Sap Mandi Mandiri

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PRSONAL HYGIENE ( BADANKU TIDAK BAU )

DI RUANG DRUPADI RSJ BANGLI

STAGE KEPERAWATAN JIWA

OLEH :

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN STIKES WIRA MEDIKA PPNI

BALI TAHUN 2017


SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Topik : Personal hygiene ( Badanku tidak bau )

Sasaran : Pasien yang di rawat di Ruang Drupadi RSJ Bangli

Hari/ Tanggal: Senin, 4 Desember 2017

Waktu Pertemuan : 1 x 30 menit

Tempat : Ruang Drupadi RSJ Bangli

Penyuluh : Kelompok

I. Latar Belakang
Personal hygiene merupakan kebersihan perseorangan yang harus di lakukan
oleh setiap orang yang mana kebersihan itu di mulai dari ujung rambut sampai
ujung kaki, di antaranya dari kebersihan rambut, mata, telinga, hidung, mulut,
gigi, kulit, kuku dan genital yang semuanya itu harus dijaga dan dibersihkan
setiap hari agar terhindar dari serangan penyakit, selain itu agar tampak lebih
bersih dan rapi. Dari fenomena yang ada banyak orang yang sangat kurang
memperhatikan kebersihan dirinya sehingga mempengaruhi kesehatannya.
Kebiasaan orang mandi adalah dengan cara langsung mengguyur badan
secara keseluruhan. Kebiasaan mandi seperti ini akan merugikan kesehatan
badan, terutama berkaitan dengan masalah masuk angin dan influenza.

II. Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, klien mampu mandi dengan benar
secara mandiri.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah penyuluhan peserta diharapkan:
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan klien dapat :
 Mengetahui manfaat mandi
 Mampu mendemonstrasikan kembali cara mandi dengan benar

III. Manfaat
Manfaat dilakukannya penyuluhan:
1. Menambah pengetahuan peserta mengenai cara mandi yang benar agar
badan bersih dan sehat
2. Peserta dapat mempraktekkan cara mandi dan keramas.

IV. Pembahasan
Personal hygiene menjaga agar badan tidak bau

V. Sub Pokok Bahasan


a. Pengertian mandi.
b. Manfaat mandi.
c. Frekuensi mandi.
d. Cara melakukan mandi mandiri menggunakan sabun cair.

VI. Metode
Ceramah, Demonstrasi, dan Tanya Jawab.

VII. Jadwal Kegiatan Klien


Hari : Senin, 4 Desember 2017
Jam : 15.00 sampai selesai
Tempat: Ruang Drupadi RSJ Bangli

VIII. Peserta Penyuluhan


Seluruh pasien yang di rawat di Ruang Drupadi RSJ Bangli

IX. Media
1. Gambar Leaflet cara memotong kuku yang baik dan benar
2. LCD/Proyektor
3. Laptop

X. Pembagian Tugas
Leader : I Kadek Sony Suryawan
Co-Leader : Sri Jaya Widiadnyani
Fasilitator : 1. Sri Hartati
2. I Gd Satya Guna Shadana
3. I Kadek Ariyasa Putra

Observer : Sri Jaya Widiadnyani

XI. Uraian Tugas Pelaksanaan


 Leader
a. Memimpin jalannya kegiatan sesuai kesepakatan
b. Menyampaikan materi penyuluhan
 Co-Leader
a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke pemimpin penyuluhan
b. Mengingatkan pemimpin bila penyuluhan menyimpang
c. Mengingatkan pemimpin lamanya waktu kegiatan
 Fasilitator
a. Menyiapkan alat peraga penyuluhan
b. Membantu klien untuk mendapatkan informasi yang kurang
dimengerti dalampenyuluhan
c. Menjadi contoh bagi klien selama proses kegiatan penyuluhan
 Observer
a. Mengamati jalannya proses kegiatan sebagai acuan untuk evaluasi
b. Mencatat perkembangan dan perubhanan perilaku verbal dan
nonverbal klien selama kegiatan penyuluhan berlangsung

XII. Setting
a. Klien dan terapi duduk bersama dalam lingkaran.
b. Ruangan nyaman dan tenang.

Setting Tempat
Gambar Setting Tempat

L
CL F

K K

K K

F F

K K

F
F

K K K O

Keterangan:
: Leader

: Co-leader

: Observasi

: Fasilitator

: Klien
XIII. Alokasi waktu

Komunikator Peserta Waktu


1 Pre Interaksi
 Memberi salam dan Menjawab salam
memperkenalkan diri.
 Menjelaskan tujuan 5 menit
Mendengarkan
penyuluhan dan tema
Menjawab pertanyaan
penyuluhan
2 Isi
 Menjelaskan materi Mendengarkan
penyuluhan Mengajukan pertanyaan 10 menit
 Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk bertanya 5 menit
tentang materi yang di
sampaikan.
3 Penutup
 Memberikan pertanyaan akhir Menjawab
sebagai evaluasi. 5 Menit
Mendengarkan
 Menyimpulkan bersama-sama
hasil kegiatan penyuluhan. Menjawab salam
 Menutup penyuluhan dan 5 Menit

mengucapkan salam.
XIV. Rencana Evaluasi
A. Struktur

1. Persiapan media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap
digunakan. Media yang digunakan dalam bentuk leaflet, power point
menggunakan laptop dan LCD/Proyektor. Kurun waktu dalam persiapan
media 2 hari.
2. Persiapan materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan
kurun waktu dalam persiapan materi 4 hari.
B. Proses penyuluhan

1. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancar


dan sasaran mampu memahami tentang penyuluhan yang
diberikan.
2. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dan sasaran sehingga di akhir penyuluhan, sasaran
diharapkan bertanya.
3. Sasaran diharapkan memperhatikan materi yang diberikan.
C. Hasil penyuluhan

1. Jangka pendek
 Sasaran mengerti akan materi yang disampaikan.
 Sasaran memahami tentang cara melakukan personal hygiene secara
mandiri yang baik dan benar.
2. Jangka panjang
 Sasaran mampu menjadi penyalur pesan sehingga mampu secara mandiri
bagaimana cara menjaga dan merawat tubuh yang baik dan benar.
XV. Evaluasi

Catatan :
 Apa manfaat mandi untuk tubuh kita?
 Coba demonstrasikan kembali cara mandi yang benar ?
Materi Penyuluhan
Personal Hygiene (Mandi)

A. Definisi Personal hygiene


Personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara
kesehatan mereka. Cara perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi
fisik atau keadaan emosional seseorang. Pemeliharaan personal hygiene
diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan (Perry &
Potter, 2006).
Menurut Tarwoto (2004) personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis.

B. Tujuan Personal Hygiene


- Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
- Memelihara kebersihan diri seseorang
- Memperbaiki personal hyiene yang kurang
- Mencegah penyakit
- Menciptakan keindahan
- Meningkatkan rasa percaya diri seseorang

C. Pelaksaan mandi
Pelaksanaan mandi yang bersih dan efektif dilaksanakan 2 kali tiap harinya,
yaitu pagi dan sore.

D. Faktor – factor yang mempengaruhi mandi


1. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
terhadap kebersihannya.
2. Status sosial-ekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat
gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya
3. Pengetahuan
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik
dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada klien penderita DM ia harus
menjaga kebersihan kakinya.
4. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh
dimandikan.
5. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan
dirinya seperti penggunaan sabun, shampoo, dan lain-lain.
6. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan
perlu bantuan untuk melakukannya.

E. Macam-macam Personal Hygiene


Pemeliharaan personal hygiene berarti tindakan memelihara kebersihan dan
kesehatan diri seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Menurut Potter
dan Perry (2006) macam-macam personal hygiene adalah:
1. Perawatan kulit
Kulit merupakan organ aktif yang berfungsi pelindung, sekresi, ekskresi, pengatur
temperatur, dan sensasi. Kulit memilki tiga lapisan utama yaitu epidermis, dermis
dan subkutan. Epidermis (lapisan luar) disusun beberapa lapisan tipis dari sel
yang mengalami tahapan berbeda dari maturasi, melindungi jaringan yang berada
di bawahnya terhadap kehilangan cairan dan cedera mekanis maupun kimia serta
mencegah masuknya mikroorganisme yang memproduksi penyakit. Dermis,
merupakan lapisan kulit yang lebih tebal yang terdiri dari ikatan kolagen dan
serabut elastik untuk mendukung epidermis. Serabut saraf, pembuluh darah,
kelenjar keringat, kelenjar sebasea, dan folikel rambut bagian yang melalui
lapisan dermal. Kelenjar sebasea mengeluarkan sebum, minyak, cairan odor,
kedalam folikel rambut. Sebum meminyaki kulit dan rambut untuk menjaga agar
tetap lemas dan liat. Lapisan Subkutan terdiri dari pembuluh darah, saraf, limfe,
dan jaringan penyambung halus yang terisi dengan sel-sel lemak. Jaringan lemak
berfungsi sebagai insulator panas bagi tubuh. Kulit berfungsi sebagai pertukaran
oksigen, nutrisi, dan cairan dengan pembuluh darah yang berada dibawahnya,
mensintesa sel baru, dan mengeliminasi sel mati, sel yang tidak berfungsi.
Sirkulasi yang adekuat penting untuk memelihara kehidupan sel. Kulit sering kali
merefleksikan perubahan pada kondisi fisik dengan perubahan pada warna,
ketebalan, tekstur, turgor, temperatur. Selama kulit masih utuh dan sehat, fungsi
fisiologisnya masih optimal.
2. Mandi
Mandi adalah bagian perawatan hygiene total. Mandi dapat dikategorikan sebagai
pembersihan atau terapeutik. Mandi di tempat tidur yang lengkap diperlukan bagi
individu dengan ketergantungan total dan memerlukan personal hygiene total.
Keluasan mandi individu dan metode yang digunakan untuk mandi berdasarkan
pada kemampuan fisik individu dan kebutuhan tingkat hygiene yang diperlukan.
Individu yang bergantung dalam kebutuhan hygienenya sebagian atau individu
yang terbaring di tempat tidur dengan kecukupan diri yang tidak mampu
mencapai semua bagian badan memperoleh mandi sebagian di tempat tidur. Pada
lansia, mandi biasanya dilakukan dua kali sehari atau lebih sesuai selera dengan
air dingin atau air hangat. Diusahakan agar satu kali mandi tidak dibawah
pancuran atau konsensional, tetapi merendam diri di bak mandi yang akan
memberi kenikmatan, relaksasi dan menambah tenaga serta kebugaran tubuh.
Penting juga membersihkan alat kelamin dan kulit antara dubur dan alat kelamin
(perineum). Gosokan dimulai dari sisi alat kelamin kearah dubur. Bagi wanita,
puting payudara jangan lupa dibersihkan dan kemudian dikeringkan. Setelah
selesai mandi keringkan badan, termasuk rongga telinga, lipatan-lipatan kulit dan
celah-celah jari kaki untuk menghindarkan timbulnya infeksi jamur, juga pada
semua lipatan-lipatan kulit lainnya (Setiabudhi, 2002).
3. Perawatan mulut
Golongan lansia sering mengalami tanggalnya gigi geligi. Salah satu sebab adalah
karena proses penuaan dan penyebab lain yang lebih sering adalah kurang baiknya
perawatan gigi dan mulut. Osteoporosis dan periodontitis pada lansia
menyebabkan akar gigi agak longgar dan dicelah-celah ini sering tersangkut sisa
makanan. Inilah penyebab terjadinya peradangan. Karies timbul antara lain akibat
fermentasi sisa makanan yang menempel pada gigi oleh kuman yang lambat laun
mengakibatkan lobang pada enamel gigi dan bila tidak ditambal akan
menyebabkan radang dan kematian syaraf gigi karena infeksi. Setelah konsumsi
makanan dan minuman yang bersifat asam, gigi perlu dibersihkan yaitu kumur-
kumur dengan air. Maka penting untuk menggosok gigi sekurang-kurangnya dua
kali sehari dan sangatlah dianjurkan untuk berkumur-kumur atau menggosok gigi
setiap kali selepas makan (Setiabudhi, 2002).
4. Perawatan mata, hidung, dan telinga
Secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk membersihkan
mata, hidung, dan telinga selama individu mandi. Secara normal tidak ada
perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena secara terus-menerus
dibersihkan oleh air mata, kelopak mata dan bulu mata mencegah masuknya
partikel asing kedalam mata. Normalnya, telinga tidak terlalu memerlukan
pembersihan. Namun, telinga yang serumen terlalu banyak telinganya perlu
dibersihlkan baik mandiri atau dibantu oleh keluarga. Hygiene telinga mempunyai
implikasi untuk ketajaman pendengaran. Bila benda asing berkumpul pada kanal
telinga luar, maka akan mengganggu konduksi suara. Hidung berfungsi sebagai
indera penciuman, memantau temperatur dan kelembapan udara yang
dihirup, serta mencegah masuknya partikel asing ke dalam sistem pernapasan.
5. Perawatan rambut
Penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari cara
penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau ketidakmampuan
mencegah seseorang untuk memelihara perawatan rambut sehari-hari. Menyikat,
menyisir dan bershampo adalah cara-cara dasar higienis perawatan rambut,
distribusi pola rambut dapat menjadi indikator status kesehatan umum, perubahan
hormonal, stress emosional maupun fisik, penuaan, infeksi dan penyakit tertentu
atau obat obatan dapat mempengaruhi karakteristik
rambut. Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai
proteksi serta pengatur suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan diri dapat
diidentifikasi.
6. Perawatan kuku dan kaki
Pada lansia, proses penuaan memberi perubahan pada kuku yaitu pertumbuhan
kuku menjadi lebih lambat, permukaan tidak mengkilat tetapi menjadi bergaris
dan mudah pecah karena agak keropos. Warnanya bisa berubah menjadi kuning
atau opaque. Kuku
bisa menjadi lembek terutama kuku kaki akan menjadi lebih tebal dan aku serta
sering ujung kuku kiri dan kanan menusuk masuk ke jaringan disekitarnya (ungus
incarnates). Pengguntingan dilakukan setelah kuku direndam dalam air hangat
selama 5-10 menit karena pemanasan membuat kuku menjadi lembek dan mudah
digunting (Setiabudhi, 2002).
7. Perawatan genitalia
Perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi lengkap. Seseorang yang paling
butuh perawatan genitalia yang teliti adalah yang beresiko terbesar memperoleh
infeksi. Seseorang yang tidak mampu melakukan perawatan diri dapat dibantu
keluarga untuk melakukan personal hygiene.

F. Manfaat personal hygiene


1. Perawatan kulit
Memiliki kulit yang utuh, bebas bau badan, dapat mempertahankan rentang gerak,
merasa nyaman dan sejahtera, serta dapat berpartisipasi dan memahami metode
perawatan kulit.
2. Mandi
Mandi dapat menghilangkan mikroorganisme dari kulit serta sekresi tubuh,
menghilangkan bau tidak enak, memperbaiki sirkulasi darah ke kulit, membuat
individu merasa lebih rileks dan segar serta meningkatkan citra diri individu.
3. Perawatan mulut
Mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik serta untuk mencegah penyebaran
penyakit yang ditularkan melalui mulut misalnya tifus dan hepatitis, mencegah
peyakit mulut dan gigi, meningkatkan daya tahan tubuh, mencapai rasa nyaman,
memahami praktik hygiene mulut dan mampu melakukan sendiri perawatan
hygiene mulut dengan benar.
4. Perawatan mata, hidung, dan telinga
Organ sensorik yang berfungsi normal, mata, hidung, dan telinga akan bebas dari
infeksi, serta dapat berpartisipasi dan mampu melakukan perawatan mata, hidung,
dan telinga sehari-hari.
5. Perawatan rambut
Memiliki rambut dan kulit kepala yang bersih dan sehat, untuk mencapai rasa
nyaman dan harga diri, dan dapat berpartisipasi dalam melakukan perawatan
rambut.
6. Perawatan kaki dan kuku
Memiliki kulit utuh dan permukaan kulit yang lembut, merasa nyaman dan bersih,
serta dapat memahami dan melakukan metode perawatan kaki dan kuku dengan
benar.
7. Perawatan genitalia
Untuk mencegah terjadinya infeksi, mempertahankan kebersihan genitalia,
meningkatkan kenyamanan serta mempertahankan personal hygiene.

G. Cara mandi
a) Lepaskan pakaian dan celana
b) Basahi badan dengan air
c) Gosok tubuh dengan sabun
d) Basahi kembali tubuh dengan air sampai tidak ada busa sabun
e) Gosok kulit dengan tangan, agar daki hilang
f) Bilas lagi dengan air
g) Handuki badan sampai kering
h) Pakai baju yang bersih
DAFTAR PUSTAKA

Darmojo dan Martono. 2006. Geriatri. Jakarta: Yudistira


Notoatmodjo, S. 2008. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC
Potter, Patricia A., (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,
dan Praktik, Vol.1, Edisi 4. Jakarta: EGC. Hal: 814-910
Setiabudhi, T. 2002. Menuju bahagia di usia lanjut. Jakarta: Pusat Kajian Nasional
Masalah Lanjut Usia

Anda mungkin juga menyukai