Jamur
Jamur
Jamur
O
L
E
H
B.
8.
D. Klasifikasi Jamur
1. Zygomycota
Dikenal sebagai jamur zigospora (bentuk spora
berdinding tebal.
a. Ciri-ciri Zygomycota
- Hifa tidak bersekat dan bersifat koenositik
(mempunyai beberapa inti).
- Dinding sel tersusun dari kitin.
- Reproduksi aseksual dan seksual.
- Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang
disebut rhizoid.
Contoh :
- Rhizophus stolonifer, Tumbuh pada roti
- Rhizophus oryzae, Jamur tempe
- Rhizophus nigricans, Menghasilkan asam
fumarat
- Mucor mucedo, Saprofit pada kotoran ternak
dan makanan
b. Reproduksi Zygomiyota
1) Aseksual
Ujung hifa membentuk gelembung
sporangium yang menghasilkan spora. Bila spora
jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi
hifa baru. Tubuh jamur terdiri dari rhizoid,
sporangiofor dengan sporangiumnya, dan stolon.
Sporangium menghasilkan spora baru.
2) Seksual
Dua ujung hifa berbeda, yaitu hifa dan hifa+
bersentuhan. Kedua ujung hifa menggelembung
membentuk gametangium yang terdapat banyak inti
haploid. Inti haploid gametangium melebur
membentuk zigospora diploid. Zigospora
berkecambah tumbuh menjadi sporangium. Di dalam
sporangium terjadi meiosis dan menghasilkan spora
haploid. Spora haploid keluar, jika jatuh di tempat
cocok akan tumbuh menjadi hifa.
2. Ascomycota
a. Ciri-ciri Ascomycota
- Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti satu.
- Bersel satu atau bersel banyak.
- Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang
bersimbiosis dengan ganggang
hijau dan ganggang biru
membentuk lumut kerak.
- Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus,
yaitu suatu sel yang berupa gelembung atau tabung tempat
terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil dari
reproduksi generatif.
- Dinding sel dari zat kitin.
- Reproduksi seksual dan aseksual.
b. Contoh:
Sacharomyces
cereviceae
(ragi/khamir),
untuk
pembuatan roti sehingga roti dapat mengembang, dan
mengubah glukosa menjadi alkohol (pada pembuatan
tape).
Penicilium
- Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik
penisilin.
- Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik
penisilin.
- Penicillium notatum, untuk menambah cita rasa
(pembuatan keju)
- Penicillium camemberti, untuk menambah cita rasa
(pembuatan keju).
Aspergilus
- Aspergillus wentii, untuk Pembuatan kecap dan Tauco
- Aspergillus niger, untuk Menghilangkan O2 pada sari buah
- Aspergillus flavus, menghasilkan racun Aflatoksin yang
menyebabkan kanker hati (hepatitis).
Aspergillus fumigatus, penyebab Penyakit paru-paru pada
aves
Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.
3. Basidiomycota
Sering dikenal dengan jamur gada karena memiliki
organ penghasil spora berbentuk gada (basidia).
a. Ciri-ciri Basidiomycota
- Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.
- Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti
payung yang terdiri dari bagian batang dan tudung.
Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaranlembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya
basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.
- Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang
bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang
biru membentuk lumut kerak.
- Reproduksi secara seksual (dengan askospora) dan
aseksual (konidia).
b. Contoh Basidiomycota
- Volvariela volvacea (jamur merang)
- Auricularia polytricha (jamur kuping)
- Pleurotus sp (jamur tiram)
- Polyporus giganteus (jamur papan)
- Amanita phaloides hidup pada kotoran ternak dan
menghasilkan racun yang mematikan
- Puccinia graminis (jamur karat) parasit pada tumbuhan
graminae (jagung)
- Ustilago maydis parasit pada tanaman jagung
- Ganoderma aplanatum (jamur kayu)
- Jamur Shitake
Reproduksi
Basidiomycota
4.
Deuteromycota
Sering dikenal sebagai fungi imperfecti (jamur yang
tak
sebenarnya),
karena
belum
diketahui
perkembangbiakannya secara seksual
a. Ciri-ciri Deuteromycota
- Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis
- Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit
pada sampah
- Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum
diketahui.
- Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan
penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia, dan
tanaman budidaya.
b.
Contoh Deuteromycota
- Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air.
- Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit
kurap.
- Melazasia fur-fur, penyebab panu.
- Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang.
- Fusarium, hidup pada tanaman tomat.
TERIMA KASIH