Proposal
Proposal
Proposal
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
Oleh
AYU ROSIANA
NIM. S10003
8
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Naskah Skripsi yang
berjudul :
Oleh :
Aziz Nur Fathoni
NIM S10004
Telat pertahankan di depan penguji pada tanggal 1 Juli 2014 dan dinyatakan telah
memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan.
ii
8
iii
SURAT PERNYATAAN
Ayu Rosiana
NIM. S10.004
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan
disusun sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh mata ajar skripsi di
menyusun skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu peneliti mulai dari awal
terimakasih kepada :
1. Ibu Dra.Agnes Sri Harti, M.Si selaku ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta
2. Ibu Happy Indri Hapsari, S. Kep, Ners, M. Kep selaku pembimbing utama
skripsi ini.
iv
v
5. Ketua posyandu lansia ibu Murtiatun yang telah memberi ijin bagi
peneliti.
6. Seluruh responden yang telah berperan dalam penelitian ini dan telah
persatu.
7. Kedua Orang tua dan kakakku yang telah memberikan semua dukungan
dalam penyusunan proposal ini, yang tidak bisa peneliti sebutkan satu
terdapat banyak kekurangan. Kritik dan saran dari pembaca sangat peneliti
harapkan.
Ayu Rosiana
Peneliti
v
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
SURAT PERNYATAAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
ABSTRAK xv
ABSTRACT xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 4
1.3.1 Tujuan Umum 4
1.3.2 Tujuan Khusus 4
1.4 Manfaat 5
1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti
1.4.2 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan 5
1.4.3 Manfaat Bagi Rumah Sakit 5
1.4.4 Manfaat Bagi Peneliti Lain 5
1.5 Keaslian Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Teori 8
2.1.1 Hipetensi 8
2.1.1.1. Pengertian 8
2.1.1.2. Klasifikasi 9
vi
vii
2.1.1.3. Penyebab 9
2.1.1.4. Tanda dan Gejala 9
2.1.1.5. Komplikasi 10
2.1.1.6. Penatalaksanaan hipertensi 10
2.1.1.7. Faktor resiko hipertensi 11
2.1.1.8. Diet rendah garam untuk hipertensi 11
2.1.2. Kepatuhan 11
2.1.2.1. Dimensi kepatuhan 12
2.1.2.2. Strategi dalam meningkatkan kepatuhan 13
2.1.3. Pendampingan (coaching) 13
2.1.4. Prinsip-prinsip dasar pendampingan 16
2.1.5. Manfaat pendampingan 18
2.1.6. Peran pendampingan 19
2.2 Kerangka Teori 20
2.3 Kerangka Konsep 21
2.4 Hipotesis 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan penelitian 23
3.2 Populasi dan Sampel 24
3.3 Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian 24
3.3.1 Tempat Penelitian 24
3.3.2 Waktu Penelitian 24
3.4 Variabel definisi operasional dan skala pengukuran 24
3.4.1 Variabel penelitian 24
3.4.2 Definisi operasional 25
3.5 Alat dan Cara Pengumpulan Data 26
3.5.1 Alat Penelitian 26
3.5.2 Cara Pengumpulan Data 26
3.6 Uji validitas dan Reabilitas 27
3.6.1 Validitas ................................................................................27
3.6.2 Reabilitas ..............................................................................29
vii
viii
BAB V PEMBAHASAN
5.1.3 Pekerjaan 41
5.1.4 Umur 42
dan perlakuan 43
dan perlakuan 43
Kelompok Kontrol 43
viii
ix
Kelompok Kontrol 44
BAB VI PENUTUP 47
6.1 Simpulan 47
6.2 Saran 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
x
DAFTAR TABEL
TABEL 4.6. : Pengaruh Kepatuhan Diet (pre test) pada kelompok Kontrol dan
perlakuan 36
TABEL 4.7. : Pengaruh Kepatuhan Diet (post test) pada kelompok kontrol dan
Perlakuan 36
TABEL 4.8. : Kepatuhan Diet Pre test & Post test Pada Kelompok Kontrol 36
TABEL 4.9. : Kepatuhan Diet Pre test & Post test Pada Kelompok Perlakuan 37
x
xi
DAFTAR GAMBAR
xi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 3 : Kueisoner
LAMPIRAN 5 : Leaflet
Pendampingan
xiii
xiv
Ayu Rosiana
Abstrak
xiv
xv
Ayu Rosiana
ABSTRACT
References: 30 (2003-2013).
xv
xvi
ABSTRACT
Keywords: Basic Life Support (BLS), nurses behavior, and Primary Survey (PS).
References: 21 (2003-2013)
8
BAB I
PENDAHULUAN
Hipertensi sering tidak menimbulkan gejala pada fase awalnya dan terasa
atau stroke. Diagnosa hipertensi sangat jarang ditemukan dini kecuali saat
2012).
juta kematian akibat penyakit kardiovaskuler setiap tahun. Hal ini juga
diperkirakan mempengaruhi lebih dari satu dari tiga orang dewasa berusia
25 tahun ke atas, atau sekitar satu miliar orang di seluruh dunia (WHO
2012).
18
2
(35% orang dewasa) menurut WHO (2012). Data tersebut dapat dipastikan
sukses dan akses yang lebih baik ke perawatan kesehatan bagi negara
peningkatan yang tinggi. Hal ini terlihat dari hasil pengukuran tekanan
mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum obat
hipertensi.
tingkat kepatuhan.
4
1.3 Tujuan
1.3.1 Umum
hipertensi.
1.3.2 Khusus
diet hipertensi.
5
hipertensi.
farmakologi.
tindakan pendampingan.
mengalami
peningkatan yang
bermakna (p=0,001).
Kejadian penyakit
infeksi ISPA dan
diare pada balita
KEP setelah
kegiatan program
pendampingan gizi
mengalami
penurunan yang
bermakna (p=0,001).
Kamaludin & Analisis faktor- Penelitian ini Ada beberapa
Rahayu 2009 faktor yang merupakan kesimpulan yang
mempengaruhi jenis dapat ditarik dari
kepatuhan asupan penelitian non penelitian faktor-
cairan pada pasien eksperimen faktor
gagal ginjal kronik dengan metode yang mempengaruhi
dengan hemodialisis deskriptif kepatuhan dalam
di RSUD Prof.Dr. analitik dengan mengurangi asupan
Mergono soekarjo rancangan cross cairan yaitu faktor
Purwokerto sectional. usia dan Lama
menjal ani terapi
HD tidak
mempengaruhi
kepatuhan dalam
mengurangi asupan
cairan. Sedangkan
faktor pendidikan,
konsep diri,
pengetahuan pasien,
keterlibatan tenaga
kesehatan dan
keterlibatan
keluarga
mempengaruhi
kepatuhan dalam
mengurangi asupan
cairan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Hipertensi
2.1.1.1 Pengertian
sistolik (bagian atas) dan angka diastol (bagian bawah) pada pemeriksaan
tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa
yang menetap. Pada waktu membaca tekanan darah bagian atas adalah
Tekanan sistolik adalah tekanan puncak yang tercapai pada waktu jantung
diastolik adalah tekanan pada waktu jatuh ke titik rendah saat jantung saat
jantung mengisi darah kembali atau disebut tekanan arteri di antara denyut
darah sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan diastol lebih besar dari 90
mmHg. Tekanan darah yang ideal adalah 120/80 mmHg (Soetardjo &
Soenardi 2005).
8
9
2.1.1.2 Klasifikasi
Tabel 2.1. Klasifikasi Hipertensi
Kategori Tekanan sistol mmHg Tekanan diastol mmHg
(Wahdah 2011).
2.1.1.3 Penyebab
hampir sama dengan gejala penyakit lainnya antara lain sakit kepala,
2.1.1.5 Komplikasi
Candrasari 2010).
tekanan darah yang memberi gejala berlanjut pada suatu target organ
tubuh sehingga timbul kerusakan lebih berat seperti stroke (terjadi pada
penyempitan ventrikel kiri / bilik kiri (terjadi pada otot jantung). Selain
dkk 2012).
dengan dosis rendah sesuai dengan kebutuhan dan usia, terapi harus
karena lebih murah dan kepatuhan pasien akan lebih baik (Riaz, 2012
tersebut untuk menjaga tekanan darah tetap dalam keadaan normal pada
orang yang memiliki resiko tekanan darah tinggi atau pada keadaan pre
teh (2400 mg/hari). Cara pertama adalah diet rendah garam, yang terdiri
dari diet ringan (komsumsi garam 3,75-7,5 gram per hari), menengah
(1,25-3,75 gram per hari), dan berat (kurang dari 1,25 gram per hari)
(Wahdah 2011).
2.1.2 Kepatuhan
12
perilaku pasien dalam minum obat secara benar tantang dosis, frekuensi
2012),
menemukan apa yang diinginkan dari posisi dimana dia sekarang, dengan
menggali sumber daya apa saja yang dibutuhkan, sikap mental yang
yang akan dimunculkan oleh peserta lain (coachee) sehingga peserta lain
pada gilirannya nanti peserta lain (coachee) sendiri akan melakukan apa
2011).
biasanya dilakukan satu per satu maupun secara grup. Kelebihan dari
training yang diberikan satu per satu adalah peserta dapat bertanya
kualitas baik dari trainer maupun peserta akan lebih besar, karena
a. Tahapan training
15
b. Metode Training
dilakukan oleh konsultan itu sendiri. Di lain pihak, klien tidak perlu
siapa yang kita mentor. Karena apabila kita memberikan saran kepada
disepelekan.
membutuhkannya.
perlu di pahami oleh pelatih maupun peserta latih yaitu (Wilson 2011,
1. Kesadaran
2. Tanggung jawab
sendiri dengan apa yang sudah menjadi keputusan kita. kita lebih
maka dari itu yang perlu dari proses pendampingan adalah dukungan
3. Percaya diri
mencapai tujuan.
4. Tidak menyalahkan
salah.
18
6. Tantangan
7. Tindakan
yang tepat.
2012).
lebih baik dari yang telah di lakukan, yang perlu dimiliki seorang pelatih
Kebiasaan
merokok
Penatalaksanaan Konsumsi
hipertensi : asin/garam
Pendampingan : Konsumsi
Obat lemak jenuh
Training Nutrisi Kebiasaan
Konsultan Olahraga konsumsi
Mentoring Penurunan berat minuman
Terapi badan beralkohol
managing Obesitas
stres
Tekanan darah
terkontrol
Kerangka Konsep
Pendampingan :
Training
Kelompok perlakuan
penderita hipertensi
Kepatuhan diet
Kelompok kontrol
penderita hipertensi
Faktor yang
mempengaruhi
kepatuhan :
Usia
Pendidikan
Status sosial
dan ekonomi
Pengetahuan
tentang
penyakit
2.4 Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh pendampingan perilaku diet hipertensi terhadap
METODOLOGI
yaitu bentuk desain eksperimen yang lebih baik validitas internalnya daripada
3.1.1 Pola Rancangan pre test and post test nonequivalent control group
Tidak dilakukan
Random Alokasi
R1 : 01 X1 02
R R2 : 01 X0 02
Keterangan :
R : Responden penelitian
O1 : Pre test
O2 : Post test
Secara umum desain ini hampir sama dengan desain pre and post test
alokasi sampel untuk kelompok perlakuandan kelompok kontrol, pre test and
8
23
24
(Dharma 2011).
(Sugiyono 2013).
Kota Surakarta.
Maret 2014.
Variabel
Perancu :
morisky 8 item.
masing-masing.
responden.
a. Jika rxy > rtabelatau taraf signifikansi < 0,05, berarti item
instrumen penelitian.
b. Jika rxy < rtabel dan taraf signifikansi > 0,05, berarti item
hipertensi memiliki nilai rxy antara nilai 0,403 sampai dengan 0,868
> rtabel 0,361 dan nilai signifikansi < 0,05, sehingga dapat
analisis selanjutnya.
dengan 0,753 > rtabel 0,361 dan nilai signifikansi < 0,05, sehingga
29
analisis selanjutnya.
hasil perbandingan antara rxy dan rtabel (0,05; 30). Menurut Arikunto
sebagai berikut:
1. Editing
2. Coding
3. Entri data
yang dilihat dari pre test dan post test menggunakan uji
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada
8
BAB IV
HASIL PENELITIAN
dari responden yang telah bersedia dijadikan sebagai objek penelitian, berikut
klasifikasi responden:
Kelompok Kelompok
Jumlah
Jenis Kelamin Kontrol Perlakuan
F % F % F %
Laki-laki 7 53 6 47 13 43,33
Perempuan 8 47 9 53 17 56,67
Total 15 100 15 100 30 100
35
36
SMP.
Kelompok Kelompok
Jumlah
Pekerjaan Kontrol Perlakuan
F % F % F %
Pensiun/Tidak bekerja 4 26,7 3 20 7 23,33
PNS 2 13,3 2 13,3 4 13,33
Wiraswasta 3 20 4 26,7 7 23,33
Pekerja swasta 2 13,3 3 20 5 16,67
Ibu rumah tangga 4 26,7 3 20 7 23,33
Total 15 100 15 100 30 100
Kelompok Kelompok
Jumlah
Tekanan Darah Kontrol Perlakuan
F % F % F %
140/90 13 86,7 12 80 25 83,33
< 140/90 2 13,3 3 20 5 16,67
Total 15 100 15 100 30 100
menguji pengaruh kepatuhan diet (pre test) pada kelompok kontrol dan
perlakuan serta menguji pengaruh kepatuhan diet (post test) pada kelompok
kontrol dan perlakuan. Berikut hasil ringkasan analisis yang telah diuji:
38
Tabel 4.6. Pengaruh Kepatuhan Diet (pre test) pada kelompok Kontrol
dan perlakuan
Tabel 4.6 didapatkan nilai p = 0,998 sehingga p value > 0.05 maka tidak
Tabel 4.7 didapatkan nilai p = 1,000 sehingga p value > 0.05 maka tidak
menguji pengaruh kepatuhan diet (pre test _post test) pada kelompok kontrol.
Tabel 4.8. Kepatuhan Diet Pre test & Post test Pada Kelompok Kontrol
Tabel 4.8 Hasil tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar responden
kepatuhan pre test pada kelompok kontrol adalah rendah. Hasil uji statistik
tidak ada pengaruh kepatuhan antara pre test dan post test pada kelompok
kontrol.
menguji pengaruh kepatuhan diet (pre test _post test) pada kelompok
perlakuan.
kepatuhan pre test pada kelompok pendampingan adalah menengah. Hasil uji
yang berarti ada pengaruh kepatuhan antara pre test dan post test pada
kelompok pendampingan.
BAB V
PEMBAHASAN
40
41
sehat dengan tidak merokok, tidak minum alkohol, dan lebih sering
berolah raga.
5.1.3 Pekerjaan
5.1.4 Usia
tahun.
bahwa hipertensi mempengaruhi lebih dari satu dari tiga orang dewasa
berusia 25 tahun ke atas, atau sekitar satu miliar orang di seluruh dunia.
pembahasannya:
5.2.1 Pengaruh Kepatuhan Diet (pre test) pada kelompok kontrol dan perlakuan
ketidakpatuhan diet antara lain usia, pendidikan, status sosial dan ekonomi,
5.2.2 Pengaruh Kepatuhan Diet (post test) pada kelompok kontrol dan perlakuan
pada post test karena pada kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan
dia sekarang, dengan menggali sumber daya apa saja yang dibutuhkan,
sikap mental yang harus dibangun, dan teknik-teknik yang cocok dalam
5.2.3 Uji Marginal Homogenity (pre test dan post test) Kelompok Kontrol
kepatuhan antara pre test dan post test pada kelompok pendampingan.
5.2.4 Uji Marginal Homogenity (pre test dan post test) Kelompok pendampingan
antara pre test dan post test pada kelompok pendampingan. Hasil tersebut
asupan cairan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dan hasil penelitian orang lain
penelitian ini dan 35 orang pada penelitian kamaludin & rahayu, lebih kecil
dari distribusi frekuensi kepatuhan diet pre test dan post test pada
psikologis yang tidak nampak dalam diri individu, oleh karena itu peneliti
PENUTUP
6.1 Simpulan
8. Tidak ada perbedaan kepatuhan diet pre test dan post test pada
6.2 Saran
47
48
2. Bagi peneliti lain, dalam penelitian bisa menggunakan vidio sebagai media
penelitian.
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi peneliti lain dalam
farmakologi.
DAFTAR PUSTAKA
47
50
Natalia, susi 2006, Pengaruh toilet training terhadap kejadian ISK berulang
pada anak perempuan pada usia 1-5 tahun, program pendidikan dokter
spesialis 1 ilmu kesehatan anak, Semarang, Univaersitas Diponegoro.
Soetardjo, susirah & Soenardi, tuti 2005, Hidangan Sehat untuk Penderita
Hipertensi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
51
WHO 2012, World Health Day 2013 : Measure your blood pressure, reduce your
risk, diakses tanggal 2 November 2013.
<http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2013/world_health_day_20
130403/en/>