Skripsi 2
Skripsi 2
Skripsi 2
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat- Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
KHOIRUDDIN
NPM: 1411090191
Jurusan: Pendidikan Fisika
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat- Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) dalam Ilmu Fisika
Oleh
KHOIRUDDIN
NPM: 1411090191
Kata Kunci: media pembelajaran, smart physics card, materi suhu dan kalor
ii
MOTTO
1
Departemen Agama RI, Al-Hikmah Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Diponegoro,
2010), h.596
v
PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim……..
Teriring do’a dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, ku persembahkan sebuah
karya kecil ini sebagai tanda cinta dan kasihku yang tulus kepada:
1. Orang tua ku tercinta, Bapak Sukimin yang tiada pernah hentinya selama ini
limpahan kasih sayang semasa hidupnya dan memberikan rasa rindu yang
berarti, hanya do’a yang selalu ku lantunkan untukmu, serta dengan doa yang
3. Guru yang semoga selalu dimuliakan Allah swt, Al-Habib Kamal bin Thohir
bin Umar bin Syahab, yang selalu memberiku arahan dan nasihat kebaikan agar
vi
RIWAYAT HIDUP
Pesawaran. Penulis merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Buah cinta dari
pasangan bapak Sukimin bin Radimin dan ibu Nuryati binti Bajuri.
Pendidikan penulis dimulai dari Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Gunung Sari
dan selesai pada tahun 2008. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di MTs
dan selesai pada tahun 2014 lalu melanjutkan pendidikan tingkat perguruan tinggi
pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan
Lampung Program Strata Satu (S-1) jurusan Pendidikan Fisika dimulai pada semester
di beberapa organisasi yaitu OSIS, Rohis, Bulutangkis, KSM dan PMR. Pada saat
menjadi mahasiswa penulis juga pernah mengikuti kegiatan KKN di desa Sukabanjar,
Bandar Lampung untuk melatih dan menambah wawasan dalam mengajar serta
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan dan Hidayah-Nya, sehingga penulis
berupa Smart Physics Card pada materi suhu dan kalor di SMA/MA kelas XI,
Shalawat dan Salam semoga Allah selalu memberikan Rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarga, para sahabat, dan kepada kita semua selaku umatnya hingga akhir zaman
nanti.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.
Dalam upaya penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak serta tidak mengurangi rasa terimakasih atas bantuan
semua pihak, maka secara khusus penulis menyebutkan beberapa, sebagai berikut:
1. Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
2. Ibu Dr. Yuberti, M.Pd selaku Ketua Jurusan dan Ibu Sri Latifah, M.Sc selaku
viii
3. Ibu Sri Latifah, M.Sc. dan Ibu Rahma Diani, M.Pd. selaku Pembimbing I dan
ini.
dikembangkan.
7. Rekan-rekan, kakak dan adik yang selalu memotivasi dan membantu dalam
penyelesaian skripsi ini yaitu Arum Fauziah, Riyani Puji Lestari S.Pd dan
Ahmad Minwar.
penulis.
10. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, terimakasih banyak
atas semuanya.
ix
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini belum sempurna. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi
Khoiruddin
NPM. 1411090191
x
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 9
C. Fokus Penelitian ...................................................................................... 9
D. Rumusan Masalah .................................................................................. 10
E. Tujuan ..................................................................................................... 10
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 11
xi
b. Uji Produk ................................................................................ 74
c. Revisi Produk ........................................................................... 76
4. Pengumpulan Data dan Analisis Data ............................................. 77
a. Pengumpulan Data ................................................................ 77
b. Analisis Data ......................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
1. Kisi Instrumen Validasi Ahli Materi dan Media .................................. 113
2. Daftar Nama Validator ......................................................................... 117
3. Instrumen Validasi Ahli Materi dan Media ......................................... 118
4. Kisi Instrumen Respon Guru Dan Peserta Didik ................................. 126
5. Instrumen Respon Guru Dan Peserta Didik ......................................... 128
LAMPIRAN B
1. Hasil Perhitungan Validasi Ahli Materi ...............................................
2. Hasil Perhitungan Validasi Ahli Media ...............................................
3. Hasil Perhitungan Validasi Respon Guru ............................................
4. Hasil Perhitungan Respon Peserta Didik MAN 1 Pesawaran ..............
5. Hasil Perhitungan Respon Peserta Didik SMAN 1 Kedondong ..........
6. Hasil Perhitungan Respon Peserta Didik MA Mathla’ul Anwar Kdd .
LAMPIRAN C
1. Gambar Tampilan Smart Physics Card................................................
2. Dokumentasi ........................................................................................
3. Kartu Konsultasi ..................................................................................
4. Surat Izin Pra Penelitian .......................................................................
5. Surat Penelitian ....................................................................................
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan juga sebagai suatu cara yang dilakukan seseorang secara sadar dalam
dan permasalahan dengan sikap yang kreatif, terbuka dan inovatif, baik didalam
dapat mengikuti isi dari subjek mereka. Mengajar adalah kegiatan yang
1
Muhammad Nur Arif and Meini Sondang Sumbawati, „Pengembangan Game Edukasi
Interaktif Pada Mata Pelajaran Komposisi Foto Digital Kelas XI Di SMK Negeri 1 Surabaya‟, Jurnal
IT-EDU, 1.2 (2016), h.28.
2
Purwanto, Ika Mustika Sari and Hanna Nurul Husna, „Implementasi Permainan Monopoli
Fisika Sebagai Media Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan
Mengetahui Profil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP‟, Jurnal Pengajaran MIPA, 17.11 (2012),
h.70.
3
Riya Susanah and Dedy Hidayatullah Alarifin, „Penerapan Permainan Penyegar (Ice
Breaking) Dalam Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar‟, JPF, 2012,
h.42.
2
Pendidikan menjadi sesuatu hal yang sangat penting bagi setiap manusia,
dikarenakan dengan pendidikan, seseorang mampu memperoleh suatu ilmu
pengetahuan di berbagai bidang, sehingga menjauhkan manusia dari sifat
kebodohan. Terdapat banyak perintah Allah swt tentang pentingnya sebuah ilmu
pengetahuan bagi manusia, dan Allah swt pun meninggikan orang-orang yang
beriman dan berilmu yang dijelaskan dalam Q.S Al-Mujadilah ayat 11 yaitu:
Ayat diatas mengandung pesan bagi manusia, bahwa Allah swt akan
meninggikan derajat bagi insan yang beriman karena taat kepada Allah swt dan
mempelajari dan mendalami ilmu Allah swt. Karena iman dan ilmu adalah satu
kesatuan yang tidak boleh terpisahkan, maka keduanya harus dimiliki bagi setiap
insan jika ingin selamat dunia dan akhirat. Dalam mempelajari ilmu pengetahuan
tidak hanya mempelajari yang berkaitan tentang amaliyah ibadah saja, namun
4
ME Ismail and others, „The Use of Animation Video in Teaching to Enhance the
Imagination and Visualization of Student in Engineering Drawing‟, Mechanical Engineering, Science
and Technology International Conference, 2017, h.01.
5
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Al-Hikmah Dan Terjemahannya (Bandung: Diponegoro,
2015), h.543.
3
ilmu alam juga sangat penting dipelajari oleh semua manusia. Karena dengan
mempelajari ilmu tersebut kita akan semakin taqwa kepada Allah swt dengan
sekolah yang lengkap dan memadai. Salah satu sarana yang harus tersedia adalah
media. Media pembelajaran adaah suatu hal yang sangat dibutuhkan dan
proses belajar mengajar, dengan tujuan agar terjalinnya komunikasi antara guru
dan siswa yang lebih baik dan efektif. Hal ini sangat dibutuhkan guru dalam
materi7. Selain itu, media pembelajaran adalah alat yang dimanfaatkan untuk
memudahkan dalam menjelaskan sebagian dari semua materi yang belum jelas
pembelajaran yang tepat atau sinkron dengan materi dikarenakan keinginan dan
6
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, 14th edn (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h.03.
7
Sri Latifah, Eka Setiawati and Abdul Basith, „Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Berorientasi Nilai-Nilai Agama Islam Melalui Pendekatan Inkuiri Terbmbing Pada Materi
Suhu Dan Kalor‟, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 5 (2016), h.44.
8
Arif and Sumbawati, op.cit, h.29.
4
Rasulullah saw. Media yang dipakai Rasul yakni anggota tubuhnya dan media
alam semesta. Hal demikian dilakukan supaya pengikutnya atau kaumnya mudah
mengerti sesuatu yang diajarkan oleh Rasulullah saw dalam haditsNya riwayat
yang ditengahnya terdapat garis tengah lurus hingga keluar persegi dan terdapat
sangat membantu keberhasilan proses pembelajaran dan pemberian pesan dan isi
yang tidak sesuai dengan kebutuhan siswa dapat mengakibatkan prestasi belajar
yang kurang maksimal. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu media pembelajaran
yang menarik dan efektif dalam membawakan informasi dan materi pelajaran.
Salah satu disiplin ilmu yang sangat penting seseorang pelajari dalam
pendidikan adalah ilmu Fisika. Karena ilmu Fisika adalah salah satu disiplin ilmu
bidang teknologi yang saat ini menjadi tumpuan manusia dalam menunjang
9
Http://fmailrizki.blogspot.in/2012/04/hadis-tentang-
mediapembelajaran.html, dikutip pada 10 April 2018.
5
mempelajari fisika tidak cukup dengan belajar dari buku atau mendengarkan
pembelajaran berlangsung10.
belajar rendah dalam mengikuti proses belajar Fisika dikelas XI, sehingga hasil
belajar siswa akan menjadi rendah. Menurut guru Fisika di sekolah tersebut
yakni Ibu Setioningsih, M. Pd, beliau menyatakan bahwa ini adalah salah satu
permasalahan yang belum terpecahakan dari tahun ke tahun hingga saat ini.
Beliau juga sudah mencoba berbagai model dan startegi bahkan berbagai jenis
Namun hingga saat ini, hasil yang diharapkan belum memenuhi target. Salah satu
pendapat siswi MAN 1 Pesawaran yaitu Arum Fauziah, dia mengatakan belajar
fisika cukup menyenangkan namun cukup sulit ketika memahami materi Fisika,
selain materinya yang cukup banyak, ketika mengadakan Ulangan Harian sangat
tegang dan suasana mengingat materi cukup sulit sehingga hasilnya tidak sesuai
10
Ahmad Fauzi Hendratmoko, Albertus Djoko Lesmono and Yushardi, „Pengembangan
Bahan Ajar Berbasis Instructional Game Pada Pembelajaran Fisika Di SMA‟, Jurnal Pendidikan
Fisika, 2.3 (2013), h.239.
6
Pesawaran, yakni minat belajar Fisika yang rendah, dikarenakan suasana yang
kurang menarik dan memudahkan siswa dalam memahami materi Fisika. Faktor
yang kedua, masih menggunakan sumber belajar dari modul dan LKS yang
kurang menarik untuk di dalami isi materinya. Faktor yang ketiga, suasana disaat
yang bermain game. Setiap siswa faham tentang game. Bahkan mayoritas
diantara mereka sangat gemar memainkan game, diantaranya dari game berupa
kartu (Remi, Domino, Wayang) ataupun game yang ada di komputer dan
handphone. Mereka beralasan bahwa bermain game adalah sarana refresing dari
game.
menganggap game sebagai media hiburan saja. Sifat dasar game yang memiliki
penggunanya, akan menimbulkan dampak buruk jika game yang digunakan tidak
game yang dapat digunakan sebagai media dalam belajar, dengan tujuan untuk
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Prestasi hasil belajar siswa sering
soal. Kesulitan siswa dalam memahami suatu materi terindikasi beberapa faktor
Media pembelajaran berupa game menjadi hal yang cukup menarik untuk
diteliti. Dari berbagai game yang telah ada saat ini, peneliti sangat tertarik untuk
kartu memiliki keunikan ketika di gunakan. Media kartu pintar yaitu media kartu
yang berisi suatu materi, gambar ataupun soal yang berkaitan tentang materi
yang dipelajari dalam pembelajaran. Kartu pintar memiliki tiga jenis yaitu index
card match, short card dan picture card. Kartu tersebut memiliki pasangan-
pasangan. Kartu pintar ini juga bias digunakan sebagai media permainan dalam
pembelajaran dikelas12.
menjadi media pembelajaran alternatif. Karena dengan adanya game edukasi ini
siswa dituntut memahami konsep fisika menjadi lebih kreatif, dan diharapkan
11
Arif and Sumbawati, loc.cit.
12
Anggi Ariestantya, M.Pd Dra. Hafdarani and M.Pd Drs. Amir, „Efektivitas Permaianan
Kartu Pindat Dalam Meninkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jerman‟, Jurnal Pendidikan Bahasa
Dan Sastra, 2015, h. 4.
8
mampu menumbuhkan rasa bersemangat dan senang dalam belajar fisika.13 Maka
permainan kartu pintar dapat mendorong siswa menjadi lebih aktif, kenyamanan
dalam belajar dan dapat memudahkan memahami materi fisika. Oleh sebab itu,
kartu pintar Fisika ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hasil belajar
siswa.
13
Samuel Gideon, „Peran Media Pembelajaran Fisika Gerak Bagi Pelajar Dan Mahasiswa‟,
JDP, 9.3 (2016), h. 28.
9
B. Identifikasi Masalah
materi.
C. Fokus Penelitian
Fisika.
ke 5.
D. Rumusan Masalah
kelas XI?
E. Tujuan Penelitian
kelas XI.
Physics Card sebagai media pembelajaran pada materi suhu dan kalor di
didik Smart Physics Card sebagai media pembelajaran pada materi suhu
F. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Secara teoritis bahwa Smart Physics Card sebagai media
pelajaran Fisika.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Siswa
BAB II
LANDASAN TEORI
1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, 10th edn (Bandung: Alfabeta, 2010), h.407.
14
(1) tahap analisis (analysis), (2) tahap perancangan produk awal (design), (3)
Analysis
(Tahap Analisis)
Design
(Tahap Perancangan
Produk Awal)
Implementation Development
(Tahap Implementasi (Tahap Pengembangan
Produk) Produk)
Evaluation
(Tahap Evaluasi
Produk)
2
Sri Hayati, Agus Setyo Budi and Erfan Handoko, „Pengembangan Media Pembelajaran
Flipbook Fisika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik‟, in Prosiding Seminar Nasional
Fisika (E-Journal) Snf Magister Pendidikan Fisika (Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2015), h. 50.
3
Sugiyono, Metode Penelitian Dan Pengembangan, 2nd edn (Bandung: Alfabeta, 2017), h.38-
39.
15
mengembangkan produk tertentu dengan melakukan beberapa uji ahli seperti uji
desain, dan uji coba produk lapangan untuk menguji keefektifan dan
setelah Smart Physics Card melalui uji validasi oleh ahli maka Smart
dikembangkan.
5) Serta tahap akhir yaitu tahap evaluasi produk (evaluation), pada tahap ini
produk dievaluasi sebagai bentuk revisi dari hasil uji coba peserta didik.
16
B. Acuan Teoritik
1. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dalam
bahasa Arab, media adalah Wasaail yang artinya perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan.4 secara istilah, kata media
antara sumber dan penerima, seperti film, televisi, radio, alat visual yang
Menurut para ahli Gerlach & Ely mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang
4
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, 14th edn (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h.3.
5
Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar (Jakarta: Prenada Media
Group, 2014), h.313.
17
menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat
media adalah perantara untuk menyampaikan pesan atau informasi dari suatu
bahasa Yunani disebut instructus yang berarti menyampaikan pikiran atau ide
yang telah diolah secara bermakna. Pengertian ini lebih mengarah kepada
dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif tertentu dalam
suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik
6
Arsyad Op.Cit, h.3-4.
7
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 256-266.
18
dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik
Latuheru bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang
interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi.11
8
Ibid.,
9
Yusuf Hadi Miarso, Menyemai Benih Tehnologi Pendidikan, 2nd edn (Jakarta: Prenada Media
Group, 2004), h. 293.
10
Fitriani, Pengertian Media Pembelajaran Menurut Para Ahli, Tersedia:
http://fitrianielektronika.blogspot.com/2013/04/pengertian-media-pembelajaran-menurut.html Diakses
pada 30 September 2017
11
Ahmad Susanto, Op.Cit., h. 314
19
dalam proses belajar mengajar agar interaksi komunikasi edukasi antara guru
dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna sehingga selain memudahkan
siswa.
12
Azhar Arsyad, Op. Cit., h.6
20
video recorder).
dua unsur yang amat penting adalah metode pengajaran dan media
berikut:15
belajar.
13
Ahmad Susanto, Op. Cit., h. 320
14
Azhar Arsyad, Op. Cit., 19
15
Ibid., h. 29
21
dengan lingkungannya.
didalam kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, film. Dan
benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indra dapat disajikan
c. Klasifikasi Media
Pada saat ini dunia pendidikan dihadapkan pada pilihan media yang
16
Ahmad Susanto, Op. Cit., h. 317-318
22
komputer.
Sebagai contoh gambar dan foto merupakan contoh alat bantu yang
ingin dikenalkan oleh guru, baik itu merupakan gambar tiruan benda,
17
Azhar Arsyad, Op. Cit., h.31
18
Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN Malang Pers,
2009), h. 45.
23
d. Pemilihan Media
siswa dapat tertarik dan mudah dalam mempelajari materi. Media yang akan
guru memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas dasar
3) Media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta
19
Ibid., h. 67
20
Ibid., h. 74-76
24
individu.
atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa. Kartu biasanya terbuat
dari kertas yang keras atau tebal dan di dalam masing-masing bagian depan
dan belakang terdapat kata, frasa, kalimat atau ungkapan. 21 Menurut Wina
bawah ini:
b) Media yang digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk
siswa.
21
Abdul Wahab Rosyidi., Op.Cit., h. 72
22
Wina Sanjaya, Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Prenada Media
Group, 2008), h. 26-227.
25
menggunakannya.
Media kartu berbasis permainan yakni kartu pintar ini memiliki keunggulan
tersendiri, guru dapat menggunakan set kartu yang sama untuk berbagai macam
bahasan tertentu. Dalam satu set kartu permainan biasanya terdapat beberapa
pasang kartu, dan masing-masing kartu terdapat sebuah gambar. Gambar di sini
tidak harus bagus, yang lebih penting adalah jelas dan terbaca. Gambar dalam
kartu bisa hitam putih ataupun berwarna, namun kartu yang berwarna lebih
menarik.23
Media kartu pintar ini berupa media berbasis cetakan. Media kartu pintar ini
merupakan media yang berisi tentang tokoh dan hal penting yang berkaitan
kreatif yaitu sesuatu yang digunakan untuk bermain, yang dapat mengaktifkan
Kartu pintar yaitu karya guru atau anak terbuat dari kertas kartun, kertas
bekas, kertas HVS atau sejenisnya yang diberi gambar, tulisan atau yang lainnya yang
23
Abdul Wahab Rosyidi., Op. Cit., h. 102-103
24
Ninda Ayu Asmarawati, „Pengembangan Bahan Ajar IPA Berbasis Karakter Dengan Media
Kartu Pintar Pada Materi Perubahan Kenampakan Bumi Dan Benda Langit Pada Siswa Kelas IV SD
Negeri Patangpuluhan Yogyakarta‟, Jurnal Pendidikan PGSD FKIP Universitas PGRI Yogyakarta,
h.5.
26
menarik yang sesuai dengan. Pintar yaitu pandai, cerdik dan mahir. Berdasarkan
25
Ibid., h. 6
27
ditentukan guru.26
kartu pokok yang sejenis berdasarkan materi menjadi satu kelompok untuk
mendapatkan poin. Manfaat dari permainan kartu ini adalah siswa dapat
dilakukan untuk individu. Setiap kelompok diberi satu paket kartu pintar
pada pokok bahasan Suhu dan Kalor. Cara pembelajaran dengan media kartu
pintar adalah:
26
Alamsyah dan Adi Bumimanjaya, 95 Strategi Mengajar Multiplr Intelligences (Jakarta:
Prenada Media Group, 2016), h.211.
28
kartu kunci jawab ditumpuk acak dan diletakkan disebelah kartu tanya,
buka satu kartu tanya sebagai kartu awal permainan yang harus dijawab.
dalam kartu tanya. Jika kita bisa menebak jawabannya dan kita memiliki
kartu kunci tersebut maka kita mendapat 1 poin. Jika kita bisa menebak
jawaban tetapi tidak memiliki kartunya, dan kartu tersebut ada dilawan
maka kartu tersebut menjadi milik kita untuk menjawab, dan kita
oleh pemain tidak ada yang memiliki, maka pemain tersebut mengambil
3. Jika tidak ada yang bisa menebak kartu tanya tersebut hangus dan
4. Permainan akan selesai jika kartu tumpukkan sudah habis dan ada pemain
suasana yang tidak membosankan. Satu set kartu pintar terdiri dari 28 kartu,
isi kartu berupa kata kunci dan satu set 28 kartu tanya. Kartu pintar
berukuran 5,5 cm x 8 cm. Cover kartu pintar dicetak dengan ukuran 8,5 cm x
5,5 cm x 1,3 cm dan dibentuk kotak untuk tempat kartu pintar beserta aturan
format penggunaannya serta hendaknya dapat dirawat dengan baik agar tidak
mudah rusak. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media kartu pintar
karena akan lebih menarik bagi siswa dan efektif untuk digunakan.
“Game berasal dari kata bahasa Inggris yang memiliki arti dasar
konsep game edukatif berada berbasis pada konsep pendidikan dasar yang
Sebuah game harus meliputi beberapa tahap proses agar lebih menarik.
sebagai berikut:
penting untuk memberikan informasi kepada siswa tentang apa yang akan
b. Tujuan (goal)
Pada bagian ini menyajikan tujuan, yaitu SK-KD, dan indicator yang
c. Aturan (rules)
e. Pilihan (choice)
31
Pilihan untuk bermain terus atau berhenti, berapa lama waktu yang
menurut John Huizinga adalah “suatu perbuatan atau kegiatan sukarela, yang
dilakukan dalam batas-batas tertentu yang sudah ditetapkan baik dalam ruang
dan waktu, manurut aturan yang yang sudah diterima secara sukarel tetapi
fisika diharapkan pembelajaran fisika yang selama ini terkesan kaku menjadi
lebih hdup dan aktif. Beberapa manfaat yang bisa diperoleh seorang siswa
kasar dan halus, 3) Aspek sosial, 4) Aspek bahasa, 5) Aspek emosi dan
perkembangan kreativitas, 9). Terapi. Aspek yang terdapat dari sisi permainan
dalam pembelajaran fisika antara lain aspek fisik, aspek sosial, aspek bahasa,
27
Muhammad Nur Arif and Meini Sondang Sumbawati, „Pengembangan Game Edukasi
Interaktif Pada Mata Pelajaran Komposisi Foto Digital Kelas XI Di SMK Negeri 1 Surabaya‟, Jurnal
IT-EDU, 1.2 (2016), h.29.
32
kreativitas.28
4. Kartu Domino
a. Definisi
Secara umum, kartu domino, adalah menyambungkan bagian kartu
sesuai pasangan pada jumlah angka atau gambar yang tertera pada kartu
domino.
pada konsep kartu domino ini, material isi pada domino bisa dikreatifkan
ataupun materi.
28
Arif Rahman Aththibby and Dedi Hidayatullah Alarifin, „Pengaruh Permainan Dalam
Pembelajaran Fisika Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik‟, JRKPF, 2.2 (2015), h.39.
33
ketika kita bermain domino. Yang perlu dilakukan guru adalah membuat
ulang kartu domino sesuai isi materi ajar. Prosedur menggunakan strategi
remi. Namun secara detail, guru dapat membuat aturan yang akan
digunakan siswa.
Contoh:
seterusnya.
d) Aktivitas strategi kartu domino ini dapat dinilai secara langung oleh
guru.
4 keatas sekolah dasar (SD) siswa kelas menengah pertama (SMP), dan
34
ajar.
domino.
Inti penilaian rubrik diisyaratkan dari kriteria yang dibuat. Nah, senjata
2 Fathima Tasya 4 3 4 11 92
3 Siti Hajar 4 1 4 9 75
4 Fatimah Az-Zahra 4 2 4 10 83
5 Muhammad 4 4 3 11 92
pembelajaran dan dari uraian strategi kartu domino diatas. Hanya saja
materi fisika.
- Smart Physics Card dimainkan mirip dengan cara bermain domino biasa
lainnya.
29
Bumimanjaya, Op.Cit, h.260.
37
soal pada kotak soal yang tersedia dan menjawabnya agar bias
salah/benar).
guru).
- Untuk pemenang ke 2-4 dilihat dari banyaknya sisa kartu yang dipegang
pemain.
- Apabila jumlah kartu yang tersisa sama antar pemain, maka dilihat dari
jumlah komponen yang ada pada kartu (kosong, 1-6), jika dijumlahkan
38
seterusnya.
alat perasa kita hanya dapat membedakan suhu suatu benda secara kualitatif.
Akan tetapi di dalam fisika kita perlu menyatakan panas, hangat, dingin dan
adalah termometer yang terbuat dari kaca dan diisi dengan zat cair.
3) Termometer gas
39
1) Skala Termometer.
(1000C) Titik tetap bawah menggunakan air raksa yang sedang membeku
tetap atas menggunakan air yang sedang mendindih (800R) Titik tetap
(373 K). Titik tetap bawah menggunakan air yang sedang membeku
Pembanding 5 4 9 5
2) Pemuaian
fase zat. Dalam perubahan suhu yang relatif kecil, pemuaian termal
Karena bentuk zat padat tetap, maka pada pemuaian zat padat
pemuaian volume.
Pemuaian panjang.
mula zat, untuk kenaikan suhu sebesar satu satuan suhu. Jika koefisien
30
Karyono, Dwi Satya P dan Suharyanto. Fisika Untuk SMA dan MA kelas X (Jakarta: CV
Sahabat, 2009) h. 117
42
Dengan:
Lt : panjang akhir benda/pada saat suhu T (m).
∆T : perubahan suhu benda (T-To) (C0 atau K).
Tabel 2.4 Koefisien Muai Panjang berbagai zat padat pada suhu
kamar.
Pemuian Luas
Jika zat padat memiliki dua dimensi seperti persegi panjang yang
luas.
43
Pemuaian Volume
dengan persamaan:
cair pun akan memuai ketika dipanaskan. Oleh karena zat cair memiliki
yang terjadi pada zat cair adalah pemuaian volume. Pemuaian pada zat
dilatometer, yaitu sebuah labu gelas yang mempunyai pipa kecil berskala,
Anomali Air
Pada umumnya hampir setiap zat cair akan memuai bila dipanaskan,
dan akan menyusut bila didinginkan. Tetapi tidak demikian halnya dengan
air. Pada suhu 0 °C hingga 4 °C, air menunjukkan perilaku yang berbeda,
bertentangan dengan sifat pemuaian ini dinamakan anomali air. Jadi, bila
Sebagaimana halnya dengan zat padat dan zat cair, gas ketika
volume, seperti halnya pemuaian pada zat cair, sehingga secara matematis
Namun koefisien muai volume untuk semua jenis gas adalah sama,
Hukum Boyle
atau
tetap atau
Hukum Tekanan
tetap atau
Suhu adalah hal yang sangat penting untuk dipelajari bagi manusia,
Karena dengan ilmu suhu kita bisa mengetahui seberapa besar dan
tentang ilmu suhu, Allah swt telah menjelaskan kepada kita semua dalam
Artinya:
“Dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin. Dan Allah
menerima taubat orang yang dikehendaki-Nya. Allah maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana”. (Q.S At-Taubah: 15)31
31
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Al-Hikmah Dan Terjemahannya (Bandung: Diponegoro,
2015), h. 189.
47
Didalam ayat ini Allah swt telah menjelaskan kita bahwa suhu telah
bersemayam di dalam hati manusia. Jika manusia itu mukmin maka Allah
manusia itu ingkar, maka Allah akan membuat hati manusia menjadi
Artinya:
“Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu
dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu
dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan
untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang
kamu simpan itu”. (Q.S At-Taubah: 35).32
peringatan kepada kita semua tentang begitu panas dan pedihnya siksa api
32
Ibid., h.192
48
Artinya:
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan
cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di
dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu
seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan
dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang
tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah
barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun
tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah
membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah
memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S An-Nur: 35)33
Dari ayat ini, Allah swt memberikan pengetahuan kepada kita begitu
b. Kalor
1) Pengertian Kalor
Pada dasarnya kalor adalah perpindahan energi kinetik dari satu benda
yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Pada waktu
33
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Terjemahan dan Asbabun Nuzul (Surakarta : CV. Al-
Hanan, 2009), h. 354
49
Satuan kalor dalam S.I. adalah Joule dan dalam CGS adalah erg. 1 Joule
= 107 erg. Dahulu sebelum orang mengetahui bahwa kalor merupakan suatu
bentuk energi, maka orang sudah mempunyai satuan untuk kalor adalah
dapat diberikan pada suatu benda dengan cara pemanasan dan sebagai
suhu 1 gram suatu zat sebesar 10C. Kapasitas kalor adalah jumlah kalor
yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu sejumlah zat sebesar 10C. Jadi
selain faktor massa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu
benda m dan dan perubahan suhu ∆T, kalor juga sebesar 10C bergantung
kalor pada zat-zat itu digunakan konsep kalor jenis yang diberi lambang
“c”. Jika suatu zat yang massanya m memerlukan atau melepaskan kalor
sebesar Q untuk mengubah suhunya sebesar ΔT, maka kalor jenis zat itu
Atau
50
b) Perpindahan Kalor
Kalor dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan tiga
Sumber: https://is.gd/hXlz9P
Gambar 2.4. Ilustrasi Konduksi, Konveksi dan Radiasi
Konduksi (Hantaran)
yang memiliki daya hantar kalor baik. Contoh: besi, baja, tembaga,
34
Alkuinus N Masygur, Suhu dan Kalor (Surabaya: Universitas Katholik Widya Mandala,
2013), h. 100.
52
aluminium, dll. Isolator adalah zat yang memiliki daya hantar kalor
kurang baik. Contoh: kayu, plastik, kertas, kaca, air, dll. Dalam
Konveksi (Aliran)
antara lain:
- Pada zat cair karena perbedaan massa jenis zat, misal sistem
- Pada siang hari daratan lebih cepat panas dibandingkan lautan. Hal
terjadi gerakan udara dari laut menuju ke darat yang biasa disebut
angin laut.
53
Hal ini mengakibatkan udara panas di permukaan air laut akan naik
dan tempat tersebut diisi oleh udara dingin dari daratan, sehingga
terjadi gerakan udara dari darat menuju ke laut yang biasa disebut
angin darat.
Radiasi (Pancaran)
berjauhan. Kalor yang kamu terima dari nyala api unggun disebabkan
d) Kalorimeter
wadah. Jika kalor jenis zat diketahui, maka kalor jenis zat lain yang
kedua bejana (bejana dalam dan bejana luar) dibuat mengkilat untuk
bejana. Cincin serat (fiber) yang memisahkan kedua bejana dengan tutup
54
kayu adalah penghantar kalor yang jelek. Ruang antara kedua dinding
Sumber: https://is.gd/ZCBlwd
Gambar 2.5. Kalorimeter Alumunium
PADAT
Gambar 2. 11 sebagai berikut: Keterangan:
6. 5. 1.
2. 1. Membeku
2. Mencair/
Melebur
3. 3. Menguap
GAS CAIR 4. Mengembun
5. Menyublim
4.
6. Mengkristal
wujud dari cair menjadi gas. Mengembun adalah perubahan wujud dari gas
menjadi gas (tanpa melalui wujud cair). Deposisi adalah kebalikan dari
Sumber: https://is.gd/y6a9z8
Gambar 2.7. Grafik hubungan suhu, kalor, dan perubahan wujud benda
Titik lebur adalah suhu pada waktu zat melebur. Kalor yang
Q = m . Lf ……………………………………… (5)
uap pada titik didih normalnya dinamakan kalor laten uap atau kalor uap.
pada titik didih normalnya dinamakan kalor laten embun atau kalor
embun.
56
Pada tabel di bawah ini disajikan titik lebur, titik didih, kalor lebur,
Q = m . Lv ……………………………………… (6)
Tabel 2.6.Titik lebur, titik didih, kalor lebur, dan kalor didih zat
Titik Lebur Kalor Titik Didih Kalor
Zat Normal (oC) Lebur Normal (oC) Didih
(J/Kg) (J/Kg)
Helium -269,65 5,23 x 103 -268,93 209 x 103
panas yang dialami benda tersebut. Contoh perubahan wujud dari benda
f) Asas Black
Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya berbeda
kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari
benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini
HOT
Sumber: https://is.gd/jOxXkk
Gambar 2.8. Menuangkan air dingin ke dalam air panas
COLD
Setelah keseimbangan termal tercapai, anda memperoleh air
hangat yang suhunya di antara suhu air panas dan air dingin. Jika
pertukaran kalor hanya terjadi antara air panas dan air dingin (tidak
kekekalan energi; kalor yang dilepaskan oleh air panas (Qlepas) sama
Artinya:
Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan
ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan
bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan
(waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan
dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada
orang-orang yang mengetahui. (Q.S Yunus: 5).35
35
Departemen Agama RI, op. cit., h.208.
59
Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama, adapun hasil dari penelitian
didapatkan rata-rata persentase dari semua indikator yaitu 87, 21% dengan
interpretasi sangat layak, ahli materi dengan rata-rata persentase dari semua
indikator yaitu 78,75 % dengan interpretasi sangat layak. Selain itu media
permainan Gasik dari 12 siswa pada uji coba kelompok kecil, 9 orang
kriteria setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa media permainan Gasik dapat
36
Frilisa Dliyaul Haya, Soetadi Waskito and Ahmad Fauzi, „“Pengembangan Media
Pembelajaran ASIK (Game Fisika Asik) Untuk Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama‟, Jurnal
Pendidikan Fisika, 2.1 (2014), h. 13.
60
semua indikator yaitu 73% dengan interpretasi sangat layak, dan ahli RPP
Belajar Peserta Didik, adapun hasil dari penelitian ini adalah permaianan
belajar siswa. Dengan nilai rata-rata motivasi yang lebih baik dan uji lanjut
37
Arif and Sumbawati, Op.Cit., h.33.
38
Aththibby and Alarifin, Op.Cit., h.41.
61
39
Purwanto, Ika Mustika Sari and Hanna Nurul Husna, „Implementasi Permainan Monopoli
Fisika Sebagai Media Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan
Mengetahui Profil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP‟, Jurnal Pengajaran MIPA, 17.11 (2012),
h.73.
62
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
tahap uji coba produk akan dilaksanakan pada peserta didik kelas XI.
sekolah dengan dua sekolah umum yang menerima pembelajaran Islam dan
satu sekolah berbasis Islam yang semua sekolah tersebut belum mencoba
63
(2) tahap perancangan produk awal (design), (3) tahap pengembangan produk
berupa Smart Physics Card, dimana Smart Physics Card ini dapat memuat
materi dan soal-soal fisika yang dimuat pada kartu di letakkan sesuai kartu
kartu domino. Smart Physics Card yang dikembangkan memuat materi Suhu
dan Kalor.
1
Sugiyono, Metode Penelitian Dan Pengembangan, 2nd edn (Bandung: Alfabeta, 2017).
64
Analysis
(Tahap Analisis)
Design
(Tahap Perancangan
Produk Awal)
Implementation Development
(Tahap Implementasi (Tahap Pengembangan
Produk) Produk)
Evaluation
(Tahap Evaluasi
Produk)
sesuatu yang sangat disukai oleh siswa yakni game. Berdasarkan penelitian
memahami agama secara baik, namun pada mata pelajaran umum pun
2
Sugiyono, Metode Penelitian Dan Pengembangan (Bandung: Alfabeta, 2013), h.55.
66
proses penelitian ilmiah, karena hal ini merupakan dasar dari setiap jenis
itu, disaat ujian berlangsung pun, masih banyak siswa yang tidak jujur
yang didapatkan siswa tidak variatif dan menarik, sehingga siswa tegang
belajar Fisika.
mendukung. sehingga dapat bermanfaat bagi guru dan peserta didik dalam
tersedia di internet.
Gambar 3.2. Tampilan awal saat membuka aplikasi Corel Draw X5.
4) Lalu akan muncul jendela Create a New Document, lalu merubah nama
pada kolom name sesuai kebutuhan, kemudian pilih kolom size untuk
5) Lalu akan muncul halaman lembar Corel Draw X5, lalu pilih to high
pada menu zoom level sehingga akan muncul seperti bentuk kertas pada
bagian
tengah.
6) Kemudian pilih Rectangle Tool pada bagian sebelah kiri yang berbentuk
dan persegi. Lalu klik pada menu tersebut dan memulai membuat
terlihat
lebih
menarik.
71
hasil belajar.
untuk merubah objek gambar menjadi bentuk JPG dan PNG yaitu
dengan cara pilih export pada menu bar bagian atas, lalu pilih lokasi
klik
export.
Gambar 3.8 Tampilan gambar cara merubah objek pada Corel Draw
X5 menjadi bentuk foto JPG dan PNG
10) T
a) Default pallate berfungsi untuk mewarnai objek (klik objek gambar, lalu
yang lebih menarik, dan terdapat beberapa pilihan yaitu (uniform fill,
fountain fill, patteren fill, texture fill, postscript fill, no fiil dan color)
c) Tools untuk import (selilihect tools, add image). Setelah mengklik apa
yang akan di import, langsung klik import maka gambar akan berada
kembali oleh para ahli untuk mengetahui kelayakan instrumen tes hasil
belajar dengan game edukasi Smart Physics Card pada materi suhu,
Tabel 3.1
Daftar
Bidang
No Ahli Nama
Tim Keahlian
1 Materi Sodikin, M,Pd Dosen Fisika
Validasi
Widyawati, M.Pd Dosen Fisika
Produk
2 Media Happy Komikesari, M.Si Dosen Media
Irwandani,M.Pd Dosen Media
Setelah desain produk divalidasi oleh ahli materi dan ahli media
efektifitas, efisiensi dan atau daya tarik dari produk yang dihasilkan.
Untuk uji coba produk dilakukan dengan cara uji coba kelompok
saran dari uji telaah pakar, kemudian produk diuji coba kepada
kelompok kecil. Uji coba kelompok kecil ini akan dilakukan kepada
Card yang telah dilihat. Berdasarkan masukan dan saran dari uji
valid atau tidak. Lembar validasi pada penelitian terdiri atas 5 macam
yaitu pada teknik ini peneliti memberikan angket kepada ahli media, ahli
materi dan memberikan angket respon kepada guru fisika dan peserta
a. Pengumpulan Data
kalor dan perubahan kalor sesuai dengan kompetensi inti dan tujuan
beberapa pernyataan dan lembar validasi ini di isi oleh ahli materi.
fisika dalam bentuk game edukasi dengan Smart Physics Card pada
penilaian hasil belajar pada materi suhu, kalor dan perubahan kalor.
b. Analisis Data
4
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Op.Cit., h. 134
80
Keterangan :
Mean (rata-rata)
Nilai x ke i sampai ke n
n = Jumlah Individu
Keterangan :
P : Persentase
5
Sugiyono, “ Metode Penelitian dan Pengembangan”, Op.Cit., h.280
6
Ardian Asyhari and Helda Silvia, „Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Buletin Dalam
Bentuk Buku Saku Untuk Pelajaran IPA Terpadu‟, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika ‘Al-BiruNi, 5.1
(2016), h.7.
81
Tabel 3.2
Kriteria Validasi Analisis Rata-rata Setiap Pernyataan7
Sangat baik
Baik
Cukup Baik
Tidak Baik
semakin baik.
a) Pernyataan positif
7
Yuberti, Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Kvisoft Flipbook Maker Yang
Merujuk Pada Nilai-Nilai Keislaman Di Perguruan Tinggi Negeri Lampung (Lampung: LP2M, 2015),
h.102.
8
Sugiyono, Op.Cit., h.166
83
b) Pernyataan negatif
Keterangan :
P : Persentase
Tabel 3.3
Kriteria Interpretasi Pernyataan9
Inrterval Kriteria
61%-80% Baik
9
Sugiyono, Op.Cit,. h.165.
83
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Tahap Analisis (Analysis)
a. Hasil Analisis Kebutuhan
Tahap analisis ini dilaksanakan melalui observasi dan wawancara terhadap
waka kurikulum dan guru mata pelajaran fisika. Observasi yang dilakukan pada
menyebarkan sangket ke guru dan siswa. Hasil dari analisis kebutuhan ini adalah:
1) Analisa Kurikulum
Kurikulum tersebut juga telah di terapkan pada mata pelajaran fisika di materi
suhu dan kalor memuat kompetensi yang harus dicapai. Kompetensi ini termuat
dalam silabus pada mata pelajaran fisika materi suhu dan kalor di SMA/MA
kelas XI.
Analisa ini bertujuan untuk mengetahui media pembeajaran apa saja yang
telah digunakan pada mata pelajaran fisika. Hasil yang diperoleh pada analisa ini
yaitu:
84
b) Media yang digunakan tidak membuat siswa menjadi lebih aktif atau
c) Jika siswa ingin belajar kembali yang kurang di pahami, siswa kurang tertarik
kurang lengkap, dan buku cetak yang kurang menarik sehingga menyebabkan
mendukung dan memadai. Sebagian besar siswa menganggap materi fisika cukup
sulit dipelajari dan media belajar yang digunakan guru kurang menarik, guru
latihan soal dan pekerjaan rumah (PR), jika dikerjakan pun banyak yang
teman. Oleh karena itu, dibutuhkan media yang mampu membuat siswa lebih
tertarik belajar fisika sehingga diharapkan hasil belajar yang semakin membaik
85
dan lebih percaya diri atau mandiri dalam mengerjakan latihan dan pekerjaan
rumahnya.
fisika suhu dan kalor. Dalam hal ini medi permainan yang akan diteliti terkait
dengan media kartu pintar yang beri nama smart physics card. Dikarenakan
media kartu pintar sesuai dengan analisa diatas dan peraturan sekolah yang
telah terinstal.
c. Lalu akan muncul jendela Create a New Document, lalu merubah nama
pada kolom name sesuai kebutuhan, kemudian pilih kolom size untuk
d. Lalu akan muncul halaman lembar Corel Draw X5, lalu pilih to high pada
menu zoom level sehingga akan muncul seperti bentuk kertas pada bagian
tengah.
e. Membuat kotak kartu yang semenarik mungkin dengan corel draw X5.
g. Setelah membuat gambar berbentuk kartu domino, lalu pilih default pallete
pada ujung pojok sebelah kanan tampilan aplikasi, yang berfungsi untuk
mewarnai gambar yang telah dibuat, agar gambar terlihat lebih menarik.
Gambar 4.6 Tampilan gambar smart physics card yang telah diwarnai
h. Setelah desain smart physics card telah diwarnai sedemikian rupa, lalu
masukkan konten fisika di dalam kartu smart physics card sesuai dengan
kebutuhan, sehingga dinamakanlah Smart Physics Card, yang digunakan
sebagai media belajar.
i. Setelah desain Smart Physics Card selesai dibuat, langkah selanjutnya untuk
merubah objek gambar menjadi bentuk JPG dan PNG yaitu dengan cara pilih
export pada menu bar bagian atas, lalu pilih lokasi untuk menyimpan dan
Gambar 4.8 Tampilan gambar cara merubah objek pada Corel Draw X5 menjadi
bentuk foto JPG dan PNG
Ada tiga bagian tools yang harus dilihat dalam melakukan pengeditan
diantaranya yaitu:
Default pallate berfungsi untuk mewarnai objek (klik objek gambar, lalu
yang lebih menarik, dan terdapat beberapa pilihan yaitu (uniform fill,
fountain fill, patteren fill, texture fill, postscript fill, no fiil dan color)
Setelah mengklik apa yang akan di import, langsung klik import maka
a. Validasi Produk
physics card dengan cara validasi produk ke beberapa ahli. Validasi ini
dilakukan oleh 4 orang ahli, diantaranya 2 ahli materi dan 2 ahli media.
Penilaian yang diperoleh dari ahli materi terhadap media pembelajaran smart
physics card pada materi suhu dan kalor terdapat pada tabel 4.1 berikut ini.
91
Dilihat dari tabel 4.1, dapat diketahui bahwa hasil persentase awal pada aspek
kualitas isi memperoleh hasil sebesar 66%. Kemudian didapati 65% pada aspek
kebahasaan, lalu diperoleh 65% pada aspek keterlaksanaan, dan yang terakhir
65% pada aspek kemanfaatan. Jadi rata-rata keempat aspek tersebut memperoleh
hasil persentase awal sebesar 65%. Selanjutnya, hasil persentase akhir pada
aspek kualitas isil memeperoleh hasil sebesar 91%, lalu didapati 85% pada aspek
terakhir 100% pada aspek kemanfaatan. Jadi rata-rata keempat aspek tersebut
Penilaian yang diperoleh dari ahli media terhadap media pembelajaan smart
physics card pada suhu dan kalor terdaopat pada tabel 4.2 berikut ini.
Dilihat dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa pada aspek tampilan media
dari ahli media. Jadi rata-rata ketika aspek penilaian dari hasil persentase awal
sebesar 75%. Kemudian diperoleh 88% dari hasil revisi tentang tampilan media.
kategori sangat baik digunakan dalam aspek materi suhu dan kalor untuk
SMA/MA.
yang telah di berikan validator, hal tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Hasil validasi ahli materi media pembelajaran smart physics card memperoleh
sebagai berikut:
Dilihat dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa kritik dan saran dari validator
sangat membantu dalam perbaikan produk agar menghasilkan produk yang lebih
Setelah smart physics card divalidasi oleh para ahli dan dinyatakan layak untuk
digunakan, tahapan selanjutnya yaitu implementasi atau uji coba produk di tiga
Kedondong.
Pada tahap uji coba produk ini, dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu uji telaaah
Uji telaah pakar ditujukan kepada tiga guru mata pelajaran fisika di MAN 1
Rincian data angket uji telaah pakar terdapat pada tabel berikut ini.
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa hasil rekpitulasi telaah pakar
persentase dari kelima aspek tersebut sebesar 85% dengan kriteria sangat baik.
Uji coba ini ditujukan kepada 24 siswa kelas XI dari ketiga sekolah,
diantaranya 8 siswa dari kelas XI IPA 4 MAN 1 Pesawaran, 8 siswa dari kelas
96
Anwar Kedondong. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa
tentang smart physics card. Hasil rekapitulasi uji kelompok kecil terdapat pada
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa hasil rekpitulasi uji coba
kelompok kecil kepada siswa pada tampilan media memperoleh nilai per aspek
205 dan rata-rata persentase sebesar 85%. Kemudian bahan media memperoleh
nilai per aspek 201 dan persentase sebesar 84%. Lalu kemudahan penggunaan
memperoleh nilai per aspek 397 dan persentase sebesar 83%. Untuk kebahasaan
dan kesesuaian konsep memperoleh nilai per aspek 296 dan persentase sebesar
82% dan keterlaksanaan memperoleh nilai per aspek 106 dan rata-rata
persentase sebesar 83%. Sehingga hasil rata-rata keseluruhan nilai per aspek
241 dan rata-rata persentase dari kelima aspek tersebut sebesar 84% dengan
Uji coba ini ditujukan kepada 70 siswa kelas XI semester dari ketiga
dari kelas XI IPA 1 SMAN 1 Kedondong dan 22 siswa dari kelas XI IPA 1 MA
tanggapan siswa tentang smart physics card. Hasil rekapitulasi uji coba
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa hasil rekpitulasi uji coba
lapangan kepada siswa pada tampilan media memperoleh nilai per aspek 584
dan rata-rata persentase sebesar 83%. Kemudian bahan media memperoleh nilai
per aspek 600 dan persentase sebesar 86%. Lalu kemudahan penggunaan
memperoleh nilai per aspek 1155 dan persentase sebesar 83%. Untuk
kebahasaan dan kesesuaian konsep memperoleh nilai per aspek 867 dan
98
persentase sebesar 83% dan keterlaksanaan memperoleh nilai per aspek 504 dan
rata-rata persentase sebesar 87%. Sehingga hasil rata-rat nilai per aspek 702 dan
rata-rata persentase dari kelima aspek tersebut sebesar 84%, dengan kriteria
sangat baik.
Tahapan evaluasi ini dilakukan setelah produk melalui tahapan validasi dan uji
coba atau implementasi yang terdapat kritik dan saran, telah di perbaiki
terhadap guru dan siswa di tiga sekolah yaitu MAN 1 Pesawaran, SMAN 1
card, yang menyatakan bahwa produk ini sangat baik untuk digunakan sebagai
media pembelajaran. Berikut produk akhir dari media pembelajaran berupa smart
physics card pada materi suhu dan kalor untuk SMA/MA kelas XI.
99
Tampilan halaman
cover depan
(kotak Smart
Physics Card)
1
Tampilan
beberapa kartu
materi Smart
Physics Card
Tampilan salah
satu kartu materi
Smart Physics
Card
3
100
Tampilan kartu
contoh soal pada
Smart Physics
Card
Tampilan kartu
ayat-ayat Al-
Qur‟an yang
berkaitan tentang
Materi Suhu dan
Kalor
Tampilan cara
bermain Smart
Physics Card
6
101
Tampilan
beberapa kartu
permaian Smart
Physics Card
7
B. Pembahasan
Kedondong. Setelah itu, peneliti menyerahkan kuesioner kepada guru dan siswa
untuk melihatpermasalahn ketika belajar Fisika dan media yang digunakan dalam
kegiatan belajar Fisika di kelas. Selanjutnya peneliti interview dengan guru dan siswa
dan kepala sekolah. Peneliti melaksanakan analisis keutuhan dari hasil riset,
Hasil dari riset yang dilakukan adalah guru masih menggunakan media yang
kurang relevan bahakan tidak menggunakan saat pembeajaran fisika berlangsung dan
Selain itu sarana yang terdapat disekolah-sekolah tersebut sangat kurang memadai,
Kemudian diketiga sekolah tersebut belum adanya medi smart physics card untuk
membuat belajar fisika lebih menarik dan meningkatkan minat belajar siswa. guru
sekedar memakai media pembelajaran sesekali saja dan itupun berupa media power
point sederhana yang kurang menarik jika digunakan dalam belajar fisika dikelas.
smart physics card yaitu menentukan ide, menganalisis materi yang akan digunakan,
lalu memilih serta mendesain kartu dengan aplikasi corel draw x5 dengan tampilan
yang menarik dan jelas. Kemudian melaksanakan pengeditan materi dan gambar yang
relevan pada kartu serta di desain agar kartu semakin menarik dengan desain, materi
dan gambar yang sesuai. Serta dikaitkan dengan ayat-ayat Al-Qur‟an yang sesuai
dengan materi suhu dan kalor. Kemudian file diubah kedalam bentuk JPEG atau PNG
dan selanjutnya kartu dicetak. Produk ini diharapkan bisa dipakai guru pada saat
pelaksanaan kegiatan pembelajaran selain itu siswa semakin bisa memahami konsep
Produk yang sudah dikembangkan lalu divalidasi oleh ahli materi dan media
suhu dan kalor telah di validasi oleh validator ahli materi tentang fisika, yaitu
bapak Sodikin, M.Pd dan Ibu Widyawati, M.Pd. Berdasarkan penilaian validator
103
ahli materi bahwa media smart physics card dinyatakan sudah layak untuk
diujikan. Ketika divalidasi, produk mengalami beberapa kali perbaikan atau revisi
dituangkan kedalam kartu kurang tepat dan perlu ada kaitannya dengan Al-Qur‟an.
sangat memuaskan.
Hasil dari validasi ahli materi terdapat 5 aspek yang dinilai yaitu, kualitas isi,
memperoleh persentase rata-rata sebesar 90% dengan kriteria “sangat baik”. Hal
ini sesuai dengan kriteria interpretasi pernyataan validator, bahwa persentase 81%
hingga 100% termasuk dalam kriteria sangat baik. Dari hasil diatas bahwa media
pembelajaran smart physics card sudah sesuai dengan materi fisika dan sangat
baik digunakan.
suhu dan kalor sudah di validasi oleh validator ahli media tentang fisika, yaitu
bapak Irwandani, M.Pd dan ibu Happy Komikesari, M.Si. Berdasarkan penilaian
validator ahli media bahwa media smart physics card dinyatakan sudah layak
untuk diujikan. Ketika divalidasi, produk mengalami beberapa kali perbaikan atau
104
revisi berdasarkan saran dan masukan dari validator. Diantaranya desain yang
belum tepat, baik pemilihan warna, ketepatan ukuran huruf, gambar yang disajikan
didalam kartu, dan ketebalan kartu. Setalah diperbaiki, produk mendapatkan nilai
Hasil dari validasi ahli media terdapat 3 aspek yang dinilai yaitu, tampilan
media, kemenarikan media dan kemudahan penggunaan. Penilaian awal oleh ahli
memperoleh persentase rata-rata sebesar 86% dengan kriteria “sangat baik”. Hal
ini sesuai dengan kriteria interpretasi pernyataan validator, bahwa persentase 81%
hingga 100% termasuk dalam kriteria sangat baik. Dari hasil diatas bahwa media
Dari hasil uji coba telaah pakar yang dilakukan oleh tiga guru mata pelajaran,
yaitu ibu Setioningsih, M.Sc. dari MAN 1 Pesawaran, bapak Dodi Suryana, M.Pd
dari SMAN 1 Kedondong, dan bapak Syahtoni, M.Pd dari MA Mathla‟ul Anwar
untuk diterapkan disekolah. Hasil uji coba dari ketiga guru tentang produk terdapat
5 aspek yang dinilai yaitu, aspek tampilan media, bahan media, kemudahan
Penilaian oleh ketiga guru mendapatkan persentase rata-rata sebesar 86% dengan
kriteria “sangat baik”. Hal ini sesuai dengan kriteria interpetasi pernyataan guru,
105
bahwa persentase 81% hingga 100% termasuk kriteria sangat baik. Dari hasil
diatas bahwa media pembelajaran smart physics card dengan kriteria sangat baik
digunakan.
Dari hasil uji coba produk terdiri dari uji kelompok kecil dan uji lapangan
untuk siswa kelas XI IPA SMA/MA di tiga sekolah. Pada uji kelompok kecil yang
terdiri dari 24 siswa dari tiga sekolah yaitu dari 8 siswa dari MAN 1 Pesawaran, 8
Kedondong.
Ketika proses ini berlangsung, respon siswa terhadap produk smart physics
waktu yang cukup lama, berkisar 15-25 menit dalam memahami cara
cara atau aturan permainan smart physics card siswa sangat antusias
menggunakannya, dan terdapat tanggapan langsung dari siswa yaitu “ini sangat
unik dan menarik, menjadi semakin semangat belajar jika belajar menggunakan
smart physics card ini, cara mainnya unik, materi-materi yang terdapat didalam
kartunya juga menarik untuk dibaca” yang tertuang di dalam angket peserta didik
pada aspek tampilan media dan kemenarikan media pada no 1-9. Hasil uji coba
kelompok kecil dari ketiga sekolah tersebut terdapat 5 aspek yang dinilai yaitu,
mendapatkan persentase rata-rata sebesar 85% dengan kriteria “sangat baik”. Hal
ini sesuai dengan kriteria interpetasi pernyataan siswa, bahwa persentase 81%
hingga 100% termasuk kriteria sangat baik. Dari hasil diatas bahwa media
Hal serupa juga terjadi pada uji coba lapangan, siswa sangat tertarik
menggunakan smart physics card dalam belajar, dikarenakan desain yang menarik
pada kartu, kenyamanan kartu ketika digenggam tangan. Selain itu smart physics
card juga memiliki cara bermain yang menarik dikarenakan walaupun bermain
cepat dan tepat, sehingga persaingan antar pemain menjadi seru. Pada uji cooba
lapangan ini terdiri dari 70 siswa dari tiga sekolah diantaranya 28 siswa dari kelas
dan 22 siswa dari kelas XI IPA 1 MA Mathla‟ul Anwar Kedondong. Hasil uji coba
lapangan dari ketiga sekolah tersebut terdapat 5 aspek yang dinilai yaitu, aspek
mendapatkan persentase rata-rata sebesar 84,4% dengan kriteria “sangat baik”. Hal
ini sesuai dengan kriteria interpetasi pernyataan siswa, bahwa persentase 81%
hingga 100% termasuk kriteria sangat baik. Dari hasil diatas bahwa media
1) Smart Physics Card memiliki desian yang unik dan menarik yaitu dari
2) Smart Physics Card adalah salah satu inovasi dari media pembelajaran
5) Menggunakan media cetak dari kertas cover buku yang keras dan kuat
penggunaan
1
Frilisa Dliyaul Haya, Soetadi Waskito and Ahmad Fauzi, „“Pengembangan Media
Pembelajaran ASIK (Game Fisika Asik) Untuk Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama‟, Jurnal
Pendidikan Fisika, 2.1 (2014), 11–14.
108
3) Font dalam penulisan materi dalam smart physics card harus disesuaikan
phone.
109
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
berikut:
1. Produk pengembangan smart physics card pada materi suhu dan kalor
membuat cover dengan corel draw x5, membuat konsep materi suhu dan
corel draw x5 yang kemudian di ubah menjadi format gambar PNG atau
JPG. Smart physics card ini dapat di buat dan dikembangkan secara
offline. Fitur-fitur yang ada pada smart physics card ini berupa materi
dalam bentuk teks, gambar, dan ditampilkan secara menarik dan interaktif
materi suhu dan kalor sudah dapat diterapkan dalam proses pembelajaran.
2. Pendapat para validator tentang smart physics card pada materi suhu dan
kalor kelas XI secara keseluruhan menurut ahli materi, ahli media sangat
ahli materi dan 86% menurut ahli media. Kelayakan yang diperoleh
tersebut telah melalui tahap uji validasi awal yang terdapat beberapa saran
110
3. Pendapat pendidik dan peserta didik tentang smart physics card dalam uji
telaah pakar yang dilakukan oleh guru mata pelajaran fisika di MAN 1
87%. Hasil mengidentifikasi bahwa smart physics card ini sangat baik dan
tentang produk dalam uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan yang
keempat sekolah yaitu masing-masing uji coba baik uji coba kelompok
kecil dan uji coba lapangan adalah 85% dan 84%. Hasil ini
B. Saran
Saran yang perlu di tinjau dari produk berupa smart physics card pada materi
untuk peserta didik kelas XI, namun bisa juga digunakan untuk kelas X,
111
b. Smart physics card ini harus mendapat control dari guru ketika peserta
dijelaskan oleh guru. Peserta didik harus lebih teliti dan cermat dalam
smart physics card yang lebih lengkap lagi serta memiliki desain yang
sehingga peserta didik dapat aktif dan antusias dalam mempelajari fisika
melalui fisika.
112
b. Selain dikembangkan smart physics card pada materi suhu dan kalor,
cakup lebih efektif dan efisien dan bisa digunakan oleh banyak pendidik
(dissemination).
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Nozi Opra, Asrizal, and Zulhendri Kamus, ‘Pembuatan Bahan Ajar Fisika
Berbasis WEB Pada Konsep Termodinamika Untuk Pembelajaran Menurut
Standar Proses Siswa Kelas XI SMA’, Pillar Of Physics Education, 2 (2013), 12
Ariestantya, Anggi, M.Pd Dra. Hafdarani, and M.Pd Drs. Amir, ‘Efektivitas
Permaianan Kartu Pindat Dalam Meninkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa
Jerman’, Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 2015, 4
Arif, Muhammad Nur, and Meini Sondang Sumbawati, ‘Pengembangan Game
Edukasi Interaktif Pada Mata Pelajaran Komposisi Foto Digital Kelas XI Di
SMK Negeri 1 Surabaya’, Jurnal IT-EDU, 1 (2016)
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, 14th edn (Jakarta: Rajawali Pers, 2011)
Asmarawati, Ninda Ayu, ‘Pengembangan Bahan Ajar IPA Berbasis Karakter Dengan
Media Kartu Pintar Pada Materi Perubahan Kenampakan Bumi Dan Benda
Langit Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Patangpuluhan Yogyakarta’, Jurnal
Pendidikan PGSD FKIP Universitas PGRI Yogyakarta
Asyhari, Ardian, and Helda Silvia, ‘Pengembangan Media Pembelajaran Berupa
Buletin Dalam Bentuk Buku Saku Untuk Pelajaran IPA Terpadu’, Jurnal Ilmiah
Pendidikan Fisika ‘Al-BiruNi, 5 (2016), 7
Aththibby, Arif Rahman, and Dedi Hidayatullah Alarifin, ‘Pengaruh Permainan
Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik’, JRKPF, 2
(2015), 38–41
Bumimanjaya, Alamsyah dan Adi, 95 Strategi Mengajar Multiplr Intelligences
(Jakarta: Prenada Media Group, 2016)
Gideon, Samuel, ‘Peran Media Pembelajaran Fisika Gerak Bagi Pelajar Dan
Mahasiswa’, JDP, 9 (2016), 28
Haya, Frilisa Dliyaul, Soetadi Waskito, and Ahmad Fauzi, ‘―Pengembangan Media
Pembelajaran ASIK (Game Fisika Asik) Untuk Siswa Kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama’, Jurnal Pendidikan Fisika, 2 (2014), 11–14
Hayati, Sri, Agus Setyo Budi, and Erfan Handoko, ‘Pengembangan Media
Pembelajaran Flipbook Fisika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
Didik’, in Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) Snf Magister
Pendidikan Fisika (Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2015), p. 50
Hendratmoko, Ahmad Fauzi, Albertus Djoko Lesmono, and Yushardi,
‘Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Instructional Game Pada Pembelajaran
Fisika Di SMA’, Jurnal Pendidikan Fisika, 2 (2013)
Ismail, ME, I Mahazir, Irwan, H Othman, M.H Amiruddin, and Ariffin A, ‘The Use
of Animation Video in Teaching to Enhance the Imagination and Visualization
of Student in Engineering Drawing’, Mechanical Engineering, Science and
Technology International Conference, 2017
Latifah, Sri, Eka Setiawati, and Abdul Basith, ‘Pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) Berorientasi Nilai-Nilai Agama Islam Melalui Pendekatan Inkuiri
Terbmbing Pada Materi Suhu Dan Kalor’, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-
BiRuNi, 5 (2016)
Miarso, Yusuf Hadi, Menyemai Benih Tehnologi Pendidikan, 2nd edn (Jakarta:
Prenada Media Group, 2004)
Purwanto, Ika Mustika Sari, and Hanna Nurul Husna, ‘Implementasi Permainan
Monopoli Fisika Sebagai Media Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Mengetahui Profil Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa SMP’, Jurnal Pengajaran MIPA, 17 (2012)
RI, Departemen Agama, Al-Qur’an Al-Hikmah Dan Terjemahannya (Bandung:
Diponegoro, 2015)
Rosyidi, Abdul Wahab, Media Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN Malang
Pers, 2009)
Sanjaya, Wina, Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Prenada
Media Group, 2008)
Sugiyono, Metode Penelitian Dan Pengembangan, 2nd edn (Bandung: Alfabeta,
2017)
———, Metode Penelitian Pendidikan, 10th edn (Bandung: Alfabeta, 2010)
———, Metode Penelitian Dan Pengembangan (Bandung: Alfabeta, 2013)
Susanah, Riya, and Dedy Hidayatullah Alarifin, ‘Penerapan Permainan Penyegar (Ice
Breaking) Dalam Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil
Belajar’, JPF, 2012
Susanto, Ahmad, Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar (Jakarta:
Prenada Media Group, 2014)
Warsita, Bambang, Teknologi Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2008)
Yuberti, Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Kvisoft Flipbook
Maker Yang Merujuk Pada Nilai-Nilai Keislaman Di Perguruan Tinggi Negeri
Lampung (Lampung: LP2M, 2015)