MANAJEMEN TAMBANG Pertemuan 1
MANAJEMEN TAMBANG Pertemuan 1
MANAJEMEN TAMBANG Pertemuan 1
PERTEMUAN I
PENGANTAR
Pada bab pertama ini akan diterangkan pengertian dasar manajemen serta sejarah
perkembangan keilmuannya dengan tujuan untuk memberikan pemahaman mengenai
manajemen sebagai suatu ilmu serta latar belakang perkembangannya.
Dengan cara ini Taylor mengharapkan produktivitas pekerja meningkat. Selain konsep upah
perangsang tersebut, Taylor juga mengemukakan pemikiran tentang pengaturan jam dan
frekuensi istirahat pekerja
Secara garis besar pendekatan Taylor dalam pemecahan masalah-masalah manajemen berorientasi pada
pendekatan ilmiah yang memiliki pola sebagai berikut :
a.Identifikasi persoalan.
b.Pengumpulan informasi persoalan melalui pengamatan.
c.Perumusan hipotesis awal.
d.Pembuktian hipotesis.
e.Pemecahan persoalan.
Taylor-lah yang memulai prinsip pemecahan masalah manajemen secara ilmiah sehingga aliran
manajemennya disebut manajemen ilmiah (scientific management).
Pendapat-pendapat Taylor ini banyak diikuti orang pada masa itu, terlebih-lebih setelah ia membukukan
hasil penelitiannya dalam buku Shop Management and The Principles of Scientific Management. Pada
dasarnya prinsip-prinsip dalam manajemen ilmiah yang dikembangkan Taylor adalah :
a.Pemakaian cara-cara ilmiah dalam pemecahan masalah-masalah manajemen sebagai ganti cara coba-coba.
b.Pemilihan pekerja secara ilmiah dengan tujuan penyesuaian kemampuan pekerja & spesifikasi
jabatan/pekerjaan.
c.Pengembangan kerja sama yang baik antara manajer dengan pekerja.
Pemikiran-pemikiran mengenai manajemen ilmiah ini diperkaya
dengan pendapat-pendapat para ahli lainnya. Salah satu yang terkenal
adalah pasangan suami-istri Frank B. dan Lilian M. Gilbreth yang
mengembangkan studi gerakan (motion study) untuk perbaikan
metode kerja.
Pendapat yang menyatakan bahwa bonus untuk kelebihan kerja akan dapat
mendorong produktivitas kerja, ternyata tidak selamanya benar. Walaupun sudah
diberikan bonus ternyata perbaikan produktivitas yang dihasilkankan kurang
memadai. Kenyataan inilah yang kemudian mendorong pemikiran-pemikiran baru di
kalangan ilmuwan manajemen.
1.5.2 Pendekatan Hubungan Manusia (Human Relation Behavioral Approach)
Masalah manusia yang tidak dapat dijawab oleh pendekatan manajemen ilmiah
menjadi pendorong bagi perkembangan ilmu manajemen berikutnya. Bersamaan
dengan itu berkembang pula ilmu psikologi industri, yang dipelopori oleh Hugo
Munsterberg, dan ilmu sosiologi yang ikut memberi pengaruh pada ilmu
manajemen.
Pendekatan sistem memandang manajemen sebagai suatu sistem. Sistem itu sendiri
adalah suatu kesatuan dari beberapa bagian yang disebut subsistem, dan mempunyai
suatu tujuan tertentu. Setiap sistem memiliki masukan-masukan tertentu dan memiliki
proses transformasi tertentu yang
TEORI SISTEM
Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan memiliki
fungsi atau tujuan.
Contoh : Sebuah kursi dapat dianggap sebagai sistem, dimana kursi ini terdiri dari elemen-
elemen yaitu kaki, bagian penyangga
Dalam kenyataan sehari-hari, sebuah sistem yang kita amati memiliki karakteristik
ketergantungan yang tinggi terhadap sistem lain (lingkungan). Disamping itu sifatnya
sangat dinamik, artinya sangat mudah berubah akibat pengaruh dari luar maupun dari
dalam. Juga, dalam kenyataannya sistem yang kita amati cukup rumit untuk dapat dianalisa.
Sistem yang demikian kita namakan "SISTEM KOMPLEKS".
Sebagai contoh; sistem industri sering dinyatakan dalam suatu model
masukan, proses dan keluaran seperti terlihat pada Gambar 1.1.
M asukan Keluaran
Proses
Dalam kehidupan dijaman modern ini, masalah yang muncul dalam suatu sistem
sangat besar tingkat ketergantungannya terhadap sistem yang lain. Misalnya,
solusi/pemecahan masalah dari suatu kasus belum tentu akan baik efeknya bagi
sistem yang lain
Sebagai contoh, masalah polusi bahan kimia dalam suatu pabrik dapat diatasi lewat
pencucian limbah dengan mempergunakan sejumlah besar air. Akan tetapi, dilain
pihak penggunaan air yang berlebihan ini menuntut pemasangan sumur bor yang
tidak sedikit. Penggunaan sumur bor yang berkapasitas tinggi ini dapat
mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat sekitar karena mereka tidak
mendapatkan air dari dalam tanah akibat penyedotan air secara besar-besaran oleh
industri tadi.
Jadi dalam sistem kompleks solusi dari suatu masalah sangat bergantung kepada
masalah yang lain. Dengan kata lain penanganan suatu masalah yang muncul dalam
suatu sistem, sangat memerlukan keterpaduan antar berbagai faktor dengan
mempertimbangkan akibat dan dampak yang mungkin terjadi dan merugikan
sistem yang diamati maupun sistem lain