaitu 11:11 (2012), Tempat Aku Pulang
(2014), Konspirasi Alam Semesta (2015), Album 20:20 (2020). Selain itu, ada juga
beberapa single yang dinyanyikannya, di antaranya, Garis Waktu (2016), Ibu Pertiwi,
yang dinyanyikan bersama Iwan Fals dan Once Mekel, dan menjadi original sound
track film Bumi Manusia (2019), serta Pelukku untuk Pelikmu, yang menjadi
original soundtrack film Imperfect (2019).
Karya tulisan pertama Fiersa Besari adalah “Garis Waktu”, yang juga
merupakan judul dari salah satu lagu single yang dinyanyikannya. Novel Garis
Waktu merupakan rangkuman dari sejumlah tulisan Fiersa Besari dalam kurun waktu
dari tahun 2012 hingga 2016. Sebagai seorang penulis, Fiersa Besari telah
melahirkan 6 novel. Keenam novel tersebut, yakni Garis Waktu (2016), Konspirasi
Alam Semesta (2017), Catatan Juang (2017), Arah Langkah (2018), 11:11 (2018),
dan Tapak Jejak (2019).
Pada bulan April tahun 2013, diawali dengan niat dan tujuan yang berbeda,
tiga orang pengelana memulai sebuah perjalanan untuk menyusuri berbagai daerah di
penjuru Indonesia. Meskipun, pada akhirnya satu persatu teman seperjalanan
memilih arah pulang, tetapi langkah yang sudah dijejaki harus dilanjutkan.
Tapak jejak akan melanjutkan petualangan arah langkah, mengunjungi
berbagai daerah di bagian paling timur Indonesia. Tapak jejak akan menelusuri
keindahan alam Indonesia, tradisi, dan budaya yang akan menembus dinding
kegelisahan mengenai apa itu makna rumah dan keluarga.
Namun, satu hal yang tidak akan pernah berubah, yakni sejauh apa pun kaki
ini melangkah, hati akan selalu menemukan arahnya untuk pulang menuju ke satu
tempat yang paling tepat. Tempat itu adalah rumah. Dalam novel Tapak Jejak ini,
Fiersa Besari akan mengisahkan tentang silsilah keluarganya, mulai dari Ayah, Ibu,
dan Adiknya. Tentu saja, Fiersa Besari juga menceritakan tentang masa lalu dirinya.
Prem dan Baduy yang menjadi dua teman seperjalanan Fiersa Besari memilih untuk
pulang dan mengakhiri perjalanannya di Ternate. Sebab, mereka berdua memiliki
kewajiban untuk kembali ke rutinitas masing-masing. Fiersa Besari kemudian harus
mempertimbangkan keputusan yang akan diambilnya. Apakah ia akan melanjutkan
perjalanannya seorang diri atau haruskah ia memilih untuk pulang juga bersama dua
temannya itu.
Setelah mempertimbangkan secara matang, Fiersa Besari memutuskan untuk
melanjutkan perjalanannya seorang diri, untuk menyusuri daerah paling timur
Indonesia. Meskipun Fiersa Besari melanjutkan perjalanan ini seorang diri dan
perbekalan yang ia siapkan mulai menipis, ia tidak gentar dan tetap percaya diri
dapat melanjutkan perjalanan ini.
Perjalanan ke bagian timur Indonesia lebih banyak dilalui dengan menempuh
jalur laut. Salah satu contohnya, ia harus naik kapal laut dari Pulau Sulawesi ke
Papua. Begitu juga ketika ia menyusuri berbagai tempat yang ia kunjungi di Papua,
semuanya ditempuh melalui jalur laut dan juga jalur darat.
Perjalanan yang ia tempuh selama kurang lebih tujuh bulan lamanya itu
bukan lah perjalanan yang mudah. Ditambah lagi, saat ini Fiersa Besari perlu hidup
irit secara finansial sambil melakukan perjalanan yang terbilang cukup ekstrim.
Namun, perjalanan Fiersa Besari sungguh terbantu oleh sejuta keindahan
yang dimiliki negeri tercinta, Indonesia. Selain keindahan alamnya, masyarakat
Indonesia juga memiliki sifat ramah dan kerendahan hati yang membuat kita menjadi
bangsa yang indah. Fiersa mengisahkan bahwa Ia kerap kali dibantu oleh teman-
teman yang ia temui di tempat yang sedang ia kunjungi. Teman-teman sesama
pecinta alam maupun warga lokal yang tinggal di sana.
Di balik keindahan yang ditemukannya, Fiersa Besari juga menemukan
bahwa masyarakat di daerah Indonesia bagian Timur ternyata tidak merasakan
keadilan jika dibandingkan dengan masyarakat mereka tinggal di pulau tempat
bernaungnya pusat ibu kita. Seiring dengan berjalannya waktu, berbagai tempat di
Indonesia bagian timur akhirnya berhasil ia kunjungi, meskipun menghadapi
berbagai keterbatasan dan kesulitan. Semakin jauh Fiersa berpetualang, ia juga
semakin sadar bahwa sebenarnya alasan berpetualang untuk menyembuhkan patah
hati merupakan alasan yang kurang tepat.
Sebab, pada dasarnya, sejauh apa pun kita pergi, ke mana pun kita
melangkah, jika diri kita tidak bisa berdamai dengan sakit hati yang dirasa, maka
luka itu tidak akan bisa sembuh. Maka itu, hal yang perlu dilakukan untuk mengobati
luka hati adalah mencoba untuk berdamai dengan diri sendiri, berdamai dengan hati,
dan berdamai dengan kenyataan yang tidak sesuai dengan ekspektasi.
Fiersa Besari kemudian harus mempertimbangkan keputusan yang akan
diambilnya. Apakah ia akan melanjutkan perjalanannya seorang diri atau haruskah ia
memilih untuk pulang juga bersama dua temannya itu.
Setelah mempertimbangkan secara matang, Fiersa Besari memutuskan untuk
melanjutkan perjalanannya seorang diri, untuk menyusuri daerah paling timur
Indonesia. Meskipun Fiersa Besari melanjutkan perjalanan ini seorang diri dan
perbekalan yang ia siapkan mulai menipis, ia tidak gentar dan tetap percaya diri
dapat melanjutkan perjalanan ini.
Perjalanan ke bagian timur Indonesia lebih banyak dilalui dengan menempuh
jalur laut. Salah satu contohnya, ia harus naik kapal laut dari Pulau Sulawesi ke
Papua. Begitu juga ketika ia menyusuri berbagai tempat yang ia kunjungi di Papua,
semuanya ditempuh melalui jalur laut dan juga jalur darat. Perjalanan yang ia tempuh
selama kurang lebih tujuh bulan lamanya itu bukan lah perjalanan yang mudah.
Ditambah lagi, saat ini Fiersa Besari perlu hidup irit secara finansial sambil
melakukan perjalanan yang terbilang cukup ekstrim.
Namun, perjalanan Fiersa Besari sungguh terbantu oleh sejuta keindahan
yang dimiliki negeri tercinta, Indonesia. Selain keindahan alamnya, masyarakat
Indonesia juga memiliki sifat ramah dan kerendahan hati yang membuat kita menjadi
bangsa yang indah. Fiersa mengisahkan bahwa Ia kerap kali dibantu oleh teman-
teman yang ia temui di tempat yang sedang ia kunjungi. Teman-teman sesama
pecinta alam maupun warga lokal yang tinggal di sana.
Di balik keindahan yang ditemukannya, Fiersa Besari juga menemukan
bahwa masyarakat di daerah Indonesia bagian Timur ternyata tidak merasakan
keadilan jika dibandingkan dengan masyarakat mereka tinggal di pulau tempat
bernaungnya pusat ibu kota. Seiring dengan berjalannya waktu, berbagai tempat di
Indonesia bagian timur akhirnya berhasil ia kunjungi, meskipun menghadapi
berbagai keterbatasan dan kesulitan. Semakin jauh Fiersa berpetualang, ia juga
semakin sadar bahwa sebenarnya alasan berpetualang untuk menyembuhkan patah
hati merupakan alasan yang kurang tepat. Sebab, pada dasarnya, sejauh apa pun kita
pergi, ke mana pun kita melangkah, jika diri kita tidak bisa berdamai dengan sakit
hati yang dirasa, maka luka itu tidak akan bisa sembuh. Maka itu, hal yang perlu
dilakukan untuk mengobati luka hati adalah mencoba untuk berdamai dengan diri
sendiri, berdamai dengan hati, dan berdamai dengan kenyataan yang tidak sesuai
dengan ekspektasi.
Fiersa Besari membagikan kisah perjalanannya mengelilingi Indonesia
dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Fiersa Besari juga
menyelipkan beberapa foto yang diambilnya dalam perjalanan tersebut, yang
mendukung pembaca untuk dapat memahami kisah yang diceritakannya.
Fiersa Besari dapat menggambarkan perjalanannya begitu indah, dengan
mendeskripsikan keindahan alam Indonesia yang jarang dikunjungi masyarakat,
budaya yang dimilikinya, masyarakatnya, isu sosial yang ada di sana, juga berbagai
istilah yang ada di daerah tersebut.
Maka dari itu, novel Tapak Jejak ini bukan hanya kisah nyata perjalanan
seseorang saja, tetapi juga dapat menjadi sumber pengetahuan bagi pembaca.
Pembaca dapat mempelajari tentang kekayaan negeri Indonesia, masyarakatnya,
perihal kekeluargaan, persahabatan, dan apa makna rumah.
Beberapa pembaca menemukan terdapat ada sejumlah halaman yang tercetak
berulang, sehingga cukup membingungkan pembaca.Oleh karena novel Tapak Jejak
ini merupakan lanjutan dari novel Arah Langkah, pembaca mungkin akan dapat lebih
memahami secara lebih dalam keseluruhan perjalanan Fiersa Besari ini jika
membaca novel Arah Langkah terlebih dahulu.
Kenangan buruk atau kenangan pahit masa lalu bukan menjadi suatu hal yang
sejatinya perlu dilupakan. Sebab, kenangan buruk tersebut dapat menjadi sebuah
pembelajaran bagi diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Indonesia adalah negeri yang indah dan kaya. Maka itu, hendaknya kita
sebagai bagian dari negeri Indonesia ini menjaga seluruh kekayaan dan
keindahannya dengan baik. Rumah bukan sekedar bangunan yang bisa kita tempati
saja, melainkan rumah merupakan tempat di mana kita dapat merasa nyaman, tempat
bagi kita untuk menaruh hati, tempat yang paling tepat bagi kita untuk selalu
mengunjunginya.
Rumah mencakup orang-orang terkasih yang akan selalu sedia di sana.
Seperti sosok keluarga, terutama ibu yang akan selalu menerima kepulangan kita.
Rumah adalah tempat yang tak tergantikan, sejauh dan seindah apa pun tempat yang
pernah kita kunjungi.
Sejatinya, luka hati hanya dapat disembuhkan jika kita bisa berdamai dengan
diri sendiri, berdamai dengan kenyataan yang tidak sesuai ekspektasi. Maka itu,
jangan melakukan hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain ketika patah hati.
Hubungan antar sesama manusia bukan mengenai hubungan transaksional yang
bersifat untung dan rugi. Namun, hubungan antar manusia adalah tentang saling
tolong-menolong ketika sedang kesusahan, dan saling berbagi.

Anda mungkin juga menyukai