Sap BLS Kelompok 5

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Satuan Acara Penyuluhan

BLS (Basic Life Support)

Disusun Oleh :

Anggota Kelompok 5

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDIA HUSADA MADURA
2019

Satuan Acara Penyuluhan Basic Life Support

A. Bidang Studi : Keperawatan Gawat Darurat


B. Topik : BLS (Basic Life Support)
C. Sub Topik : Definisi Basic Life Support
Tujuan umum Basic Life Support
Indikasi Basic Life Support
Langkah – langkah Basic Life Support
D. Hari/Tanggal :
E. Tempat :
F. Waktu : 30 Menit
G. Pembicara :
H. Peserta/Sasaran : Mahasiswa Keperawatan
I. Tujuan
1 Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit mahasiswa diharapakan dapat
mengetahui dan memahami tentang Basic Life Support.
2 Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan mahasiswa dapat menjelaskan
kembali:
a. Pengertian Basic Life Support
b. Tujuan dari Basic Life Support
c. indikasi dari tindakan Basic Life Support
d. Langkah – langkah Basic Life Support
J. Metoda Penyampaian
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
K. Media
Leaflet
Power point
L. Organisasi Kegiatan
Pembimbing Akademik : Mufarika S.Kep, Ns., M.Kep
Moderator : Nurul Qomariyah
Pemberi Materi : Sulan
Obsserver : Zainatul Firdausiah
Fasilitator : Ummu Kulsum
Lukman Haris
Fadilatur Riski

M. Setting Tempat

Penyaji Moderator Observer

Peserta Peserta Peserta

Fasilitato Fasilitato
r r

Peserta Peserta Peserta

N. Uraian Tugas
1. Moderator
Tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim
kepada peserta
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan
c. Menutup acara penyuluhan
2. Penyaji
Tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan bahasa yang
mudah dimengerti
b. Memotifasi peserta untuk tetap aktif mengikuti demonstrasi
3. Fasilitator
Tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta
b. Menginterupsi penyuluh tentang istilah atau hal-hal yang dirasa
kurang jelas bagi peserta
c. Mempraktekkan gerakan bersama peserta
d. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
e. Membagikan leaflet pada peserta di akhir penyuluhan
f. Fasilitator dapat mejawab pertanyaan bila diperlukan
g. Fasilitator membujuk peserta untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
4. Observer
Tugas :
a. Mencatat nama, alamat, jumlah peserta serta menempatkan diri
sehingga dapat memungkinkan dapat mengamankan acara
penyuluhan
b. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan
c. Mengevaluasi seluruh acara penyuluan mulai dari awal acara
sampai akhir acara
d. Mencegah peserta untuk tidak meninggalkan tempat penyuluhan
sebelum acara selesai

O. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

Pembukaan 5 Menit 1. Mengucapkan salam


2. Menjelaskan tujuan
penyuluhan - Mendengarkan dan
3. Menjelaskan topik penyuluhan Memperhatikan
4. Kontrak waktu
5. Menjelaskan mekanisme
kegiatan
6. Memberikan pertanyaan pada
audien untuk mengetahui
pengetahuan audien tentang
Basic Life Support
Pelaksanaan 10 Menit Penyuluh Menjelaskan materi
penyuluhan secara teratur dan
berurutan :
a. Definisi Basic Life Support -Memperhatikan penjelasan

b. Tujuan dari Basic Life materi yang akan diberikan


Support
c. Indikasi dari tindakan Basic
Life Support
d. Langkah – langkah Basic Life
Support

Evaluasi 10 Menit Meminta peserta penyuluhan


menjelaskan kembali tentang :
a. Definisi Basic Life Support
b. Tujuan dari Basic Life Support
c. Indikasi dari tindakan Basic
Life Support
-Siswa merespon
d. Langkah – langkah Basic Life
-Mendengarkan dan
Support
memperhatikan
Penutup 5 Menit Mengucapkan terimakasih dan
mengucapkan salam

P. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur :
a. Mahasiswa hadir ditempat penyuluhan
b. Peyelenggaraan penyuluhan dilakukan di kampus setempat
c. Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan (Flipchard)
dilakukan sebelum jadwal pelaksanaan
2. Evaluasi Proses :
a. Masing masing anggota tim penyuluhan bekerja sesuai dengan
tugas masing-masing
b. Mahasiswa antusias terhadap materi penyuluhan, terlibat aktif
dalam diskusi dan peserta hadir minimal 90% dari jumlah
undangan
3. Evaluasi Hasil
Sasaran dapat menjelaskan :
a. Definisi Basic Life Support
b. Tujuan dari Basic Life Support
c. Indikasi dari tindakan Basic Life Support
d. Langkah – langkah Basic Life Support
Q. REFERENSI
1. https://els.fkik.umy.ac.id/pluginfile.php/8308/mod_forum/attachment/
60860/Materi%20BLS%202016.pdf
2. Buku Panduan Sigap Emergency Team 118
R. MATERI
1. 3A (Aman diri, Aman lingkungan, Aman pasien)
Selalu memastikan diri dalam kondisi aman, selalu pakai APD (Alat
Pelindung Diri) setiap akan memberikan pertolongan pada pasien. Setelah
memastikan diri aman maka lingkungan pun selalu monitor agar tetap aman
selama memberikan pertolongan atau jika memang kondisi tidak aman, pasien
bisa dipindahkan dari tempat kejadian ketempat yang aman. Setelah itu yang
terakhir memastikan pasien dalam kondisi aman sehingga dalam memberikan
pertolongan dapat optimal.

2. Menilai respon dan pernafasan


Kenalilah tanda-tanda henti jantung sambil meyakini bahwa lingkungan
sekitar penderita aman. Periksa pasien dan lihat responya dengan menggoyang
bahu pasien dengan lembut dan bertanya cukup keras “siapa namamu? Kamu
baik-baik saja?”

Cek kesadaran :

A : Alert (sadar penuh)

V : Verbal (direspon dengan cara dipanggil)

P : Pain (direspon nyeri)

U : Un respon (tidak ada respon)


Pemeriksaan jalan nafas :

a. Look : Lihat pergerakan kembang kempisnya dada


b. Listen : Dengarkan apakah ada suara nafas tambahan
c. Feel : Rasakan hembusan nafas

Pembebasan Jalan Nafas :

a. Head tilt
b. Chin lift
c. Jaw trusht
Jika tidak ada respon penolong awam segera mengaktifkan sistem respon
kegawatdaruratan, untuk tenaga kesehatan sambil cek respon cek apakah penderita
tidak sadar dan bernafas tidak normal (seperti tidak bernafas atau adanya
agonal/gaping). Jika tidak berespon segera aktifkan LGD.

3. Mengaktifkan Layanan Gawat Darurat / LGD


Jika tidak sadar dan nafas tidak normal, segera aktifkan sistem respon
kegawatdaruratan, ambil AED. Jika hanya terdapat satu penolong segera meminta
bantuan dengan berteriak atau menelpon LGD. Pada waktu meminta bantuan
sebutkan lokasi kejadian, jenis kejadian (misalnya seragan jantung, trauma) kondisi
pasien, nama penelpon, jumlah korban, dan nomer yang dapat dihubungi. Kemudian
dilanjut dengan cek nadi dan melakukan RJP jika nadi tidak teraba diawali dengan
kompresi dada.

4. Cek Nadi
Setelah mengaktifkan sistem kegawatdaruratan, untuk penolong awam harus
segera melakukan RJP dengan diawali kompresi dada, untuk tenaga kesehatan segera
lakukan cek nadi kurang dari 10 detik. Cek nadi dilakukan pada nadi karotis.
Jika nadi tidak teraba segera memulai RJP dengan diawali kompresi dada. Jika
nadi teraba, berikan nafas tiap 5-6 detik dengan tidal volume sampai terlihat ada
pengembangan dada dan cek nadi kembali setiap 2 menit.
5. Segera RJP dengan penekanan pada kompresi dada
Jika nadi tidak teraba segera memulai RJP dengan diawali kompresi dada.
Kompresi dada terdiri dari kegiatan penekanan terhadap setengah bagian bawah
sternum yang teratur. Penekanan ini menciptakan aliran darah karena adanya
peningkatan tekanan intra thorax dan penekanan secara langsung pada jantung.

Untuk menghasilkan kompresi dada yang efektif, lakukan penekanan yang


keras dan cepat. Kecepatan yang digunakan adalah paling sedikit 100x/menit dengan
kedalaman 4-6 cm, dan harus biarkan chest recoil secara sempurna setelah kompresi
dada untuk menghasilkan pengisian jantung secara lengkap untuk kompresi
selanjutnya. Penolong juga harus meminimalkan intrupsi terhadap kompresi dada
yang dilakukan untuk memaksimalkan kompresi yang diberikan.

Langkah-langkah RJP :

a. Dalam keadaan tangan ditumpuk jadi satu dan untuk menghasilkan


kompresi efektif, tekan bagian tengah dada dengan kenceng, cepat
dab tanpa henti (minimalkan intrupsi)
b. Letakkan telapak tangan sebelah tangan anda dibagian setengah
bagian bawah sternum
c. Tumpuk tangan yang satu diatas tangan tersebut (tekanan akan
lebih maksimal bila jari-jari kedua tangan saling terkait)
1. Posisi lutu lurus, pindahkan beban tubuh ke tangan, dan tekan
kuat pada korban hingga tertekan 5 cm.
2. Berikan tekanan sebanyak 30 kali tanpa henti dengan
kecepatan 100x/menit.

6. Pelaksanaan CPR (kombinasi pijat jantung dan nafas buatan)


a. Lakukan pijatan 30x kemudian cek nadi karotis, jika masih tidak
teraba masuk siklus kompresi ventilasi
b. Rasio kompresi dan ventilasi 30:2. Artinya sesudah melakukan pijat
jantung sebanyak 30x, berikan nafas buatan sebanyak 2x. Pada saat
memberikan ventilasi, tiap bantuan nafas diberikan selama 1 detik
dengan cukup hingga dada mengembang. Hindari pemberian ventilasi
yang berlebih-lebihan.
c. Lakukan pijat jantung dan nafas buatan secara bergantian (30:2) terus
menerus tanpa henti hingga ditangani tenaga medis
d. Jika alat jalan nafas definitif sudah terpasang, maka tidak perlu
menghentikan kompresi dada pada saat melakukan ventilasi. Kompresi
harus diberikan secara terus-menerus dengan frekuensi 100x/menit
tanpa henti dan ventilasi diberikan setiap 6-8 detik.
e. Karena cukup menyita tenaga, bila penolong satu orang atau lebih,
lakukan pergantian setiap 2 menit (5 siklus bila 1 penolong, 7 siklus
jika 2 penolong) dapat dilakukan evaluasi cek nadi karotis.
f. Hentikan pijat jantung dan nafas buatan bila :
1. Korban merintih dan mulai bernafas normal
2. Selama 30 menit pertolongan, pasien tidak menunjukkan tanda-
tanda kehidupan
3. Saat petugas medis datang menggantikan pemberian pijat jantung
dan nafas buatan (tetap lakukan CPR, jangan hentikan dengan
terburu-buru meski petugas medis datang, ikuti instruksi petugas
medis)
4. Jika penolong merasa lelah dan kecapekan
5. Jika kondisi lingkungan mengancam nyawa penolong, misalnya
ada potensial ledakan, ada api, ada barang berbahaya.
g. Bila tidak ada respon namun nafas dalam keadaan normal, posisikan
tubuh pasien miring kesalah satu sisi.
1. Baringkan korban dalam posisi miring
2. Dagu bawah mengarah keluar, punggung kanan atas menopang
wajah korban
3. Kemudian tekuk lutut kaki atas kurang lebih 90 derajat, dan jaga
supaya korban tidak jatuh terlentang kebelakang.

Anda mungkin juga menyukai