Jamur

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

Pengertian, Ciri-ciri,

Struktur Tubuh dan


Klasifikasi Jamur (Fungi)

O
L
E
H

NAMA : AMINARSIH HUSMIN


NIM
: (P201401077)
KELAS : N2

A.Pengertian Fungi ( Jamur )


Fungi(jamur) adalah organisme eukariotik yang bersel
tunggal atau banyak dengan tidak memiliki klorofil. Sel
jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Karena
sifat-sifatnya tersebut dalam klasifikasi makhluk hidup.
Jamur dipisahkan dalam kingdomnya tesendiri, ia tidak
termasuk dalam kingdom protista, monera, maupun
plantae. Karena tidak berklorofil, jamur temasuk ke dalam
makhluk hidup heterotof (memperoleh makanan dari
organisme lainnya), dalam hal ini jamur hidup dengan
jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada di
lingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit
(hidup dengan mengurai sampah oganik seperti bangkai
menjadi bahan anoganik). Ada juga jamur yang hidup
secara parasit (memperoleh bahan organik dari inangnya),
adapula yang hidup dengan simbiosis mutualisme (yaitu
hidup
dengan
organisme
lain
agar
sama-sama
mendapatkan untung).

B.

Ciri Ciri Jamur

Umumnya bersel banyak (multiseluler), bersifat


eukariotik (memiliki membran inti sel), tidak memiliki
klorofil, sehingga bersifat heterotrof ( tidak mampu
membuat makanan sendiri), ada yang bersifat parasit, ada
yang bersifat saprofit, dan ada yang bersimbiosis
(mutualisme) membentuk lichenes.
Dinding sel dari bahan selulose dan ada yang dari
bahan kitin. Tubuh terdiri dari benang benang halus yang
disebut Hifa. Struktur hifa yang bercabang membentuk
suatu anyaman di sebut dengan Miselium, yang berfungsi
menyerap zat zat organik pada subtrat / medium. Bagian
yang terletak antara kumpulan hifa dinamakan stolon.
Jamur yang bersifat parasit memiliki houstorium, yaitu hifa
khusus yang langsung menyerap makanan pada sel
inangnya.
Reproduksi ada yang secara vegetatif / aseksual dan
ada yang secara generatif / seksual. Secara vegetatif
dengan spora, tunas, konidia, maupun fragmentasi. Secara
generatif dengan konjugasi membentuk zygospora,

Ciri-ciri Umum Jamur


1. Tidak memiliki klorofil, oleh karena itu jamur tergolong
sebagai organisme heterotrof. Meskipun bersifat
heterotrof, jamur tidak mencerna makanannya di dalam
tubuh.
2. Sebagai organisme yang bersifat heterotrof, jamur dapat
bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau
saprofit.
3. Dalam hal reproduksi, ada jamur yang bereproduksi
dengan cara vegetatif dan ada juga dengan cara
generatif.
4. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur
bergantung
pada
substrat
yang
menyediakan
karbohidrat, protein, vitamin dan senyawa kimia lainnya,
dimana semua zat itu diperoleh dari lingkungannya.
5. Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis
mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain
menyerap
makanan
dari
organisme
lain,
juga
menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi
simbionnya.

8.

Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau


saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
9. Istilah kapang (mold) pada jamur, digunakan untuk
menyebut jamur pada tahap reproduksi secara aseksual
(vegetatif). Pada tahap tersebut, miselium tumbuh
dengan cepat dan menghasilkan banyak spora aseksual.
Contohnya kapang roti Rhizopus.
10. Istilah ragi dan khamir pada jamur, digunakan untuk
menyebut jamur bersel satu (uniseluler), misalnya ragi
pengembangn adonan roti Saccharomyces cerevisiae.
11. Istilah cendawan pada jamur, digunakan untuk
menyebut jamur pada saat membentuk tubuh buah,
misalnya jamur merang (Volvariella volvacea) yang
terbentuk seperti payung.
12. Sel jamur mengandung organel eukariotik, antara lain
mitokondria, ribosom, dan inti sel (nukleus).

C.Struktur Tubuh Jamur


1. Tubuh jamur tersusun oleh sel-sel eukariotik yang memiliki
dinding sel dan zat kitin. Zat kitin tersusun atas polisakarida
yang mengandung nitrogen, bersifat kuat, tetapi fleksibel.
Zat kitin pada jamur mirip dengan zat kitin yang ditemukan
pada kerangka luar serangga atau Arthropoda lain.
2. Sel-sel penyusun tubuh jamur makroskopis memanjang
membentuk benang yang disebut hifa.
3. Hifa bercabang-cabang membentuk jaringan yang disebut
miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan membentuk
tubuh buah.
4. Hifa merupakan struktur menyerupai benang yang terdiri
atas satu atau banyak sel yang dikelilingi dinding berbentuk
pipa.
5. Pada beberapa jenis jamur, hifa memiliki sekat-sekat antar
sel yang disebut septa.
6. Septa memiliki celah atau pori yang cukup besar sehingga
organel sel dapat mengalir dari suatu sel ke sel lainnya.
7. Pada beberapa jenis jamur lainnya, hifa tidak memiliki sekat

8. Oleh karena tidak memiliki sekat, hifa jamur asepta


merupakan massa sitoplasma yang panjang dan
mengandung ratusan hingga ribuan nukleus, yang
disebut hifa senositik.
9. Jumlah inti sel yang banyak merupakan hasil
pembelahan inti sel yang berulang-ulang tanpa
disertai pembelahan sitoplasma.
10. Hifa yang bercabang-cabang membentuk miselium
memungkinkan terjadinya perluasan permukaan
bidang absorpsi (penyerapan) sehingga sangat cocok
sebagai alat penyerap nutrisi.
11. Jamur yang hidup parasit pada organisme lain
memiliki hifa yang termodifikasi menjadi haustorium.
Haustorium adalah ujung hifa yang menembus
jaringan inang dan berfungsi untuk menyerap sari
makanan.
12. Hifa pada sebagian miselium ada yang
berdiferensiasi dan termodifikasi membentuk alat
reproduksi untuk menghasilkan spora. Miselium yang
menghasilkan spora disebut miselium generatif.

D. Klasifikasi Jamur
1. Zygomycota
Dikenal sebagai jamur zigospora (bentuk spora
berdinding tebal.
a. Ciri-ciri Zygomycota
- Hifa tidak bersekat dan bersifat koenositik
(mempunyai beberapa inti).
- Dinding sel tersusun dari kitin.
- Reproduksi aseksual dan seksual.
- Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang
disebut rhizoid.
Contoh :
- Rhizophus stolonifer, Tumbuh pada roti
- Rhizophus oryzae, Jamur tempe
- Rhizophus nigricans, Menghasilkan asam
fumarat
- Mucor mucedo, Saprofit pada kotoran ternak
dan makanan

b. Reproduksi Zygomiyota
1) Aseksual
Ujung hifa membentuk gelembung
sporangium yang menghasilkan spora. Bila spora
jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi
hifa baru. Tubuh jamur terdiri dari rhizoid,
sporangiofor dengan sporangiumnya, dan stolon.
Sporangium menghasilkan spora baru.
2) Seksual
Dua ujung hifa berbeda, yaitu hifa dan hifa+
bersentuhan. Kedua ujung hifa menggelembung
membentuk gametangium yang terdapat banyak inti
haploid. Inti haploid gametangium melebur
membentuk zigospora diploid. Zigospora
berkecambah tumbuh menjadi sporangium. Di dalam
sporangium terjadi meiosis dan menghasilkan spora
haploid. Spora haploid keluar, jika jatuh di tempat
cocok akan tumbuh menjadi hifa.

2. Ascomycota
a. Ciri-ciri Ascomycota
- Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu.
- Bersel satu atau bersel banyak.
- Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang
bersimbiosis dengan ganggang
hijau dan ganggang biru
membentuk lumut kerak.
- Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus,
yaitu suatu sel yang berupa gelembung atau tabung tempat
terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil dari
reproduksi generatif.
- Dinding sel dari zat kitin.
- Reproduksi seksual dan aseksual.

b. Contoh:
Sacharomyces
cereviceae
(ragi/khamir),
untuk
pembuatan roti sehingga roti dapat mengembang, dan
mengubah glukosa menjadi alkohol (pada pembuatan
tape).
Penicilium
- Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik
penisilin.
- Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik
penisilin.
- Penicillium notatum, untuk menambah cita rasa
(pembuatan keju)
- Penicillium camemberti, untuk menambah cita rasa
(pembuatan keju).
Aspergilus
- Aspergillus wentii, untuk Pembuatan kecap dan Tauco
- Aspergillus niger, untuk Menghilangkan O2 pada sari buah
- Aspergillus flavus, menghasilkan racun Aflatoksin yang
menyebabkan kanker hati (hepatitis).
Aspergillus fumigatus, penyebab Penyakit paru-paru pada
aves
Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.

3. Basidiomycota
Sering dikenal dengan jamur gada karena memiliki
organ penghasil spora berbentuk gada (basidia).
a. Ciri-ciri Basidiomycota
- Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.
- Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti
payung yang terdiri dari bagian batang dan tudung.
Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaranlembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya
basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.
- Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang
bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang
biru membentuk lumut kerak.
- Reproduksi secara seksual (dengan askospora) dan
aseksual (konidia).

b. Contoh Basidiomycota
- Volvariela volvacea (jamur merang)
- Auricularia polytricha (jamur kuping)
- Pleurotus sp (jamur tiram)
- Polyporus giganteus (jamur papan)
- Amanita phaloides hidup pada kotoran ternak dan
menghasilkan racun yang mematikan
- Puccinia graminis (jamur karat) parasit pada tumbuhan
graminae (jagung)
- Ustilago maydis parasit pada tanaman jagung
- Ganoderma aplanatum (jamur kayu)
- Jamur Shitake

Reproduksi
Basidiomycota

4.

Deuteromycota
Sering dikenal sebagai fungi imperfecti (jamur yang
tak
sebenarnya),
karena
belum
diketahui
perkembangbiakannya secara seksual
a. Ciri-ciri Deuteromycota
- Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis
- Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit
pada sampah
- Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum
diketahui.
- Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan
penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia, dan
tanaman budidaya.
b.

Contoh Deuteromycota
- Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air.
- Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit
kurap.
- Melazasia fur-fur, penyebab panu.
- Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang.
- Fusarium, hidup pada tanaman tomat.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai