Skrip Si
Skrip Si
Skrip Si
Skripsi
Oleh:
Zulaikha Apriyani
NPM : 1411100282
Skripsi
Oleh:
Zulaikha Apriyani
NPM : 1411100282
ABSTRAK
MOTTO
Artinya : " Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai
penghisab terhadapmu".1
(QS. Al-isra':14)
1
Departemen Agama RI, Al-Qu'ran dan Terjemahamannya, (Bandung: Sygma
Examedia Arkanleema, 2010), h. 283.
7
PERSEMBAHAN
Dengan menyebut nama Allah, tuhan semesta alam yang maha pengasih lagi
Maha penyayang. Sujud syukur kusembahkan pada Allah SWT, Tuhan yang
Maha Esa atas segala rahmat anugrah dan hidayah yang telah di berikan
1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Sumardi dan Ibu Siti Halimah yang
A.Md dan Isnaeni Rohmadona yang selalu memberikan doa kasih sayang
Lampung.
8
RIWAYAT HIDUP
tanggal 3 April 1996. Penulis merupakan anak keempat dari pasangan Bapak
Sumardi dan Ibu Siti Halimah. Pendidikan dimulai dari TK Aisyah 1 Pringsewu
dan selesai pada tahun 200, SDN 1 Pringsewu Selatan selesai tahun 2008, SMP
(PGMI) dimulai pada semester 1 pada tahun 2014 sampai saat ini.
perlombaan Paduan Suara tingkat kabupaten Pringsewu. Dan saat di bangku SMA
KATA PENGANTAR
yang telah memberikan rahmat dan keteguhan hati sehingga penulis dapat
gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden
Intan Lampung.
1. Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
2. Ibu Syofnidah Ifrianti, M.Pd dan Ibu Nurul Hidayah, M.Pd selaku
Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
3. Bapak H. Badrul Kamil, M.Pd.I dan Ibu Nurul Hidayah, M.Pd selaku
pembimbing I dan pembimbing II yang telah memberikan waktu untuk
memberikan bimbingan, petunjuk dorongan serta nasehat dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Raden Intan Lampung terutama Dosen PGMI yang telah
10
yang diberikan kepada penulis semoga menjadi amal ibadah disisi Allah
Penulis,
Zulaikha Apriyani
NPM.1411100282
11
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 8
C. Batasan Masalah ......................................................................... 8
D. Rumusan Masalah ....................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 9
F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi Pembelajaran Mind Mapping ........................................
.................................................................................................... 11
1. Pengertian Strategi Pembelajaran ..........................................
................................................................................................ 11
2. Pengertian Mind Mapping ......................................................
................................................................................................ 12
3. Langkah-langkah Mind Mapping ...........................................
................................................................................................ 15
12
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
yang dijalankan oleh seorang atau kelompok orang lain agar menjadi
dewasa atau mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi. Jadi dapat
untuk mencapai taraf hidup atau untuk kemajuan lebih baikdan membuat
manusia lebih kritis dalam berfikir. Allah berfirman dalam Alquran surat
2
Mardiyah, “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Pengembangan Materi Ajar Bahasa
Indonesia Di Kelas IV Sekolah Dasar”. Jurnal Terampil, Vol. 4 No. 2 2017, h. 32.
3
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 1.
18
anak didiknya tidak sesuai dengan bidang ilmu yang akan dipelajarinya.
yang penting di Sekolah Dasar. Mata pelajaran ini diadakan agar peserta
4
Ni Km. Susiprayati, Ni Wyn. Arini, Ign. I WynSuwarta,“Penerapan Model
Pembelajaran CIRC Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Membaca Pemahaman Wacana
Narasis Siswa Kelas V No. 3 Panjianom”. E-Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan
Ganesha, Vol. 2 No. 1 (2014), h. 8.
5
Delia Delviani, Dadan Djuanda, Nurdinah Hanifah,“Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe (CIRC) Berbantuan Media Puzzle Kalimat Untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca Pemahaman Anak Dalam Menetukan Pikiran Pokok”. Jurnal Pena
Ilmiah Online, Vol. 1 No. 1 (2016), h. 91.
19
dijadikan salah satu mata pelajaran wajib dan tolak kelulusan peserta didik
semua orang, serta perlu diajarkan sejak usia dini. Badan Standar Nasional
berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik.
6
Budi Febriyanto, “Penerapan Model Cooperative Intregated Reading And
Composition Dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca Pemahaman”. Jurnal Cakrawala
Pendas, Vol. 2 No. 2 (Juli 2016), h. 43.
7
Ni M.Yudasmini, A.A.I.N Marhaeni, Nyoman Jampel, ”Pengaruh Model
Pembelajran CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition) Tehadap Minat Baca
Dan Kemampuan Memahami Bacaan Pada Siswa Kelas IV Di Sekolah Dasar Gugus
Buruan”. E-Jurnal Universitas Pendidikan Ganesa,, Vol. 5 No. 1 (2015), h. 2.
20
hal yang penting dalam suatu masyarakat, sebab melalui membaca dapat
pelajaran Bahasa Indonesia merupakan hal yang penting bagi peserta didik
pada saat ini masih jauh dari apa yang kita harapkan, sehingga perlu
adanya peningkatan lagi. Kondisi ini tidak lepas dari proses pembelajaran
pengertian dari kombinasi beberapa huruf dan kata atau dapat diartikan
bahwa membaca adalah proses mengenal kata lalu memadukan arti kata
Tujuan akhir dari membaca itu sendiri adalah seseorang dapat mengambil
tetapi sulit. Mudah disini yaitu kegiatan membaca ini sudah dilatih atau
8
Wawan Krismanto, Abdul Khalik, Sayidiman, “Meningkatkan Kemampuan
Membaca Pemahaman Melalui Metode Survey, Question, Read, Recite,Review
(SQ3R)”.Jurnal Publikasi Pendidikan, Vol. 5 No. 3 (September 2015), h. 234.
9
Syaifur Rohman, “Membangun Budaya Membaca Pada Anak Melalui Program
Gerakan Literasi Sekolah”. Jurnal Terampil Vol. 4 No. 1 (Juni 2017), h. 162.
21
yang luas.10
kelas IV SDN 1 Harapan Jaya Bandar Lampung dari ketiga kelas yang
ada, untuk kelas IV B masih kurang dalam memahami suatu isi bacaan,
tersebut meliputi:
(1) Peserta didik sulit memahami isi dari suatu bacaan, (2) Peserta didik
sulit menemukan ide pokok di setiap paragraf, (3) Peserta didik kesulitan
cerita.
dari hasil pretest membaca pemahaman peserta didik. Dari peserta didik
10
Nurul Hidayah, Sarwaji Suwandi, Sri Hastuti, “Penerapan Metode PQRST Untuk
Meningkatkan Minat Dan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa”. BASASTRA: Jurnal
Penelitian Bahasa Sastra Indonesia dan Pengajaran, Vol. 2 No. 3 (Agustus 2014), h. 2
11
Fatmah, S.Pd, Wawancara dengan Guru Kelas IV, hari Rabu tanggal 21 Maret 2018
22
Tabel. 1
Nilai Hasil Tes Prasiklus Peserta didik kelas IV
SDN 1 Harapan Jaya
didik adalah terletak pada model, strategi, metode atau teknik yang
23
peserta didikmenjadi tidak aktif merasa cepat bosan dan jenuh dalam
yang tidak kondusif. Pendidik masih kurang bisa memilih model strategi
atau metode yang biasa diterapkan pada peserta didik dalam memahami
interaksi dua arah antara pendidik dan peserta didik sudah berjalan dengan
antar peserta didik. Peran pendidik di sini sangat penting, yaitu pendidik
mengajar pelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa pada kelas ini
pembelaajaran.
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang
B. Fokus Penelitian
12
Ida Fiteriani, Suarni, “Model Pembelajaran Kooperatif Dan Implikasinya Pada
Pemahaman Belajar Sains Di Sd/MI”. .Jurnal Terampil Pendidikan Dan Pembelajaran
Dasar, Vol. 3 No. 2 (Desember 2016), h. 304.
13
Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis Dan
Paradigmatik (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h. 221.
25
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
2. Bagi Pendidik
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Membaca
1. Pengertian Membaca
informasi atau makna sesuai dengan informasi atau makna yang diusung
penulisnya.
tulisan.15 Dari itu, membaca bukan hanya melihat kumpulan huruf yang
telah membentuk kata, kelompok kata kalimat paragraf, dan wacana saja,
oleh pembaca untuk menerima pesan yang ingin disampaikan oleh penulis
14
Siti Anisatun, Model-Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD/MI
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2018), h. 40.
15
Dalman, Keterampilan Membaca (Jakarta: Pt. Rajagrafindo, 2013), h. 5.
28
melalui media kata-kata atau bahasa tulis.16 Suatu proses di sini menuntut
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah,
dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,Yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya.”
proses memperoleh makna dari barang cetak. Ada dua cara yang ditempuh
pembaca dalam memperoleh makna dari barang cetak yaitu langsung dan
maknya. Burn Roe & Ross berpendapat bahwa kegiatan membaca terdiri
3
Kundharu Saddhono dan St. Y Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbasa
Indonesia Teori dan aplikasi (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), h. 100.
17
S. Y. Slamet, Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia (Surakarta: UNS Pers,
2014), h. 106.
29
pembaca kita semestinya harus mencerna atau mengkaji dari suatu bacan
tersebut.
Artinya: "Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian,
sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, Padahal
kamu membaca Al kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu
berpikir?"
manusia anugrah terbesar berupa akal, yang mana akal tersebut harus
didik dan bukan hanya sekedar membaca dan menjawab pertanyaan dalam
bacaan. Membaca merupakan suatu proses mencari informasi dari teks dan
18
Dalman, Op. Cit, h. 7.
30
2. Manfaat Membaca
mutakhir di dunia.
19
Khundaru Saddhono dan St. Y. Slamet, Op. Cit, h. 102-103.
31
3. Tujuan Membaca
meliputi:
tujuan membaca yang jelas akan mudah memahami isi bacaan karena ia
20
Dalman, Op. Cit, h.12.
21
Esti Ismawati dan Faraz Umaya, Belajar Bahasa di Kas Awal (Yogyakarta: Ombak,
2016), h. 51.
32
B. Membaca Pemahaman
membaca yang berada pada urutan yang lebih tinggi. Membaca pemahaman
membaca permulaan.22
seorang pembaca tidak lagi dituntut untuk melafalkan huruf dengan benar
dan merangkai setiap bunyi bahasa menjadi bentuk kata, frasa dan kalimat.
Akan tetapi pembaca dituntut untuk memahami isi bacaan yang dibacanya
22
Ibid, h. 87.
23
Hanif Fikri Barista, “Penerapan Strategi Direct Reading Thinking Activity (DRTA)
Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V”. E-Jurnal, Vol.
1 No. 2 (2013), h. 72.
33
pengembangnya.
24
Samsu Sumadoyo, Penelitian Tindakan Kelas (Yogyakarta: Graham Ilmu, 2013),
h. 103
25
Samsu Somadoya, “Pengaruh Model Pembelajaran PQRST Terhadap Kemampuan
Membaca Pemahaman Ditinjau Dari Minat Baca”. Jurnal Ternate,Vol. 13 No. 1 (Januari
2015), h. 83.
34
sebagai berikut:
pemahaman itu sendiri yaitu bagaimana kita mengetahui isi atau makna dari
26
Nurul hidayah, Fiki Hermansyah, “Hubungan Antara Motivasi Belajar Dan
Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bandar
Lampung Tahun 2016/2017”. Terampil Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 3 No. 2 (Desember
2016), h. 8
35
keadaan.27
27
Dalman, Op. Cit h. 89.
28
Ibid, h. 89-90.
36
peserta didik.
membaca.
pemahaman.29
29
Samsu Sumadayo, Op. Cit, h. 108.
37
seorang pendidik harus bisa memilih metode yang akan digunakan untuk
a) Faktor Lingkungan
b) Faktor Intelektual
c) Faktor Psikologis
30
Ibid, h. 114.
38
sosial. emosi dan penyesuaian diri yang dimiliki oleh setiap individu.
d) Faktor Fisiologis
Faktor yang terahir yaitu factor fisiologi yang meliputi kesehatan fisik
pemahaman seorang peserta didik tidak hanya yang berasal dari dalam diri
peserta didik saja, akan tetapi factor yang menjadi pemicu lainnya seorang
peserta didik dapat memahami sbuah bacaan adalah factor dari luar yang
yaitu penilaian penceritaan kembali cerita yang dibaca secara lisan dan
penulisan kembali cerita yang dibaca ini bersifat tidak langsung yaitu
secara lisan cerita cerita yang dibaca dapat dilakukan dengan rubik
31
Burhan Nurgyantoro, Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia,
(Yogyakarta: Gadja Mada University Press, 2015), h. 414
40
berfirman:
32
Ida Fiteriani, Iswatun Solekha, “Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model
Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Pada Siswa Kelas V MI Raden
Intan Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2015/2016”.
Jurnal Terampil, Vol. 3 No. 1 (Juni 2016), h. 106.
33
Budi Febriyanto, “Penerapan Model Cooperative Integrated Reading And
Composition (CIRC) Dalam Pembelajaran Keterampilan Membaca Pemahman”. Jurnal
Cakrawala Pendas, Vol. 2 No. 2 (Juli 2016), h. 45.
41
diciptakan oleh Allah dimuka bumi ini tiada lain untuk dapat Joyce dan
kelas dasar pada tingkat yang lebih tinggi dan juga pada sekolah
menengah.35
Farnish. Model ini dari segi bahasa dapat diartikan sebagai suatu model
34
Miftahul Huda, Model Model Pengajaran Dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h. 73.
35
Ibid, h .221.
42
membaca dan menemukan ide-ide pokok , pokok pikiran, atau tema dari
individu. Secara garis besar, model CIRC menekankan pada kerja sama
didik dapat memahami materi yang dibahas oleh setiap tim atau
kelompok.
Composition (CIRC)
36
Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013 (Yogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2014), h. 52.
43
luas.
pembelajaran
f) Penutup.37
37
Aris Shoimin, Op.Cit, h. 52.
44
Pada fase ini pendidik mulai mengenalkan konsep atau istilah baru
bisa didapat dari keterangan guru, buku paket, atau media lainnya.
dibahas penemuan ini dapat bersifat sebagai sesuatu yang baru atau
argumen.
45
dalam kelompok.
memeriksa pekerjaannya.
dapat dipakai untuk mata pelajaran bahasa sehingga tidak dapat dipakai
untuk mata pelajaran seperti matematika, fisika, kimia dan dan mata
38
Ibid, h. 53.
46
Belajar Matematika Materi Prisma dan Limas Siswa Kelas VIII MTsN
pokok bahsan prisma dan limas kelas VIII MTsN Kandat Kediri.
ini dengan yang sebelumnya yaitu terletak pada subjek dan objek
dalam penelitian.
C. Hipotesis Tindakan
2018/2019.”
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Peneltian
2019.
B. Jenis Penelitian
oleh Kurt Lewin pada tahun 1994. Secara umum action research
39
Dede Rohaniati, “Penerapan Pendekataan Pakem Untuk Meningkatkan
Keterampilan Berpikir Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Guru”.
Jurnal Tadris, Vol. 1 No. 2 (2016), h. 159.
49
Kurt Lewwin penelitian tindak kelas adalah suatu rangkaian langkah yang
reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial
belajar.42
40
Ridwan Abdullah Sani, Sudiran, Penelitian Tindak Kelas Pengembangan Profesi
Guru (Tanggerang: Tiara Smart, 2017), h. 3.
41
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,
2013), h. 24-25.
42
Samsu Sumadayo, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h.
20
50
yang dibentuk dalam rangkaian yang saling terkait antara langkah satu
mengambil model Kemmis dan Mc Taragrt, karena pada model ini sangat
Selain itu model ini memiliki kelebihan yaitu meringkas dua tahap
menjadi satu tahap yaitu pada komponen tindakan dan observasi dijadikan
43
Saur Tampubolon, Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Pendidik Dan Keilmuan (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2014), h. 27.
51
Gambar. 1
Model Kemmis dan Mc. Taggart44
terdiri dari empat komponen yang telah disebutkan di atas. Pada siklus
tindakan. Apabila dalam siklus pertama hasil yang didapatkan tidak sesuia
dilanjutkan pada siklus kedua. Jika pada siklus kedua belum berhasil
44
Benidiktus Tanujaya, Jeinne Mumu, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta:
Media Akademi, 2016), h. 22
52
1. Tahap perencanaan
secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Dalam tahap
telah disusun.
3. Tindakan Refleksi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis data yang
erikutnya.
53
D. Rancangan Tindakan
Siklus I
1. Perencanaan
a) Kegiatan Awal
b) Kegiatan inti
peserta didik.
c) Kegiatan penutup
dibuat.
dilanjutkan pada siklus II. Jika hasil pembelajaran pada siklus II telah
tercapai, maka dilanjutkan pada penelitian siklus III, dan hasil refleksi
3. Tahap Observasi
tersebut.
kelas adalah apabila peserta didik yang nilainya tuntas belajar sudah
lebih dari satu yaitu mencapai 20 peserta didik. Jadi setelah mencapai
F. Sumber Data
57
1. Jenis Instrumen
a. Observasi
b. Wawancara
45
BurhanNurgiantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasisis Kompetensi
(Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta), h.93.
58
c. Tes
d. Dokumentasi
46
Kunandar, Op.Cit, h.186.
47
Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 146.
59
2. Kisi-kisi Instrumen
sebagai berikut:
Tabel. 4
Instrumen Aktivitas Mengajar Pendidik
Keterangan√ :
Aspek Penilaian
SB : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK : Sangat Kurang
Tabel. 5
Instrumen Aktivitas Belajar Peserta Didik
Keterangan√:
Aspek penilaian
SB : Sanagat Baik
B : Baik
C : Cukup
K : Kurang
SK: Sangat Kurang
Lembar tes tertulis ini berupa post test soal dalam bentuk pilihan
Tabel. 6
Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Membaca Pemahaman Siklus I
dari 5,6,7,1
pertanyaan 0,
teks bacaan 13,17
Kreatif Menarik 9, 18
kesimpulan
dari bacaan
yang dibaca
Tabel. 7
Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Membaca Pemahaman Siklus II
Tabel. 6
Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Membaca Pemahaman Siklus III
Keterangan:
P= Angka presentase
BAB IV
A. Hasil Penelitian
ini adalah tes/ post tes yang diberikan sesudah mengajar. Pemberian tes
pemahaman peserta didik yang dilihat dari hasil tes pratindakan. Prosedur
yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.
berikut:
Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan sekolah. Dari hasil tes
membaca pemahaman yang telah diperoleh dari tes pratindakan dan hasil
a. Perencanaa
Bnagsa di Indonesia.
b. Pelaksanaan
Dalam hal ini peneliti sebagai pemberi tindakan dan dibantu oleh
68
Indonesia".
pembelajaran.
70
salam.
kedua peneliti melakukan hal yang tak jauh beda dengan pertemuan
c. Observasi
Tabel. 7
Siklus I
Gambar.2
Bangsa di Indonesia Hal ini terlihat dari nilai rata-rata peserta didik yang
masih rendah yaitu sebesar 63,21% dan peserta didik yang tuntas sebesar
39,30%. Rata-Rata hasil belajar yang diperoleh peserta didik yang belum
memenuhi KKM atau belum tuntas yaitu 60,70% dari 17 peserta didik.
bawah KKM yang ditetapkan. Jadi, hasil belajar peserta didik pada
pembelajaran siklus I ini belum tuntas dan harus dilakukan perbaikan lagi
d. Refleksi Siklus I
peningkatan tersebut belum dinilai cukup baik oleh pendidik dan peneliti
karena dalam kriteria keberhasilan dalam penelitian ini yaitu 75% dari
yang dialami peserta didik adalah sebagai berikut: (1) Ada peserta didik
didik belum terbuka dengan peneliti, (2) masih ada beberapa peserta didik
yang belum ikut aktif dalam kegiatan diskusi kelompok, (3) waktu yang
perencanaan yang telah dirumuskan dalam RPP. (5) peserta didik masih
tersebut, peneliti juga harus cermat karena jika permasalahan yang pertama
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
didik yang sudah paham membantu peserta didik yang belum bisa,
begitu juga sebaliknya peserta didik yang belum bisa juga tidak
malu bertanya pada peserta didik yang sudah bisa. Dalam kegiatan
tugas kelompok.
pertemuan kedua peneliti melakukan hal yang tak jauh beda dengan
berikut:
bacaan.
individu
c. Observasi
dengan siklus I dengan penggunaan model CIRC. Hal ini bisa dilihat
Tabel. 8
Hasil Tes Kemampuan Membaca Siklus II Peserta Didik
kelas IV SDN 1 Harapan Jaya Bandar Lampung
Gambar.3
Grafik Peningkatan Membaca pemahaman Siklus II
Punah". Hal ini terlihat dari nilai rata-rata peserta didik yang masih
rendah yaitu sebesar 68,92% dan peserta didik yang tuntas sebesar
d. Refleksi Siklus II
82
Kegiatan pada siklus III juga dilaksanakan melalui empat tahap, yaitu
a. Perencanaan
meliputi:
b. Pelaksanaan Tindakan
didik yang belum bisa juga tidak malu bertanya pada peserta
c. Observasi
Tebel. 9
Hasil tes kemampuan membaca pemahaman siklus III peserta
didik kelas IV SDN 1 Harapan Jaya Bandar Lampung
NO Nama peserta didik Hasil Tes Keterangan
Siklus 3
1 Firlana Fisabillah 80 Tuntas
2 Ahmad Ghani Sanjaya 95 Tuntas
3 Arla Erlani 80 Tuntas
4 Agiesna Rahayu Dewi 70 Tuntas
5 Bagus Satrio 50 Belum Tuntas
6 Bunga Lestari 90 Tuntas
7 Dera Akbar Pratama 80 Tuntas
8 Desti Citra Amelia 85 Tuntas
9 Dafa Aulia Pratama 90 Tuntas
10 Fadel Rahmat Danu 75 Tuntas
11F Fanesya Athlatifa 70 Tuntas
12 Kayla Salssabila 80 Tuntas
13 Lutfi Kamaludin 85 Tuntas
14 Monik Saputri 85 Tuntas
86
Gambar. 4
Grafik Peningkatan Membaca Pemahaman Siklus III
70%
60%
50%
40% Tuntas
Belum Tuntas
30%
20%
10%
0%
Siklus I Siklus II Siklus III
87
peserta didik yaitu sebesar 77,50%, dan peserta didik yang tuntas
tidak tuntas sebesar 17,86% dari 5 peserta didik. Hal ini sudah
d. Refleksi
dari hasil belajar peserta didik sebesar 77,50%, sehingga tidak perlu
belajar peserta didik dan analisis data terhadap aktivitas pendidik dan
Tabel. 10
Hasil Nilai Tes Prapenlitian sampai Siklus III
6 Bunga Lestari 68 45 70 80 90
7 Dera Akbar Pratama 68 65 45 55 80
8 Desti Citra Amelia 68 70 60 60 85
9 Dafa Aulia Pratama 68 55 75 80 90
10 Fadel Rahmat Danu 68 50 65 70 75
11 Fanesya Athlatifa 68 70 60 80 70
12 Layla Salsabila 68 40 70 70 80
13 Lutfi Kamaludin 68 55 70 70 85
14 Monik Saputri 68 60 40 50 85
No Nama Peserta Didik KKM Prapene Siklus Siklus II Siklus
litian I III
15 Marsya Ayu Pratiwi 68 45 50 55 70
16 Mustika Apriliani 68 60 70 75 65
17 Naza Ainil Anwar 68 75 60 70 80
18 Nazwa Salsabila 68 75 70 75 70
19 Dafi Rizki Pratama 68 75 75 65 80
20 Rahma Kameliya 68 60 60 60 80
21 Rizki Saputra 68 75 65 80 90
22 Syafira Eka 68 65 65 80 60
Ramadahani
23 Syifa Nazira Ainaini 68 65 75 70 75
24 Tia Kana Atari 68 60 60 75 90
25 Witta Riana 68 55 65 70 70
26 Wahyu Fadillah 68 40 40 60 65
27 Eka Rani Anggarini 68 60 65 75 60
28 Nabila Khoyrunisa 68 55 75 80 85
Jumlah 1665 1770 1930 2170
Rat-rata 57,67 63,21 68,92 77,50
meningingkat pada siklus II dan siklus III. Pada siklus I rata-rata yang
siklus II. Hasil pada siklus II cukup memuaskan rata-rata 68.92 dengan
III. Hasil pada siklus III memuaskan dengan rata-rata yang diperoleh
sebesar 77.50 dengan rincian 23 peserta didik atau 82% peserta didik
yang ditentukan sebelumnya 75% dan hasil yang dicapai 82% maka
demi sedikit yaitu peserta didik yang sudah mulai aktif dan kondusif,
membaca pemahaman.
1. Aktivitas Pendidik
91
mengajar.
Dari hasil analisis aktivitas pendidik selama tiga siklus pada siklus
yang diberikan oleh pendidik. Di samping itu pula kondisi kelas yang
mulai adanya perubahan yaitu mulai kondusif peserta didik lebih siap
didik dalam kerja kelompok. Hal ini terlihat saat peserta didik akan
Peserta didik saling berebutan untuk maju pertama. Peserta didik juga
92
oleh pendidik.
baik dan siklus III termasuk kategori sangat baik. Aktivitas pendidik
dan akhir sudah terlaksana sesuai dengan rencana yang disusun pada
penerapan model CIRC selama tiga siklus adalah siklus I peserta didik
model CIRC karena peserta didik belum pernah atau asing dengan
mengajar hal tersebut dikarenakan peserta didik yang belum siap dan
model CIRC akan tetapi masih ada peserta didik yang tidak menjawab
dengan sesuai dengan model CIRC yang melibatkan peserta didik aktif
data yang terkumpulkan dan hasil analisis yang diperoleh dari soal pos
keberhasilan kelas dapat dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu
94
waktu yang lama, terjadi suasana kelas yang kurang aman di saat
bahan pembelajaran.
BAB V
A. Kesimpulan
siklus II 68,92% dan pada siklus III sebesar 77,50%. Jadi dari siklus I
meningkat 82,14%.
B. Saran
1. Bagi Pendidik
Bagi peserta didik lebih giat lagi dalam proses belajar membaca
belajar.
98
DAFTAR PUSTAKA
Refrensi Buku
Refrensi Jurnal
Hanif Fikri Barista dan Sri Hariani. 2013. "Penerapan Strategi Direct Reading
Thinking Activity (DRTA) Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca
Pemahaman Siswa Kelas V". E- Jurnal, Volume 1 Nomor 2.
Hidayah Nurul, Sarwaji Suwandi, Sri Hastuti. 2014. "Penerapan Model PQRST
Untuk Meningkatkan Minat dan Kemampuan Membaca Pemahaman
Siswa". Basastra Jurnal Penelitian Bahasa Indonesia Dan Pengajaran,
Volume 2 Nomor 3.
Ida Fiteriani, Suarni. 2016. "Model Pembelajaran Kooperatif Dan
ImplikasinyaPada Pemahaman Belajar Sains Di SD/MI". Terampil Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, Volume 3 Nomor 2, 2016.