SAP GEA FIX BGTT
SAP GEA FIX BGTT
SAP GEA FIX BGTT
Dosen Pembimbing
Diyah Arini., S.Kep., Ns.,M.Kes
Di Susun Oleh:
Agil Maharani
Agung Fahri Riyanto
Bagus Aditya Purnawandika
Bima Bintara Putra
Peserta : Keluarga
1. Pendahuluan
Pada umumnya masalah penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis
lingkungan yang masih merupakan masalah kesehatan terbesar di Indonesia baik
dikarenakan masih buruknya kondisi sanitasi dasar, lingkungan fisik maupun rendahnya
perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, dan masih banyak faktor penyebab
munculnya penyakit diare tersebut.
Kebersihan lingkungan merupakan suatu yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan
pada umumnya. Banyaknya penyakit-penyakit lingkungan yang menyerang masyarakat
karena kurang bersihnya lingkungan disekitar ataupun kebiasaan yang buruk yang
mencemari lingkungan tersebut. Hal ini dapat menyebabkan penyakit yang dibawa oleh
kotoran yang ada di lingkungan bebas tersebut baik secara langsung ataupun tidak langsung
yaitu melalui perantara.
Diare merupakan penyakit berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian dan dapat
menimbulkan letusan kejadian luar biasa (KLB). Penyebab utama kematian pada diare
adalah dehidrasi yaitu sebagai akibat hilangnya cairan dan garam elektrolit pada tinja diare
(Depkes RI, 1998). Keadaan dehidrasi kalau tidak segera ditolong 50-60% diantaranya dapat
meninggal.
2. Tujuan Instruksional
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan tindakan penyuluhan tentang gastroenteritis akut (GEA) di
harapkan banyak peserta penyuluhan mampu mengerti dan memahami tentang masalah
gastroenteritis akut (GEA).
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan di harapkan keluarga klien dapat:
1. Menyebutkan pengertian gastroenteritis akut (GEA) dengan benar.
2. Menyebutkan penyebab terjadinya gastroenteritis akut (GEA).
3. Menyebutkan tanda dan gejala gastroenteritis akut (GEA).
4. Menyebutkan komplikasi gastroenteritis akut (GEA).
5. Menyebutkan penatalaksanaan gastroenteritis akut (GEA).
6. Menyebutkan cara pencegahan gastroenteritis akut (GEA).
3. Analisa Situasi
a. Sasaran
1) Keluarga klien yang berkunjung ke ruang v anak Rspal Surabaya
2) Minat dan perhatian dalam menerima materi penyuluhan cukup baik
b. Penyuluh
1) Mahasiswa Program Studi D-III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang
Tuah Surabaya
2) Mampu mengkomunikasikan materi penyuluhan dengan metode baik dan benar
c. Ruangan
1) Di Ruang v anak Rspal Surabaya
2) Ruangan cukup memadai untuk menampung 4 orang
3) Penerangan, ventilasi cukup baik, suasana cukup kondusif untuk terlaksananya
kegiatan penyuluhan.
4. Materi penyuluhan (terlampir)
a) Menjelaskan pengertian gastroenteritis akut (GEA) dengan benar.
b) Menjelaskan penyebab terjadinya gastroenteritis akut (GEA).
c) Menjelaskan tanda dan gejala gastroenteritis akut (GEA).
d) Menjelaskan komplikasi gastroenteritis akut (GEA).
e) Menjelaskan penatalaksanaan gastroenteritis akut (GEA).
f) Menjelaskan cara pencegahan gastroenteritis akut (GEA).
5. Metode
Ceramah
Tanya Jawab
6. Media
Lefleat
7. Setting Tempat
Keterangan :
: Moderator : Fasilitator
: Penyuluh : Observer
: Peserta
8. Pengorganisasian
1. Moderator:
Tugas :
a) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d) Menyebutkan materi yang akan diberikan
e) Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
f) Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
g) Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
h) Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
2. Penyuluh :
Tugas :
a) Menjelaskan materi gastroenteritis akut (GEA).
b) Menjawab pertanyaan peserta
3. Fasilitator :
Tugas :
a) Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b) Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c) Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam penyuluhan
d) Memotivasi masyarakat untuk mengajukan pertanyaan saat moderator memberikan
kesempatan bertanya
e) Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
4. Observer :
Tugas :
a) Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan
berlangsung
9. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan
Waktu
kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan peserta
5 menit Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menyampaikan tentang memperhatikan
tujuan pokok materi 3. Mendengarkan dan
4. Menyampaikan pokok memperhatikan
pembahasan 4. Bertanya mengenai
5. Kontrak waktu perkenalan dan tujuan
jika ada yang kuran
kjelas
5. Menyetujui
10. Evaluasi
1. Structural
a. SAP sudah siap 1 hari sebelum kegiatan penyuluh
b. Peserta hadir di tempat penyuluhan
c. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang V Anak
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakuakan 1 hari sebelumnya (Satuan
Acara Penyuluhan)
e. Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai
2. Proses
a. Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang terlibat aktif dalam
penyuluhan 50% dari yang hadir
3. Hasil
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh yaitu sesuai
dengan tujuan khusus peserta dapat menyebutkan :
a) Menjelaskan pengertian gastroenteritis akut (GEA) dengan benar.
b) Menjelaskan penyebab terjadinya gastroenteritis akut (GEA).
c) Menjelaskan tanda dan gejala gastroenteritis akut (GEA).
d) Menjelaskan komplikasi gastroenteritis akut (GEA).
e) Menjelaskan penatalaksanaan gastroenteritis akut (GEA).
f) Menjelaskan cara pencegahan gastroenteritis akut (GEA).
1.2 Penyebab
1. Faktor infeksi
Infeksi internal adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak, infeksi internal, meliputi:
a) Infeksi bakteri
Vibrio, E. Coli, salmonella, shigella, campylobacter, yersinia, aeromonas dan
sebagainya.
b) Infeksi virus
Entroviru s(virus ECHO), coxsackie, poliomyelitis, adenovirus, rotavirus, astovirus
dan lain-lain.
c) Infeksi parasit
Cacing, protozoa, dan jamur.
2. Faktor malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida, monosakarida pada bayi dan anak, malabsorbsi
lemak, malabsorbsi protein.
3. Faktor makanan
Makanan basi beracun dan alergi makanan.
4. Faktor kebersihan
Penggunaan botol susu, air minum tercemar dengan bakteri tinja, tidak mencuci tangan
sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja atau sebelum mengkonsumsi
makanan.
5. Faktor psikologi
Rasa takut dan cemas dapat menyebabkan diare karena dapat merangsang peningkatan
peristaltik usus.
1.4 Komplikasi
1. Dehidrasi
Dehidrasi terjadi karena banyaknya cairan yang keluar tanpa pemasukan yang adekuat.
2. Hipokalemia
Dikarenakan banyaknya kalium yang terbuang bersama tinja.
3. Hipokalsemia
Dikarenakan banyaknya kalsium yang terbuang bersamanya.
4. Aritmia jantung
Dikarenakan hipokalemia dan hipokalsemia.
5. Hiponatremi
Dikarenakan banyaknya natrium yang terbuang bersama tinja.
6. Syok hipovolemik
Dikarenakan cairan dan elektrolit yang terbuang bersama tinja tidak dapat diimbangi
dengan pemasukan yang sama.
7. Asidosis
Dikarenakan banyaknya elektrolit yang terbuang maka terjadi perfusi jaringan.
1.5 Penatalaksanaan
Cara membuat larutan oralit kemasan:
1. Siapkan 1 gelas (200 ml) air yg telah dimasak
2. Masukan 1 bungkus bubuk oralit ke dalam gelas
3. Aduk sampai larut benar
Cara membuat larutan oralit sendiri (disertai simulasi) :
1. Gula satu sendok teh penuh
2. Garam 1/4 sendok teh
3. Air masak 1 gelas
4. Campuran diaduk sampai larut benar
5. Minum 2 gelas oralit setelah BAB
1.6 Pencegahan
1. Menggunakan air bersih dan santasi yang baik.
2. Memasak makanan dan air minum hingga matang.
3. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.
4. Menghindari makanan yang telah tekontaminasi oleh lalat.
5. Tidak mengkonsumsi makanan yang basi.
6. Menghindari makanan yang dapat menimbulkan diare.
7. Makan dan minum secara teratur.
8. Segera mencuci pakaian-pakaian kotor.
DAFTAR PUSTAKA
Aplikasi ASKEP Berdasarakan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC. Jakarta : MediAction