Tugas Pengantar Manajemen 2 Sandhy (2034021139)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sandhy Aditya Putra

NIM : 2034021139

R.305 Manajemen

Pengantar Manajemen

Soal

1. Jelaskan sejarah perkembangan teori manajemen klasik dan modern !


2. Jelaskan langkah-langkah perencanaan dan strategi pencapaian perencanaan !

Jawab

1. A. Teori Manajemen Klasik


Teori Manajemen Aliran Klasik awal sekali timbul akibat terjadinya revolusi industri di
Inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut memberikan perhatian terhadap masalah-
masalah manajemen yang timbul baik itu dikalangan usahawan, industri maupun
masyarakat. Para pemikir itu yang terkenal antara lain, Robert Owen, Henry Fayol,
Charles Babbage dan lainnya. Adapun manajemen klasik timbul dari kebutuhan akan
pedoman untuk mengelola organisasi yang kompleks, misalnya sebuah pabrik.
Manajemen itu tidak dilahirkan, tetapi dapat diajarkan, asalkan prinsip-prinsip mendasari
dan teori umum manajemen dapat diterapkan.
Berikut dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya teori manajemen, yaitu :
a) Robert Owen (1771-1858)
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Manajer Pabrik Pemintalan Kapas di
New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan
faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya
disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik
akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga
kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik
kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan
akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa
kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari
pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen
Personalia.
b) Charles Babbage (1792-1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh
perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia percaya bahwa aplikasi prinsip-
prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja dan
menurunkan biaya, karena setiap pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia
menganjurkan agar para manajer saling bertukar pengalaman dalam penerapan
prinsip-prinsip manajemen.
Kontribusinya terlihat dari bukunya On the Economy of machinery and
Manufacures. Dia menganjurkan Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai
beberapa keunggulan, yaitu :
1) Mengefisienkan waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-
pengalaman yang baru.
2) Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lain serta akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk
itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
3) Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja
terus-menerus dalam tugasnya.
4) Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena
perhatiannya pada hal itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang
saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat
skema perencanaan pembagian keuntungan.

B. Teori Manajemen Modern

Tokoh manajemen pada masa ini adalah Douglas McGregor yang terkenal dengan teori x
dan y. Teori xy ini merupakan salah satu teori perilaku. Teori xy ini diungkap McGregor
dalam bukunya, The Human Side Enterprise. Dalam buku ini, diuraikan para manajer
atau pemimpin organisasi memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai atau
karyawan yaitu teori x atau teori y. Menurut asumsi teori X dari McGregor ini bahwa
orang-orang ini pada hakekatnya adalah:

1) Pada dasarnya pegawai tidak menyukai pekerjaan, jika mungkin berusaha


menghindarinya.
2) Karena pegawai tidak menyukai pekerjaan, maka mereka harus dipaksa,
dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan-tujuan yang
diinginkan.
3) Para pegawai akan mengelakkan tanggung jawab dan mencari pengarahan yang
formal sepanjang hal itu terjadi.
4) Kebanyakan pegawai menempatkan rasa aman di atas faktor lain yang berhubungan
dengan pekerjaan yang akan memperlihatkan sedikit ambisi.

Untuk menyadari kelemahan dari asumí teori X itu maka McGregor memberikan
alternatif teori lain yang dinamakan teori Y.

Secara keseluruhan asumís teori Y mengenai manusia adalah sebagai berikut:

1) Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan kepada
orang. Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental.
Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika keadaan sama-sama
menyenangkan.
2) Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan organisasi.
3) Kemampuan untuk berkreativitas di dalam memecahkan persoalan-persoalan
organisasi secara luas didistribusikan kepada seluruh karyawan.
4) Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan social, penghargaan dan
aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan.
5) Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi
secara tepat.

Dengan memahami asumís dasar teori Y ini, McGregor menyatakan selanjutnya


bahwa merupakan tugas yang penting bagi menajemen untuk melepaskan tali pengendali
dengan memberikan kesempatan mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing
individu.

2. Langkah perencanaan adalah kegiatan manajemen organisasi yang digunakan untuk


menetapkan prioritas, memfokuskan energi dan sumber daya, memperkuat kinerja
operasional. Perencanaan strategis juga memastikan bahwa karyawan dan pemangku
kepentingan lainnya bekerja menuju tujuan bersama dan menetapkan kesepakatan tentang
hasil yang diinginkan, serta menyesuaikan arah organisasi saat terjadi perubahan. Ini
adalah suatu upaya kedisiplinan yang menghasilkan keputusan dan tindakan mendasar
untuk membentuk organisasi tersebut mengetahui tentang siapa yang dilayani organisasi
tersebut, apa yang dilakukan organisasi tersebut, dan mengapa harus melakukan hal
tersebut.  Perencanaan strategis yang efektif tidak hanya mengartikulasikan ke mana
suatu organisasi berjalan dan tindakan yang diperlukan untuk membuat kemajuan, tetapi
juga bagaimana ia akan tahu jika ini akan terus menerus berhasil. Adapun tahapan proses
perencanaan nya sebagai berikut:

1. Menetapkan target atau tujuan, perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang


keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan target atau
tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya secara tidak efektif.
2. Merumuskan keadaan saat ini, pemahaman akan posisi atau keadaan organisasi sekarang
ini dari pada tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia
untuk pencapaian tujuan merupakan hal sangat penting, karena tujuan dan rencana
menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan organisasi saat ini
dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih
lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang
didapat melalui komunikasi dalam organisasi.
3. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, segala kekuatan dan kelemahan serta
kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi
dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren
dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin
menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan
kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian
esensi dari proses perencanaan.
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan, Tahap
terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif kegiatan
untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif
terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.

Anda mungkin juga menyukai