Sejarah Dan Teori Manajemen

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19

UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUTANSI

PERTEMUAN : 2
SEJARAH DAN TEORI MANAJEMEN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sejarah dan teori manajemen.
Melalui proses pembelajaran, Anda harus mampu:
2.1. Mengetahui Sejarah Perkembangan Manajemen
2.2. Mengetahui Evolusi Teori Manajemen
2.3. Memahami Teori Manajemen Klasik
2.4. Memahami Pendekatan Hubungan Manusiawi
2.5. Memahami Pendekatan Manajemen Modern
2.6. Memahami Pendekatan sistem manajemen
2.7. Memahami Pendekatan Kontingensi

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 2.1:
Sejarah Perkembangan Manajemen

Sejarah perkembangan manajemen tidak jauh berbeda dengan


perkembangan manusia itu sendiri. Artinya, bahwa manajemen telah
berlangsung sejak manusia itu berada dibumi ini, seiring dengan perkembangan
dan tuntutan manusiauntuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada zaman purba
atau zaman batu, manusia juga menggunakan keterampilan dan keahliannya
untuk membuat alat-alat dari batu guna merealisasikan tujuan hidupnya.
Manajemen kemudian berkembang sesuai dengan perkembangan keahlian serta
pengetahuan dan keterampilanyang diperoleh oleh manusia itu. Pengetahuan
serta teknologi (IPTEK) terus tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan itu
sekaligusjuga mengembangkan keterampilan manajemen umat manusia.
Mempelajari sejarah manajemen sangat penting bagi kita untuk dapat
memperoleh gambaran tentang bagaimana manajemenitu telah berlangsung
pada masa lalu, bagaimana kemudian manajemen tersebut berkembang,

PENGANTAR MANAJEMEN 14
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUTANSI

prinsip-prinsip apa yang dikembangkan pada masa lalu dan bagaimana


manajemen tersebut berlangsung dewasa ini. Akhimya kita harus pula
mempelajari danmengantisipasi perkembangan di masa mendatang yang tentu
sajajuga akanmenentukan arah pertumbuhan manajemen itu sendiriDengan
menge-tahui arah perkembangan manajemen tersebutmaka kita juga akan dapat
mempersiapkan dini kita untuk membekali diri kita masing-masing dengan
keterampilan-keterampilanmanajerial yang diperlukan di masa mendatang.
Untuk memperjelas gambaran yang diuraikan tadi, gambar 2.1 berikut ini
menunjukkan sejarah perkembangan manajemendari zaman dahulu sampai
dengan perkembangan sekarang ini

Gambar 2.1Sejarah Perkembangan Manajemen

Gambar 2.1
Sejarah Perkembangan Manajemen

Tujuan Pembelajaran 2.2:


Evolusi Teori Manajemen

TEORI MANAJEMEN ILMIAH


Gerakan manajemen ilmiah sebenarnya telah dimulai sekitarakhir abad
yang lalu, di mana para insinyur Amerika Serikat dan Eropa mencari dan
mengembangkan cara-cara baru untuk mengelola suatu beberapa variabel yang
diperhatikan dalam manajemen ilmiah adalah sebagai berikut:
a. Pentingnya peranan manajer dalam menggerakkan dan meningkatkan
produktivitas perusahaan

PENGANTAR MANAJEMEN 15
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUTANSI

b. Pengangkatan dan pemanfantan tenaga kerja dengan persyaratan -


persyaratannya.
c. Tanggung jawab kescjahteraan pegawai/karyawan.
d. Kondisi yang cukup untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Peran manajer (pimpinan) dalam menentukan pilihan kebijaksanaan
perusahaan adalah sangat penting. Selain its, manajerharus dianggap sebagai
reformis dalam memperbarui penyaratan-persyaratan kerja, kondisi kerja, hari
standar kerj, tanggung jawabterhadap kesejahteraan karyawan dan lain-lain,
dari perbaikan/pembaharuan dalam manajemen, aspek-aspek manajemen
ilmiah mempunyai tujuan agar tingkat produktivitas perusahaan, efisiendan
efektivitas perusahaan dapat di tingkatkan. Selain itu dalam manajemen ilmiah
juga memperhatikan prinsip-prinsip pembagiankerja di antara para pegawai
pada suatu perusahaan.
Dengan pembagian kerja (suatu pekerjaan dapat dipecah-pecah menjadi
bagian-bagian disiplin kerja yang terspesialisasi) selain akan
mengkonsentrasikan tenaga kerja pada pekerjaannya masing-masing juga akan
memudahkan usaha meningkatkan keterampilannya masing-masing tenaga
kerja yang itu sehingga waktu dan biaya pendidikan yang mahal dapat
diminimalisir dan proses pengulangan kembali secara terus menerus akan dapat
meningkatkan keterampilan kerja tenagayang bersangkutan dan dapat
menambah efisiensi kerjanya.
Dalam hal perbaikan kesejahteraan karyawan, antara laindiperhatikan
pada metode pemikiran upah (gaji) pada karyawan. Metode apa yang
digunakan dalam pemberian upah harus dikait dengan produktivitas kerja.
Pendekatan ini disebut sebagai metode pemberian insentive. Untuk lebih
jelasnya marilah kita ikuti beberpa teori ilmiah menurut perintis dan
pencetusnya secara kronologis berikut :
a. Robert Owen (1771-1858)
la adalah seorang manajer beberapa pabrik pemintal kapasdi New Lanark
Scotlandia semenjak tahun 1800-an. Dalam teorinyaiamenekankan tentang
peranan sumber daya manusia sebagaikunci keberhasilan perusahaan.
Khususnya peranan jabatan manajer (kader) yang harus berfungsi sebagai

PENGANTAR MANAJEMEN 16
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUTANSI

reformis (pembaru) dalam manajemen sumber daya manusia ini. Robert Owen
merintis manajemen ilmiah, karena beliau digerakkan oleh kenyataan kondisi
dan persyaratan kerja yang tidak memadai dimana kondisi kerja sebelumnya
dan kehidupan pada pekerja padasaat itu sangat buruk. Memperkerjakan anak-
anak di bawah usia5 tahun pada saat itu sudah umum berlaku. Standar waktu
harikerja sehari selama 13 jam sudah biasa terjadi. Oleh karena itu,Robert
Owen memunculkan gagasan yang mengintrodusir tentang perbaikan kondisi
dan persyaratan kerja seperti pengurangan standar hari kerja menjadi 10,5 jam.
Pembatasan usia tenaga kerja yang dipekerjakan menolakpekerja yang
usianya kurang dari 10 tahun dan mengadakan toko-toko perusahaan guna
memberikan pelayanan kepada paraawan akan kebutuhan sehari-hari dengan
memberikan harga yang lebih murah. Selain itu, ia menentukan prosedur -
prosedur kerja yang dapat meningkatkan produktivitas kerja .Dengan
perbaikan-perbaikan kondisi kerja, pelayanan kesejahteraan bagi karyawannya,
maupun prosedur kerja yang dibuat, ia berharap agar produktivitas tenaga kerja
dapat lebih ditingkatkan lagi.
b. Charles Babbage (1792-1977)
la adalah seorang profesor matematika yang telah banyak mencurahkan
perhatiannya bagi cara-cara kerja dipabrik supaya lebih efisien. la percaya
bahwa penerapan prinsip-prinsip ilmiah dalam proses kerja akan dapat
meningkatkan produktivitas kerja dan dapat menekan biaya-biaya. Babbage
menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya
dengan pembagian pekerjaan.
Setiap pekerjaan dalam pabrik dapat dibagi-bagi menjadi bermacam-
macam keterampilan. Akibatnya, setiap pekerja (karyawan) dapat dididik
dalam suatu keterampilan khusus. Setiap pekerja hanya dituntut tanggung
jawab khusus (sebagian atau tertentu) sesuai dengan spesialisasinya dari semua
bagian keseluruhan pabrik (perusahaan). Dengan demikian, waktu dan biaya
yang mahal dalam pelatihan (pendidikan) dapat ditekan dan proses
pengulangan pekerjaan secara terus menerus dapat mengakibatkan peningkatan
keterampilan pekerja yang bersangkutan dan efisiensi dapat dicapai.

PENGANTAR MANAJEMEN 17
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUTANSI

c. Frederick W. Taylor
Mula-mula yang menjadi titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah
berasal dari hasil penelitian F.W Taylor tentang studi waktu kerja (time and
motion studies) pada bagian produksi di manadia bekerja, di perusahaan
Midvales Steli. Dengan penelitian waktusebagai dasarnya ia dapat
memecahkan setiap pekerjaan ke dalam komponen-komponennya dan
merancang cara pengerjaannya yang tercepat dan terbaik untuk setiap
pekerjaan. Ini juga berarti bahwa ketentuannya adalah menentukan seberapa
pekerja dapatmenyelesaikan dengan bahan dan peralatan yang tersedia
diperusahaan.
Taylor menekankan bahwa antara waktu penyelesaian pekerjaan dapat
dikorelasikan dengan upah yang diterimakan; yaitu semakin cepat atau tinggi
prestasi kerja dalam menyelesaikan pekerjaannya, akan semakin tinggi upah
yang diterimanya. Metode pendekatan ini disebut sebagai "sistem upah
defferensiasf” (defferensial rate system), peningkatan produktivitaskualitas,
semangat kerja, dan upah yang diterimakan dapat dilakukan dengan
melaksanakan pendidikan keterampilan, mengadakan"time and motion study",
mengutamakan tukar-menukar (transfer) antara pejabat/karyawan tertentu
dengan karyawan yang lain,memberikan waktu istirahat dalam bekerja, dan
memberikan system pengupahan deferensial dan perbaikan-perbaikan lainnya.

Gambar 2.2
Empat Prinsip Manajemen menurut Taylor

PENGANTAR MANAJEMEN 18
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUTANSI

d. Henry L. Gantt (1861-1919)


Henry L Gantt yang dalam pengalamannya pernah bekerja bersama-sama
dengan Taylor mengemukakan teorinya, juga bertitik tolak pada usaha
meningkatkan produktivitas, efisiensidan efektivitas kerja dengan rangsangan
upah atau insentif. Gagasan Henry L Gantt mempunyai kesamaan dengan
gagasan Taylor, antara lain a) kerja sama yang saling menguntungkan antar
manajer dan karyawan, b) mengenai metodeseleksi yang ilmiah untuk
menentukan tenaga kerja yang benar-benar tepat, c) sistem bonus dan
penggunaan intruksi dalam pengaturan kerja. Tetapi dalam penentuan bonus
tidak seperti yang dikemukakan oleh Taylor dengan sistem upah differensial.
Henry L. Gantt justru menolak sistem upah differensial.Hal ini menurutnya
justru akan berdampak terlampau kecil motivasi kerja bagi tenaga kerja. Oleh
karena itu, dia mengemukakan gagasan bahwa bagi tiap-tiap pekerja yang
dapat menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya untuk suatu hari, maka
ia berhak menerima bonus sebesar 50 sen dollar untukhari itu.
Sistem bonus yang diterapkan Gantt ini juga berlaku bagipara mandor
manakala yang menjadi tanggung jawabnya (anak buah) itu dapat
menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Selain itu, Henry mengembangkan gagasan Owen dalam metode penilaian atas
pekerjaan karyawan, yakni dengan mengadakan metode pencatatan atas hasil
pekerjaan karyawan di dalam kartu pribadi. Jika pekerjaan karyawan
memenuhi standar, maka dia beriwarna. hitam, jika tidak memenuhi standar
maka kode warnanya merah. Lebih lanjut dia mengemukakan gagasannya
dalam membuat sistem baru tentang penggambaran jadwal produksi sebagai
alat untuk instruksi dan pengawasan bagi manajerperusahaan.
e. Frank B (1968-1924) dan Lillian M Gilbreth (1878-1972)
Kedua pelopor manajemen ilmiah ini mendasarkan gagasannya pada
hasil penelitian tentang hubungan gerakandan kelelahan dalam pekerjaan.
Menurut Frank B Gilbreth, bahwa antara gerakan dan kelelahan saling
berkaitan, setiapgerakan yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan.
Sementara, itu menurut M. Gilbreth dalam pengaturan untuk mencapai gerakan

PENGANTAR MANAJEMEN 19
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUTANSI

yang efektif dapat mengurangi kelelahan, maka akan mempunyai pengaruh


terhadap upaya untuk mengoptimalkan kemampuan pekerja sebagai manusia.
Jadi menurut kedua tokoh ini bahwa penelitian gerakanakan
meningkatkan semangat kerja bagi pekerja; hal ini dikarenakan adanya
keuntungan-keuntungan fisik terhadap pekerja itu sendiri yang harus dapat
memanfaatkan kemampuan secara optimal. Gagasan program pengembangan
karyawan lebih ditekankan pada karyawan itu sendiri untuk mengembangkan
dirinya melalui persiapan untuk dapat menerima jabatan yang lebih tinggi,
penyelesaian pekerjaan tepat waktunya dan mampu memberi pelatihan
terhadap pengganti-penggantinya. Jadi setiap pekerja harus bisa berfungsi
sebagai pelaku, pelajar dan guru dan berharap akan kesempatanbaru.
f. Herrington Emerson (1853-1931)
Herrington Emerson melihat bahwa penyakit yangmenggangu sistem
manajemen di dalam industri ialah adanyamasalah pemborosan dan in-
efisiensi. Oleh karena itu diamencetuskan ide-ide yang terformulasikan dalam
12 prinsipsebagai berikut:
a. Perumusan tujuan dengan jelas
b. Kegiatan yang dilaksanakan masuk akal
c. Tersedianya staf yang cakap
d. Terciptanya disiplin kerja
e. Pemberian balas jasa yang adil
f. Laporan terpercaya, cepat, tepat, dan kontinyu
g. Pemberian instruksi - perencanaan dari urutan-urutan kerja
h. Adanya standar-standar dan skedul, metode dan waktu setiapkegiatan
i. Kondisi yang standar
j. Operasi yang standar
k. Intruksi-intruksi praktis tertulis standar
l. Balas jasa efisien - rencana insentif.

SUMBANGAN DAN KETERBATASAN MANAJEMEN ILMIAH


Sumbangan manajemen ilmiah telah di akui dan dapat memberikan
kontribusi yang cukup baik bagi peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja.

PENGANTAR MANAJEMEN 20
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUTANSI

Peningkatan produktivitas telah sangat didukung dengan sistem pembagian


kerja sesuai bagian-bagian darisuatu proses pekerjaan, adanya spesialisasi-
spesialisasi tertentu. Sementara teknik-teknik efisiensi manajemen ilmiah
seperti yang ditunjukkan dalam studi gerak dan waktu telah membuktikan
bahwa kegiatan yang dilaksanakan dapat lebih efisien.
Demikian juga sistem seleksi dan pengembangan ilmiah parapekerja
justru menimbulkan kesadaran tentang pentingnya latihan - latihan untuk
meningkatkan efektivitas serta efisiensi kerja. Sumbangan lain dari manajemen
ilmiah ialah adanya desain kerja yang telah mendorong para manajer dapat
menetapkan suatu cara terbaik dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Namun
demikian meski cukup besar sumbangan yang diberikan oleh manajemen
ilmiah bagi kemajuan manajemen. Tapi pada umumnya manajemen ilmiah
memiliki keterbatasan-keterbatasan, terutama dalam aplikasinya
Ajaran manajemen ilmiah mengenai upaya peningkatan produktivitas
justru dalam aplikasinya menimbulkan beberapapengaruh yang tidak
menguntungkan bagi kepentingan system manajemen itu sendiri. Sebagai
contoh dapat dikemukakan bahwakonsep produktivitas dengan dukungan
penerimaan teknologi justru banyak mengurangkan (menciutkan) skala
penggunaan tenaga kerja. Kelemahan lain adalah tenaga kerja sebagai salah
satu faktor produksi tidak atau kurang mendapatkan perhatian atas kebutuhan
sosialnya, personalitynya, yang justru hal ini sangat dibutuhkan. Arti kepuasan
tenaga kerja kurang diperhatikan secara utuh. Upah yang tinggi saja tanpa
memperhatikan kondisi kerjayang cukup memuaskan dengan makin
berjalannya waktu, tujuan produktivitas dalam manajemen ilmiah tidaklah
mendapatkan tempat sebagaimana mestinya.

Tujuan Pembelajaran 2.3:


Teori Manajemen Klasik

1. Henry Fayol (1841-1925)


Henry Fayol adalah seorang industriawan Perancis yang kemudian
terkenal sebagai bapak manajemen operasional mengembangkan manajemen

PENGANTAR MANAJEMEN 21
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUTANSI

sebagaimana yang dikemukakannya dalam bukunya yang terkenal yang


berjudul Administration Indus-trielle et generale: Fayol berpendapat bahwa
dalam perusahaan industri kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan manajemen
dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok tugas, yaitu:
- Technical. Merupakan kegiatan memproduksi dan membuat produk.
Kegiatannya meliputi merencanakan dan mengorganisir produk.
- Commercial. Meliputi kegiatan membeli bahan-bahan yang dibutuhkan
dan menjual barang (hasil produksi).
- Finacial. Kegiatan pembelanjaan, yakni meliputi kegiatan mencari
modal dan bagaimana menggunakan modal tersebut.
- Security. Yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menjaga keamanan
(keselamatan kerja dan harta benda yang dimilkiperusahaan)
- Akuntansi. Meliputi kegiatan yang terdiri dari mencatat, menghitung,
mengkalkulasi biaya yang dilaksanakan, menghitung dan menentukan
keuntungan yang diperoleh, mengetahui hutang-hutang yang menjadi
kewajiban perusahaan menyajikan neraca, laporan rugi laba, dan
mengumpulkan data-data dalam bentuk statistik.
- Tugas managerial. Melaksanakan fungsi-fungsi yang ada dalam
manajemen.
2. James D. Mooney
Menurut James D. Mooney; kaidah-kaidah yang diperlukan untuk
menetapkan organisasi manajemen adalah sebagai berikut:
a. Koordinasi, merupakan kaidah yang menghendaki adanyawewenang,
saling melayani, perumusan tujuan dankedisiplinan yang tinggi.
b. Prinsip skalar, yaitu suatu prinsip yang mendefinisikantentang hubungan
kepemimpinan, pendelegasian dan antarfungsi-fungsi tertentu yang
dibutuhkan.
c. Prinsip fungsional, merupakan suatu prinsip yang mendefinisikan
berbagai macam tugas yang harus diselesaikanserta dalam usaha mencapai
tujuan bersama.
d. Prinsip staf, merupakan prinsip yang membedakannya sebagaimanajer
staf dan lini lainnya.

PENGANTAR MANAJEMEN 22
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUTANSI

3. Mary Parker Follet (1868-1933)


Tokoh lain yang memberikan sumbangan terhadap pandangan prinsip-
prinsip administrasi adalah Mary Parker Follet, yang pada saat kematiannya
pada tahun 1933 dianggap sebagai salahsatu dari wanita terpenting yang
dihasilkan oleh Amerika Serikat di bidang sosiologi dan kewarganegaraan.
Dalam tulisannya tentang perusahaan dan organisasi-organisasi yang lain,
Follet mengulas pemahaman tentang kelompok dan tentang komitmen yang
tinggi terhadap kerja samaantar manusia. Menurutnya, kelompok merupakan
suatu mekanisme di mana individu yang beranekaragam dapat menggabungkan
bakat-bakat yang dimiliki untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. Organisasi
dianggapnya sebagai sesuatu komunitas tempat manajer dan karyawan bekerja
secaraharmonis, tanpa salah satu pihak menguasai pihak yang lain, sertamampu
menyelesaikan segala perbedaan dan pertentangan yang ada melalui diskusi.
Dia juga menganggap bahwa tugas manajeradalah membantu karyawan dalarn
organisasi untuk saling bekerja bersama mencapai kepentingan kepentingan
yang terintegrasi.
Arti penting yang lebih jauh dari pandangan Follet terlihatdalam
Dynamic Administration: The Collected Papers of Mary ParkerFollet. Follet
berpendapat bahwa dengan membuat karyawanmerasa memiliki perusahaan
akan tercipta rasa tanggung jawabkolektif. Dewasa ini, kita memunculkan isu
serupa dengan istilahemployee ownership, profit sharing, dan gain-sharing
plans. Follet juga berpendapat bahwa permasalahan dalam bisnis melibatkan
berbagai macam faktor yang harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan
hubungan antar masing-masing faktor. Sekarang ini, kita sering berbicara
tentang sistem pada saat menggambarkanfenomena yang serupa. Follet yakin
bahwa perusahaan seharusnya memberikan pelayanan dan keuntungan yang
diperolehperusahaan harus dikaitkan dengan kesejahteraan umum. Saat ini, kita
sering membicarakan hal semacam itu dengan istilah etika manajerial dan
tanggung jawab sosial perusahaan.
4. Chaster I. Barnard (1886-1961)
Chaster memandang organisasi sebagai sistem kegiatan yang diarahkan
pada tujuan. Fungsi-fungsi utama manajemen, menurut pandangan Bernard

PENGANTAR MANAJEMEN 23
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUTANSI

adalah perumusan tujuan dan pengadaan sumber daya-sumber daya yang


dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Barnard menekankan pentingnya peralatan
komunikasi untuk pencapaian tujuan kelompok. Dia juga mengemukakan teori
penerimaan pada wewenang. Menurut teorinya, bawaha akan menerima
perintah hanya bila mereka memahami dan mampu serta berkeinginan untuk
menuruti atasan. Barnard adalah pelopor dalam penggunan pendekatan sistem
untuk pengelolaan organisasi.

Tujuan Pembelajaran 2.4:


Pendekatan Hubungan Manusiawi

Perkembangan berikutnya dalam manajemen dimulai sejak 1930 dan


menjadi populer pada tahun 1950-an, yaitu manajemenyang banyak
memberikan perhatian terhadap hubungan kemanusiaan kepada para karyawan.
Pandangan ini muncul sebagaiakibat dari kelemahan-kelemahan pada
manajemen yang ber-orientasi tugas (klasik) yang kemudian menimbulkan
banyak kritik terhadapnya. Dengan gaya ortodoks dan otokratis itu, maka
pekerjaan menjadi monoton dan membosankan sehingga menimbulkanstres
serta produktivitas menjadi mandeg atau bahkan menurun.
Beberapa cabang utama dalam pendekatan hubungan manusia ini dapat
dilihat dalam gambar 2.2. Dalam cabang-cabang tersebut termasuk studi
Hawthorne yang terkenal dan teori kebutuhan manusia dari Maslow, serta
beberapa teori yang dibangun oleh Douglas McGregor, Chris Argyris, dan
lainnya, Pendekatan sumber daya manusia menyatakan bahwa manusia pada
dasarnya bersifat sosial dan ingin mengaktualisasikan dirinya. Menurut
pendekatan ini, di tempat kerja orang berusaha untuk memuaskan kebutuhan
sosialnya, memberikan reaksi atas tekanan dari kelompok serta berusaha
memenuhi kebutuhan pribadi.

PENGANTAR MANAJEMEN 24
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUTANSI

Gambar 2.3
Pendekatan Hubungan Manusiawi

STUDI HAWTHORNE
Studi ini dilakukan oleh sebuah kelompok yang dipimpin oleh Elton
Mayo. Mereka meneliti lebih lanjut tentang efek kelelahan dihasilkan. Supaya
terbebas dari gangguan efek psikologis seperti yang pernah terjadi saat
penelitian tentang penerangan sebelumnya. Tes dilakukan terhadap enam
karyawan yang bekerja pada Relay assmably, mereka dipisahkan untuk diteliti
secara intensif dalam suatu ruangan tes. Waktu istirahat, waktu kerja harian,
waktu kerja mingguan mereka dibuat variasi, kemudian hasil kerja mereka
diukur secara teratur. Dalam penelitian ini para peneliti tidak berhasil
menemukan hubungan langsung antara perubahan kondisi kerja secara fisik
dengan out-put. Produktivitas tetap meningkat terlepas apakah perubahan
karyawan terhadap output yang tersebut dilakukan atau tidak
Mayo dan rekan-rekannya menyimpulkan bahwa kondisisosial baru
yang diciptakan bagi pekerja di ruang tes mempunyaiperanan besar dalam
peningkatkan produktivitas. Terdapat dua faktor yang dianggap mempunyai
arti penting. Pertama, adalah suasana kelompok, di mana para pekerja saling
menciptakan hubungan sosial yang mendukung serta bersama-sama ingirn
melakukan pekerjaan dengan baik. Kedua, adalah pengawasan yang lebih
partisipasif. Para pekerja di ruang tes tersebut merasadi anggap penting, diberi
banyak informasi serta sering diminta pendapat. Hal semacam itu tidak
diberlakukan bagi pekerja laindi dalam pabrik tersebut.

PENGANTAR MANAJEMEN 25
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUTANSI

Salah satu hasil nyata dari penelitian ini adalah beralihnya perhatian
manajer dan peneliti bidang manajemen dari hal-hal yang berkaitan dengan
teknis dan struktural seperti dalam pendekatan klasik menjadi lebih ke hal-hal
yang berkaitan dengan sosial dan kemanusiaan sebagai kunci bagi
produktivitas. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perasaan, sikap
dan hubungan antar sesama karyawan menjadi penting dalam manajemen, dan
penelitian tersebut mengakui pentingny akelompok kerja. Penelitian tersebut
juga mengidentifikasi apa yang diistilahkan sebagai Hawthorne Effect, yaitu
kecenderungan seorang yang dipilih untuk tujuan penelitian tertentu, untuk
berbuat seperti apa yang diinginkan dalam penelitian tersebut karena situasi
menghendaki hal itu.
Pembahasan yang menyangkut pendekatan teori X dan Y dari Douglas
McGregor dan teori kebutuhan manusia dari Abraham Maslow akan dijelaskan
pada bagian berikutnya. Hal ini mengingat pembahasan yang menyangkut
kedua pendekatan tersebut sangatluas dan perlu dilakukan pengkajian secara
mendalam.

SUMBANGAN DAN KETERBATASAN PENDEKATANHUBUNGAN


MANUSIAWI
Penekanan kebutuhan-kebutuhan sosial dalam aliran hubungan
manusiawi melengkapi pendekatan klasik, sebagai usaha untuk meningkatkan
produktivitas. Aliran hubungan manusia mengutarakan bahwa perhatian
terhadap para karyawan akarn memberikan keuntungan. Mayo menekankan
pentingnya gaya manajer dan oleh karenanya organisasi perlu mengubah
latihan manajemennya. Di samping itu, manajer diingatkan pentingnya
perhatian terhadap proses kelompok untuk melengkapi perhatian terhadap
masing-masing karyawan secara individual. Teori hubungan manusia ini
mengilhami para ilmuwan perilaku manusias eperti Argyris, Maslow, dan Mc
Gregor untuk mengkaji lebih mendalam tentang motivasi.
Konsep makhluk sosial tidak menggambarkan secara lengkap individu
individu dalam tempatnya bekerja. Hal ini merupakan salah satu keterbatasan
dari teori hubungan manusia. Di samping itu perbaikan-perbaikan kondisi kerja

PENGANTAR MANAJEMEN 26
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUTANSI

dan kepuasan karyawan tidak menghasilkan peningkatan produktivitas yang


relevan sepertiyang diharapkan. Juga, lingkungan sosial di tempat kerja hanya
salah satu dari beberapa faktor yang saling berinteraksi yang mempengaruhi
produktivitas. Tingkat upah, seberapa jauh pekerjaan itu menarik, struktur
organisasi dan hubungan perburuhan juga memainkan peranan. Jadi,
produktivitas dan kepuasan kerjamenjadi semakin kompleks dari yang
dipikirkan semula.

Tujuan Pembelajaran 2.5:


Pendekatan Manajemen Modern

Suatu anggapan yang digunakan dalam pendekatan iniadalah bahwa


manusia memiliki kebutuhan yang beraneka ragam dan mengalami perubahan
yang begitu cepat. Oleh karena itupendekatan manajemen modern menilai
bahwa tidak ada satu cara atau pendekatan yang dapat digunakan pada seluruh
situasi. Walaupun demikian, pendekatan ini tetap mengakui gagasan-gagasan
yang dikemukakan dalam teori manajemen klasik dan sumber daya manusia.
Manajemen modern pada dasarnya dibangun atas dua konsep utama, yaitu teori
tentang perilaku organiasai (organizational behaviouf) dan manajemen
kuantitatif (management science),
1. Teori Perilaku
Pandangan-pandangan umum dalam teori perilaku ini ditandai oleh tiga
tingkatan kelompok perilaku, yaitu 1) perilaku individu per individu; 2)
perilaku antar kelompok-kelompok sosial, dan 3) perilaku antar kelompok
sosial.
Beberapa nama yang menganut teori ini antara lain:
a. Douglas Mc Gregor melalui teori X dan Y nya
b. Abraham Maslow yang mengembangkan adanya hierarki kebutuhan dalam
penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.
c. Frederich Herzberg yang menguraikan teori motivasi hiegenis atau teori
dua faktor.
d. Robert Blake dan Jane Mouton yang mejelaskan lima gaya

PENGANTAR MANAJEMEN 27
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUTANSI

e. Chris Argyris yang memandang organisasi sebagai sistem sosial


f. Edgar Schein yang bayak meneliti dinamika kelompok dalam
kepemimpinan dengan kondisi manajerial (managerial grid),atau sistem
antar hubungan budaya.organisasi dan sebagainya.
g. Rensis Likert yang telah mengidentifikasikan dan rnelakukan
penelitiannya secara intensif mengenai empat sistem manajemen.
h. Fred Fiedler yang menyarankan pendekatan contingency pada studi
kepemimpinan.
Adapun pokok-pokok pikiran yang dikemukakan oleh parapenganut
teori perilaku tersebut dapat di rangkum sebagai berikut :
1) Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer
2) Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja
3) Manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan
4) Manajemen teknik dapat dipandang sebagai suatu proses
Selain empat pokok pikiran di atas, berdasarkan hasil riset perilaku
dapat di kemukakan sebagai berikut :
1) Manajer masa kini harus diberikan latihan dalam pemahamanprinsip-
prinsip dan konsep-konsep manajemen.
2) Organisasi harus menjalankan iklim yang mendatangkankesempatan bagi
karyawan untuk memuaskan seluruhkebutuhan mereka.
3) Unsur manusia adalah faktor kunci penentu sukses ataukegagalan
pencapaian tujuan organisasi
4) Komitmen dapat dikembangkan melalui partisipasi danketerlibatan para
karyawan.
5) Pola-pola pengawasan dan manajemen positif yang menye-
6) luruh mengenai karyawan dan reaksi mereka terhadappekerjaan.
7) Pekerjaan setiap karyawan harus disusun sedemikian rupa sehingga
memungkinkan mereka mencapai kepuasan diri daripekerjaan tersebut.
2. Teori Kuantitatif (management scince)
Teori kuantitatif memfokuskan perhitungan manajemen didasarkan atas
perhitungan-perhitungan yang dapat dipertanggung jawabkan keilmiahannya.
Dalam setiap pemecahan masalah harus terlebih dahulu diketahui masalahnya

PENGANTAR MANAJEMEN 28
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUTANSI

dengan melakukan kegiatan-kegiatan riset ilmiah, riset operasional, teknik-


teknik ilmiah seperti kegiatan penganggaran modal, manajemen aliran kas,
pengembangan strategi produk, perencanaan program, pengembangan sumber
daya manusia dan sebagainya.
Pendekatan-pendekatan semacam ini dikenal sebagai pendekatan
manajemen scince atau ilmu manajemen yang biasanya dengan prosedur dan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Merumuskan masalah.
b. Menyusun model matematik.
c. Mendapatkan penyelesaian dari model.
d. Merganalisis model dan hasil yang diperoleh dari model.
e. Menetapkan pengawasan atas hasil-hasil.
f. Mengadakan implementasi kegiatan
Pemecahan masalah manajemen dan pengambilan keputusan
manajemen yang didasarkan atas pendekatan kuantitatifini harus memberikan
dasar kepada manajer menyangkut dasar-dasar pendekatan yang rasional.

Tujuan Pembelajaran 2.6:


Memahami Pendekatan sistem manajemen

Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari bagian-bagian yang


saling berhubungan antar satu dengan yang lainnya yang secara bersama-sama
mencapai tujuan tertentu. Sedangkan subsistem itu sendiri adalah bagian kecil
dari suatu sistem yang lebih besar. Gambar 2.3 menunjukkan suatu organisasi
sebagai suatu sistem yang saling terkait.
Manajemen dapat dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang
berinteraksi dengan lingkungannya dalam proses mengubah input atau
masukan sumber daya menjadi output atau keluaran produk (barang dan jasa).
Lingkungan input merupakan aspek yang terpenting dalam suatu sistem
terbuka. Lingkungan tersebut merupakan tempat asal sumber daya sekaligus
umpan balik dari pelanggan, yang berdampak terhadap output organisasi.

PENGANTAR MANAJEMEN 29
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUTANSI

Lingkungan input Manajemen Lingkungan Output

Gambar 2.4
Manajemen sebagai suatu Sistem

Umpan balik dalam lingkungan memberikan masukan bagi organisasi


tentang seberapa baik organisasi memenuhi kebutuhan masyarakat secara luas.
Tanpa adanya keinginan konsumen untuk menggunakan produk-produk
organisasi, sangat sulit bagi organisasi untuk beroperasi atau bertahan di
bidang usahanya dalam jangka panjang.

Tujuan Pembelajaran 2.7:


Pendekatan Kontingensi

Sementara pendekatan klasik, perilaku, dan kuantitatif berusaha


mencari pendekatan-pendekatan manajemen yang universal, dan dapat
digunakan kapan dan di mana pun, pendekatan kontingensi justru berusaha
untuk menyesuaikan antara tanggapan manajerial dengan peluang dan
permasalahan yang ada dalam berbagai macam situasi. Dalam pendekatan ini
yang dicari bukanlah cara-cara terbaik untuk mengatasi situasi tersebut
melainkan berusaha membantu manajer untuk dapat memahami perbedaan-
perbedaan situasional tersebut dan menanggapinya dengan cara-cara yang
tepat.
Implementasi dari pendekatan kontingensi telah banyak dipergunakan
pada berbagai bidang dan fungsi dalam organisasi seperti pemasaran, motivasi,
kepemimpinan, strategi, danpenetapan keputusan-keputusan penting. Oleh

PENGANTAR MANAJEMEN 30
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUTANSI

karena itu, pendekatan kontirgensi lebih banyak memasukan unsur lingkunga


ndalam melihat berbagai permasalahan. Perubahan lingkungan yang begitu
cepat menjadikan manajer sulit untuk menetapkan suatu keputusan yang tepat.
Pendekatan kontingensi mencoba memformulasikan kondisi tersebut sehingga
manajer dapatmencarikan jalan keluar dari permasalahan yang ada.

C. SOAL TUGAS / LATIHAN


1. Apakah manajemen ilmiah itu? Bagaimana relevansinya, kalauada,
terhadap praktik manajemen sekarang?
2. Pelajaran apakah yang dapat diambil dari pendekatan klasikdalam
manajemen? Catatlah poin-poin penting terlebih dahulu
3. Bagaimanakah pendekatan Sumber Daya Manusia mempengaruhi
pemikiran manajemen ?
4. Mengapa pandangan sistem dan kontingensi penting bagimanajer?
5. Bagaimanakah kecenderungan pemikiran tentang manajemensekarang ini?
6. Jelaskan mengapa lingkungan luar sangat penting bagipendekatan sistem
terbuka tentang organisasi.

D. DAFTAR PUSTAKA
1. Amirullah dan Budiyono, Haris. (2004) Pengantar Manajemen. Graha
Ilmu. Yogyakarta.
2. Anthony, Robert dan Govindarajan, Vijay. (2005). Management Control
System 11th ed. Jakarta: Salemba Empat.
3. Abdul kadir dan Terra Ch. Triwahyuni (2003). Pengenalan Teknologi
Informasi. Yogyakarta: Andi
4. Bayangkara, IBK. (2008). Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi,
Edisi kedua, Jakarta: Salemba Empat.
5. Brantas.(2009). Dasar-dasar Manajemen. Alfabeta Cv.
6. Dessler, Gary. (2003). Human Resources Management. Jakatra Barat: PT
Indeks
7. Fahmi, Irham. (2014). Majanejemen Kepemimpinan teori dan Aplikasi.
Alfabeta. Bandung.

PENGANTAR MANAJEMEN 31
UNIVERSITAS PAMULANG S1 AKUTANSI

8. Handoko, Hani. (2013). Manajemen. Yogyakarta: BPFE.


9. Hasan, Ali. (2009). Marketing. Yogyakarta: MedPress.
10. Heizer, Jay dan Render, Barry. 2009. Manajemen Operasional. Jakarta:
Salemba empat.
11. James dan John. (1997). Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat.
12. Kotler dan Gary. (2000). Principles of Marketing. Jakarta: Prenhallindo.
13. Rusdiana dan Ahmad ghazin. (2014). Asas-asas manajemen Berwawasan
Global. Bandung: Pustaka setia
14. Siswanto. (2005). Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara
15. Suharno dkk. (2012). Aplikasi Komputer. Jakarta : Mercu Buana

PENGANTAR MANAJEMEN 32

Anda mungkin juga menyukai