Industri Pakan
Industri Pakan
Industri Pakan
Ternak Nasional
Oleh :
Akbar Satria Bahari (D2A020017)
Pendahuluan
Seiring berkembangnya trend industri 4.0, dimana perkembangan teknologi
informasi telah membuka peluang munculnya “lompatan-lompatan” yang
kedepannya akan mengubah wajah dunia industri kedepannya. Menyadari
hal ini, pemerintah telah menyusun peta jalan (roadmap) industri 4.0 yang
didalamnya mengindikasikan terdapatnya beberapa subsektor industri yang
menjadi prioritas untuk selanjutnya dikembangkan ke arah industri 4.0.
Industri makanan hewan atau dikenal sebagai industri pakan ternak
termasuk di dalam kelompok industri pangan yang saat ini dianggap memiliki
kesiapan strategis didalam mengimplementasikan peta jalan tersebut,
sehingga perlu menjadi perhatian di dalam memperkuat pencapaian dari
tujuan tersebut. Industri pakan ternak merupakan salah satu industri yang
tergolong penting di Indonesia, bahkan merupakan salah satu industri yang
tumbuh di awal masa awal pembangunan Indonesia.
Keterkaitan Antar Sektor & Output
Multiplier Industri Makanan Hewan
Nasional
Industri makanan ternak ini termasuk sektor kunci dalam perekonomian Indonesia karena memiliki derajat
penyebaran dan kepekaan lebih dari satu (> 1). Selain itu Industri Makanan Hewan juga memiliki angka
pengganda output (output multiplier) yang tergolong baik yaitu sebesar 2,06
Nilai Input dan Ouput Produksi Terbesar
Industri Makanan Hewan Nasional
Nilai Penggunaan Bahan Baku Industri
Makanan Hewan
Proporsi Nilai
Bahan Baku Impor
Industri Ransum
dan Konsentrat
Jagung merupakan bahan baku utama bagi Industri Pakan atau Makanan Hewan
secara umum di Indonesia, karena digunakan dalam jumlah yang besar dalam
produksi pakan atau makanan hewan. Jagung sebagai bahan baku utama sampai
saat ini belum bisa digantikan oleh komoditas lain terkait kualitas pakan yang
dihasilkan.
Industri pakan di Indonesia sebagian besar produksinya (lebih dari 90%) adalah
Pakan Unggas, dimana pakan unggas ini didominasi oleh Pakan untuk Ternak
Ayam Ras Pedaging dan Petelur. Komposisi penggunaan jagung dalam pakan
ternak unggas ini adalah sekitar 50% - 55%. Selain untuk pakan unggas, jagung
juga digunakan dalam pembuatan pakan ternak lain dengan komposisi sekitar
10% - 15%.
Sebagian besar jagung yang dimanfaatkan untuk pakan ternak di Indonesia
selama ini diperkirakan berasal dari Jagung dipenuhi Impor, yang dilatarbelakangi
oleh karena permasalahan yang terjadi apabila pasokan bahan baku jagung lokal
tidak berhasil memenuhi kebutuhan industri. Pasokan bahan baku jagung yang
mengandalkan impor berdampak membebani defisit neraca perdagangan.