Pengembangan Alarm Gempa Bumi Sebagai Media Pembelajaran Fisika SMA Kelas XII Materi Listrik Dinamis
Pengembangan Alarm Gempa Bumi Sebagai Media Pembelajaran Fisika SMA Kelas XII Materi Listrik Dinamis
Pengembangan Alarm Gempa Bumi Sebagai Media Pembelajaran Fisika SMA Kelas XII Materi Listrik Dinamis
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Mendapatkan Gelar Sarjana S1 dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh
Maulana Alfisyahri
NPM. 1411090204
Jurusan : Pendidikan Fisika
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Mendapatkan Gelar Sarjana S1 dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh
Maulana Alfisyahri
NPM 1411090204
ii
MOTTO
Artinya; ”Maka mereka mendustakan Syu'aib, lalu mereka ditimpa gempa yang
dahsyat, dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-
tempat tinggal mereka.” (Q.S. Al-Ankabut : 37)1
1
Dapertemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terejemah (Bandung: CV Penerbit
Divonegoro, 2005). h. 287.
vi
PERSEMBAHAN
kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Firdaus dan Ibu Muryati, pahlawan
anak-anaknya serta mencurahkan kasih sayang yang sangat tulus tanpa ada
Lampung.
vii
RIWAYAT HIDUP
September 1995 dari pasangan ayahanda Firdaus dan Ibunda Muryati, yang
Bakti Jaya yang diselesaikan pada tahun 2008. Melanjutkan sekolah tingkat
diselesaikan pada tahun 2014. Peneliti aktif dalam kegiatan Organisai Siswa
Intra Sekolah (OSIS) sebagai ketua devisi hukum pada tahun 2012-2013,
tari 2011-2014.
Jurusan Pendidikan Fisika pada tahun 2014. Peneliti aktif dalam kegiatan
viii
KATA PENGANTAR
dengan judul Pengembangan Alat Peraga Berupa Alarm Gempa Bumi Sebagai
Media Pembelajaran Fisika SMA Kelas XII Materi Listrik Dinamis. Sholawat
SAW, para keluarga, sahabat serta umatnya yang setia pada titah dan cintanya.
Lampung guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Atas bantuan dari semua
terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
2. Dr. Yuberti, M.Pd selaku ketua program studi Pendidikan Fisika dan Sri
3. Dr. H. Agus Jatmiko, M.Pd. selaku pembimbing I dan Sodikin, M.Pd. selaku
ix
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan terkhusus Bapak dan
Ibu dosen Pendidikan Fisika yang telah mendidik dan memberikan ilmu
pengalaman.
6. Semua pihak yang tak mungkin disebutkan satu persatu, terimakasih banyak
atas semuanya.
Peneliti berharap semoga Allah SWT membalas amal dan kebaikan atas
semua bantuan dan partisipasi semua pihak dalam menyelesaikan skripsi ini.
Namun peneliti menyadari keterbatasan kemampuan yang ada pada diri peneliti.
Untuk itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat peneliti
harapkan. Akhirnya semoga skripsi ini berguna bagi diri peneliti khususnya dan
Maulana Alfisyahri
NPM.1411090204
x
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
xi
1. Potensi dan Masalah ............................................................................ 47
2. Pengumpulan Data .............................................................................. 49
3. Desain Produk ..................................................................................... 49
4. Validasi, Evaluasi, dan Revisi Produk ................................................ 58
5. Implementasi Media ............................................................................ 61
6. Teknik Pengumpulan Data dan Analisi Data ...................................... 64
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
Gambar 3.32 Rangkaian Yang Telah Terhubung ..................................................... 55
Gambar 3.33 Pemasangan Rangkaian Ke Dalam Black Box ................................... 56
Gambar 3.34 Penyambungan Travo ke Rangkaian ................................................... 56
Gambar 3.35 Penyambungan Soket DC dan Lampu Serta Alarm ke Rangkaian ..... 57
Gambar 3.36 Alat Peraga Pendeteksi Gempa Bumi ................................................. 57
Gambar 4.1 Pemasangan Rangkaian Komponen ...................................................... 72
Gambar 4.2 Rangkaian Komponen ........................................................................... 72
Gambar 4.3 Pemasangan Komponen Keblack Box .................................................. 72
Gambar 4.4 Pemasangan Lampu Dan Alarm ............................................................ 73
Gambar 4.5 Alarm Gempa Bumi .............................................................................. 73
Gambar 4.6 Grafik Hasil Validasi Ahli Materi Tahap I............................................ 75
Gambar 4.7 Grafik Hasil Validasi Ahli Materi Tahap II .......................................... 76
Gambar 4.8 Grafik Hasil Validasi Ahli Media Tahap I ............................................ 78
Gambar 4.9 Grafik Hasil Validasi Ahli Media Tahap II ........................................... 79
Gambar 4.10 Sebelum Divalidasi ............................................................................. 81
Gambar 4.11 Sesudah Divalidasi .............................................................................. 81
Gambar 4.12 Sebelum Divalidasi ............................................................................. 82
Gambar 4.13 Sesudah Divalidasi .............................................................................. 82
Gambar 4.14 Grafik Hasil Penilaian Ujicoba Kelompok Kecil ................................ 84
Gambar 4.15 Grafik Hasil Penilaian Ujicoba Lapangan SMAN 09 Bandar
Lampung ................................................................................................................... 85
Gambar 4.16 Grafik Hasil Penilaian Ujicoba Lapangan SMAN 17 Bandar
Lampung ................................................................................................................... 86
Gambar 4.17 Grafik Hasil Penilaian Ujicoba Lapangan SMA Al-Huda Jati Agung
Lampung Selatan ....................................................................................................... 87
Gambar 4.18 Grafik Hasil Rata-Rata Penilaian Ujicoba Lapangan Dari Ketiga
Sekolah ...................................................................................................................... 88
xv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Lampiran 1.1 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Validasi Ahli Materi .................. 95
Lampiran 1.2 Instrumen Validasi Ahli Materi ................................................. 96
Lampiran 1.3 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Validasi Ahli Media................... 103
Lampiran 1.4 Instrumen Validasi Ahli Media ................................................. 104
Lampiran 1.5 Kisi-kisi Instrumen Respon Kemenarikan Peserta Didik .......... 114
Lampiran 1.6 Instrumen Respon Kemenarikan Peserta Didik ......................... 115
Lampiran 1.7 Kisi-kisi Angket Pra Penelitian Pendidik .................................. 122
Lampiran 1.8 Angket Pra Penelitian Pendidik ................................................. 123
Lampiran 1.9 Kisi-kisi Angket Pra Penelitian Peserta Didik ........................... 129
Lampiran 1.10 Angket Pra Penelitian Peserta Didik ....................................... 130
LAMPIRAN 2
Lampiran 2.1 Analisis Hasil Validasi Ahli Materi Tahap I ............................. 142
Lampiran 2.2 Analisis Hasil Validasi Ahli Materi Tahap II ............................ 143
Lampiran 2.3 Analisis Hasil Validasi Ahli Media Tahap I .............................. 144
Lampiran 2.4 Analisis Hasil Validasi Ahli Media Tahap II ............................ 145
Lampiran 2.5 Analisis Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ................................. 146
Lampiran 2.6 Analisis Hasil Uji Coba SMAN 09 Bandar Lampung............... 147
Lampiran 2.7 Analisis Hasil Uji Coba SMAN 17 Bandar Lampung .............. 148
Lampiran 2.8 Analisis Hasil Uji Coba SMA Al-Huda Jati Agung Lamsel ..... 149
LAMPIRAN 3
xvi
Lampiran 3.15 Surat Keterangan Bebas Plagiat .............................................. 164
Lampiran 3.16 Dokumentasi ............................................................................ 165
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tolak ukur kualitas dalam memajukan bangsa. Indonesia pada saat ini sedang
berkualitas tinggi. Definisi pendidikan ialah suatu proses peserta didik berhasil
diberi pengaruh oleh seorang pendidik agar dapat melakukan penyesuaian diri
kehidupan dimasyarakat.1
Menuntut ilmu merupakan salah satu kewajiban bagi setiap muslim, oleh
menuntut ilmu.2 Salah satu dari firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Mujadilah ayat
1
Mukarramah Mustari and Yunita Sari, „Pengembangan Media Gambar Berupa Buku Saku
Fisika SMP Pokok Bahasan Suhu Dan Kalor‟, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 6 (2017)
<https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v6i1.1583>. h. 113.
2
Sri Latifah, „Pengembangan Modul IPA Terpadu Terintegrasi Ayat-Ayat Al-Qur‟an Pada
Materi Air Sebagai Sumber Kehidupan‟, Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiiRuNi, 4.2 (2015)
<http://dx.doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v4i2.89>. h. 156.
2
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:”berlapang-
lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:”berdirilah kamu”,
maka berdirilah niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.(QS. Al-Mujadilah: 11).”3
mengubah mereka menjadi berlapang dada dan menaati. Ilmu yang dapat
membina jiwa, lalu ia menjadi bermurah hati dan taat kemudian iman dan ilmu
yang mengantarkan seseorang kepada derajat yang tinggi disisi Allah SWT.
pemurah dan patuh melalui gaya bahasa yang menyentuh dan mengiming-iming.4
pada dirinya sehingga menjadi manusia yang baik dari segi intelektual,
emosional dan spiritual. Ayat suci Q.S. Al-Alaq ayat satu hingga lima
bahwasannya Allah mengajar manusia dengan perantara tulis dan baca. , yang
berbunyi:
3
Muhsaf Aminah, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, (Jakarta: Alfatih, 2012)
4
Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, Jilid 11, Jakarta: Gema Insane, 2004, h. 194.
3
belajar dan mengajar. Artinya, bagaimana cara mengajar yang disusun dan
selalu melibatkan 2 pelaku aktif, yaitu pendidik dan peserta didik. Mendesain
proses belajar dan keadaan belajar peserta didik secara sistematits dan
pengajar. Sedangkan yang bertindak sebagai subjek pembelajaran dan pihak yang
peserta didik disebut proses belajar dan pendidik juga bertindak sebagai
proses belajar adalah faktor-faktor internal dan eksternal. Perasaan tidak senang
dan senang atau sikap, pengalaman dan kebiasaan pada diri peserta didik disebut
5
Eka Mukaromah, Siti Harnina Bintari and Ibnu Mubarok, „Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Protista Akibat Penerapan Model Learning Cycle‟, Unnes Journal of Biology Education, 1.2 (2012). h.
183.
6
Ni Kadek Sinarwati, „Penerapan Pembelajaran Kooperatif Berdasarkan Tri Kaya Parisudha
Untuk Meningkatkan Soft Skills Mahasiswa‟, Pendidikan Dan Pengajaran, 46.4 (2013), h. 230.
4
merupakan ransangan eksternal diri peserta didik dengan indra yang ia miliki.7
beberapa dari keseluruhan program dari suatu pembelajaran yang sulit untuk
pemebelajaran yang disampaikan akan sangat mudah dan begitu jelas jika dalam
peserta didik bukan hanya mempelajari prinsip-prinsip dan konsep fisika secara
belajar dengan cara melakukan proses penemuan dan juga mampu melakukan
7
Anjar Purba Asmara, „Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual Tentang
Pembuatan Koloid Anjar Purba Asmara‟, Ilmiah DIDAKTIKA, 15.2 (2015) h. 157.
8
Mochamad Miswar Hadibin, Bambang Eka Purnama and Gesang Kristianto, „Pembangunan
Media Pembelajaran Teknik Komputer Jaringan Kelas X Semster Ganjil Pada Sekolah Menengah
Kejuruan Taruna Bangsa Pati Berbasis Multimedia Interaktif‟, IJCSS(Indonesia Jusnal on Computer
Science Speed), 1.3 (2012), h. 1.
5
luasnya konsep-konsep fisika yang akan dikuasai peserta didik, maka difokuskan
Salah satu konsep fisika yang perlu/penting dikuasi dan dipelajari oleh
peserta didik adalah listrik dinamis. Artinya materi ini menjadi salah satu dasar
searah dan arus bolak-balik, yang akan dipelajari dan dipahami oleh peserta didik
pada tingkat lanjutan. Bekal pengetahuan bagi peserta didik dalam kehidupan
9
Muhammad Azhari Hasbi, Kosim and Gunawan, „Pengembangan Alat Peraga Listrik
Dinamis (APLD) Berbasis Inkuiri Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa‟,Jurnal Penelitian
Pendidikan IPA (JPPIPA), 1.1 (2015), h. 58.
10
Ibid., h. 59.
6
diberikan kepada pendidik maupun peserta didik di tiga sekolah yaitu SMA
Negeri 9 Bandar Lampung,, SMA Negeri 17 Bandar Lampung, dan SMA Al-
Huda Jati Agung Lampung Selatan diketahui masalah yang sering dihadapi
peserta didik di kelas adalah sulitnya pemahaman peserta didik dalam memahami
Dari hasil pra penelitian kepada pendidik dan peserta didik diperoleh hasil
pembelajaran agar tidak selalu terpusat pada pendidik, serta menimbulkan kelas
yang aktif karena antusias peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas.
menggunakan alat alarm gempa bumi, sehingga peserta didik dapat terlatih cara
berfikir dan aktif dalam pembelajaran fisika. Alat peraga alarm gempa bumi ini
bertujuan untuk media pembelajaran materi listrik dinamis. Alat peraga alarm
gempa bumi sebagai upaya membangun sikap sadar bencana untuk peserta didik,
7
sekaligus sebagai media pembelajaran di kelas.11 Oleh sebab itu, peneliti tertarik
Bumi Sebagai Media Pembelajaran Fisika SMA Kelas XII Materi Listrik
Dinamis”
B. Identifikasi Masalah
ini:
C. Pembatasan Masalah
yaitu:
11
Hasna Mudzakiroh and Eko Hariyono, „Pengembangan Alat Peraga Alarm Gempa Bumi
Sebagai Media Pembelajaran Materi Gelombang Kelas XI Di SMA Negeri 1 Panggul, Trenggalek‟,
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, 2.3 (2013), h. 11.
8
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dilihat manfaat teoritis alat alarm gempa bumi ini mampu membantu
mampu memaparkan dalam alat peraga ini, yaitu: arus listrik AC dan DC,
2. Manfaat Praktis
a) Peserta didik
b) Pendidik
Alat peraga dari hasil penelitian ini agar mampu dijadikan sebuah
dan mengajar
c) Peneliti
membuat alat peraga alarm gempa bumi yang tepat pada saat kegiatan
belajar mengajar.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.1 Tujuan utama dari penelitian
dan pengembangan bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk
fisika alarm gempa bumi, pokok bahasan listrik dinamis pada peserta didik kelas
XII.
potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi
desain; (5) perbaikan desain; (6) uji coba produk; (7) revisi produk; (8) uji coba
pemakaian; (9) revisi produk tahap akhir; (10) produksi masal.3 Siklus penelitian
1
Sugiono, Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 297.
2
Emizar, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif Edisi Revisi, ( Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2013), h. 263.
3
Ibid., h. 271.
10
Produksi Masal
Gambar 2.1 Sepuluh Langkah Penelitian Dan Pengembangan Borg & Gall
Pada penelitian ini peneliti menggunakan model Borg and Gall yang telah
untuk menghasilkan produk akhir yang siap untuk diterapkan dalam lembaga
Produk akhir dari penelitian pengembangan ini adalah alat peraga pembelajaran
mencakup angket ahli media, angket ahli materi, angket respon pendidik, dan
12
angket respon peserta didik. Adapun penjelasan dari tujuh langkah penelitian
Lampung. Dan SMA Al-Huda Jati Agung Lampung Selatan, berupa wawancara
2. Pengumpulan Data
pengkajian terhadap materi. Pada pengkajian materi ditentukan materi yang akan
Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah materi listrik dinamis kelas XII.
3. Desain Produk
desain dari produk yang akan dikembangkan. Produk yang akan dikembangkan
yaitu alat peraga pembelajaran alarm gempa bumi. Mendesain dilakukan dengan
teliti, sesuai konsep, dan fokus yang tinggi, sehingga produk yang dihasilkan
4
Emizar, Op,Cit., h. 272.
13
dapat maksimal dan bermanfaat bagi pendidik dan peserta didik dalam
4. Validasi Desain
lapangan.5
5. Perbaikan Desain
Uji coba produk dilakukan setelah revisi dari desain produk. Uji coba
lebih efektif, efisiensi dan daya tarik dari produk yang dihasilkan lebih menarik
sebelumnya. Untuk uji produk pengembangan dilakukan dalam dua tahap yaitu
5
Ibid, h. 273
14
7. Revisi Produk
Setelah produk diujicobakan kelompok kecil dan uji coba lapangan, maka
hanya sampai tahap ke tujuh, yaitu revisi produk akhir setelah uji coba. Karena
B. Acuan Teoritik
1. Alat Peraga
komunikasi dapat berhasil dengan baik dan efektif.6 Alat peraga merupakan
6
Hengki Irawan, „Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar Menggunakan Alat Ukur Mekanik
Melalui Peraga Alat Ukur Mekanik Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan‟, Journal Of Mechanical
Engineering Education, 1.2 (2016) h. 183.
15
menyimpulkan bahwa alat peraga merupakan suatu alat bantu atau media
Definisi lain tentang alat peraga adalah media alat bantu pembelajaran,
7
Baiq Ewik Jiniarti, Hj Hairunnisyah Sahidu, and Ni Nyoman Sri Putu Verawati, „Implementasi
Model Problem Based Learning Berbantuan Alat Peraga Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil
Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMPN 22 Mataram Tahun Pelajaran 2014/2015‟, Jurnal Pendidikan
Fisika Dan Teknologi, I.3 (2015).h. 187.
8
Dharis Dwi Apriliyanti, Sri Haryani, and Arif Widiyatmoko, „Pengembanagn Alat Peraga IPA
Terpadu Pada Tema Pemisahan Campuran Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains‟, Unnes
Science Education Journal (USEJ), 4.2 (2015).h. 836.
9
Iqlima Noor Akmala Dewi and Prabowo, „Pengembangan Alat Peraga Bandul Matematis Untuk
Melatihkan Keterampilan Proses Siswa Pada Materi Gerak Harmonik Sederhana Di Kelas XI SMAN 3
Tuban‟, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), 3.2 (2014). h. 190.
10
Widiyatmoko A, „Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Berkarakter
Menggunakan Pendekatan Humanistik Berbantu Alat Perag Murah‟, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia
Semarang, 2.1 (2013) h. 79.
16
agak lebih menarik dan lebih efektif. Alat peraga termasuk media yang
indra menerima dan menyerap informasi lebih besar pada penglihatan dan
pendengaran.
agar komunikasi antara guru dan peserta didik dalam hal penyampaian
pesan, peserta didik lebih memahami dan mengerti tentang konsep abstrak
lebih mudah memahami materi pelajaran jika ditunjang dengan alat peraga
pendidikan.
pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap
11
Farida Huriawati And Andista Candra Yusro, „Pengembangan Odd “Osilator Digital Detector”
Sebagai Alat Peraga Praktikum Gerak Harmonik Sederhana‟, Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran
Fisika, 2.2 (2016). h. 2.
17
menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian
atau pengetahuan yang diperoleh. Dengan perkataan lain, alat peraga ini
yang efektif.
situasi belajar.
isi pelajaran.
12
Rosalina Indah Pramesty and Prabowo, „Pengembangan Alat Peraga Kit Fluida Statis Sebagai
Media Pembelajaran Pada Sub Materi Fluida Statis Di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Mojosari,
Mojokerto‟, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), 2.3 (2013). h. 71.
18
b) Proses KBM menjadi lebih hidup dalam arti materi yang disampaikan
13
Siti Aminah Manurung, „Pembelajaran Matematika Berbasis Portofolio Melalui Pendayagunaan
Alat Peraga Dalam Materi Bangun Ruang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK N 4
Medan T.P 2015/2016‟, Jurnal EduTech, 2.2 (2016). h. 103.
14
Endang Puji Wahyuni, „Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Melalui
Pengoptimalan Alat Peraga Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 1 Sdn 1 Pamotan Tahun
Pelajaran 2015/2016 Dalam Pelajaran Matematika Materi Ajar Semester 2 Tentang Bangun Datar
Sederhana‟, DIDAKTIKA PGRI, 2.2 (2016). h. 256.
19
kepada para peserta didik dengan bahasa yang lebih mudah untuk
diterima.
pemanfaatan alat yang optimal. Sebab jika tidak, maka keberadaan alat-
alat peraga pembelajaran ini pun akan menjadi hal yang sia-sia.
20
merancang sebuah peralatan yang cerdas dan dapat bekerja secara otomatis
15
V A C Saputri and N R Dewi, „Pengembangan Alat Peraga Sederhana Eye Lens Tema Mata
Kelas VIII Untuk Menumbuhkan Keterampilan Peserta Didik‟, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia
(JPII), 3.2 (2014). h. 110.
16
Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar Cet. Ke Pertama (Jakarta: Bumi Aksara, 1995).
21
mengingat, dan mengambil pilihan. Salah satu alat otomatis yang diperlukan
dan pelengkap lainnya. LCD mempunyai pin data, kontrol catu daya, dan
volt yang didapat dari keluaran mikrokontroler, untuk itu biasanya LCD
ubah apabila terkena sinar cahaya yang dikirim oleh transmitter “LED”.
(a)
(b)
Gambar 2.6.Rangkaian kerja sensor photodiode
17
Abdul Chalik Nasution, Sudaryanto, and Juhar Arifin, „Rancang Bangun Alat Pendeteksi
Gempa Bumi Dengan Ayunan Bandul Berbasis Mikrokontroler ATmega328‟, Journal Of Electrical
Tecnology, 3.1 (2018).h. 40.
23
sensor photodioda, pada kondisi awal LED sebagai transmitter cahaya akan
(a) (b)
Gambar 2.7.Aplikasi sensor photodiode
output pada photodioda agar berlogika low atau berlogika high yang
dipancarkan dari LED akan dipantulkan oleh kertas dan cahaya akan diterima
oleh photodioda sehingga output dari photodioda berlogika 0 (low). Dan pada
dipancarkan oleh LED akan diserap oleh kertas berwarna hitam sehingga
photodioda tidak dapat menerima cahaya. Dan itu menyebabkan output dari
Gambar 2.8.ATmega328
internal oscillator. Selain itu kelebihan dari AVR adalah memiliki Power-On
Reset, yaitu tidak perlu ada tombol reset dari luar karena cukup hanya
reset. Untuk beberapa jenis AVR terdapat beberapa fungsi khusus seperti
3. Gempa Bumi
yang tidak dapat diprediksi waktu terjadinya. Begitu pula dengan bencana
18
Ibid., h. 41
19
Niko Irjaya Desmando and Adjie Pamungkas, „Penentuan Zona Kerentanan Bencana Gempa
Bumi Tektonik Di Kabupaten Malang Wilayah Selatan‟, Jurnal Teknik Pomits, 3.2 (2014). h. 107.
26
selalu bergerak dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena
pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan. Salah satu dampak
getaran gempa itu sendiri yang sampai ke permukaan bumi dan kalau
getarannya cukup besar dapat merusak bangunan dan infra struktur lainnya
seperti jalan dan jembatan, rel kereta api, bendungan dan lain-lain, sehingga
menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda20 Q.S. yang menjelaskan
hujan batu, petir dan lain lain. yang datang dari bawah seperti gempa bumi,
20
Abdul Chalik Nasution, Sudaryanto, Juhar Arifin Op. cit., h. 40
27
berarti bahwa ayat Al-Quran itu diturunkan ada yang berupa berita gembira,
4. Media
a. Pengertian media
penyalur pesan atau informasi belajar yang hendak disampaikan oleh sumber
b. Media Pembelajaran
sebagai perantara komunikasi antara seorang guru dan murid dalam rangka
lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam
pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Misalnya, bila tujuan atau
audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai
bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan.
28
media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria
c. Manfaat Media
5. Pembelajaran Fisika
yang efektif dan efisien bagi siswa didalam kelas. Pembelajaran fisika adalah
agar siswa dapat menguasai berbagai konsep dan prinsip fisika untuk dapat
21
Umar, „Media Pendidikan: Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran‟ Jurnal Tarbawiyah;
10. 2 (2013). h. 130.
22
Nunu Mahnun, „Media Pembelajaran (Kajian terhadap Langkah-langkah Pemilihan Media
dan Implementasinya dalam Pembelajaran)‟ Jurnal Pemikiran Islam; 37.1 (2012). h. 27.
29
hari.24
23
Qurroti A‟yunin, Indrawati, and Subiki, „Penerapan Model Inkuiri Terbimbing (Guided
Inquiry) Pada Pembelajaran Fisika Materi Listrik Dinamis Di SMK‟, Jurnal Pendidika Fisika, 5.2
(2016). h. 149-150.
24
Qurrotul Aini, Albertus Djoko Lesmono, and Sri Wahyuni, „Hasil Belajar, Minat Dan
Kreativitas Siswa SMA Pada Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Project Based Leaning Degan
Memanfaatkan Bahan Bekas‟, Jurnal Pendidikan Fisika, 7.1 (2018). h. 1.
30
6. Materi Kelistrikan
a. Listrik Dinamis
dan sering disebut dengan arus listrik. Arus listrik ini berasal dari aliran
positif, dari potensial tinggi menuju potensial rendah dari sumber beda
negatif lebih banyak mempunyai potensial lebih rendah. Dua tempat yang
biasa ditanyakan sebagai tegangan.Arus listrik ini berasal dari aliran elektron
dari potensial tinggi ke potensial yang lebih rendah dari sumber tegangan
(beda potensial). Arus listrik itu sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu arus
bolak-balik (AC) dan arus searah (DC). Sedangkan, jumlah arus listrik yang
mengalir dalam waktu tertentu disebut dengan kuat arus listrik (I).26
25
Afternic, “yuksinau,”Afternic Online;
http://www.yuksinau.com/2016/03/listrik-dinamis.html (diakses 21 Juni 2018).
26
Ilmusiana, “Listrik Dinamis,” Ilmusiana Online;
http://www.ilmusiana.com/2015/10/listrik-dinamis-pengertian-rumus-contoh.html (diakses 21
Juni 2018).
31
jenis, yaitu arus listrik searah (direct current =DC),dan arus bolak-balik
b. Arus Listrik
muatan listrik yang bergerak atau arus listrik. Kata arus berarti aliran atau
27
Tipler, Paul A, Fisika Untuk Sains Dan Teknik Edisi Ketiga (Jakarta: Erlangga,2001), h.138
28
Bambang Murdaka Eka Jati, Tri Kuntoro Priyambodo, Fisika Dasar Lisrik Magnet, Optika
Fisika Modern (Jogjakarta: Cv Andi Offset,2010), h. 63
29
Tipler dan Paul A, op. cit., h. 138.
32
Gambar 2.9 Definisi arus listrik yang mengalir dari kutub positif (+) ke kutub
negatif (-) baterai (kebalikan arah untuk gerakan elektronnya)30
semua muatan yang bergerak mengandung arus listrik. Jika akan terdapat
arus listrik yang melalui suatu permukaan, pasti akan ada aliran muatan yang
c. Rangkaian Listrik
yang dirangkai dengan sumber tegangan menjadi satu kesatuan yang memiliki
fungsi dan kegunaan tertentu.32Arus listrik dalam suatu rangkaian listrik hanya
dapat mengalir jika rangkaian listrik tersebut berada dalam keadaan terbuka.
Rangkaian listrik ada dua macam yaitu rangkaian listrik terbuka dan
rangkaian listrik tertutup ini arus listrik dapat mengalir mengikuti jenis suatu
1. Arus listrik hanya dapat mengalir dalam rangkaian tertutup dari potensial
2. Arus listrik pada penghantar searah dengan gerak muatan (+) dan
positif, negatif atau keduanya. Biasanya, untuk nementukan arah arus listrik
digunakan arah yang sama dengan aliran muatan listrik positif. Pada
gerakan elektron bermuatan negatif. Jadi, ketika kita sedang berbicara tentang
arus listrik pada sebuah konduktor biasa, arah arus berlawanan dengan arah
33
Fahrudihy, “Makalah Ujian Praktik Fisika” Fahrudihy Online;
https://fahrudihy.wordpress.com/2014/03/11/makalah-ujian-praktik-fisika-pende teksi-banjir-
sederhana-2013/2014/ (diakses 25 Juni 2018).
34
Moeluzie, “Tugas Kuliah dan Guru” Moeluzie Online ;
http://moeluzie.blogspot.com/2012/06/rangkaian-listrik-terbuka-dan-tertutup.html ( diakses 25 Juni
2018)
34
aliran elektron.35 Biasanya, muatan listrik (positif atau negatif) yang bergerak
pemanfaatannya:
dengan baik. Contoh nya ialah baja, besi, alumunium, tembaga, dan logam
penghantar listrik atau kabel, seebagai logam pemanas pada alat-alat dapur
2. Isolator adalah bahan atau benda yang tidak dapat menghantarakan kalor,
35
Raymond A. Serway, Jhon W, Jewett, Fisika untuk Sains dan Teknik Buku 2 Edisi 6,
(Jakarta: Salemba Teknika, 2010), h. 361.
36
Ibid, h. 362.
37
Fismath.com, Online;
http//www.fismath.com//kalor//pengertian isolator dan konduktor.html (diakses 29 Desember 2018).
35
Hal yang perlu diingat dalam perhitungan rumus Hukum Ohm, satuan unit
yang dipakai adalah Volt, Ampere dan Ohm. Jika kita menggunakan unit
maka kita perlu melakukan konversi ke unit Volt, Ampere dan Ohm terlebih
V=IxR
I=V/R
R=V/I
Dimana :
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt
(V)
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A).
fisika Jerman yang bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887) pada tahun
1845. Hukum Kirchhoff terdiri dari 2 bagian yaitu Hukum Kirchhoff 1 dan
Hukum Kirchhoft 2.
ini sering disebut juga dengan Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s
“Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu
rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan
tersebut.”
“Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol”
Salah satu ayat suci Al-qur‟an yang menerangkan tentang listrik ialah Q.S. An-
37
suatu lobang di dinding rumah yang tidak tembus sampai kesebelahnya, biasanya
digunakan untuk tempat lampu, atau barang-barang lain. Pohon zaitun itu tumbuh di
puncak bukit ia dapat sinar matahari baik di waktu matahari terbit maupun di waktu
Sebagai acuan dalam penelitian ini, ada beberapa penelitian terdahulu yang
diinginkan.38
hal ini ditunjukan variable yang diukur (tegangan analog 0-5 Volt) dapat
dilakukan secara real time, dapat ditampilkan secara grafik dan dapat
38
Muhammad Nurul Rahman and Meqorry Yusfi, „Rancang Bangun Sistem Alarm Gempa
Bumi Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega 16 Menggunakan Sensor Piezoelektrik‟, Jurnal Fisika
Unand, 4.4 (2015). hh. 356-357.
39
Zaidir Jamal, „Pendeteksi Gempa Dengan Metode FM Berbasis Personal Computer‟, Jurnal
Informatika, 11.1 (2011). h. 87.
39
2.3. Berdasarkan hasil validasi aplikasi ini dapat berjalan dengan baik
diatasnya, akses informasi gempa bumi dari server dan google maps
pada saat mengakses server, terlebih ketika mengakses peta dari googler
cepat juga.41
dengan penelitian diatas ialah. Alat peraga ini sebagai media dalam
40
Paul S. Earle, Daniel C. Bowden, and Michelle Guy, „Twitter Earthquake Detection:
Earthquake Monitoring In a Social World‟, Annals of Geophysics, 54.6 (2011)
<https://doi.org/10.4401/ag-5364> h. 87.
41
Puji Laksono and Kusrini, „Perancangan Aplikasi Mobile Informasi Gempa Bumi Berbasis
Android OS 2 . 3‟, Jurnal Dasi, 13.3 (2012). h. 711.
40
D. Desain Model
lembaga pendidikan.
penelitian.
2. Pengumpulan data
3. Desain Produk
4. Validasi Desain
forum diskusi.
5. Perbaikan Desain
Setelah desain produk divalidasi oleh pakar dan para ahli lainnya,
7. Revisi Produk
Setelah desain produk divalidasi oleh materi, ahli agama dan ahli
9. Revisi Produk
masal.42
42
Sugiyono, Metode Penelitian Dan Pengembangan Research And Development (Bandung:
Alfabeta,2015). Cet 21, h. 35
43
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Objek Penelitian
bumi sebagai alat peraga penunjang belajar peserta didik di SMA Negeri 9
2. Subjek Penelitian
atau Researcg and Development (R&D) adalah strategi atau metode penelitian
produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, agar dapat
1
Nusa Putra, Research & Development Penelitian Dan Pengembangan,(Jakarta: Pt Raja
Grafindo Persada, 2011), h. 67.
2
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan Tenaga
Kependidikan, (Jakarta: Prenada Media, 2010), h. 206.
45
produk baru atau mengembangkan produk yang telah ada sehingga semakin
meningkat efektifitas dan efisiensi suatu sistem. Hal ini diperkuat oleh Sugiyono
yang dihasilkan bisa berupa buku, modul, LKPD (lembar kerja peserta Didik),
sebelunya dilakukan uji untuk kelayakan produk tersebut. Hal ini juga diperkuat
Produk yang ditemukan bisa berupa model, pola, prosedur, atau sistem.
utnuk menghasilkan produk akhir yang siap untuk diterapkan dalam lembaga
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung:Alfabeta, 2014),
h. 407.
4
Yuberti, ‘Penelitian Dan Pengembangan Yang Belum Diminati Dan Perspektifnya’, Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 2016
<https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v3i2.69>. h. 13.
46
pendidikan. Tahapan penelitian dan pengembangan model Borg & Gall yang
Produksi Masal
Gambar 3.1 Sepuluh Langkah Penelitian Dan Pengembangan Borg & Gall
sepuluh langkah menjadi tujuh langkah dikarenakan mengingat waktu yang tersedia
dan kesempatan yang terbatas. Tujuh langkah yang digunakan peneliti adalah sebagai
berikut:
47
sebagai berikut:
48
a. Analisis Kebutuhan
penyebaran angket kepada peserta didik yang telah dibuat peneliti sehingga
b. Survei Lapangan
Selatan. Pada tahap ini dilaksanakan observasi dengan peserta didik yang
yaitu peserta didik semester ganjil kelas 12, guna mengetahui bagaimana
49
c. Kajian Pustaka
belajar peserta didik. Kajian pustaka ini didapat dari sumber yang relevan
internet.
2. Pengumpulan Data
3. Desain Produk
media dalam bentuk alat peraga listrik dinamis yang akan dikembangkan.
50
fisika pada materi listrik dinamis. Rancangan alat peraga ini menggunakan
yang telah diisi oleh peserta didik untuk memperkuat produk yang
dikembangkan.
dalam pembuatan alat alarm gempa bumi ini adalah sebagai berikut:
a) Alat :
b) Bahan :
DC semakin lurus.
dan alarm.
57
menggantinya.
a. Validasi Desain
rancangan produk berupa media secara rasional akan lebih efektif karena
belajar berupa alat peraga alarm gempa bumi. Validasi desain terdiri dari
5
Sugiyono, op. cit., h. 302.
59
desain, yaitu:
a. Ahli Materi
dari 2 validator.
b. Ahli Media
b. Evaluasi
Setelah produk divalidasi oleh ahli materi, ahli media dan ahli bahasa
Kelemahan tersebut dapat dilihat dari angket yang merupakan saran dari
Uji coba dalam lingkup kecil terdiri dari 5 peserta didik dari
yang sudah disediakan tentang alat alarm gempa bumi yang telah
Hasil dari revisi uji coba skala kecil dilanjutkan dengan uji
sekolah. Kemudian diuji kembali oleh para ahli untuk uji akhir.
Uji coba skala besar ini jika menghasilkan respon yang menarik
c. Revisi Produk
5. Implementasi Media
a. Jenis Data
Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kulitatif.
Data kualitatif yang diperoleh dari hasil penilaian validator, dan respon
yang berupa data angka dari skor penilaian berkaitan dengan kelayakan
Lampung. Dan SMA Al-Huda Jati Agung Lampung Selatan, yang diisi
oleh ahli media dan ahli materi serta peserta didik sebagai pengguna.
Penilaian untuk setiap poin kriteria diubah menjadi skor dengan skala
penunjang belajar berupa alat alarm gempa bumi di SMA Negeri 9 Bandar
Negeri17 Bandar Lampung. Berdasarkan angket yang telah diisi oleh para
ahli dengan kategori kualitas sangat layak (SL), layak (L), cukup layak
(CL), kurang layak (KL), sangat kurang layak (SKL). Serta berdasarkan
kualitas sangat menarik (SM), menarik (M), cukup menarik (CM), kurang
dari tiga validator ahli media dan dua validator ahli materi listrik
63
peraga.
d) Dokumentasi
atau foto pada proses uji coba produk media penunjang belajar
No Kategori Skor
1 Sangat Baik 5
2 Baik 4
3 Cukup Baik 3
4 Kurang Baik 2
6
Sugiyono, Metode Penelitian dan Pengembangan, (Bandung:Alfabeta, 2015), h. 134.
65
𝑥
P= 𝑥 100 %
𝑆𝑀𝐼
Keterangan:
P = Persentase
𝑥 = Jumlah jawaban responden dalam 1
𝑥𝑖 = jumlah nilai ideal dalam item7
𝑓
P= 𝑥 100%
𝑁
Keterangan:
f = frekuensi yang akan dicari persentasenya
𝑁 = jumlah frekuensi
P = angka persentase
7
I Made Tegeh, I Nyoman Jampel, Ketut Pudjawan, Model Penelitian Pengembangan,
(Yogyakarat:Graha Ilmu,2014), h.82.
66
persentase hasil penilaian layak atau tidak layak media penunjang belajar
Data yang diperoleh dari kuesioner respon peserta didik baik pada
penunjang belajar berupa alat alarm gempa bumi. Kuesioner respon peserta
didik juga dianalisis dengan skala likert yang menggunakan skala mulai
dari skor 1 sampai 5 dengan pedoman analisa penilaian seperti pada tabel
media dengan materi. Berikut tabel respon peserta didik yang digunakan:
8
Ardian Asyhari and Helda Silvia, ‘Pengembangan Media Pembelajaran Berupa Buletin
Dalam Bentuk Buku Saku Untuk Pembelajaran IPA Terpadu’, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-
BiRuNi, 5.1 (2016) <https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v5i1.100>. h. 7.
67
akan dilakukan revisi sesuai dengan hasil yang didapatkan. Jika hasil
9
I Made Tegeh, I Nyoman Jampel, Ketut Pudjawan, loc. cit.
68
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dengan hasil ialah media penunjang belajar fisika berupa alarm gempa
dalam penelitian ini yaitu guru pengampu mata pelajaran fisika dan peserta
Huda Jati Agung Lampung Selatan yang telah mendapatkan dan mengikuti
mengadaptasi metode R&D Borg and Gall yang telah dimodifikasi oleh
Sugiyono dari tahap pertama sampai tahap ke tujuh. Dalam penelitian dan
penunjang belajar fisika berupa alarm gempa bumi dengan materi listrik
sumber yang jelas. Pada landasan teori ini telah ditemukan teori
dalam kelas. Selain itu penggunaan alarm gempa bumi juga dapat
didik terbantu lebih mudah memahami serta lebih aktif pada saat
1. Membuat rangka
2. Merangkai komponen
alarm pada bagian penutup black box yang telah dihubungkan dengan
lampunya.
c. Kelayakan Media
produk. Produk divalidasi oleh lima validator yang terdiri dari tiga
materi dengan alat peraga, ketertarikan alat peraga dengan bahan ajar
dan nilai pendidikan , yang diisi oleh validator 1 (V1) dan validator 2
(V2). Menganalisis data para ahli materi tahap I dan disajikan dalam
tabel 4.1.
validator ahli materi, diperoleh hasil data 70% untuk aspek konten isi,
ketertarikan alat peraga dengan bahan ajar dan 76% untuk nilai
75
berdasrkan penilaian oleh kedua validator ahli materi tahap II. Dengan
hasil penilaian 100% untuk aspek konten isi, 90% untuk kesesuaian
materi dengan alat peraga, 95% untuk ketertarikan alat peraga dengan
bahan ajar dan 96% untuk nilai pendidikan. Sehingga diperoleh rata-
rata sebesar 95,25%. Berikut ini adalah hasil penilaian dalam bentuk
grafik:
alat dan keamanan bagi peserta didik, yang diisi oleh tiga validator.
ahli media, dengan hasil penilaian 70% untuk aspek efesiensi alat
untuk seluruh aspek adalah sebesar 69,1%. Berikut ini adalah hasil
dilaksanakan validasi ahli media tahap II. Data validasi dapat dilihat
untuk aspek estetika, 100% untuk aspek ketahanan alat dan 84,4%
aspek adalah 90,4% dalam kategori sangat layak. Berikut ini ialah
materi dan ahli media, penilaian yang diberikan dalam bentuk angka dan
yang diberikan oleh para validator beserta keterangan bahwa produk suadah
Gambar 4.12 dan 4.13 merupakan gambar sebelum dan sesudah revisi:
Uji coba media alat peraga materi listrik dinamis berupa alarm gempa
SMAN 9 dan SMAN 17 Bandar Lampung serta SMA Al-Huda Jati Agung
Lampung Selatan, yang ditujukan kepada peserta didik pada kelas XII. Uji
respon. Berikut ini adalah hasil yang diperoleh berdasarkan ujicoba yang
dilakukan:
83
ialah data yang telah diperoleh yang diujicobakan dalam kelompok kecil,
Tabel 4.7 Hasil Persentase Penilaian Uji Coba Kepada peserta didik
Aspek Penilaian Skor (%)
Ketertarikan 87,6
Tampilan Media 77,8
Teknik Penyajian 80,7
Rata-rata 82
kelompok kecil yang diberikan kepada 5 peserta didik dari tiap masing-
masing sekolah, sehingga diperoleh data dari setiap aspek. 87,6% aspek
menarik. Adapula dalam bentuk grafik, berikut hasil dari penilaian dari
2. Uji Lapangan
berikut:
Tabel 4.8 adalah penilaian uji coba lapangan yang diberikan pada
masing aspek. 92,7% aspek ketertarikan, 82% aspek tampilan media dan
berikut:
sangat menarik. Berikut adalah data hasil penilaian yang diperoleh dalam
betuk grafik:
Tabel 4.10 Persentase Penilaian Uji Coba Lapangan SMA Al-Huda Jati
Agung Lampung Selatan.
Aspek Penilaian Skor (%)
Ketertarikan 88,67
Tampilan Media 76
Teknik Penyajian 87
Rata-rata 83,89
87
peserta didik SMA Al-Huda Jati Agung Lampung Selatan diperoleh data
88.67% 87%
76%
83,89% SMA Al-Huda Jati Agung Lampung Selatan, dengan nilai rata-
D. Pembahasan
Tahap awal dalam proses pembuatan alat peraga alarm gempa bumi yaitu
Lampung, dan SMA Al-Huda Jati Agung Lampung Selatan kelas XII. Kemudia
mengetahui apa permasalahan yang terjadi pada peserta didik pada saat proses
89
pembelajaran fisika dan alat peraga yang pernah digunakan pendidik dalam
Bandar Lampung, SMAN 17 Bandar Lampung, dan SMA Al-Huda Jati Agung
Lampung Selatan dalam penggunaan alat peraga masih belum maksimal serta
pembelajaran.
Selain itu peneliti juga menganalisis bahwa di ketiga sekolah tersebut belum
alarm gempa bumi sebagai alat peraga yang diharapkan mampu menambah
Tahap awal dalam pembuatan alat peraga yaitu mambuat rangka dan wadah
terbuka untuk mengoprasikan alarm dan lampu yang terpasang paralel. Setelah
komponen, bandul, lampu dan alarm terpasang. Alat peraga yang sudah dibuat
kemudian divalidasi oleh tim validator sebelum diujicobakan pada peserta didik.
Validasi diberikan kepada 2 validator ahli materi , dan 3 validator ahli media
Validasi ahli materi terdiri dari 4 aspek penilaian yaitu, konten isi,
bahan ajar dan nilai pendidikan. Pada validasi materi diberikan saran oleh
para validator untuk perbaikan produk menjadi lebih baik dan sempurna.
pembelajaran.
yang diberikan oleh validator ahli media untuk diperbaiki agar menjadi
3. Ujicoba Media
kepada pendidik dan peserta didik. Uji coba produk diawali dengan
analisis data oleh peneliti, dari hasil uji coba kelompok kecil yang
“sangat menarik”.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Hasil validasi dilakukan oleh validator ahli materi dan ahli media. Hasil
ahli media persentase yang diperoleh yaitu 90,44% dengan kriteria “Sangat
Layak”.
berupa alarm gempa bumi pada materi listrik dinamis yang dikembangkan
oleh peneliti baik dalam uji coba kelompok kecil yaitu, 5 peserta didik dari
dan uji coba kelompok besar dengan melibatkan 20 peserta didik dari ke 3
Lampung, dan 83,89% untuk SMA Al-Huda Jati Agung Lampung Selatan.
Hal ini menunjukkan bahwa media penunjang belajar berupa alarm gempa
bumi yang dikembangkan sangat menarik bagi peserta didik dan dapat
B. Saran
1. Bagi sekolah, setelah melihat hasil penilaian validasi oleh validator ahli
materi dan media dan setelah diujicobakan pada kelompok kecil dan
media penunjang belajar berupa alarm gempa bumi ini bisa diperbanyak
berbeda, dengan tingkat kretivitas yang dimiliki oleh perserta didik, agar
4. Bagi peneliti, setelah media penunjang belajar berupa alarm gempa bumi
5. Uji coba sebaiknya dapat dilakukan dengan subjek yang berbeda, sehingga
luas.
95
“Kelayakan” lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Qurrotul, Albertus Djoko Lesmono, and Sri Wahyuni, „Hasil Belajar, Minat
Dan Kreativitas Siswa SMA Pada Pembelajaran Fisika Menggunakan Model
Project Based Leaning Degan Memanfaatkan Bahan Bekas‟, Jurnal Pendidikan
Fisika, 7 (2018).
Apriliyanti, Dharis Dwi, Sri Haryani, and Arif Widiyatmoko, „Pengembanagn Alat
Peraga IPA Terpadu Pada Tema Pemisahan Campuran Untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains‟, Unnes Science Education Journal (USEJ), 4 (2015)
Dewi, Iqlima Noor Akmala, and Prabowo, „Pengembangan Alat Peraga Bandul
Matematis Untuk Melatihkan Keterampilan Proses Siswa Pada Materi Gerak
Harmonik Sederhana Di Kelas XI SMAN 3 Tuban‟, Jurnal Inovasi Pendidikan
Fisika (JIPF), 3 (2014)
Earle, Paul S., Daniel C. Bowden, and Michelle Guy, „Twitter Earthquake Detection:
Earthquake Monitoring In a Social World‟, Annals of Geophysics, 54 (2011)
https://doi.org/10.4401/ag-5364
Emizar. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif Edisi Revisi.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013.
Halliday, Et al. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010.
Huriawati, Farida, and Andista Candra Yusro, „Pengembangan Odd “Osilator Digital
Detector” Sebagai Alat Peraga Praktikum Gerak Harmonik Sederhana‟, Jurnal
Inovasi Dan Pembelajaran Fisika, 2 (2016).
Jati, Bambang Murdaka Eka dan Tri Kuntoro Priyambodo Fisika Dasar Lisrik
Magnet, Optika Fisika Modern Jogjakarta: Cv Andi Offset, 2010.
Jiniarti, Baiq Ewik, Hj Hairunnisyah Sahidu, and Ni Nyoman Sri Putu Verawati,
„Implementasi Model Problem Based Learning Berbantuan Alat Peraga Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMPN 22
Mataram Tahun Pelajaran 2014/2015‟, Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi,
I (2015).
KBRI, Bidang DIKBUD, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional.
Laksono, Puji, and Kusrini, „Perancangan Aplikasi Mobile Informasi Gempa Bumi
Berbasis Android OS 2 . 3‟, Jurnal Dasi, 13 (2012).
Mukaromah, Eka, Siti Harnina Bintari, and Ibnu Mubarok, „Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Protista Akibat Penerapan Model Learning Cycle‟, Unnes Journal of
Biology Education, 1 (2012).
Nasution, Abdul Chalik, Sudaryanto, and Juhar Arifin, „Rancang Bangun Alat
Pendeteksi Gempa Bumi Dengan Ayunan Bandul Berbasis Mikrokontroler
ATmega328‟, Journal Of Electrical Tecnology, 3 (2018).
Paul A, Tipler. Fisika Untuk Sains Dan Teknik Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga, 2001
Pramesty, Rosalina Indah, and Prabowo, „Pengembangan Alat Peraga Kit Fluida
Statis Sebagai Media Pembelajaran Pada Sub Materi Fluida Statis Di Kelas XI
IPA SMA Negeri 1 Mojosari, Mojokerto‟, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika
(JIPF), 2 (2013).
Putra, Nusa. Research & Development Penelitian Dan Pengembangan. Jakarta: Pt
Raja Grafindo Persada, 2011.
Quthb, Sayyid, 'Tafsir Fi Zhilalil Qur'an', Jilid 11, Jakarta: Gema Insani, 2004
Rahman, Muhammad Nurul, and Meqorry Yusfi, „Rancang Bangun Sistem Alarm
Gempa Bumi Berbasis Mikrokontroler Avr Atmega 16 Menggunakan Sensor
Piezoelektrik‟, Jurnal Fisika Unand, 4 (2015).
Serway, Raymond A. Jhon W. Jewett. Fisika untuk Sains dan Teknik Buku 2 Edisi 6.
Jakarta: Salemba Teknika, 2010.