Fix Proposal Del 12-2
Fix Proposal Del 12-2
Fix Proposal Del 12-2
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh
DEL FITRI
195190029
HALAMAN PERSETUJUAN
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
Karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul: “Hubungan Pola Makan dan Aktivitas
Fisik Dengan Kejadian Hipertensi Pada Orang Dewasa Didesa Gunung
Terang Kabupaten Tulang Bawang Barat”. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat bagi mahasiswa Universitas Mitra Indonesia untuk
mencapai gelar Sarjana Keperawatan pada Universitas Mitra Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih banyak atas segala bantuan, dorongan, kerja
sama yang telah berikan, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. Andi Surya, M.M., selaku Ketua Yayasan Universitas Mitra Lampung.
2. Dr. Ir. Hj Armalia Reny Madrie, AS.,MM selaku rektor Universitas Mitra
Indonesia
3. Achmad Djamil, SKM.,M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Mitra Indonesia
4. Ai Kustiani, S.Gz., M.Si selaku Ketua Program Studi Gizi Universitas Mitra
Indonesia
5. Adhi Nurhartanto, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
banyak masukan dan saran kepada penulis.
6. Masyarakat Desa Gunung Terang Kabupaten Tulang Bawang Barat yang
telah memberikan izin dalam pengambilan data penelitian.
7. Teman-teman seperjuangan di Program Studi Gizi Universitas Mitra
Indonesia, Bandar Lampung.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini masih jauh dari kesempurnaan
banyak didapat kekurangan, dengan segala kerendahan hati penulis akan
menerima kritik dan saran bagi kesempurnaan penulisan. Penulis berharap
semoga proposal ini bermanfaat bagi masyarakat dan semua yang
berkepentingan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah......................................................................3
1.3 Rumusan Masalah.........................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian..........................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian........................................................................5
1.6 Ruang Lingkup Penelitian.............................................................5
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
(masyarakat) adalah pola hidup sehat dan pola makan sehat yang tepat untuk
menjaga diri terbebas dari hipertensi. Semuanya dilakukan secara terus
menerus, tidak boleh temporer (Sugiarti dkk, 2023).
Pola makan yang kurang sehat ini merupakan pemicu penyakit
hipertensi. Mengkonsumsi makanan yang cepat saji dan mengandung banyak
garam tinggi, lemak, protein, tetapi kandungan serat yang dimakan rendah
menjadi pemicu berkembangnya penyakit degeneratif seperti hipertensi.
Sehingga pencegahan yang harus dilakukan oleh seseorang yang menderita
hipertensi adalah banyak makan buah dan sayur, mengurangi makanan yang
tinggi lemak dan garam, menghindari makanan jeroan dan otak, perbanyak
minum air putih, hindari makan kulit ayam dan bersantan (Widiyanto et al.,
2020).
Berdasarkan WHO menyatakan bahwa prevalensi hipertensi saat ini
sebesar 22% dari total populasi dunia. Sedangkan Indonesia juga termasuk
dalam kasus hipertensi yang cukup tinggi yaitu terjadi pada kelompok umur
31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%).
Sehingga, setiap provinsi juga mempunyai kasus hipertensi masing-masing
salah satunya adalah Lampung yang memiliki 15 kabupaten dengan persentase
kasus hipertensi sebesar (31,5%) di tahun 2018 (Utama, 2023).
Salah satu kabupaten atau kota yang akan dilakukan penelitian oleh
peneliti terkait kasus hipertensi yaitu Desa Gunung Terang Kabupaten Tulang
Bawang Barat. Berdasarkan data dari Riskesdas Provinsi Lampung diperoleh
hasil prevalensi hipertensi di Kabupaten Tulang Bawang Barat yaitu 19,49%.
Jumlah masyarakat di Desa Gunung Terang sebanyak 2417 orang, dengan
jumlah laki-laki sebanyak 1570 (64,95%) orang dan perempuan sebanyak 847
(35,05%) orang. Dengan jumlah orang dewasa 1200 (49,64%) orang.
Berdasarkan jumlah orang dewasa tersebut terdapat 560 (46,66%) orang
dewasa terkena hipertensi. Data penderita hipertensi terdiri dari 310 (55,35%)
laki-laki dan 250 (44,64%) perempuan pada tahun 2022. Sehingga terdapat 640
(53,33%) orang yang tidak terkena hipertensi. Sehingga menjaga pola makan
sangat penting untuk mencapai Kesehatan yang lebih baik (Puskesmas Toto
Mulyo, Gunung Terang, 2022).
3
makan merupakan salah satu faktor yang menilai hipertensi dimana faktor
diantaranya adalah faktor keturunan yang tidak dapat dirubah seperti
mengkonsumsi rokok dan pola makan yang kurang. Pola makan yang tidak
baik seperti makanan cepat saji dan mengandung banyak garam menjadi
pemicu hipertensi. Berdasarkan data dari Riskesdas Provinsi Lampung
diperoleh hasil prevalensi hipertensi di Kabupaten Tulang Bawang Barat
yaitu 19,49%. Jumlah masyarakat di Desa Gunung Terang sebanyak 2417
orang, dengan jumlah laki-laki sebanyak 1570 (64,95%) orang dan
perempuan sebanyak 847 (35,05%) orang. Dengan jumlah orang dewasa 1200
(49,64%) orang. Berdasarkan jumlah orang dewasa tersebut terdapat 560
(46,66%) orang dewasa terkena hipertensi. Data penderita hipertensi terdiri
dari 310 (55,35%) laki-laki dan 250 (44,64%) perempuan pada tahun 2022.
Sehingga terdapat 640 (53,33%) orang yang tidak terkena hipertensi.
Sehingga menjaga pola makan sangat penting untuk mencapai Kesehatan
yang lebih baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
lebih sedikit dibandingkan dengan usia dewasa, karena pada usia lanjut
dapat meningkatkan kolesterol di dalam darahnya. Mengkonsumsi lemak
yang dianjurkan untuk usia lanjut adalah tidak melebihi 20% dari energi
yang dibutuhkan dengan menggunakan minyak nabati. Hal tersebut di
karenakan adanya kandungan asam lemak tak jenuhnya (Herawati dkk,
2020).
Kebiasaan mengkonsumsi lemak jenuh erat kaitannya dengan
peningkatan berat badan yang berisiko terjadinya hipertensi. Konsumsi
lemak jenuh juga meningkatkan risiko ateroklerosis yang berkaitan
dengan kenaikan tekanan darah. Jeroan banyak mengandung asam lemak
jenuh dan mengandung kolesterol 4-15 kali lebih tinggi dari dibandingkan
dengan daging. Secara Umum, asam lemak cenderung meningkatkan
kolesterol darah, 25-60% lemak yang berasal dari hewani dan merupakan
lemak jenuh. Setiap peningkatan 1% energi dari asam lemak jenuh
diperkirakan akan meningkatkan 2.7 mg/dL kolesterol darah, akan tetapi
hal ini tidak terjadi pada semua orang. Lemak jenuh terutama berasal dari
minyak kelapa, santan dan semua minyak lain seperti minyak jagung,
minyak kedelai yang mendapat pemanasan tinggi atau dipanaskan
berulang – ulang. Kelebihan lemak jenuh akan menyebabkan peningkatan
kadar LDL kolesterol (Komalasari, 2022).
a. Mengurangi stres
b. Meningkatkan rasa percaya diri
c. Membangun rasa sportivitas
2.3 Hipertensi
2.3.1 Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan salah satu penyakit di pembuluh darah
yang mengalami gangguan sehingga membuat nutrisi dan oksigen
yang ada di dalam darah mengalami penghambatan ke jaringan tubuh
(Norkhalifah and Mubin, 2022). Seseorang dikatakan hipertensi jika
140
memiliki darah yang tekanannya ≥ mmHg (milimeter Hidragyrum
90
atau milimeter air raksa) (Takhani and Riniasih, 2022).
Hipertensi adalah faktor penyebab timbulnya penyakit berat
seperti serangan jantung, gagal ginjal, dan stroke. Apalagi di masa
13
Berdasarkan tabel 1.1 dan teori yang telah dipaparkan yaitu tekanan darah
yang dimiliki ada yang normal, pre-hipertensi, Hipertensi st. 1, dan
Hipertensi st. 2.
Berikut ini adalah kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
Pola Makan
1. Natrium
2. Lemak
3. Karbohidrat
Hipertensi
Aktivitas Fisik
1. Aktivitas ringan
2. Aktivitas sedang
3. Aktivitas berat
Pola Makan
Kejadian Hipertensi
Aktivitas Fisik
23
2.8 Hipotesis
H0 : Tidak ada Hubungan Pola Makan dan aktivitas fisik dengan kejadian
hipertensi pada orang dewasa di desa Gunung Terang Kabupaten Tulang
Bawang Barat.
Ha : Ada Hubungan Pola Makan dan aktivitas fisik dengan kejadian
hipertensi pada orang dewasa di desa Gunung Terang Kabupaten
Tulang Bawang Barat.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.4 Variabel
Berikut ini adalah variabel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini,
diantaranya:
3.4.1 Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Sehingga, variabel independen pada penelitian ini yaitu pola makan dan
aktivitas fisik.
3.4.2 Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel atau variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kejadian hipertensi.
mmHg.
2. Pola Makan Pola Makan Kuesioner 1. Tidak baik jika jumlah Ordinal
meliputi berbagai FFQ nilai rata – ratanya
macam jenis bahan berjumlah 0-14.
makanan atau 2. Baik jika jumlah nilai
olahan yang rata-ratanya berjumlah
dikonsumsi, jumlah 15-50.
asupan makanan,
dan frekuensi
makan yang
dilakukan. Hal ini
mencakup jenis
makanan pokok,
laup pauk (baik
yang berasal dari
hewan atau
tumbuhan), serta
sayur dan buah.
langsung dikumpulkan dari objek penelitian berupa data yang diperoleh dari
pengukuran tekanan darah responden. Kemudian data sekunder adalah data
yang diperoleh berdasarkan sumber yang sudah ada. Data sekunder di
penelitian ini yaitu berupa dokumen atau catatan terkait dengan hipertensi.
2) Data Sekunder
Data sekunder merupakan pengumpulan data sesuai dengan
pencarian yang dilakukan peneliti di Desa Gunung terang
30
c) Hipertensi
Tensi meter atau Sfigmomanometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur tekanan darah seseorang. Kemudian data yang diperoleh
di entri di komputer dengan cara mengukur tekanan darah terlebih dahulu
kemudian entri data. Entri data yang dipergunakan dengan cara
mengategorikan kejadian hipertensi. Tekanan darah sesuai sistolik yaitu
jika tekanan darah sistolik ≤120 mmHg maka tekanan darah tersebut
dikategorikan sebagai normal dan dikategorikan sebagai hipertensi jika
tekanan darah sistolik >120 mmHg.
DAFTAR PUSTAKA
33
Lakoro, A., Handian, F.I. And Susanti, N., 2023. Hubungan Gaya Hidup Dengan
Kejadian Hipertensi Pada Pralansia Di Puskesmas Bualemo. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Media Husada, 12(1), Pp.15–25.
Lestari, P., Yudanari, Y.G. And Saparwati, M., 2020. Hubungan Antara Aktifitas
Fisik Dengan Kejadian Hipertensi Pada Usia Dewasa Di Puskesmas Kedu
Kabupaten Temanggung. Jkp (Jurnal Kesehatan Primer), 5(2), Pp.89–98.
Listyandini, R., Pertiwi, F.D. And Riana, D.P., 2020. Asupan Makan, Stress, Dan
Aktivitas Fisik Dengan Sindrom Metabolik Pada Pekerja Di Jakarta. An-
Nur: Jurnal Kajian Dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat, 1(1),
Pp.19–32.
Masyudi, M., 2018. Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Lansia Dalam
Mengendalikan Hipertensi. Action: Aceh Nutrition Journal, 3(1), Pp.57–64.
Munawaroh, N., 2023. Edukasi Pencegahan Hipertensi Dengan Menerapkan Pola
Hidup Sehat Di Desa Sanding Malangbong Kabupaten Garut. Jpm: Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 2(1), Pp.167–172.
Naqiyya, N., 2020. Potensi Seledri (Apium Graveolens L) Sebagai Antihipertensi.
Journal Of Health Science And Physiotherapy, 2(2), Pp.160–166.
Norkhalifah, Y. And Mubin, M.F., 2022. Pengaruh Hipnotis Lima Jari Terhadap
Kecemasan Pada Penderita Hipertensi. Ners Muda, 3(3).
Nugroho, K.P., Sanubari, T.P. And Rumondor, J.M., 2019. Faktor Risiko
Penyebab Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidorejo Lor
Kota Salatiga. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, Pp.32–42.
Nurazizah, A., Pradana, A. And Fauziyyah, A.N., 2020. Hipertensi Pada
Karyawan Pabrik Kimia, Adakah Hubungan Dengan Beban Kerja?(Studi
Pada Karyawan Pabrik Kimia (Pt X) Di Karanganyar). Ijip: Indonesian
Journal Of Islamic Psychology, 2(2), Pp.152–170.
Nurhaida, N. And Refialdinata, J., 2021. Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas
Fisik Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Puskesmas Air Dingin
Padang. Jurnal Kesehatan Lentera’aisyiyah, 4(1), Pp.440–445.
Nurlinda, N., Diniarti, F. And Wulandari, W., 2022. Determinan Kejadian
Hipertensi Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2021.
Journal Hygeia Public Health, 1(1), Pp.29-36-29–36.
36
Rahmah, S.R.A., Andeka, W., Patroni, R., Ismiati, I. And Darwis, D., 2021.
Hubungan Aktifitas Fisik Dengan Berat Badan Pada Remaja Selama Masa
Pandemi Covid-19 Di Wilayah Padang Harapan Kota Bengkulu. Poltekkes
Kemenkes Bengkulu.
Rahmawati, I., Suryandari, D. And Rizqiea, N.S., 2020. Peningkatan Pengetahuan
Lansia Tentang Hipertensi Emergensi Melalui Pendidikan Kesehatan.
Jurnal Empathy Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), Pp.58–63.
Rahmiati, C. And Zurijah, T.I., 2020. Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan
Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi. Jurnal Penjaskesrek, 7(1), Pp.15–27.
Rihiantoro, T. And Widodo, M., 2018. Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik
Dengan Kejadian Hipertensi Di Kabupaten Tulang Bawang. Jurnal Ilmiah
Keperawatan Sai Betik, 13(2), Pp.159–167.
Rohana, I.G.A.P.D., Pome, G., Ulfa, M.H., Harsanto, D.E. And Jauhar, M., 2023.
Latihan Autogenik Meningkatkan Kualitas Hidup Klien Hipertensi. Jurnal
Keperawatan Raflesia, 5(1), Pp.37–46.
Romadona, S., Aliyya, T.F., Kumalajati, A.P., Wahdah, L.N., Rahayu, D.N. And
Afifah, C.A.N., 2021. Latihan Fisik, Asupan Kalori, Dan Obesitas Pada
Remaja: Literature Review. In: Prosiding Seminar Nasional" Sport Health
Seminar With Real Action" Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri
Malang.
Santosa, H., Imelda, F. And Ns, M., 2022. Kebutuhan Gizi Berbagai Usia. Media
Sains Indonesia.
Septya, P.D., Aditya, M. And Adriani, H.G., 2021. Monitoring Penggunaan
Kontrasepsi Pil Kb Oral Dengan Kejadian Hipertensi: Literature Review.
Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi, 1(2), Pp.19–25.
Sugiarti, W., Islamarida, R. And Dewi, E.U., 2023. Kejadian Hipertensi Ditinjau
Dari Gaya Hidup Lansia Di Condongcatur Sleman Yogyakarta. Jurnal
Cakrawala Ilmiah, 2(7), Pp.3119–3132.
Sulastri, D. And Astuti, Y., 2020. Hubungan Kadar Kolesterol Dengan Derajat
Hipertensi. Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (Jikpi), 1(2), Pp.1–12.
Takhani, N. And Riniasih, W., 2022. Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tn. R
Dengan Fokus Intervensi Slow Stroke Back Massage Untuk Mengurangi
37
Nyeri Kepala Pada Hipertensi Di Desa Pengkol. The Shine Cahaya Dunia
D-Iii Keperawatan, 7(02).
Utama, Y.A., 2023. Pengaruh Self Management Pada Pasien Hipertensi: Sebuah
Tinjauan Sistematis. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 23(1),
Pp.422–429.
Widianto, A.A., Romdhoni, M.F., Karita, D. And Purbowati, M.R., 2018.
Hubungan Pola Makan Dan Gaya Hidup Dengan Angka Kejadian
Hipertensi Pralansia Dan Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas I Kembaran.
Magna Medika: Berkala Ilmiah Kedokteran Dan Kesehatan, 1(5), Pp.58–
67.
Widiyanto, A., Atmojo, J.T., Fajriah, A.S., Putri, S.I. And Akbar, P.S., 2020.
Pendidikan Kesehatan Pencegahan Hipertensi. Jurnal Empathy Pengabdian
Kepada Masyarakat, 1(2), Pp.172–181.
Wijaya, I. And Haris, H., 2020. Hubungan Gaya Hidup Dan Pola Makan
Terhadap Kejadian Hipertensi Diwilayah Kerja Puskesmas Towata
Kabupaten Takalar. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia
(Mppki), 3(1), Pp.5–11.
Wirakhmi, I.N. And Purnawan, I., 2021. Hubungan Kepatuhan Minum Obat
Dengan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Jurnal Ilmu
Keperawatan Dan Kebidanan, 12(2), Pp.327–333.
Wulandari, A., Sari, S.A. And Ludiana, L., 2023. Penerapan Relaksasi Benson
Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Rsud Jendral Ahmad
Yani Kota Metro Tahun 2022. Jurnal Cendikia Muda, 3(2), Pp.163–171.
38
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Lembar Persetujuan Responden
………………………………………………
39
Lampiran 2
KUISONER FOOD FREQUENCY QUESTIONAIRE (FFQ)
Nama : …………………………………………………………
Umur :………………………………………………………….
Pekerjaan :………………………………………………………….
Pendidikan :…………………………………………………………..
2. Nasi Merah
3. Beras Ketan
4. Bihun
5. Nasi jagung
6. Kentang
7. Singkong
8. Talas
9. Ubi Jalar
10. Roti
40
11. Tepung
12. Mi instan
13. Lainnya
*(………………..)
Sumber Protein Nabati
14. Kacang Tanah
18. Kecap
19. Tempe
20. Tahu
21. Lainnya
*(………………...)
Sayur-Sayuran
22. Bayam
23. Kangkung
24. Buncis
25. Brokoli
26. Cabai
29. Jamur
41
31. Gambas
32. Genjer
33. Katuk
35. Kecambah
36. Ketimun
37. Lainnya
*(………………)
Buah-Buahan
38. Belimbing
39. Alpukat
40. Semangka
41. Bengkuang
42. Duku
43. Durian
44. Jambu
45. Jeruk
46. Apel
47. Kiwi
48. Kedondong
49. Mangga
42
50. Salak
51. Sirsak
52. Nanas
53. Pepaya
54. Rambutan
55. Pisang
56. Lainnya
*(………………)
Minuman
57. Sirup
59. Lasegar
60. Kopi
61. Teh
62. Susu
64. Floridina
65. Hemaviton
66. Nutrisari
67. Marimas
68. Lainnya
*(………………)
Sumber Protein Hewani
69. Daging Ayam
43
72. Udang
73. Cumi-Cumi
75. Jeroan
76. Ikan
77. Lainnya
*(………………...)
Serba-Serbi
78. Dodol
79. Agar-agar
80. Madu
81. Saus
82. Keju
84. Bakwan
85. Risol
87. Mentega
88. Margarin
89. Mi Ayam
44
90. Bakso
91. Lainnya
*(………………...)
Keterangan:
* = Diisi sesuai nama makanan yang dikonsumsi.
Sumber: Modifikasi Nababan, 2020
……………………………………
45
Lampiran 3
Nama : .....................................................
Jenis Kelamin : .....................................................
Usia : .....................................................
1. Selama 7 hari terakhir, dalam berapa hari anda melakukan aktivitas fisik yang
berat. Contohnya mengangkat barang berat, mencangkul dan lainnya?
tidur?
Jam menit/hari
hari dalam seminggu
Tidak ada aktivitas fisik
6. Berapa lama waktu yang biasanya anda habiskan untuk berjalan dalam hari-
hari tersebut?
jam menit / hari
hari dalam seminggu
Tidak tahu/tidak pasti
7. Selama 7 hari terakhir, dalam berapa hari anda menghabiskan waktu dengan
duduk selama hari kerja?
jam menit / hari
hari dalam seminggu
Tidak tahu/tidak pasti.
.......................................................