SKRIPSI 2
SKRIPSI 2
SKRIPSI 2
SKRIPSI
Oleh
SKRIPSI
Oleh
Artinya :
“Hai Manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
perempuan dan menjadikanmu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.
dengan baik. Teriring doa serta rasa syukur kehadirat Allah SWT, skripsi ini
1. Kedua orangtuaku Ayah Ahmad Riyanto dan Ibu Yulnani Nurman yang
2. Adik-adikku Rika Okta Anggraini dan Al Zayn Adha Akbar. Terima kasih
Lampung pada tanggal 14 Agustus 1997, sebagai anak pertama dari tiga
bersaudara dari pasangan Bapak Ahmad Riyanto dan Ibu Yulnani Nurman.
diselesaikan pada tahun 2002, SD Negeri 1 Teluk Betung diselesaikan pada tahun
Teluk Betung diselesaikan pada tahun 2012, penulis aktif dalam ekstrakulikuler
Lampung Jurusan Pariwisata dan diselesaikan pada tahun 2015, penulis aktif
Pada tahun 2018 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Kota
kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik, hidayah, dan
Nabi Muhammad SAW, yang selalu kita nantikan syafaatnya di akhirat kelak.
Penulisan skripsi ini diajukan dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat
Lampung. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Lampung
3. Bapak Drs. Risgiyanto, M.Pd dan Ibu Yuli Yanti, M.Pd.I selaku dosen
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah
Lampung.
penelitian.
ini.
8. Teman satu almamaterku Nur Kholifah, Nur Hanifah, Nur Jannah, Nur
Elinawati, Nur Fadillah, Nur Fitriani, Pipit Istiqomah, terima kasih atas
Terimakasih atas kasih sayang, do‟a dan motivasi dari semua pihak
semoga mendapat balasan dari Alah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih sangat jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan, karena terbatasnya
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan bagi
Penulis
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 8
C. Batasan Masalah .................................................................................... 8
D. Rumusan Masalah .................................................................................. 9
E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 10
G. Spesifikasi Produk .................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Gambar
Halaman
Halaman
Lampiran
1. Silabus 96
2. Wawancara .......................................................................................... 97
3. Kisi-Kisi Validasi Media .......................................................................... 98
4. Kisi-Kisi Validasi Materi........................................................................ 99
5. Kisi-Kisi Validasi Bahasa ....................................................................... 100
6. Hasil Validasi Media ............................................................................. 101
7. Hasil Validasi Materi .............................................................................. 103
8. Hasil Validasi Bahasa ............................................................................. 105
9. Hasil Validasi Pendidik .......................................................................... 106
10. Hasil Validasi Uji Coba Perserta Didik Skala Kecil .............................. 107
11. Hasil Validasi Uji Coba Peserta Didik Skala Besar ............................... 109
12. Lembar Ahli Media ................................................................................ 110
13. Lembar Ahli Materi ................................................................................ 123
14. Lembar Ahli Bahasa ............................................................................... 141
15. Angket Respon Guru .............................................................................. 155
16. Angket Respon Peserta Didik ................................................................. 159
17. Surat Penelitian ....................................................................................... 175
18. Surat Nota Dinas ..................................................................................... 180
19. Dokumentasi ........................................................................................... 181
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk menjadikan setiap individu cerdas dan berilmu maka setiap individu
harus giat dalam belajar, karena belajar ialah suatu proses yang tidak tahu menjadi
tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa yang akan
perubahan tingkah laku pada seseorang karena adanya interaksi antara individu
Belajar dapat dilakukan dimana saja dan tidak mengenal waktu. Proses
belajar yang dilakukan secara formal ialah di sekolah yang bertujuan untuk
mengarahkan perubahan tingkah laku, dan pengetahuan peserta didik , salah satu
melihat dan meniru dari apa yang diamati dan diajarkan oleh guru saja, tetapi ia
harus bisa menyeleksi, menyaring, memberi arti, dan aktif dalam proses
1
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2013),
h. 3-4.
peserta didik, karena pemahaman pada setiap peserta didik berbeda-beda ada yang
cepat menangkap materi tersebut dan ada juga yang tidak cepat menangkap.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka pendidik harus kreatif dan memiliki
cara tertentu agar peserta didik dapat memahami materi pembelajaran yang akan
disampaikan. Maka dalam hal ini pendidik dituntut untuk dapat membuat media
pembelajaran yang menarik, dan sesuai materi agar peserta didik tidak bosan
menjadikan media sebagai alat bantu dalam pembelajaran sama halnya dengan al-
quran yang dijadikan oleh umat islam sebagai media dalam dalam menjalankan
kondusif, media merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan
fungsi dan peran yang sangat penting bagi proses pembelajaran yang berlangsung.
Berarti media memiliki posisi yang sangat strategis sebagai bagian integral dari
pembelajaran. Yang dimaksud dengan integral disini ialah media tidak dapat
dipisahkan dari pembelajaran. Karena, tanpa adanya media pembelajaran tidak
yang dikemas dalam bentuk tema-tema berdasarkan beberapa mata pelajaran yang
macam materi kepada peserta didik secara keseluruhan. Jadi Tematik ialah
membuat pelajaran sarat akan nilai, bermakna, dan mudah dipahami oleh peserta
didik.3
yang bervariasi yang bisa menarik minat peserta didik untuk belajar dan paham
akan materi serta media yang sesuai. Penyediaan buku cetak juga tidak cukup
untuk membuat peserta didik paham, namun juga harus didukung oleh sarana dan
prasana yang menunjang untuk proses belajar seperti media pembelajaran yang
menarik perhatian peserta didik seperti buku bergambar, majalah, atau media
lainnya. Perlu diketahui bahwa peserta didik pada jenjang sekolah dasar sangat
2
Ali Mudlofir, Evi Fatimatur Rusydiyah, Desain Pembelajaran Inovatif Dari Teori Ke
Praktik, (Jakarta: RajaGrafindo Prasada, 2017), h. 128.
3
Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 139.
Peneliti melakukan penelitian ini untuk menganalisis masalah penelitian
Gedong Air Bandar Lampung, alasan peneliti melakukan observasi didua sekolah
disatu sekolah saja tetapi media pembelajaran tersebut dapat pula digunakan
dengan pendidik kelas IV pada MI Masyariqul Anwar, dan SDN 4 Gedong Air,
Air dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yang digunakan belum bervariatif
terutama pada media pembelajaran visual misalnya seperti gambar, model, objek,
bagan, grafik dan lainnya. Media yang dipakai pendidik sebelumnya ialah hanya
berupa media gambar seperti keberagaman budaya, suku tarian dll yang hanya ada
di buku cetak yang digunakan saat pembelajaran tematik. Media gambar yang
dua dimensi, media ini hanya dapat dilihat dari satu sisi, dan ukurannya terkadang
sehinnga membuat peserta didik kurang paham akan materi yang disampaikan dan
merasakan manfaat dan makna belajar karena materi tersebut disajikan secara
Menurut data diatas untuk membuat peserta didik paaham akan materi,
serta aktif dan kondusif saat pembelajaran, maka menurut pendidik diperlukan
media yang sesuai yang dapat memenuhi kebutuhan peserta didik, yaitu yang
dapat mnarik perhatian peserta didik agar tidak bosan dan mempermudah peserta
Media yang diperlukan tersebut berupa media yang nyata atau konkret yaitu
media yang dapat memberikan gambaran atau contoh bentuk yang sebenarnya
kepada peserta didik tentang materi yang diajarkan, serta media yang cocok
digunakan yaitu media dengan penyampaina materi yang jelas dan sesuai serta
dengan gambar-gambar yang menarik untuk dilihat dikarenakan peserta didik ini
sangat menyukai serta antusias saat menggunakan media-media yang ada gambar,
warna yang menarik serta materi dan kata-kata yang tidak terlalu rumit. 4
Maka dari itu, untuk membuat pembelajaran menjadi menarik, aktif, dan
media berbasis gambar atau media visual. Media ini dapat digunakan sebagai
4
Sosdianawati dan Rohaila, Observasi Di Mi Masyariqul Anwar dan SD Negeri 4 Gedung
Air (Bandar Lampung, tanggal 11 Desember 2018, pukul 10.30 WIB).
pembelajaran, b) lebih dapat menarik perhatian siswa. Dan media gambar yang
cocok untuk disajikan keada peserta didik menurut peneliti ialah media gambar
bebasis pop up book karena, Media pop book ini dapat membuat peserta didik
lebih tertarik, semangat, dan aktif saat proses pembelajaran, serta memudahkan
peserta didik paham akan materi yang disampaikan oleh pendidik dengan
lebih menyenangkan. Selain itu peserta didik juga akan lebih mandiri dan dapat
berbentuk 3D dan memiliki gambar timbul jika halaman di buka. Hal ini di
yaitu : a) media ini lebih menarik dibandingkan media sebelumnya yang hanya
berupa media buku yang berisi teks dan gambar saja. b) media pop up book dapat
konkret dengan ilustrasi gambar dan tulisan. c) penggunaan media yang mudah
5
Novi Engla Sari, Dadan Suryana, “Thematic Pop-Up Book as a Learning Media for Early
Child-hood Language Development”, Jurnal Pendidikan Usian Dini Vol.13 Edisi 1 April 2019.
Berdasarkan masalah yang terpapar di atas, maka peneliti tertarik untuk
B. Identifikasi Masalah
paham akan materi, demikian juga tidak didukung dengan media yang
C. Batasan Masalah
dan mendalam serta tidak terlalu luas jangkauannya, maka dalam penelitian ini
tema ialah karena sub tema sudah langsung mengarah pada materi yang akan
beberapa cabang dari sub tema yang lain sedangkan waktu dan kemampuan
peneliti terbatas, untuk itu peneliti memilih sub tema dikarenakan ringkas dan
sesuai dengan materi dari media yang akan peneliti kembangkan sehinngga
tidak memerlukan waktu yang lama. Dengan waktu yang relatif singkat peserta
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penulis
F. Manfaat penelitian
praktis.
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pendidik
didik.
2. Pop up book berisi lembaran materi dan gambar yang memiliki unsur tiga
dimensi dan bentuk timbul serta dapat bergerak setelah halaman dibuka.
A. Media Pembelajaran
pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara
harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pegantar”. Oleh karena itu media
dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima
pesan.6
untuk membuat siswa tahu dan paham. Media juga dapat menyampaikan suatu
pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (dapat berupa orang atau media)
kepada penerima pesan, dalam proses belajar mengajar yang menerima pesan
pencapaian hasil peserta didik. Untuk itu, agar terlaksananya pembelajaran dengan
baik media harus sesuai dengan tujuan, materi, metode, evaluasi, dan tingkat
6
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), h. 3.
7
Giri wiarto, Media Pembelajaran Dallam Pendidikan Jasmani, (Yogyakarta: Laksitas,
2016), h. 3
dari guru, yaitu dimulai dari mengetahui ragam dan jenis media, memilih dan
minat belajar, memberikan motivasi, menumbuhkan rasa ingin tahu dengan apa
yang dilihatnya, dan memberikan rangsangan kepada peserta didik untuk ikut
dalam kegiatan proses belajar dikelas. Hal ini yang memberikan pengaruh
didalam proses belajar mengajar dapat memberikan suasana yang baru dalam
alat bantu atau pengantar pesan yang disampaikan oleh pendidik dalam proses
belajar mengajar. Media pembelajaran juga merupakan segala sesuatu yang dapat
komunikasi yang terjadi antara pendidik kepada peserta didik. Penggunaan media
8
Yulia Siska, Pembelajaran IPS di SD/MI, (Yogyakarta: Garudhawaca, 2018), h. 318.
9
Rifky Khumairo Ulva, Nurul Hidayah, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Komik Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan, Jurnal Terampil : Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran Dasar, p- ISSN 2355-1925, e-ISSN 2580-8915 Volume 4 Nomor 1 Juni 2017, h. 35
2. Fungsi Media Pembelajaran
sebagainya. Materi ajar yang sukar atau sulit akan sangat sulit dipahami
oleh peserta didik, maka dari itu agar peserta didik paham dengan materi
kualitas kegiatan belajar peserta didik dalam tenggang waktu yang cukup
lama, jadi kegiatan belajar peserta didik dengan bantuan media akan
Media pendidikan ialah salah satu sumber belajar yang akan membantu
pendidik dalam mempermudah tercapainya pemahaman materi pelajaran
terlihat dalam tampilan media yang disajikan. Media yang ditampilkan untuk
dapat memilih suatu media yang akan digunakan untuk menyesuaikan dengan
ialah:
1) Media Visual
diam dan visual yang menampilkan gambar atau simbol dengan cara
antara lain berupa buku, jurnal, peta, gambar, dan lain sebagainya.
10
Ihsana El Khuluqo, Belajar Dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017), h.
144.
2) Audio Visual
keadaan yang nyata. Perangkat yang digunakan dalam media audio visual
3) Komputer
menarik yang bisa digunakan oleh pendidik atau peserta didik untuk proses
dengan mudah dan cepat. Banyak yang menggunakan aplikasi ini mulai
dalam beberapa bentuk slide yang menarik. Hal tersebut bertujuan untuk
11
Iseu Syhntia Permatasari, Nana, Aan Subhan. Pengembangan Media Pembeljaran Video
Animasi Hands Move Dengan Konteks Lingkungan Pada Mapel Ips. Jurnal Terampil Pemndidikan
dan Pembelajaran Dasar (p-ISSN: 2353-1925/E-ISSN: 2580-8915) Vol. 6 No.1. tahun 2019.
memudahkan materi yang akan ditampilkan melalui visualisasi yang
terangkum dalam slide teks, gambar atau grafik, suara, video dan yang
lain-lain.
5) Internet
6) Multimedia
informasi yang disebut adalah grafik, teks, gambar, foto, animasi, audio,
dan video. Multimedia ialah gabungan dari berbagai bentuk media baik
didik.12
12
Ega rimawati, ragam media pembelajaran, (jakarta: kota pena, 2016), h. 4.
4. Faktor-faktor Pemilihan Media Pembelajaran
a. Objektivitas
disampaikan dan bisa juga meminta saran dari teman sejawat atau
tepat.
b. Program pengajaran
dengan kurikulum yang sedang berlaku, baik berupa isi, struktur, maupun
mengisi waktu senggang saja, dari pada peserta didik bermain tidak
karuan.
c. Sasaran program
tertentu pula, baik cara berpikir, daya imajinasi, kebutuhan, maupun daya
tahan saat belajar. Maka dari itu media yang dipakai harus sesuai dengan
kondisi sekolah serta situasi dan kondisi peserta didik yang akan
e. Kualitas teknik
Dari segi kualitas teknik media yang akan dipakai oleh guru harus
diperhatikan, apakah memenuhi syarat atau belum. Maka dari itu guru
memakai media tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan dalam
proses belajar.
13
Ihsana El Khuloqo, Op-Cit, h. 154
b. Dapat menimbulkan motivasi anak, interaksi yang lebih langsung antara
siswa dan lingkungannya, dan membuat anak lebih aktif lagi dalam
belajar.
waktu.
Ada beberapa jenis media pembelajaran yaitu salah satunya media grafis.
penjelasan yang hidup dan penyajian kata yang efektif. Media grafis dapat
beruapa sebuah gagasan secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara kata-kata
dan gambar.
menyalurkan pesan lewat indra penglihatan. Media grafis dapat menyajikan fakta,
ide, atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka, dan gambar. Media
14
Azhar Arsyad, Op-Cit, h. 29.
dunia nyata.15 Adapun beberapa kelebihan dari media grafis yaitu memudahkan
peserta didik dalam memahami materi yang disajikan, serta dilengkapi dengan
berbagai macam warna untuk menarik perhatian peserta didik. Selain itu adapun
kekurangan dari media grafis ini yaitu dibutuhkan keahlian untuk membuatnya
terutama untuk membuat grafis yang lebih konpleks, serta penyajian hanya berupa
visual.16 Yang termasuk kedalam media tersebut ialah gambar, poster, komik,
Media pembelajaran dibedakan menjadi media dua dimensi dan media tiga
dimensi. Media pembelajaran tiga dimensi ialah media yang terlihat nyata atau
berupa bentuk dalam gambar tiga dimensi. Benda yang telihat nyata atau gambar
dan menganalisa bentuk gambar yang harus digambar. Salah satu media
pembelajaran yang mudah digunakan ialah media Pop Up Book ialah buku yang
ketika dibuka dapat bergerak dan timbul atau memiliki unsur tiga dimensi.17
15
Rudi Susilana, Cepi Riyana, Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: CV. Wacana Prima, 2014), h. 3.
16
Ibid, h. 14.
17
Siti Umayah, Sri Haryani, Woro Sumarni, Pengembangan Kartu Bergambar Tiga
Dimensi Sebagai Media Diskusi Kelompok Pada Pembelajaran IPA Terpadu Pada Tema
Kehidupan, Jurnal Universitas Negeri Semarang No. ISSN NO 2252-6609, h. 2.
Media pop up book termasuk kedalam media pembelajaran yang berupa
buku atau media cetak yang didalamnya terdapat teks cerita singkat dan gambar
yang sesuai dengan alur cerita yang akan ditampilkan dalam media pop up book
tersebut. Pop-up book merupakan media kartu atau buku yang ketika dibuka bisa
menampilkan bentuk 3 dimensi atau timbul. Buku pop-up book ialah buku yang
tersebut akan muncul ketika buku dibuka. Desain pop up selalu diaplikasikan ke
berbagai media tiga dimensi misalnya buku bergambar, kartu ucapan, cover buku,
lipatan-lipatan buku dengan berbagai jenis, dan dalam buku cerita anak.18
Menurut Sulastri, media pop up book ialah sebuah buku dengan elemen
kertas yang dapat dimanipulasi oleh pembuatnya sehingga dapat terlihat nyata.19
Jadi dapat disimpulkan bahwa media Pop Up book merupakan media tiga
dimensi yang berupa buku atau media cetak lainnya yang didalamnya terdapat
gambar atau lipatan-lipatan kertas yang ketika dibuka akan timbul atau bergerak.
berikut.
18
Anggit Shita Devi, Siti Maisaroh, Pengembangan Media Pelajaran Buku Pop-Up
Wayang Tokoh Pandhawa Pada Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas V SD, Jurnal PGSD
Indonesia, No. P-ISSN 2443-1656 vol. 3 No.2 tahun 2017, h. 11.
19
Sulastri, “Pengembangan Media Pop-Up Book Untuk Membaca Permulaan Siswa Kelas
I SD Negeri Bangunharjo Bantul”. Jurnal Pendidikan Tahun Ke-5 2016, h.3.
b) Volvelles. Yaitu bentuk tampilan yang menggunakan unsur lingkaran
dalam pembuatannya.
perspektif.
d) Pull-tabs. Yaitu sebuah kertas geser atau bentuk yang dapat ditarik dan
e) Carousel. Teknik ini menggunakan tali, pita atau kancing yang apabila
f) Box and cylinder atau kotak dan silinder yaitu gerakan dalam bentuk
kubus atau tabung yang bergerak naik dari tengah halaman saat halaman
dibuka.20
1. Ide Penciptaan
Dalam tahap ini, didasarkan atas ketertarikan peneliti pada buku Pop-
20
Annisarti Siregar, Elvah Rahmah. 2016. “Model Pop Up Book Keluarga Untuk
Mempercepat kemampuan Membaca Anak kelas Rendah Sekolah Dasar”. Jurnal Ilmu Informasi
Perpustakaan Dan Kearsipan, Vol. 5 No. 1.
2. Proses Desain
buku Pop- Up. Hal pertama yang dilakukan adalah storyboard buku Pop-Up
editor.
pelipatan, dan pengeleman maka buku Pop-Up sudah siap untuk digunakan
Menurut Dzuanda ada beberapa manfaat pada media pop-up book, yaitu :
b) Mendekatkan anak dengan orang tua karena pop-up book memiliki bagian
terhadap membaca.
membaca.
b) Bagi peserta didik anak usia dini untuk menjembatani hubungan antara
c) Bagi siswa yang lebih tua atau siswa berbakat dan memiliki kemampuan
kreatif.
21
Tisna Umi Hanifah, Pengembangan Media Pop Up Book Berbasis Tematik Untuk
Meningkatkan Kecerdasan Verbal Linguistik Anak Usia 4-5 Tahun (studi Eksperimen Di TK
Negeri Pembina Bulu Tamanggung, Jurnal, Belia 3 (2) (2014), No. ISSN 2252-6382, h. 5.
menyampaikan materi kepada peserta didik. Selain itu, penggunaan media pop up
menarik. Mulai dari tampilan gambar yang memiliki unsur tiga dimensi, gambar
yang bisa bergerak ketika halamannya dibuka, dan bagian bentuk tekstur yang
menyenangkan dan menarik dari buku biasanya. Adapun kelebihan media pop up
a. Bersifat konkret, yang berarti lebih realistis dari pada media verbal.
semua benda atau objek bisa dibawa ke dalam kelas untuk dijadikan
media pembelajaran.
Sedangkan kelemahan media pop up book ini ialah kebanyakan media jenis
ini mempunyai materi yang sedikit, karena lebih menekankan unsur-unsur pop up,
bagian yang menurut mereka menarik, serta dalam penggunaan media pop up ini
cukup banyak.
D. Pembelajaran Tematik
terdapat beberapa tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran yang akan
berasal dari pengembangan serta pemikiran dua orang tokoh pendidikan yaknik
Jacob tahun 1989 dengan konsep pembelajaran interdisipliner dan Forgaty tahun
perpaduan yang saling mengaikan ini maka peserta didik akan akan mendapatkan
tersebut.22
berhubungan dengan mata pelajaran satu dengan yang lainnya. Seperti mata
pelajaran Bahasa Indonesia, Ips, Ipa, Ppkn, Sbk, dan lain-lainnya. Dan
pembelajaran tematik ini juga mendorong anak untuk aktif, menimbulkan rasa
22
Abdul Majid, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), h.
85.
ingin tahu terhadap sekitar di dalam pembelajaran. Dan akan memperoleh
Ada beberapa macam karakteristik yang perlu kita ketahui. Menurut Andi
Prastowo yaitu23 :
belajar dengan baik dan tepat dalam upaya memberi pengalaman belajar yang riil
kepada setiap peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi secara efektif.
2). Kontekstual
nyata. Pembelajaran pun lebih memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk
menggali, mencoba, dan mengalami sendiri, dan tidak hanya sekedar menjadi
disampaikan oleh pendidik. Oleh sebab itu, dengan pembelajaran ini pendidik
bukan hanya memberikan ilmu pengetahuan dengan cara menghafal atau mencatat
yang diberikan untuk peserta didik, akan tetapi lebih ditekankan pada upaya
memfasilitasi peserta didik untuk mencari kemampuan yang baik dari apa yang
23
Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik, (Jakarta: Kencana, 2016), h. 99.
yang dekat atau dialami peserta didik memungkinkan mereka belajar secara lebih
bermakna.
pasif. Karena, dalam pembelajaran tematik guru hanya sebagai fasilitaor dan
mediator dalam kegiatan belajar mengajar. Jadi, yang harus lebih aktif ialah
peserta didik.
didik bukan hanya memahami isi materi tersebut akan tetapi juga bisa
hari. Artiya, tema dari satu mata pelajaran bukan sekedar terintegrasi denga mata
pelajaran lainnya.
6). Holistis
dari berbagai pelajaran yang bertujuan agar pemaham para pesrta didik terhadap
utuh.
7). Fleksibel
Dalam pembelajaran tematik guru tidak boleh kaku dalam mengajar. Prose
belajar harus fleksibel yaitu guru harus bisa mengaitkan dari satu mata pelajaran
ke mata pelajaran lainnya, bahkan guru juga harus bisa mengaikan pelajaran
pelajaran tema peristiwa. Yang masuk dalam kriteria sangat baik dengan
24
Jatu Pramesti, Pengembangan Media Pop Up Book Tema Peristiwa Untuk Anak SD
Pakem I, (Online, http://eprints.uny.ac.id/24007/1/Jatu%20Pramesti_11108241009.pdf, (Diakses:
20 Juli 2018), pukul 21.35 WIB.
penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan media
dalam kriteria sangat baik dengan hasil penelitian dari ahli media yang
mata pelajaran SKI. Yang masuk dalam kriteria sangat baik dengan hasil
25
Nur Halisah, Skripsi Pengembangan Media Pembelajaran Pop Up Book Guna
Menunjang Penugasan Konsep Peserta Didik Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi Di SMA/MA.
26
Cik Liana, Skripsi Pengembangan Media Pop Up Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam (SKI) Kelas III DI MIN Bandar Lampung.
Adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan
peneliti lakukan ialah skripsi Nur Halisah menggunakan mata pelajaran IPA
sebagai penelitiannya dan untuk jenjang SMA, penelitian yang dilakukan Jatu
Pramesti ialah menggunakan Tema peristiwa, dan penelitian yang dilakukan oleh
Cik Liana menggunakan mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam untuk jenjang
SD/MI tetapi media Pop Up yang digunakan masih berupa kertas biasa.
Tematik SD/MI dengan sub tema 1 tentang Keberagaman Budaya Bangsaku kelas
Pop Up Book dengan kualitas yang layak dipakai dan menarik untuk
media yang peneliti teliti dapat meningkatkan inovasi dan kreatifitas bagi sistem
yang baik antara pendidik dan peserta didik sehingga diharapkan tujuan
F. Kerangka Berpikir
didik. Media juga dapat dengan mudah menyampaikan materi secara efektif dan
efesien. Selain itu, media tentunya sangat membantu proses pembelajaran yaitu
Tematik Di SD/MI.
pembelajaran yang sangat tepat. Media Pop Up book mempunyai kelebihan, yaitu
dapat menyajikan materi yang sangat menarik, menyajikan informasi materi yang
lebih jelas, dan peserta didik lebih menyukai gambar-gambar. Maka dari itu,
pembuatan materi pembelajaran tematik dalam bentuk pop up book sangat tepat.
Karena, proses pembelajaran akan lebih mudah dan peserta didik akan lebih
peserta didik lebih mudah memahami isi materi dan lebih aktif dan tertarik dalam
proses pembelajaran. Dapat dilihat diagram alur kerangka berfikir peneliti sebagai
berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Mudlofir Ali, Fatimatur Rusydiyah Evi. 2017. Desain Pembelajaran Inofativ Dari
Teori Ke Praktik. (Jakarta: Rajagrafindo Prasada).
Jurnal Novi Engla Sari, Dadan Suryana. 2019. “Thematic Pop-Up Book as a
Learning Media for Early Child-hood Language Development”, Jurnal
Pendidikan Usian Dini Vol.13 Edisi 1 April
Jurnal Iseu Syhntia Permatasari, Nana, Aan Subhan. 2019. Pengembangan Media
Pembeljaran Video Animasi Hands Move Dengan Konteks Lingkungan
Pada Mapel Ips. Jurnal Terampil Pemndidikan dan Pembelajaran Dasar (p-
ISSN: 2353-1925/E-ISSN: 2580-8915) Vol. 6 No.1.
Jurnal Annisarti Siregar, Elvah Rahmah. 2016. “Model Pop Up Book Keluarga
Untuk Mempercepat kemampuan Membaca Anak kelas Rendah Sekolah
Dasar”. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan Dan Kearsipan, Vol. 5 No. 1.