Sampul Askep KMB
Sampul Askep KMB
Sampul Askep KMB
DI SUSUN OLEH:
CI LAHAN CI INSTITUSI
Keterangan :
G. Uraian Tugas
1. Moderator
Uraian tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan.
c. Menutup acara penyuluhan.
2. Penyuluh
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh peserta.
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya
3. Peserta/pasien
Uraian tugas :
a. Mengikuti dan mendengarkan penyuluhan
b. Aktif bertanya mengenai materi penyuluhan
4. Fasilitator/mahasiswa
Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
d. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang
jelas bagi peserta.
H. Evaluasi
Peserta mampu menjelaskan tentang personal hygiene, pentingnya mandi,
1. .Pengertian
Personal hygiene adalah kebersihan yang dilakukan oleh pasien untuk
mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor banyak
mengandung kuman-kuman.
2. Tujuan Menjaga Personal Hygiene Pada pasien dan keluarga
Untuk mendapatkan badaan yang sehat, dengan cara:
a. Mencegah penyakit/infeksi.
b. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan pasien
c. Mencegah komplikasi-komplikasi pada pasien
d. Peningkatan derajat kesehatan.
e. Pelihara kesehatan diri.
f. Perbaikan personal hygiene.
g. Meningkatkan kepercayaan diri.
3. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Personal Hygiene pada pasien dan
keluarga pasien
Adapun hal-hal yang perlu diperhatika dalam personal hygiene pada pasien
adalah dimulai dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan pakaian,
kebesihan kuku tangan dan kaki.
a. Kebersihan Rambut & Kulit Kepala
Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama dirawat karena
overactivity kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan
keramas lebih sering. Rambut bisa tumbuh lebih cepat selama kehamilan
dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering.
Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada pasien sangatlah
penting. Disarankan pasien untuk mencuci rambut secara teratur guna
menghilangkan segala kotoran, debu, dan endapan minyak yang
menumpuk pada rambut kita membantu memberikan stimulasi sirkulasi
darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan
kulit kepala.
b. Kebersihan Gigi dan Mulut
Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga
dari semua kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal didalam gigi
yang mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut.
Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiene
dengan menggunakan sikat dan pasta gigi, sedangkan kebersihan area
mulut dan lidah bisa dilakukan dengan menggunakan kasa yang dicampur
dengan antiseptik..
c. Kebersihan kuku tangan dan kaki
Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam
mempertahankan perawatan diri, melalui kuku berbagai kuman dapat
masuk kee dalam tubuh, untuk itu seharusnya kuku tetap dalam keadaan
sehat dan bersih. Secara anatomis kuku terdiri atas dasar kuku, badan
kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan lunula.
Prosedur Kerja:
a) Rendamkan kuku dengan air hangat kurang lebih 2 menit dan lakukan
sikat dengan beri sabun bila kotor.
b) Keringkan dengan handuk.
c) Letakkan tangan di atas bengkok dan lakukan pemotongan kuku.
d) Cuci tangan.
d. Kebersihan kulit
Kelenjar kulit mungkin lebih aktif selama perawatan dan pasien mungkin
cenderung lebih berkeringat.
Baths terapi - melemaskan otot-otot tegang dan lelah, membantu insomnia
counter, dan membuat pasien merasa segar dan berbau manis. Baths dapat
menimbulkan masalah manuver fisik yang meningkatkan kemungkinan
jatuh di akhir kehamilan; shower direkomendasikan, tetapi dengan hati-
hati saat masuk dan keluar dan bergerak di dalam kamar mandi.
e. Kebersihan Pakaian
Selama kehamilan, pakaian harus diberikan sama atau mungkin bahkan
lebih sedikit perhatian dari pada waktu lain.
Pakaian harus ringan, nonconstrictive, disesuaikan, penyerap, dan
meningkatkan rasa kesejahteraan pasien. Gunakan pakaian yang longgar,
bersih dan nyaman dan hindarkan sepatu bertongkat tinggi (high heels)
dan alas kaki yang keras (tidak elastis)
4. Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene
a. Body image
Adalah gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik pada pasien
sehingga pasien tidak peduli terhadap kebersihannya.
b. Praktik social
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c. Status social ekonomi
Personal hygiene pada pasien memerlukan alat dan bahan seperti sabun,
pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang
untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene pada pasien sangat penting karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan pada pasien.
e. Kebiasaan
Adalah ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo dll.
f. Kondisi fisik
Pada kondisi fisik pada pasien kemampuan untuk merawat diri berkurang,
sehingga memerlukan bantuan untuk melakukannya.
5. Dampak Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene
a. Dampakfisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang
sering terjadi pada pasien adalah gangguan sistem perkemihan sehingga
daerah genetal kurang diperhatikan, gangguan membrane mukosa mulut
yaitu terjadi hipersalivasi yang menyebabkan caries gigi, gangguan fisik
pada kuku, rambut mudah berkeringat sehingga menyebabkan gatal dan
bau pada rambut.
b. Dampapsikososial
Masalah social yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi social.
6. Manfaat Personal Hygiene Dan Aktivitas Pada pasien
a. Dengan mandi dan membersihkan badan, pasien akan mengurangi
kemungkinan adanya kuman yang masuk kedalam tubuh.