Kelompok 2 Fungi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 2

1. Anindita Azzahro Ekananda (Absen 3)


2. Arjanti Witasani Iswara (Absen 4)
3. Fahriezal Azmi Shidqii Abdillah (Absen 11)
4. Faizal Fitrohni (Absen 12)
5. Dean Markley Vadiamora (Absen 10)
6. Fernanda Ahmad Naufalino (Absen 13)
7. Fripasya Sepda Etdifa Jiddan (Absen 14)
8. Kaisar Soeryo Putera Imara (Absen 17)

A. Apa Itu Fungi


Fungi adalah organisme eukariotik uniseluler maupun multi seluler yang bersifat
heterotof. Yang dimaksud sebagai organisme eukariotik adalah organisme yang memiliki
membrane inti sel atau nukleus. Sedangkan yang dimaksud organisme heterotof adalah
organisme yang tidak memiliki kemampuan dalam menciptakan makanan untuk dirinya sendiri
dan juga masih akan membutuhkan berbagai macam bentuk senyawa organik kompleks yang
dimana akan berasal dari berbagai macam bentuk organisme lainnya.
Fungi pertama kali dikelompokkan ke dalam Kingdom Fungi oleh sistem klasifikasi
lima kingdom yang digagas Robert Whittaker.
B. Morfologi Fungi
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnya
khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya
mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang
disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-
jalinan semu menjadi tubuh buah.
Khamir sangat beragam ukuranya, berkisar antara 1 sampai 5 µm lebar dan panjangnya
dari 5 sampai 30 µm tau lebih. Biasanya berbentuk telur, tetapi beberapa ada yang memanjang
atau berbentuk bola. Setiap spesies mempunyai bentuk yang khas.
Tubuh atau talus, pada dasarnya memiliki dua bagian : miselium dan spora (sel resisten,
istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa filament yang dianmakan hifa.
Setiap hifa lebarnya 5 sampai 10µm, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter
1 µm.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa.
Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung
eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar
yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel
ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik
dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan
sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi
haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus
jaringan substrat.
Ada tiga macam morfologi hifa, yaitu :
1.      Aseptat atau senosit. Hifa seperti ini tidak mempunyai dindingsekat atau septum.
2.      Septet dengan sel-sel uninukleat. Sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang atau sel-sel
berisi nucleus tunggal. Pada setiap septum terdapat pori ditengah-tengah yang
memungkinkan perpindahan nucleus atau sitoplasma dari satu ruang ke ruang lain.
Sungguhpun setiap ruang suatu hifa yang bersekat tidak terbatasi oleh suatu membrane
sebagaimana halnya pada sel yang khas.
3.      Septet dengan sel-sel multinukleat. Septum membagi hifa menjadi sel-sel dengan lebih
dari satu nucleus dalam setiap ruang.
Miselium dapat vegetative (somatic) atau reprodutif. Beberapa hifa dari miselium
somatic menembus ke dalam medium untuk mendapatkan zat makanan. Miselium reproduksi
bertanggungjawab untuk pembentukan spora dan biasanya tumbuh meluar ke udara dari
mideum.
C. Cara Hidup Fungi
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur
tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat
organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk
glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang
menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh
dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit
fakultatif, atau saprofit.
a.    Parasit obligat
Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan
di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi
paru-paru penderita AIDS).
b.    Parasit fakultatif
Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang, tetapi
bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.
c.    Saprofit
Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur
saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan
buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat
makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana
sehinggamudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap
bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup
bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang
bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada
mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasidengan banyak organisme.
Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi
dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan
kebanyakan dari kelas Oomycetes.

D. Reproduksi Fungi

Secara alamiah jamur berkembang biak dengan berbagai cara, baik secara aseksual
dengan pembelahan, penguncupan, atau pembentukan spora, dapat pula secara seksual dengan
peleburan nucleus dari dua sel induknya. Pada pembelahan, suatu sel membagi diri untuk
membentuk dua sel anak yang serupa. Pada penguncupan, suatu sel anak tumbuh dari tonjolan
kecil pada sel inang.
Spora aseksual, yang berfungsi untuk menyebarkan spesies dibentuk dalam jumlah besar.
Ada banyak macam spora aseksual, yaitu:
1. Konidiospora atau konidium.
Konidium yang kecil dan bersel satu disebut mikrokonidium. Konidium dibentuk di ujung
atau di sisi sutu hifa.
2. Sporangiospora. Spora bersel satu ini terbentuk di dalam kantung yang disebut
sporangium di ujung hifa khusus.
3. Oidium tau artrospora. Spora bersel satu ini terbentuk karena terputusnya sel-sel hifa.

4.      Klamidospora. Spora bersel satu yang berdinding tebal ini sangat resisten terhadap
keadaan yang buruk, terbentuk dari sel-sel hifa somatic.
5.      Blastospora. Tunas atau kuncup pada sel-sel khamir disebut blastospora.

Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi.
Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu.
Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan
tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-
masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel
dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.

Ada beberapa tipe spora seksual, yaitu:

1.      Askospora
Spora bersel satu ini terbentuk didalam pundi atau kantung yang dinamakan askus. Biasanya
terdapat delapan askospora di dalam setiap askus.
2.      Basidiospora
Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk gada yang dinamakan basidium.

4. Zigospora.

Zigospora adalah spora besar berdindiing tebal yang terbentuk apabila ujung-ujung dua hifa
yang secara seksual serasi, disebut juga gametangia.

5. Oospora

Oospora terbentuk didalam struktur betina khusus yang disebut ooginium. Pembuahan telur,
oosfer, oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam anteredium menghasilkan oospora.
Spora aseksual dan seksual dapat dikitari oleh struktur pelindung yang sangat
terorganisasi yang disebut tubuh buah. Tubuh buah aseksual diantaranya ialah aservulus dan
piknidium. Tubuh buah seksual yang umum disebut peritesium dan apotesium.

E. Klasifikasi Fungi
1. Zygomycota
Zygomycota merupakan kelompok jamur yang memiliki spora dengan dinding
yang tebal tebal dimana bahan dinding sel jamur terbuat dari bahan kitin
Zygomycta memiliki karakteristik sebagai berikut:
 Tubuh tersusun atas hifa senositik
 Miselium tidak membentuk tubuh buah namun bertekstur seperti kapas
 Spora seksual disebut zigospora, yang berdinding tebal dan mengandung banyak inti
diploid sehingga disebut juga sebagai zygosporangium
 Reproduksi aseksual dengan menghasilkan sporangiospore yang terletak di dalam
sporangium
 Dinding sel tersusun atas kitosan
 Hifa dibedakan menjadi hifa vegetative dan hifa aerial
 Anggotanya bisa hidup saprofit, parasite, maupun membentuk simbiosis mutualisme
 Habitat meliputi tanah, kotoran hewan, buah-buahan, bahan makanan yang
membusuk dan pada organisme inang
Contoh Zygomycota : Murcor mucedo, Murcor javanicus, Rhizopus sp.
2. Ascomycota
Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk
spora di dalam selnya atau kantung kecil yang disebut askus pembentukan askus inilah
yang menjadi ciri Ascomycota.
Ascomycota memiliki karakteristik sebagai berikut:
 Bisa bersifat uniseluler maupun multiseluler
 Ascomycota uniseluler dapat membentuk koloni dan pseudohifa
 Miselium Ascomycota multiseluler tersusun atas hifa bersekat dengan tubuh buah
yang disebut askokarp
 Askokarp berisi banyak askus (kantung spora) yang berisi spora seksual Bernama
askospora
 Ascomycota uniseluler: Satu askus berisi empat askospora
 Ascomycota multiseluler: Satu askus berisi delapan askospora
 Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora (konidia)
 Beberapa anggotanya punya badan woronin untuk mengatur pori septa
 Dapat ditemukan pada lingkungan tersetrial maupun akuatik
Contoh Ascomycota : Saccharomyces cereviciae, Saccharomyces tuac, Saccharomyces
ellipsoideus, Penicillium sp., Neurospora crassa, Saccharomycosis.
3. Basidiomycota
Basidiomycota adalah kelompok jamur atau fungi yang dikenal karena tubuh buahnya
tampak jelas di permukaan tanah atau substrat lainnya.
Basidiomycota memiliki karakteristik sebagai berikut:
 Mayoritas bersifat multiseluler dengan miselium yang menyusun tubuh buah
(basidiocarp) dan yang terpendam di dalam substrat/tanah (miselium vegetatif)
 Mayoritas berkembang secara seksual dengan menghasilkan basidiospora
 Spora terletak di dalam basidium sedangkan basidium ada di tepian Lamela pada
basidiokarp
 Hifa umumnya beserta dengan juluran yang disebut sebagai clamp, fungsinya adalah
untuk migrasi inti saat pemanjangan miselium dikariotik
 Fase dominannya adalah fase dikariotik (n + n)
 Ada yang bersifat uniseluler dan ada yang mampu bereproduksi secara aseksual
Contoh Basidiomycota : Volvariella volvacea, Agaricus Bisporus, Aricularia polytrica,
Puccinia graminis, Ustilago maydis, Ganordema pseudoferreum, Ganoderma
applanatum
4. Deuteromycota
Deuteromycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan konidia dan
belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga
tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau Basidiomycota. Oleh karena itu jamur
ini merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfeksi).
Deuteromycota memiliki karakteristik sebagai berikut:
 Banyak bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan manusia dan
tumbuhan
 Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui
 Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah
 Hifa bersekat
 Tubuh berukuran mikroskopis
Contoh Deuteromycota : Epidermophyton floocosum, Sclerotium rolfsii,
Epidermophyton microsporum, Tychophyton tonsurans, Neurospora sitophila
F. Peran Jamur (Fungi) Bagi Kehidupan
Jamur sangat berperan dalam kehidupan manusia. Di dalam ekosistem jamur dan bakteri
berperan sebagai pengurai (decomposer). Beberapa jenis jamur dapat dimanfaatkan dalam
industry makanan dan minuman, disamping itu jamur ada juga yang dapat menyebabkan
penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Berikut ini beberapa jamur yang menguntungkan
dan merugikan dalam kehidupan manusia.
1.      Jamur yang menguntungkan adalah sebagai berikut:
a.       Rhizopus Oryzae, untuk pembuatan tempe
b.      Mucor Javanicus, untuk pembuatan tape.
c.       Saccharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti dan minuman alcohol.
d.      Aspergillus oryzae, untuk pembuatan roti
e.       Aspergillus wentii, untuk pembuatan kecap
f.       Penicillum notatum dan penicillum chrysogenum, menghasilkan antibiotic.
2.      Jamur yang merugikan antara lain sebagai berikut:
a.       Aspergillus flavus, menghasilkan racun aflatoksin
b.      Aspergillus fumigates, penyebab pennyakit paru-paru pada burung
c.       Exobasidium vexans, parasit pada tanaman the.
d.      Amanita phalloides, menghasilkan racun balin.

Anda mungkin juga menyukai