Tugas 1 Manajemen Sri Sulisgiyanti 048838858
Tugas 1 Manajemen Sri Sulisgiyanti 048838858
Tugas 1 Manajemen Sri Sulisgiyanti 048838858
NIM : 048838858
Fakultas : Ekonomi
Prodi : Manajemen/Semester 1
UPBJJ UT : Serang
TUGAS 1
EKMA4116
1. Dalam menghadapi perubahan dan kompleksitas struktur organisasi perusahaan semakin
membutuhkan manajemen ilmiah. Menurut Anda, bagaimana proses perkembangan dari
manajemen ilmiah?
Jawaban:
1. Proses perkembangan dari Manajemen Ilmiah :
Manajemen ilmiah, juga dikenal sebagai manajemen klasik atau manajemen
administrasi, adalah pendekatan manajemen yang fokus pada peningkatan efisiensi dan
produktivitas organisasi melalui analisis dan pengembangan sistematis terhadap proses
kerja.
Pada awal abad dua puluh, perusahaan – perusahaan besar muncul sementara
penawaran tenaga kerja relative rendah. Dari situ para ahli – ahli manajemen membantu
memunculkan teori manajemen ilmiah.
• Ahli manajemen seperti Henri Fayol, Max Weber, dan Chester Barnard
Mereka mengembangkan teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen yang menjadi dasar
dari manajemen modern.
Konsep-konsep seperti standarisasi, analisis kerja, pengukuran dan perbaikan terus
digunakan dan dikembangkan dalam manajemen modern untuk mencapai efisiensi dan
produktivitas yang lebih baik.
Manajemen modern tidak hanya fokus pada efisiensi dan produktivitas, tetapi juga
memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan karyawan. Meskipun manajemen ilmiah
telah mengalami perubahan dan pengembangan selama bertahun-tahun, namun tetap
menjadi landasan dan dasar bagi berbagai teori dan praktik manajemen modern.
Sumber:
Frederick Winslow Taylor. The Principles of Scientific Management. 1911.
George Ritzer. Teori Sosiologi Modern. Salemba Humanika, 2005.
Harold Koontz and Cyril O'Donnell. Principles of Management: An Analysis of Managerial
Functions. 1955.
David A. Garvin. "What is Total Quality Control? The Japanese Way." Harvard Business
Review, Vol. 55, No. 4, 1977.
Michael Armstrong. A Handbook of Human Resource Management Practice. Kogan Page,
2006.
2. Sudut pandang wewenang berdasarkan pandangan penerimaan dan contohnya :
Menurut Chester I. Bernard, seseorang akan memenuhi perintah apabila dipenuhi 4 kondisi:
1) Bawahan memahami apa yang diinginkan pimpinan atau atasan
2) Bawahan meyakini bahwa apa yang diperintahkan tidak bertentangan dengan rencana
pencapaian tujuan organisasi
3) Bawahan meyakini bahwa apa yang diperintahkan atasannya tidak bertentangan
dengan kepentingan keseluruhan
4) Bawahan mampu secara mental dan fisik menjalankan apa yang diperintahkan.
Dalam pandangan ini, penerimaan menjadi kunci dalam menentukan efektivitas wewenang
seseorang. Penerimaan tersebut bergantung pada bagaimana pemegang wewenang
membangun hubungan sosial dengan pihak penerima wewenang dan memberikan
keputusan atau tindakan yang dilakukan.
Contoh :
Seorang Manajer meminta karyawan untuk bekerja lembur pada Hari Libur Nasional.
Karyawan mungkin akan menentang perintah tersebut karena merasa hak mereka untuk
beristirahat tidak dipertimbangkan.
Namun, jika Manajer mampu membangun hubungan sosial yang baik dengan karyawan dan
memberikan keputusan yang baik dengan mempertimbangkan kepentingan karyawan,
seperti memberikan kompensasi tambahan atau memperbolehkan karyawan untuk
mengambil cuti pengganti, maka kemungkinan penerimaan terhadap wewenang akan
meningkat dan perintah tersebut akan lebih efektif dijalankan.
Sumber: