KOPI
KOPI
KOPI
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGOLAHAN KOPI, TEH KAKAO
Pengenalan Produk Kopi
KELOMPOK 8
Biji kopi adalah biji dari tumbuhan kopi dan merupakan sumber dari
minuman kopi. Warna bijinya adalah putih dan sebagian besar
berupa endosperma. Setiap buah umumnya memiliki dua biji. Buah yang hanya
mengandung satu biji disebut dengan peaberry dan dipercaya memiliki rasa yang
lebih baik. Dua varietas yang paling banyak dibudidayakan, yaitu kopi
arabika (75%) dan kopi robusta (20%). Kopi arabika mengandung sekitar 0.8-
1.4% kafein, sedangkan kopi robusta 1.7-4% kafein. Kopi merupakan salah satu
tanaman perkebunan dan komoditas ekspor utama dari setengah negara
berkembang di dunia.
Tabel 1. Syarat mutu kopi secara umum Syarat Mutu Secara Umum
No Kriteria Satuan Peryaratan
1 Serangga hidup - Tidak ada
2 Biji berbau busuk dan atau berbau kapang - Tidak ada
3. Kadar air % fraksi massa maks 12,5
4. Kadar kotoran % fraksi massa maks 0,5
(Sumber: SNI 01-2907-2008)
2.2.1 Kopi Arabica
Kopi arabika masuk ke Indonesia pada tahun 1696 yang dibawa oleh
perusahaan dagang Dutch East India Co. dari Ceylo (Yahmadi, 2007). Kopi
arabika merupakan kopi yang paling banyak dikembangkan di dunia maupun di
Indonesia khususnya. Kopi ini ditanam pada dataran tinggi yang memiliki iklim
kering sekitar 1350-1850 meter dari permukaan laut. Sedangkan di Indonesia
sendiri kopi ini dapat tumbuh subur di daerah tinggi sampai ketinggian 1200
meter diatas permukaan laut. Jenis kopi ini cenderung tidak tahan serangan
penyakit karat daun (Hemileia vastatrix), namun kopi ini memiliki tingkat aroma
dan rasa yang kuat (Cahyono, 2012).
Tabel 2. Syarat mutu khusus kopi arabika berdasarkan ukuran biji
Ukuran Kriteria Satuan Peryaratan
Besar Tidak lolos ayakan berdiameter 6,5 % fraksi massa Maks lolos 5
mm (Sieve No. 16)
Sedang Lolos ayakan diameter 6,5 mm, tidak % fraksi massa Maks lolos 5
lolos ayakan berdiameter 6 mm
(Sieve No. 15)
Kecil Lolos ayakan diameter 6 mm, tidak % fraksi massa Maks lolos 5
lolos ayakan berdiameter 5 mm
(Sieve No. 13)
(Sumber: SNI 01-2907-2008)
2.2.2 Kopi Robusta
Kopi robusta atau yang disebut dengan Coffea canephora, pada awalnya
hanya dikenal sebagai semak atau tanaman liar yang mampu tumbuh hingga
beberapa meter tingginya. Hingga akhirnya kopi robusta pertama kali ditemukan
di Kongo pada tahun 1898 oleh Emil Laurent. Namun terlepas dari itu ada yang
menyatakan jenis kopi robusta ini telah ditemukan lebih dahulu oleh dua orang
pengembara Inggris bernama Richard dan John Speake pada tahun 1862
(Yahmadi, 2007). Kopi robusta banyak dibudidayakan di Afrika dan Asia. Kopi
robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit,
sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain
itu, cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas dari pada kopi arabika yang
harus ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi ini dapat ditumbuhkan di
dataran rendah sampai ketinggian 1.000 meter diatas permuakaan laut. kopi jenis
ini lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini menjadikan kopi
robusta lebih murah (Cahyono, 2012).
Tabel 3. Syarat mutu khusus kopi robusta pengolahan kering
berdasarkan ukuran biji
Ukuran Kriteria Satuan Peryaratan
Besar Tidak lolos ayakan % fraksi massa Maks lolos 5
berdiameter 6,5
mm (Sieve No. 16)
Sedang Lolos ayakan % fraksi massa Maks lolos 5
diameter 6,5 mm,
tidak lolos ayakan
berdiameter 3,5
mm (Sieve No. 9)
(Sumber: SNI 01-2907-2008)
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Biji kopi arabica
2. Biji kopi robusta
3. Green bean
4. Kopi dekafein
5. Kopi hitam
6. Kopi luwak
7. Kopi mix (ABC)
8. Kopi mix (Top Kopi)
9. Kopi ABC EXO
10. Kopiko 78° C
3.3 Prosedur
3.3.1 Pengenalan Berbagai Jenis Kopi
1. Ambil sampel biji kopi arabica, robusta dan green bean.
2. Amati karakteristik fisik dan organoloptik biji kopi seperti bentuk, warna,
aroma dan tekstur.
Ready To Drink
1. Ambil sampel kopi yang ready to drink yaitu kopi ABC EXO dan
Kopiko 78°C.
2. amati kekentalan, warna, aroma, tekstur dan rasa kopi ready to dring
tersebut.