Bab 5 Fungi (Jamur) 2
Bab 5 Fungi (Jamur) 2
Bab 5 Fungi (Jamur) 2
FUNGI (JAMUR)
A. Ciri-ciri Fungi
Ciri- ciri umum fungi diantaranya:
Organisme eukariotik, yaitu organisme yang sudah mempunyai membran inti
sel.
Dinding selnya terdiri dari zat kitin.
Memiliki cadangan makanan dalam bentuk glikogen.
Tidak memiliki klorofil.
Bersifat heterotrof dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau simbiosis dengan
organisme lain.
Tubuhnya ada yang uniseluler dan ada juga yang multiseluler.
Jamur multiseluler tersusun atas benang-benang hifa.
Hifa akan membentuk anyaman yang disebut miselium.
Hifa ada yang bersekat dan ada pula yang tidak bersekat dan mempunyai
banyak inti yang disebut senositik.
Reproduksi secara aseksual (pembentukan kuncup, fragmentasi dan
pembentukan spora aseksua) dan seksual (konjugasi dan pembentukan spora
seksual).
Habitat jamur yaitu di darat dan di tempat lembab, basah, banyak mengandung
bahan organik dan tidak terkena cahaya matahari langsung
c. Haustoria
Hifa yang bagian ujungnya termodifikasi menjadi ujung hifa penyerap
makanan. Ujung hifa tsb menembus jaringan sel inang dan menyerap
nutrisi dari sel inang tsb. Jenis hifa ini ditemukan dalam fungi yg bersifat
parasit.
Karakteristik Khamir (yeast) Kapang (mold)
Jumlah sel pembangun Satu sel (uniseluler) Banyak sel (multiseluler)
tubuh
Ukuran sel (diameter) ± 4 µm ± 5-30 µm
Bentuk pertumbuhan sel Membentuk tunas Membentuk hifa
Komponen dinding sel Kitin dan glukan dl komposisi Kitin dan glukan
yg beragam
Spora Tidak berwarna Memilki pigmen
Nukleus (inti) Dapat bersifat haploid atau Kebanyakan bersifat haploid
diploid
1. Fungi Parasitik
fungi parisitik adalah fungi yg bersifat parasit yakin menyerap nutrisi dari tubuh
organisme lain yang ditumpangi (inang). Kebanyakan fungi parasit menyebabkan
penyakit atau bersifat patogen bagi inang yang ditumpanginya. Contohnya fungi
penyebab panu yang tumbuh di kulit dan penyebab ketombe di kulit
kepala, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS)
2. Fungi Saprobik (Saprofitik)
Fungi saprobik adalah fungi yg mendapatkan nutrisi dengan cara menguraikan
organisme yang sudah mati atau bahan organik lainnya. Jamur saproba dapat
tumbuh pada tumpukan sampah organik yang basah, bahan makanan, batang
pohon yang tumbang, tumpukan kertas basah, pakaian, sepatu dan tas kulit, dan
lain-lain. Jamur saproba mempunyai peranan sangat penting dalam ekosistem,
yaitu sebagai pengurai (dekomposer) sisa-sisa organisme untuk mengembalikan
unsur hara ke dalam tanah.
3. Fungi Mutualistik
fungi simbiosis mutualisme mendapatkan nutrisi dari organisme hidup lain,
tetapi mampu memberikan keuntungan bagi organisme pasangan simbiosisnya.
Contohnya, lichen (lumut kerak). Lichen bukanlah lumut, melainkan gabungan
dan ganggang hijau dengan jamur.
D. Reproduksi Fungi
Fungi dapat bereproduksi baik secara aseksual (vegetative) yakin dengan cara
pembelahan biner, pembentukan tunas (budding), fragmentasi dan pembentukan
spora aseksual. Dan secara seksual dengan cara pembentukan spora seksual
1. Reproduksi secara Aseksual
a. Pembelahan biner
b. Pembentukan tunas
c. Fragmentasi
Reproduksi aseksual dapat juga dilakukan melalui Fragmentasi atau
pemisahan hifa dari dari sebuah miselium. Selanjutnya, hifa tersebut akan
tumbuh dengan sendirinya menjadi miselium baru. Pada kondisi tertentu, hifa
akan terdiferensiasi mengjadi sporangia (penghasil spora aseksual)
d. Pembentukan spora aseksual
Sebagian besar fungi berkembangbiak dengan menghasilkan spora aseksual.
Spora yang dihasilkan secara aseksual seringkali dinamakan dengan mitospora,
dan spora-spora ini dihasilkan dengan berbagai macam cara. Terdapat
bermacam-macam jenis spora aseksual diantaranya:
Spora konidia atau konidiospora merupakan konidium yang terbentuk di
ujung atau di sisi hifa. Ukurannya, ada yang berukuran kecil, bersel satu
yang disebut mikrokonidium, ada juga konidium yang berukuran besar
dan bersel banyak disebut makrokonidium.
Sporangiospora merupakan spora bersel satu yang terbentuk di dalam
kantung yang disebut sporangium, yang terdapat pada ujung hifa
khusus. Sporangiospora dapat dibagi menjadi dua yaitu aplanospora
(tidak bergerak) dan zoospora (dapat bergerak karena mempunyai
flagela).
Oidium (artrospora) yaitu spora bersel tunggal yang terbentuk karena
terputusnya sel-sel hifa.
Klamidospora yaitu spora bersel satu, berdinding tebal dan sangat
resisten terhadap keadaan yang buruk atau dengan kata lain terbentuk
apabila lingkungan tidak menguntungkan. Spora ini terbentuk dari sel-
sel hifa somatik.
Blastospora merupakan tunas/kuncup pada sel-sel khamir. Spora jenis
ini ditemukan pada ragi.
2. Reproduksi secara Seksual
Reproduksi seksual fungi ditandai dengan pembentukan spora seksual. Spora
seksual terbentuk dari peleburan dua inti yang berasal dari dua hifa yang
berbeda tipe (+ dan -) yang serasi secara seksual. Tipe spora seksual adalah
sebagai berikut
E. Klasifikasi Fungi
Dalam system klasifikasi lima kingdom, fungi menempati kingdom tersendiri,
yaitu kingdom fungi. Kingdom ini terbagi menjadi empat divisi berdasarkan tipe
resroduksi seksualnya yaitu: Zygomycota, Ascomycota, Basdiomycota, dan
Deutermycota. Klasifikasi fungi pada keempat divisi ini didasarkan pada ciri-ciri
spora, baik seksual maupun aseksual serta ada tidaknya tubuh buah dalam daur
hidupnya
1. Divisi Zygomycota
Para ahli Mikologi telah mengidentifikasi sebanyak 600 spesies jamur dari divisio
Zygomycota. Jamur dari divisio ini umumnya hidup di darat,di dalam tanah atau
pada tanaman dan hewan yang telah mati. Jamur divisio ini juga hidup pada
makanan yang busuk. Contoh jamur dari divisio Zygomycota yaitu: Rhizopus
oligoporus (jamur tempe), Rhizopus nigricans.
a. Ciri-ciri umum dari Zigomycotina memiliki sebagai berikut:
Hifa tidak bersekat dan bersifat koenositik (mempunyai beberapa inti)
Dinding sel tersusun dari kitin
Reproduksi aseksual dan seksual
Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut rhizoid
b. Reproduksi Zygomycotina
1) Aseksual
Ujung hifa membentuk gelembung sporangium yang
menghasilkan spora
Bila spora jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi hifa
baru
Hifa bercabang-cabang membentuk miselium
Tubuh jamur terdiri dari rhizoid, sporangiofor dengan
Sporangiumnya, dan stolon
Sporangium menghasilkan spora baru
2) Seksual
Dua ujung hifa berbeda, yaitu hifa— dan hifa+ bersentuhan
Kedua ujung hifa menggelembung membentuk gametangium yang
terdapat banyak inti haploid
Inti haploid gametangium melebur membentuk zigospora diploid
Zigospora berkecambah tumbuh menjadi sporangium
Di dalam sporangium terjadi meiosis dan menghasilkan spora
haploid. Spora haploid keluar, jika jatuh di tempat cocok akan
tumbuh menjadi hifa.
2. Divisi Ascomycota
Ascomycota terdiri atas sekitar 30.000 spesies. Ascomycota disebut
juga sac fungi. Diberi nama sac fungi karena memproduksi spora dari bagian
reproduksi seksual yang berbentuk seperti kantung (sac). Beberapa
Ascomycota hidup di dasar hutan yang berhumus tebal dan membentuk
struktur reproduktif berbentuk mangkuk yang indah. Contoh jamur dari divisio
Ascomycota yaitu:
Sacharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti.
Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.
Aspergillus wentii, digunakan untuk mengubah amilum dan selulosa
menjadi glukosa dalam pembuatan kecap dan tauco.
4. Divisi Deuteromycota
a. Ciri-ciri umum dari Deuteromycota sebagai berikut:
Hifa bersekat dan dinding sel tersusun dari bahan kitin.
Terbentuk spora secara vegetatif dan belum diketahui fase kawinnya
(jamur tidak sempurna atau imperfekti).
Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.
Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada
hewan-hewan ternak, manusia, dan tanaman budidaya.
b. Contoh jamur dari divisio Deuteromycota yaitu:
Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit kurap.
Melazasia fur—fur, penyebab panu.
Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang.
Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala.
Secara ringkas ciri-ciri umum fungi dari setiap divisi adalah sebagai
berikut
Ciri-ciri Zygomycota Ascomycota Basidiomycota Deuteromycota
Misellium Aseptat Septat Septat Septat
Reproduksi Sporangiospora Pembelahan pembentukan pembentukan
aseksual dan fragmentasi biner, konidiospora konidiospora
misellium pertunansan, dan pertunasan
fragmentasi,
pembentukan
konidiospora
Reproduksi Zogospora dan Askospora Basidiospora tidak diketahui
seksual oospora
Habitat Air, tanah, dan Tanah, Tanah dan Tanah,
alamiah hewan tumbuhan, tumbuhan tumbuhan, dan
dan hewan hewan
F. Peranan Fungi
1. Menguntungkan
a. Di bidang indrusti makanan dan minuman
Rhizopus oryzae : untuk pembuatan tempe
Saccharomyces sake digunakan untuk membuat sake (minuman khas
Jepang)
Aspergillus wentii digunakan untuk fermentasi pembuatan kecap
Aspergillus oryzae sering digunakan untuk membuat tape dan sake
Penicillium camemberti dan Penicillium roueforti banyak digunakan untuk
meningkatkan kualitas keju.
Volvariella volvacea (jamur merang). Jamur jenis ini yang paling terkenal di
Indonesia, dan telah banyak orang mengusahakan pembudidayaannya.
Jamur ini banyak mengandung lemak dan glikogen, sehingga dapat
dimasak untuk dimakan.
Jamur jenis lain yang juga enak dimakan adalah, jamur kuping (Auricularia
polytricha), jamur jantung, jamur kapuk, jamur morel, dan sebagainya.