Makalah Opk Evaporator
Makalah Opk Evaporator
Makalah Opk Evaporator
Dosen Pengampu :
Dr. Padil, ST., MT
Disusun Oleh :
Andi Budiyanto 1607112299
Anugerah Gusti 1607112335
Indra Abidayu Sagala 1607112465
Khalya Fathonah 1607112474
Rayshawulandari 1607112502
Riri Atria Pratiwi 1607112488
Puji syukur kami sembahkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini dengan judul Neraca Massa Evaporator (Single Unit
dan Multiple Unit) dan Drying. Makalah ini merupakan salah satu tugas pada
mata kuliah Operasi Perpindahan Kalor yang dibimbing oleh Dr. Padil, ST., MT
sebagai dosen pengampu mata kuliah tersebut.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan agar dapat menjadi acuan untuk menyempurnakan makalah
ini. Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak dan sumber-sumber yang telah menjadi panduan
kami dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Oleh karena itu kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi secara
maksimal dalam penyelesaian makalah ini
Akhir kata, demikian yang bisa kami sampaikan semoga makalah ini dapat
menjadi sumber informasi bagi semua pihak. Dan semoga makalah ini dapat
menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk
masyarakat luas.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan Makalah .......................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Evaporator ................................................................................... 2
2.1.1 Prinsip Kerja Evaporator ...................................................... 2
2.1.2 Bahan-Bahan Konstruksi Evaporator ................................... 4
2.1.3 Jenis – Jenis Evaporator ........................................................ 4
2.1.4 Aplikasi Evaporator ............................................................ 11
2.2 Drying (Pengeringan) ................................................................ 12
2.2.1 Faktor – Faktor yang mempengaruhi .................................. 14
2.2.2 Metode Umum Pengeringan ............................................... 16
2.3 Neraca Energi ............................................................................ 17
2.3.1 Single Unit Evaporator........................................................ 18
2.3.2 Multiple Unit Evaporator .................................................... 19
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan ............................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN (Contoh Soal)
iii
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 2.1 Belahan dari pipa-pipa evaporator ................................................. 4
Gambar 2.2 Proses alat evaporator single unit .................................................. 5
Gambar 2.3 Proses alat evaporator multiple unit............................................... 6
Gambar 2.4 Proses alat falling film evaporator ................................................. 7
Gambar 2.5 Proses alat rising film evaporator .................................................. 8
Gambar 2.6 Proses alat horizontal tube evaporator........................................... 9
Gambar 2.7 Proses alat vertical tube evaporator ............................................ 10
Gambar 2.8 Proses alat plate evaporator ......................................................... 11
Gambar 2.9 Proses drying ............................................................................... 14
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada banyak industri khususnya industri pertanian yang notabene
menggunakan bahan-bahan dari pertanian, proses pengeringan sering digunakan
untuk mendapatkan hanya bahan padat dari bahan baku tersebut. Bahan padat yang
masih mengandung kandungan air di dalamnya biasanya bervolume lebih besar,
umur simpannya juga singkat, serta lebih sulit untuk dipakai produksi dalam
beberapa proses. Selain itu bahan yang sudah dikeringkan biasanya memiliki massa
yang lebih kecil sehingga lebiha mudah dalam pemindahan (Rosdaneli, 2005).
Drying adalah proses menghilangkan zat cair dari suatu bahan yang
biasanya bahan ini adalah bahan pertanian padat yang memeiliki kandungan air di
dalamnya. Disebut proses pengeringan apabila bahan yang dikeringkan kehilangan
sebagian atau keseluruhan air yang dikandungnya (Rosdaneli, 2005).
Evaporasi adalah pengurangan kadar air dari bahan pangan dalam fase
liquid. Pemisahan terjadi karena adanya perbedaan volatilitas dari komponen
larutan tersebut. Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas
dari cairan. Bila tidak cairan akan berubah menjadi uap dengan cepat. Ketika
molekul-molekul saling bertumbukan mereka saling bertukar energi dalam
berbagai derajat, tergantung bagaimana mereka bertumbukan. Salah satu kegunaan
evaporasi diindustri adalah sebagai proses untuk memekatkan bahan sebelum
pengeringan. Contohnya dalam pembuatan susu dan kopi. Evaporasi memiliki
fungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kadar solid bahan. Contohnya dalam
pembuatan produk yang menghasilkan jam dan molasses.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Evaporator
Evaporator merupakan salah satu alat yang sering digunakan dalam proses
perindustrian. Evaporator adalah alat yang digunakan untuk mengevaporasi larutan.
Evaporasi sendiri artinya adalah menghilangkan air dari larutan dengan
mendidihkan larutan di dalam tabung evaporator. Evaporasi bertujuan untuk
memekatkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tidak mudah menguap
dengan pelarut yang mudah menguap. Atau bisa dikatakan bahwa evaporasi adalah
proses penguapan. Evaporator berfungsi untuk mengubah sebagian atau
keseluruhan pelarut dari suatu larutan dari betuk cair menjadi uap.
Ada empat komponen dasar yang dibutuhkan untuk melakukan penguapan,
yaitu sebuah tabung penguapan, sebuah alat pindah panas, sebuah kondensor dan
sebuah metode untuk menjaga tekanan vakum. Keempat komponen ini harus
diperhatikan dalam merencanakan suatu evaporator. Sistem tekanan vakumnya
harus dapat mengalirkan gas yang tidak terkondensasi agar bisa menjaga tekanan
vakum yang diinginkan di dalam tabung penguapan. Panas yang cukup harus
dialirkan atau diberikan ke produk untuk penguapan sejumlah air yang diinginkan,
serta sebuah kondensor yang berguna untuk mengembangkan dan memindahkan
uap air yang diprosuksi melalui penguapan.
2
3
5. Beda titik didih larutan dan titik didih cairan murni disebut Kenaikan titik
didih (boiling)
Selain itu, calandria adalah tabung dimana terjadi pergerakan bahan pangan.
Bahan cair yang akan ditingkatkan konsentrasinya akan bersikulasi terus menerus
pada alat calandria dalam upaya untuk memperoleh perpindahan/pergerakan yang
maksimal. Sirkulasi yang cepat akan mengurangi resiko terjadinya pengendapan
pada permukaan tabung dan cepat membebaskan gelembung” uap dari bahan cair
selama dalam perjalanan melalui evaporator. Beberapa peralatan penguapan dapat
langsung dipanasi dengan api. Api yang memanasi dinidng ketel dan secara
konduksi akan memanasi bahan yang terletak di dalam alat penguap.
Akan tetapi umumnya evaporator mempergunakan panas tidak langsung
dalam penguapannya.Umumnya medium yang membawa panas adalah uap yang
diperoleh dari boiler atau dari suatu tahapan penguapan dalam alat penguapan.
Perputaran bahan cair di dalam alat penguapan merupakan hal yang penting. Sebab
perputaran dapat mempengaruhi laju pindah panas dan dengan perputaran bahan
yang baik akan meningkatkan laju penguapan.
Proses evaporasi dengan skala komersial di dalam industri kimia dilakukan
dengan peralatan yang namanya evaporator. Ada empat komponen dasar yang
dibutuhkan dalam evaporasi yaitu :
1. Kondensor : Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat
exchanger) yang berfungsi untuk mengkondensasikan fluida
2. Injeksi uap
3. Perangkap uap : Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian
dari pelarut pada titik didihnya, sehingga diperoleh larutan
zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Uap yang
terbentuk pada evaporasi biasanya hanya terdiri dari satu
komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya
tidakdiadakan usaha untuk memisahkan komponen-
komponennya.
Bagian - bagian dari Evaporator dan fungsinya :
1. Steam : untuk mensuplay steam ke evaporator
2. Vent Condensat : sebagai tempat mengeluarkan embun
4
Prosesnya, yaitu :
Feed masuk (diluar pipa), baru kemudian steam (didalam pipa),
didalam pipa atau tube terjadi perpindahan panas karena adanya
pemanasan, sehingga liquid yang diluarnya mendidih dan uap yang
terjadi mengalir keatas, kemidian liquidnya menjadi pekat, lalu
dikeluarkan melalui lubang bagian dasar evaporator, sedangkan
kondensat dikeluarkan melalui lubang yang sudah disediakan,
demikian juga gas non kondensat dikeluarkan melalui vent.
panas vertikal tube evaporator lebih baik. Aliran liquida yang ada
didalam vertikal tube evaporator terjadi karena perbedaan densitas.
Kerak-kerak yang mungkin terjadi mudah dibersihkan. Dengan
menggunakan tabung vertikal, bukan horizontal, sirkulasi alami dari
cairan dipanaskan dapat dibuat untuk memberikan transfer panas
yang baik.
5. Plate Evaporator
Mempunyai luas permukaan yang besar, Plate biasanya tidak rata dan
ditopangoleh bingkai (frame). Uap mengalir melalui ruang-ruang di
antara plate. Uap mengalir secara co-current dan counter current
terhadap larutan. Larutan dan uap masuk ke separasi yang nantinya
uap akan disalurkan ke condenser. Evaporator jenis ini sering dipakai
pada industri susu dan fermntasi karena fleksibilitas ruangan. Tidak
efektif untuk larutan kental dan padatan.
yang sama pada jangka waktu yang lama, dibutuhkan evaporasi. Misalnya untuk
pengawetan adalah pembuatan susu kental manis.
Evaporasi merupakan satu unit operasi yang penting dan biasa dipakai
dalam industri kimia dan mineral, misalnya industri aluminium dan gula.
Evaporator juga digunakan untuk mengolah limbah radioaktif cair. Kegunaan
lainnya adalah mendaur ulang pelarut mahal seperti hexane ataupun sodium
hydroxide pada kraft pulping bisa juga untuk menguapkan limbah agar proses
penanganan limbah lebih murah.
Contoh-contoh operasi evaporasi dalam industri kimia lainnya yaitu :
a. Pemekatan larutan NaOH
b. Pemekatan larutan KNO3
c. Pemekatan larutan NaCl
d. Pemekatan larutan nitrat
e. dan lain-lain.
disesuaikan setara dengan getaran molekul-molekul air maka akan terjadi resonansi
yaitu ikatan molekul-molekul oksigen dan hidrogen digetarkan dengan kuat pada
frekuensi gelombang mikro yang diberikan sehingga ikatannya pecah.Hal ini yang
menyebabkan air tersebut menguap. Proses yang sama terjadi pada oven gelombang
mikro (microwave) yang digunakan untuk memasak makanan.Pada pembahasan
selanjutnya kita tidak akan menyinggung proses pengeringan menggunakan
gelombang mikro, tetapi difokuskan pada pengeringan menggunakan tenaga panas.
Hal ini disebabkan sistem pengeringan gelombang mikro mahal dan tidak
digunakan secara luas untuk mengeringkan suatu bahan terutama dalam sektor
pertanian.
Dalam sektor pertanian sistem pengeringan yang umum digunakan adalah
tenaga surya. Pada sistem tenaga surya ini, bahan diexpose ke sinar surya secara
langsung maupun tidak langsung. Uap air yang terjadi dipindahkan dari tempat
pengeringan melalui aliran udara. Proses aliran udara ini terjadi karena terdapat
perbedaan tekanan. Perbedaan tekanan udara ini dapat terjadi secara konveksi bebas
maupun konveksi paksa. Konveksi bebas terjadi tanpa bantuan luar, yaitu
pengaliran udara hanya bergantung pada perbedaan tekanan yang disebabkan oleh
perbedaan densitas udara, sedangkan pada konveksi secara paksa digunakan kipas
untuk memaksa gerakan udara.
Pada sistem pengeringan yang bersumberkan tenaga minyak, bahan yang
akan dikeringkan diletakkan di dalam suatu ketel tertutup. Udara panas hasil
pembakaran minyak dialirkan mengenai permukaan bahan tersebut. Akhir-akhir
ini, cara tersebut diatas juga digunakan dalam teknologi tenaga surya. Udara yang
dipanaskan oleh pengumpul surya digunakan untuk menguapkan air pada bahan.
Udara merupakan medium yang sangat penting dalam proses pengeringan, untuk
menghantar panas kepada bahan yang hendak dikeringkan, karena udara satu-
satunya medium yang sangat mudah diperoleh dan tidak memerlukan biaya
operasional. Oleh karena itu untuk memahami bagaimana proses pengeringan
terjadi, maka perlu ditinjau sifat udara.
14
Neraca Energi :
Dimana ;
F = massa umpan
xf = fraksi zat padat dalam umpan
xp = fraksi zat padat dalam produk
V = massa uap air
P = massa produk
cpf = panas spesifik dari umpan
cpp = panas spesifik dari produk
Tf = suhu umpan
Tp = suhu produk atau suhu didih dalam evaporator
ws = massa uap (steam) yang mengembun di dalam ruang uap
hfg = panas latent kondensasi uap (steam)
Hs = entalpi uap yang terjadi
Hc = entalpi kondensat
U = koeffisien pindah panas secara keseluruhan
A =luas permukaan pindah panas dalam evaporator
Ts = suhu uap (steam) yang mengembun
Tp = suhu didih cairan di dalam evaporator
q = kecepatan pindah panas
Efisiensi proses evaporasi berdasarkan penggunaan uap :
𝑣
𝑤𝑠
19
20
DAFTAR PUSTAKA
http://kusumaworld25.blogspot.com/2012/09/evaporator.html. Diakses pada 03
Desember 2018
http://id.wikipedia.org/wiki/Evaporator. Diakses pada 03 Desember 2018
http://www.angelfire.com/ak5/process_control/evaporasi.html. Diakses pada 03
Desember 2018
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-88852306100604Chapter1.pdf.
Diakses pada 03 Desember 2018
http://id.wikipedia.org/wiki/Penguapan. Diakses pada 03 Desember 2018
http://id.wikipedia.org/wiki/Penguapan. Diakses pada 03 Desember 2018
http://www.scribd.com/doc/85581188/Makalah#download. Diakses pada 03
Desember 2018
http://kusumaworld25.blogspot.com/2012/09/evaporator.html. Diakses pada 03
Desember 2018
http://tulisandicky.blog.friendster.com/. Diakses pada 03 Desember 2018
http://www.acehforum.or.id/evaporatort13417.html?s=b07100390ca72af272e405
d9f04445d0. Diakses pada 03 Desember 2018
Hui YH. 2006. Handbook of Food Science, Technology, and Engineering, Volume
3. Boca Raton: Taylor & Francis Group. Hal:102-11.
Mc Cabe, Warren L. 1993. Operasi Teknik Kimia Jilid 1. Jakarta :Penerbit Erlangga
21
LAMPIRAN
CONTOH SOAL
Soal :
Triple effect evaporator, mengevaporasi 500kg/jam dari larutan 10% menjadi
larutan 30%, uap tersedia pada 200 kPa gauge dan tekanan evaporasi pada effect
terakhir adalah 60kPa absolute. Asumsi, koeffisien pindah panas keseluruhan pada
effect pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut adalah 2.270, 2.000, dan
1.420 J/m2.s.oC. Abaikan panas sensible dan pindah panas seimbang pada setiap
effect. Hitung suhu evaporasi pada setiap effect?
Evaporasi 333
Penyelesaian :
Persamaan pindah panas pada setiap effect : q1 = q2 = q3
U1.A1. Δt1 = U2.A2. Δt2 = U3.A3. Δt3 Δt1 + Δt2 + Δt3 = (134 – 86)oC = 48oC
Jika A1 = A2 = A3, maka Δt2 = Δt1(U1/ U2) dan Δt3 = Δt1(U1/ U3)
Jadi, Δt1 (1 +(U1/ U2) +(U1/ U3)) = 48 oC
Δt1 (1 +(2.270/ 2.000) +(2.270/ 1.420)) = 48 oC
3,73 Δt1 = 12,9oC
Δt2 = Δt1(U1/ U2) = 12,9oC+(2.270/ 2.000) = 14,6oC
Δt3 = Δt1(U1/ U3) = 12,9oC+(2.270/ 1.420) = 20,5oC
Jadi,
Suhu evaporasi pada effect pertama = (134 – 12,9)oC = 121,1oC
dan panas latent nya (dari Steam Tabel) 2.200 kJ/kg.
Suhu evaporasi pada effect kedua = (121,1 – 14,6)oC = 106,5oC
dan panas latent nya (dari Steam Table) 2.240 kJ/kg.
suhu evaporasi pada effect ketiga = (106,5 – 20,5)oC = 86oC
dan panas latent nya (dari Steam Table) 2.294 kJ/kg.