Sap Perawatan Bayi Sehari Hari

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI


DI RUANG PERISTI IBU RSUD SIDOARJO

Disusun Oleh :

1. Alfiatun Nikmah 1914901006


2. Dina Faraadila 1914901022
3. Hoirul Anam 1914901041
4. Hoyrul Baria 1914901043
5. Moh. Halilih 1914901083
6. Prasgadika Aznurutama 1914901105
7. Selvia Firsa H 1914901121
8. Silfana Norfandina 1914901124
9. Sindi Yunia Arisanti 1914901126
10. Uly Miladiyah 1914901139
11. Wahyu Kurniawan 1914901146

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


NGUDIA HUSADA MADURA
2019-2020

1
LEMBAR PERSETUJUAN

Satuan Acara Penyuluhan yang berjudul “PERAWATAN BAYI SEHARI-


HARI” ini telah di konsultasikan kepada pembimbing Akademik dan pembimbing klinik, di
perbaiki dan setujui pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 24 Oktober 2019
Tempat : Ruang Peristi Ibu

Sidoarjo, 24 Oktober 2019


Mengetahui

Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik

Merlyna Suryaningsih, S.Kep.,Ns.,M.Kep


NIDN. 0731018304

Kepala Ruangan Peristi Ibu /Nifas


RSUD Sidoarjo

2
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI

Pokok Bahasan : Perawatan bayi sehari-hari


Sub Pokok Bahasan : Cara merawat bayi yang Baik dan Benar
Hari/tanggal : Kamis / 24 Oktober 2019
Jam/waktu : 09.00 s/d 09.30 WIB
Sasaran : Pasien di ruang Peristi ibu
Tempat : Peristi Ibu RSUD Sidoarjo

I. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan peserta mampu mengerti,
memahami dan dapat mempraktekan tentang cara merawat bayi yang baik dan benar.

II. Tujuan Khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu:
a. Menjelaskan definisi perawatan bayi sehari-hari
b. Menyebutkan tujuan perawatan bayi sehari-hari
c. Menyebutkan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perawatan bayi sehari-
hari
d. Menjelaskan cara perawatan bayi sehari-hari

III. Sub Pokok Bahasan


a. Definisi perawatan bayi sehari-hari
b. Tujuan dari perawatan bayi sehari-hari
c. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam perawatan bayi sehari-hari
d. Cara perawatan bayi sehari-hari

3
IV. Metode
a. Lecture
b. Tanya jawab
c. Demontrasi

V. Media dan Alat Peraga


a. LCD
b. Leaflet

VI. KegiatanPelaksanaan
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1 5 Menit Pendahuluan
 Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Kontrak waktu  Memperhatikan
 Menyebutkan materi yang akan  Memperhatikan
diberikan
 Memberi leaflet
2 20Menit Inti:

 Menjelaskan tentang definisi


 Memperhatikan
perawatan bayi sehari-hari  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan perawatan  Konsentrasi
bayi sehari-hari  Menyimak
 Menjelaskan faktor-faktor yang  Tidak meninggalkan
harus diperhatikan dalam tempat penyuluhan
perawatan bayi sehari-hari  Audien mengajukan
 Menjelaskan dan pertanyaan
mendemonstrasikan cara
perawatan bayi sehari-hari
 Memberikan kesempatan kepada
4
pasien dan keluarga untuk
bertanya

4 Menanyakan pada peserta penyuluhan  Menjawab dan


tentang materi yang diberikan dan menjelaskan
hadiah kepada keluarga pasien bila
dapat menjawab & menjelaskan
kembali pertanyaan/materi
3 5 Menit Penutup:  Mendengarkan
 Menyimpulkan hasil penyuluhan  Menerima leaflet
 Mengucapkan terima kasih  Menjawab salam
kepada peserta penyuluhan
 Mengucapkan salam

VII. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Kesiapan materi SAP
2) Kesiapan media : Flipchart dan leaflet
3) Peserta hadir 15 menit sebelum penyuluhan
4) Penyelenggaraan penyuluhan di laksanakan di Ruang Dahlia Rsud Sidoarjo
b. Evaluasi proses
1) Peserta diharapkan serius tapi santai mendengarkan penyuluhan
2) Peserta diharapkan aktif bertanya dan membantu menjawab pertanyaan
3) Suasana tertib dan nyaman
4) Tidak peserta yang meninggalkan acara penyuluhan
c. Evaluasi hasil
1) Peserta mampu menjelaskan definisi perawatan bayi sehari-hari
2) Peserta mampu menyebutkan tujuan perawatan bayi sehari-hari
3) Peserta mampu menyebutkan faktor faktor yang harus diperhatikan pada
perawatan bayi sehari-hari
4) Peserta mampu menyebutkan perawatan bayi sehari-hari
Soal
1. bagaimana cara ibu merawat bayinya sehari hari
2. sebutkan salah satu tujuan dari perawatan bayi sehari hari

5
VIII. Pengorganisasian
a. Pembimbing : Merlyna Suryaningsih S.Kep.,Ners.,
b. Penyaji : Prasgadika Aznurutama
c. Moderator : Hoirul Anam
d. Fasilitator : Alfiatun Nikmah, Dina Faraadila, sindi yunia, Silfana
Norfandina
e. Observer : Uly Miladiyah
f. Operator : Hoyrul Baria
g. Dokumentasi : Selvia Firsa.H, Moh.Halilih, Wahyu Kurniawan

Job Description :
a. Moderator
Uraian tugas:
1) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkandiridantimkepadapeserta.
2) Mengatur proses dan lama penyuluhan.
3) Menutup acara penyuluhan.
b. Penyaji
Uraian tugas:
1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta.
2) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.
3) Menggali pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang mengenal
kelemahan anggota badan bagian bawah
4) Memotivasi peserta untuk bertanya.
c. Fasilitator
Uraian tugas:
1) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
2) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belumjelas.
4) Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang di rasa kurang jelas bagi
peserta.
5) Ikut berpartisipasi dalam mendemontrasikan cara mencuci tangan
d. Observer
Uraian tugas:
1) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
6
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
3) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.
4) Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
5) Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan rencana penyuluhan.
e. Operator
1) Membantu penyaji mempersiapkan media materi
2) Menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan oleh pemateri

f. Dokumentasi

1) Mendokumentasikan proses berlangsungnya penyuluhan

IX. Setting Tempat

3
1

3 3
3

Keterangan:
1. Moderator : 1

2. Penyaji : 2
3. Audiens : 6

4. Fasilitator : 3
5. Observer : 4

7
X. Materi
KONSEP DASAR KETERAMPILAN

PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI

A. DEFINISI

Perawatan bayi adalah suatu tindakan merawat dan memelihari kesehatan bayi

dalam bidang preventif dan kuratif (Baety,2011)

B. TUJUAN

1. Memastikan keamanan dan kenyamanan pada bayi

2. Menurunkan angka mortalitas dan morbiditas

3. Mempertahankan kebersihan dan kesehatan bayi

4. Mencegah cidera atau infeksi pada bayi

C. FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM

PERAWATAN BAYI

1. Kasih sayang yang dapat membantu pembentukan bayi kearah positif dan

membuat rasa aman, nyaman dan bahagia.

2. Makanan yang sesuai kebutuhan gizi yang menunjang pertumbuhan otak

3. Lingkungan yang higienis akan menunjang kesehatan dan mengurangi

terjadinya infeksi kuman.

4. Tidur nyenyak sesuai dengan kebutuhan akan membantu produksi hormone

pertumbuhan saat tidur.

5. Kesehatan kulit agar terhindar dari penyakit kulit.

8
D. PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI

1. Membersihkan belekan di mata

Kelopak mata bayi yang baru lahir seringkali sembap. Beberapa bayi

matanya tampak berwarna merah muda sesaat setelah dilahirkan yang disebabkan

oleh sumbatan saluran air mata atau infeksi bakteri jalan lahir.

Pada mata terdapat sumbr air mata yang letaknya diatas mata.

Penelitian menunjukkan bahwa setiap 3 detik sumber air mata akan mengeluarkan

air mata, yang mana air mata tersebut kemudian akan mengalir kesaluran yang

terdapat diujung mata, tepatnya di dekat hidung.

Gunakan kain lembut yang dibasahi air matanguntuk membersihkan

tahi mata. Selalu gunakan kain lembut untuk tiap mata.lakukan pijatan lembut dari

sudut mata kebawah dan kearah hidung selama 5-10 kali. Selewat usia 2 minggu

lazimnya tahi mata tak lagi berlebihan karena saluran air matanya sudah

berfungsi. Bersihkan mata dari arah dalam keluar dengan bola kapas yang sudah

dicelup dalam ai hangat.

9
2. Membersihkan kerak kepala

Fontela adalah sendi jaringan ikat yang lentur antara tulang-tulang

tengkorak. Fontela ini memungkinkan adanya perubahan bentuk tengkorak,

serta membantu perjalanan bayi melewati saluran lahir.

Kerak di kulit kepala ada hamper setiap bayi. Kerak ini disebut sela

karang atau cradle crap. Meski tidak berbahaya, tetapi sungguh

menjengkelkan . Cara menghilangkannya dengan mengoleskan baby oil pada

kepala bayi, diamkan 10-15 menit, lalu pijat perlahan sebelum

mengeramasinya.

Jangan sampai kulit kepalanya berdarah. Ingat, ada peredaran darah di

kepala yang menyambung ke otak. Usahakan kulit kepala tetap sejuk dan

kering supaya tidak bertambah banyak.

3. Mencuci rambut

Mencuci rambut bayi yang masih kecil sebenarnya mudah. Selain belum

banyak bergerak,rambutnya pun sedikit. Jangan panic melhat ubun-ubun

sikecil yang belum rapat. Kulit yang melindungi ubun-ubun cukup kokoh. Cuci

rambut bayi dengan sampo bayi. Pegang kepalanya erat-erat dan jaga jangan

sampai sampo masuk ke matanya. Meski sampo bayi terbuat dari ramuan

10
khusus sehingga lembut dan tidak membuat mata pedih, bisa jadi ia kaget saat

kemasukan sampo.

4. Membersihkan hidung

Bagian dalam hidung memiiki daya pembersih sendiri , sehingga tak

perlu perawatan khusus. Untuk membersihkan cuping hidung, gunakan kapas

bertangkai yang sudah dicelup dalam air hangat. Jangan dalam-dalam. Cuping

hidung sikecil bisa terluka nantinya. Ganti kapas bertangkai untuk cuping

hidung lainnya. Saat nafasnya terganggu karena lendir berlebih, gunakan

aspirator. Lakukan satu per satu secara bergantian karena menghisap kedua

lubang sekaligus berbahaya. Lendir dapat naik dan berpeluang menyebabkan

infeksi.

11
5. Merawat tali pusat

tali pusat adalah jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dan fetus

(janin). Fungi tali pusat adalah menjaga viabilitas (kelangsungan hidup) dan

memfasilitasi pertumbuhan embrio dan janin.

Tali pusat biasanya terlepas dalam waktu 7 sampai 8 hari. Akan tetapi, setelah

terlepas, ujung yang tertinggal belum kering betul, dan ini memakan waktu

beberapa minggu. Setiap habis mandi perlu dijaga agar pusar yang belum sembuh

betul dikeringkan dengan cermat.

Mungkin banyak yang bertanya apa gunanya tali pusat. Sewaktu dalam

kandungan, janin mendapat makanan dari ibu melalui tali pusar. Setelah lahir, tali

pusar tidak dibutuhkan lagi sehingga dokter atau bidan memotongnya dan ujung

tali pusat diikat dengan benang suci hama yang mampu membunuh kuman

sekaligus mengeringkannya sampai akhirnya menciut dan puput. Sesudah puput,

tak perlu ada perlakuan istimewa. Mandikan seperti biasa dan biarkan tali pusat

dalam kondisi terbuka, tak usah dibungkus. Jangan pakaikan bedak, abu gosok,

atau kunyahan daun sirih yang malah berpeluang menjadi sarang kuman atau

12
menyebabkan tetanus. Pemakaian cairan antiseptic yang mempunyai kandungan

yodium pun tak lagi dianjurkan.

Cara merawat tali pusar ketika bayi baru lahir ialah :

a. Siapkan alat-alat

b. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat

c. Tali pusat dibersihkan dengan kain kasa yang dibasahi alcohol 70%.

d. Sesudah bersih, tali pusat dikompres alcohol atau betadine lalu dibungkus

dengan kain kasa steril kering atau dibiarkan terbuka.

e. Sesudah tali pusat lepas atau puput, kompres pusar dengan alcohol sampai

kering

6. Merawat mulut

Sebenarnya mulut bayi tidak perlu perawatan khusus. Endapan susu pada

lidah pun tidak perlu dibersihkan. Jika salah maka akan membuat lidah bayi

lecet.

13
Cara membersihkan :

Cukup beri air putih saja. Sesudah tumbuh gigi, bersihkan gusi dan gigi

sekali sehari menggunakan sikat gigi khusus untuk bayi, atau bisa juga kapas

steril yang diasahi air matang

7. Membersihkan kulit

Struktur kulit bayi lebih renggang, lebih tipis, ikatan antar sel lebih

longgar, produksi kelenjar keringat dan kelenjar minyak lebih sedikit, kulitnya

masih rentan terhadap iritasi, infeksi dan alergi karena zat imunitas pada kulit

belom kuat dan struktur lebih renggang dan tipis.

Cara perawatan:

Untuk mencegah munculnya biang keringat, atur temperature ruangan

senyaman mungkin. Apabila tidak ada AC, ventilasi kamar harus baik.

Pakailah bedak khusus bayi yang mampu menjaga kulit bayi tetap halus da

lembut. Saat ia mengeluarkan banyak keringat, lap bagian tubuhnya dengan

handuk kering yang lembut.

8. Membersihkan telinga

Kotoran telinga disebut juga sebagai serumen, terdiri dari sel kulit mati

dan bahan lengket tebal yang diproduksi oleh kelenjar telinga. Meskipun

terkadang mengganggu, hal ini adalah bagian normal dari fisiologi bayi anda,

bahkan membuat telinga bayi tetap sehat. Kotoran telinga berfungsi untuk

untuk menghalangi air yang mengandung mikroba dari kanal luar telinga,

sehingga anak terhindar dari infeksi telinga. Pada dasarnya kotoran telinga bisa

keluar dengan sendirinya tanpa harus dibersihkan. Namun, bukan berarti para

14
orang tua bisa mengabaikannya atau membersihkannya secara sembarangan.

Salah membersihkannya, malah menimbulkan gatal dan infeksi.

Bagian dalam telinga juga tidak boleh dibersihkan. Anda hanya

membersihkan sebatas “pintu keluar”. Pakailah coton bud yang dibasahi air

hangat supaya kotoran menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan. Daun

telinga dapat dibersihkan setiap mandi. Lubang telinga sebaiknya tidak diutak-

atik, karena anda dapat melukainya. Bersihkan daun telinga dengan kapas

bertangkai yang diolesi baby oil. Ganti kapas bertangkai baru untuk daun

telinga lainnya. Keringkan telinga bayi dengan handuk lembut.

9. Memotong kuku

Kuku bayi memiliki peran penting untuk melindungi ujung jari bayi yang

lembut dan penuh saraf. Selain itu kuku juga berguna untuk menguatkan

kemampuan jari saat menyentuh dan memegang.

Berikut adalah cara memotong kuku pada bayi :

Waktu terbaik untuk memggunting kuku bayimu adalah ketika sedang

tidur agar tifak terlalu banyak gerakan yang dilakukan. Waktu lain yang dapat

bunda lakukan adala setelah mandi karena, saat itu kuku bayi terasa lebih

lembut.

Cari posisi yang aman untuk menggunting kuku bayi, sekaligus posisi

yang dapat memudahkan ibu mencapai tangannya. Ibu dapat menempatkan si

bayi pada pangkuan saat menggunting kukunya. Jika ibu lebih memilih

menggunting kuku pada saat si bayi terbangun, usahakan meminta bantuan

orang lain untyk memangku dan menahan bayi.

15
Gunakan gunting kuku khusus bayi yang mempunyai bantalan jari.

Untuk menghaluskan tepi kuku yang kasar dapat menggunakan papan pengikir.

Pastikan ibu menggunting kuku bayi dengan penerangan yang cukup

untuk menghindari perlukaan pada kulit jari bayi.

Anda perlu ekstra hati-hati karena bayi biasanya tidak betah kalau

dipotong kukunya. Padahal, kuku bayi cepat sekali tumbuhnya. Tahapan

memotong kuku bayi sebagai berikut: agar kukunya agak lunak, potong seusai

mandi. Tekan jari yang akan dipotong kukunya dengan ibu jari dan telunjuk

kiri anda, sementara tangan anda mulai mengguntingnya. Pilih alat pemotong

kuku yang ujungnya bulat dan disterilkan dulu dengan alcohol 70%. Gunting

bagian kuku yang putih. Jangan lupa, sisakan sedikit bagian tersebut.

Bersihkan kotoran dalam kuku dengan kapas yang dicelup air matang.

10. Membersihkan bokong

Daerah ini mudah terkena aneka problema karena seringkali kontak

dengan popok basah. Misalnya terkena iritasi akibat mikroorganisme penyebab

infeksi dari air kemih. Jangan gunakan diaperssepanjang waktu, cukup saat

tidur malam atau ketika bepergian. Saat memakai itu, kendurkan bagian paha

sebagai ventilasi dan jangan lupa menggantinya setiapkali bayi buang air kecil

atau air besar.

11. Membersihakan Alat Kelamin

Bersihkan setiap kali mengganti popok. Sesudah kotoran dibersihkan,

ambil kapas bersih yang dibasahi air hangat untuk membilasnya. Khusus untuk

bayi perempuan, selalu dimulai dari arah depan kebelakang untuk menghindari

16
bakteri yang terdapat disekitar anus terbawa ke vagina dan jangan menyentuh

daerah yang lebih dalam.

Seringkali pada usia 0-2 bulan bayi BAB disertai kencing hampir 30

menit sekali. Air seni yang mengenai daerah sekitar anus akan menyebabkan

iritasi dan menjadi lika memerah. Cara mengatasinya dengan mengoleskan air

hangat pada tisu atau kain yang dipakai untuk mengelap atau mencuci kotoran

tersebut. Dengan air yang hangat, kulit cepat kering sehingga tidak akan

terjadi iritasi. Tidak perlu mengoleskan bedak, minyak kelapa atau salep,

karena hal ini justru akan mengumpulkan bakteri dan membuat iritasi ulit

semakin parah. Dengan bertambahnya usia sang bayi, maka periode BAK dan

BAB akan lebih jarang dan teratur sehingga iritasi dengan sendirinya akan

sembuh, terutama apabila kandungan susu ibu banyak mengandung protein.

12. Memandikan bayi

Di daerah yang panas, bayi dimandikan tiap pagi dan sore hari seperti

juga orang dewasa. Tetapi di daerah pegunungan cukup sekali sehari, misalnya

sore hari saja. Waktu untuk memandikan bayi harus sebelum makan karena

setelah makan biasanya bayi ingin tidur. Sebaiknya bayi dimandikan antara

pukul 15.00-16.00 sore.

Tempat memandikannya dapat dimana saja, tetapi lebih baik bukan di

kamar mandi dewasa. Sebelum mulai memandikan bayi, cucilah dulu tangan

dengan sabun sehingga bersih dan sedikan barang-barang keperluan mandi,

yaitu handuk, dua buah waslap ( satu untuk muka dan kepala dan yang satu lagi

untuk badan dan lain-lain), popok,gurita,baju,peniti,sabun,talk,bedak, dan lain-

lain seperti ember/baskom berisi air hangat kuku dan ember kosong untuk

17
pakaian kotor. Bila pusar belum lepas atau kering, sediakan alcohol dan kain

kasa untuk kompres.

Letakan bayi diatas handuk bersih pada meja bayi atau kasur yang sudah

dialasi kain karet terlebih dahulu. Basahi waslap lalu peras airnya, gosoklah

beberapakali area wajah bayi secara perlahandimulai dari

dahi,mata,telinga,hidung dan mulut, lalu gosok rambut bayi. Mencuci wajah

dan kepala tidak boleh memakai sabun karena bisa masuk mata dan akan terasa

perih sehingga bayi menangis, dan akibatnya bayi menjadi takut untuk mandi.

Cuci rambut bayi dengan sabun seminggu sekali, tetapi hati-hati jengan terkena

mata bayi.

Setelah wajah dan kepala bayi dicuci, keringkanlah dengan handuk yang

dipakai sebagai alas. Lalu basahilah waslap yang satu lagi dan beri sabun.

Sbaunilah leher,ketiak,badan,sela paha, sela pantat bayi. Setelah seluruh tubuh

rata disabuni tibalah waktunya memasukan bayi kedalam ember/beskom yang

berisi air hangat kuku. Badan bayi yang bersabun snagat licin. Agar bayi tidak

lepas, peganglah leher bayi dengann tangan kiri diantara ibu jari dan jari

telunjuk jari tengah dimasukan ke sela ketiak, jari lain diletakan di punggung

bayi, tangan kanan berada diantara sela paha sambil memegang pantat bayi.

Setelah masuk kedalam ember/baskom, tangan kiri tetap pada leher

sedang tangan kanan menyiram-nyiram bayi sambil digosok perlahan dengan

waslap. Jangan memandikan bayi teralu lama, tetapi cukuplah dengan beberapa

menit saja supaya bayi tidak masuk angin. Setelah selesai mandi, letakan bayi

di atas handuk dan meja bayi. Keringkan badan bayi dengan handuk lalu

taburilah bedak/talk tipis-tipis diseluruh tubuh bayi, terutama disela-sela ketiak,

18
paha dan pantat. Jangan menabur bedak terlalu tebal sebab bedak yang terlalu

tebal akan menjadi keras jika terkena keringat atau dapat melukai kulit bayi.

13. Mengganti popok

Setiap kali bayi BAK dan BAB,popoknya harus diganti. Akan tetapi,

penggantian popok yang basah tidak boleh mengganggu ketenangan bayi. Jadi,

jika bayi kencing saat tidur dan dia tidak menangis, tidak perlu tergesa-gesa

menggantikan popok, kecuali jika bayi buang air besar. Agar bayi dapat tidur

tenang pada malam hari, tutuplah daerah kemaluan dan pantat bayi dengan

kertas toilet kira-kita setebal 1 cm, baru kemudian diberi popok atau celana,

sehingga kencing yang keluar tengah malam dapat langsung diserap oleh kertas

toilet sehingga bayi akan tetap tertidur. Setiap kali mengganti popok, pantat

bayi harus dicuci dengan air hangat kuku, dikeringkan, lalu dibedaki tipis-tipis.

14. Menjemur bayi

Kegiatan ini sangat sehat bagi bayi, sebab kebutuhan tubuh akan vitamin

D terpenuhi. Sinar matahari adalah sumber vitamin D yang paling baik,

bahkan bisa pula menurunkan kadar pigmen berwarna kuning dalam darah

bayi kuning. Lakukan secara bertahap dan jangan berlama-lama maksimal 5-

15 menit saja. Lakukan antara pukul 7.00-8.30. kenakan baju yang menyerap

keringat seperti baju dengan bahan katun. Jangan oleskan krim apapun untuk

melindungi kulitnya.

Perawatan bayi pada 4 minggu sesudah kelahiran :

a. Berilah ASI pada 30 menit pertama bayi lahir, karena pada saat bayi lahir,

pemberian makanan melalui ari-ari terputus sehingga harus segera diganti

dengan ASI.

19
b. Jagalah suhu kamar bayi agar tidak kedinginan, karena dalam kandungan

bayi mendapatkan kehangatan sesuai dengan suhu tubuh ibu bayi.

c. Atur pertukaran udara dengan baik, karena bayi baru lahir belum dapat

mengatur suhu tubuhnya dengan baik.

d. Cucilah tangan dengan bersih sebelum merawat bayi, jagalah tempat tidur

bayi dan popok agar tetap bersih, jangan barkan orang memegang bayi bila

tidak perlu. Bila bayi menderita demam, diare, susah nafas dan kejang-

kejang segaralah bawa ke dokter.

e. Bila berat bayi kurang dari 1,5 kg atau terdapat kelainan, segera ke

Puskesmas atau dokter. Berat lahir bayi akan menurun 10%dan dalam 2

minggu akan kembali ke berat badan semula.

20
DAFTAR PUSTAKA

Baety, A.N. 2011. Biologi Reproduksi Kehamilan dan Persalinan. Edisi I. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Arif, N. 2009. Panduan Ibu Cerdas-ASI dan Tumbuh Kembang Bayi. Media Pressindo.
Yogyakarta.

Astutik, RY. 2014. Payudara Dan Laktasi. Salemba Medika. Jakarta.

Hartini, T. 2009. Pengaruh Penyuluhan terhadap pengetahuan ibu tentang perawatan tali
pusat bayi. Semarang, Universitas Muhammadiyah Semarang : Disertasi

Hidayat, A.A.A. 2009. Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jilid I. Jakarta:
Salemba Medika

Surinah. 2010. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Syaifuddin A.A.2008. Kehamilan, Persalinan dan Perawatan Bayi. Jogjakarta: Diglossia


Media

21
Lembar Observasi

Penyuluhan Kesehatan

Di Ruang Mawar Kuning Atas

Hari/tanggal : Selasa / 17 September 2019

Waktu : 11.00 WIB

Tempat : Ruang Mawar Kuning Atas

Materi : SAP Cuci Tangan

No Persiapan Evaluasi

1. Alat

 Flip Chart
 Sarana dan prasarana
2. Materi

 SAP
 Leaflet
3. Moderator

 Pembukaan
 Diskusi
 Penutup
4. Penyajian

 Suara
 Penguasaan materi
 Bahasa
 Penutup
5. Fasilitator

 Penguasaan materi
 Bahasa
6. Proses

 Keaktifan sasaran
 Ketepatan menjawab
 Ketepatan waktu

22
23

Anda mungkin juga menyukai