Makalah Gigi 6

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

MAKALAH

EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN GIGI


DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUSY BOOK
TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Oleh :
drg. DEBBORA FIRDIANA

UPT. PUSKESMAS REMBANG 2


DINAS KESEHATAN KABUPATEN REMBANG
JAWA TENGAH
TAHUN 2022
EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA BUSY BOOK TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT

ABSTRACT

Children are vulnerable to caries and other dental diseases because they still need help from
parents and families to guide them in maintaining the cleanliness of their teeth and mouth. One effort to
improve dental and oral health is by maintaining dental and oral health. However, people often ignore
their dental and oral health problems caused by lack of knowledge of dental and oral health. Insufficient
knowledge about dental and oral hygiene is one reason that children ignore dental and oral health
problems. One of the ways to improve dental and oral health knowledge is through dental and oral health
education. And success in efforts to educate dental health in school children is inseparable from the
educational method and the importance of the role of a media because it can support the learning process,
facilitate students in understanding learning material. Through the media, the messages delivered can be
more interesting and easy to understand. One of the media used is busy book. The purpose of this study
was to determine the effectiveness of the busy book media on the level of dental and oral health
knowledge in grade 3 elementary school students. The type of this study was quantitative with a quasi-
experimental method with a pretest-posttest group design study design. The sample of this study was
grade 3 students of SDN Rowocacing in Pekalongan Regency with 18 students from the busy book group.
Data analysis using Wilcoxon test and Mann-Whitney test. The results of the statistical test with the
Wilcoxon test showed that there were differences in knowledge between before and after counseling, the
value of p-value of busy media book = 0,000 means that there were differences before and after
counseling using the busy book media. The Mann-Whitney test showed that there was a significant
difference in effectiveness between counseling and the busy book media on increasing dental and oral
health knowledge with p-value = 0.02.

Kata Kunci: Efektifitas; Penyuluhan Kesehatan Gigi; Pengetahuan Kesehatan Gigi; Busy Book
1. Pendahuluan

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009. Kesehatan adalah keadaan


sehat, baik memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, perlu adanya
upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan
dan upaya kesehatan masyarakat. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh
secara umum, juga kesehatan gigi dan mulut karena kesehatan gigi dan mulut dapat
mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan (Triyanto, 2017).
Masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih menjadi perhatian yang sangat
penting dalam pembangunan kesehatan dan perlu diperhatikan oleh tenaga kesehatan.
Penyakit gigi dan mulut yang paling banyak diderita masyarakat adalah penyakit karies gigi
dan peradangan gusi. Penyebab utama kedua penyakit tersebut disebabkan oleh kebersihan
mulut dan pola makan yang kurang baik (Depkes RI. 2009).
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 masalah kesehatan
gigi dan mulut umur 5-9 tahun dengan nilai 28,9% termasuk dalam kategori tinggi dengan
proporsi Effective Medical Demand (presentase penduduk yang bermasalah dengan gigi dan
mulut dalam 12 bulan terakhir dengan nilai 10,1%. Indeks DMF-T Indonesia sebesar 4,6
dengan nilai masing-masing
: D-T = 1,6; M-T = 2,9; F-T = 0,08; yang berarti
kerusakan gigi penduduk Indonesia 460 gigi per 100 orang (Riskesdas, 2013).
Anak merupakan usia rentan terhadap karies dan penyakit gigi lainnya karena masih
memerlukan bantuan dari orang tua maupun keluarga untuk membimbing dalam menjaga
kebesihan gigi dan mulutnya (Indahwati,dkk, 2015). Salah satu upaya meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut yaitu dengan melakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
Namun orang sering mengabaikan masalah kesehatan gigi dan mulutnya yang disebabkan
tentang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang kurang (Damafitra, 2015). Menurut
Gede dalam Prasko (2016) Pengetahuan yang kurang mengenai kebersihan gigi dan mulut
merupakan salah satu penyebab anak mengabaikan masalah kesehatan gigi dan mulut.
Menurut Anwaz dalam Puspitasri (2012) penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan
pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarluaskan pesan, menanamkan keyakinan
sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan
identik dengan
pendidikan kesehatan karena keduanya berorientasi kepada perubahan perilaku
(Arsyad, 2013).
Penyuluhan kesehatan gigi pada anak sekolah dasar umur 6-12 tahun sangat
penting karena pada usia tersebut adalah masa kritis, baik bagi pertumbuhan gigi
geliginya juga bagi perkembangan jiwanya sebagai memerlukan pendekatan untuk
menghasilkan pengetahuan, sikap dan perilaku yang sehat khususnya kesehatan gigi
dan mulut (Rahayu, 2005).
Keberhasilan dalam upaya penyuluhan kesehatan gigi pada anak sekolah tidak
terlepas dari metode pendidikan dan pentingnya peran sebuah media karena dapat
mendukung proses pembelajaran, mempermudah siswa dalam memahami materi
pembelajaran. Melalui media, pesan-pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan
mudah dipahami (Limanto, dkk., 2014).
Busy book merupakan buku kain yang terdiri dari halaman-halaman yang
berisi bermacam-macam kegiatan yang dikemas dalam bentuk buku. Media busy book
dalam penerapannya dapat mengebangkan aspek-aspek perkembangan yang ada pada
anak. Dalam pendidikan anak media busy book merupakan bentuk media baru yang
kreatif dan inovatif dalam mengembangkan kemampuan anak, karena media busy
book dapat di buat sesuai dengan kebutuhan dari proses pembelajaran yang akan
dikenalkan kepada peserta didik (Irene dalam Nilmayani, 2017). Bentuk dari busy
book terbuat dari kain dan bentuknya yang warna-warni akan menjadikan
pembelajaran menjadi menyenangkan dan tentunya materi yang diajarkan akan mudah
diserap oleh anak-anak (Bahri dalam Mufliharsi, 2017)
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada siswa SDN Mondoteko
Kec Rembang Kab Rembang pada 10 siswa melalui pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut dan wawancara terlihat bahwa keadaan rongga mulut anak banyak mengalami
karies gigi yang dengan kriteria sedang. Skor kerusakan gigi anak (def-t) = 3,1,
keadaan ini belum memenuhi target nasional def-t= ≤ 2 dan skor kerusakan gigi
permanen (DMF-T) = 1.2, keadaan ini sudah memenuhi target nasional DMF-T= ≤2.
Sehingga perlu untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut
pada anak-anak tersebut.
Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan penelitian dengan memberikan
penyuluhan tentang kesehatan gigi menggunakan busy book dan kemudian menilai
tingkat pengetahuan siswa
sebelum dan setelah penyuluhan kesehatan gigi busy book, maka peneliti bermaksud
melakukan penelitian Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Gigi Media Busy book terhadap
Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Siswa SDN Mondoteko Kec Rembang
Kab Rembang

2. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan metode eksperimen semudan
rancangan pretest and postest group design. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas
3SDN Rowocacing Kab, Pekalongan sebanyak 18 siswa untuk kelompok media busy book.
Teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Analisis data dilakukan dengan analis
univariat dan analisis bivariat dengan uji normalitas Shapiro- Wilk yang hasil datanya
berdistribusi tidak normal dilanjutkan dengan menggunakan uji Wilcoxon signed rank test
dan Mann Whitney untuk mengetahui efektivitas antar variabel.

3. Hasil dan Pembahasan

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Siswa Sebelum dan Sesudah Penyuluhan
Menggunakan Media Busy book

Kriteria Sesudah
Pengetahuan Sebelum
n % n %
Baik 2 11 7 39
Sedang 14 78 11 61
Buruk 2 11 0 0
Jumlah 18 100 18 100

Hasil dari Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 18 responden kelompok busy book
sebelum diberikan penyuluhan dengan media busy book , persentase nilai yang paling tinggi
adalah tingkat pengetahuan kriteria sedang sebanyak 14 siswa (78%), kriteria baik sebanyak
2 siswa (11%) dan kriteria buruk sebanyak 2 siswa (!!%), Sedangkan tingkat pengetahuan
siswa sesudah diberikan penyuluhan menggunakan media busy book terdapat perubahan
yang signifikan,, persentase yang paling tinggi adalah nilai persentase tingkat pengetahuan
kriteria sedang sebanyak 11 siswa (61%), kriteria baik sebanyak 7 siswa (39%) dan tidak ada
responden dengan tingkat pengetahuan kriteria buruk.
Adanya perubahan ini didukung oleh hasil uji statistik menggunakan uji Wilcoxon,
menunjukkan adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan gigi
dengan media busy book pada siswa SDN Mondoteko Kec Rembang Kab Rembang dimana
nilai p-value = 0,00 < (0,05) yang artinya adanya pebedaan sebelum dan sesudah penyuluhan
dengan media busy book pada siswa SDN Mondoteko Kec Rembang Kab Rembang.

Adanya perbedaan sebelum dan sesudah penyuluhan menunjukkan bahwa setelah


responden diberikan penyuluhan dengan menggunakan media busy book terjadi peningkatan
pengetahuan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa
media busy book dapat meningkatkan pengetahuan tentang aturan dalam keluarga untuk
kelas 3 di SD Negeri Panggang Sedayu, Bantul (Utami, 2018).
Pemelihan media yang tepat dalam memberikan penyuluhan akan mempermudah
pemahaman anak saat diberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Sesuai dengan teori
dental health education (DHE) bahwa pemberian DHE akan memberikan pengaruh berupa
perubahan nilai yang mengarah pada kebaikan kesehatan, dalam hal ini perubahan yang
terjadi adalah tentang kesehatan gigi dan mulut (Nathe,2001).
Media atau alat peraga adalah alat yang digunakan oleh pendidik untuk membantu dan
menerangkan sesuatu dalam proses pendidikan atau pengajaran Salah satu media
pembelajaran yang berkembang saat ini adalah busy book yang dipopulerkan Tresita Diana
(Irene dalam Nilmayani, 2017) yaitu buku kain yang terdiri dari halaman-halaman yang
berisi berbagai macam kegiatan yang dikemas dalam bentuk buku. Media Busy book
merupakan media pembelajaran 3 dimensi yang terbuat dari kain flannel yang akan dibentuk
menjadi sebuah buku dengan warna- warna yang cerah, yang didalamnya berisi tentang
aktivitas permainan sederhana yang mampu merangsang kemampuan kognitif dan motorik
halus siswa. Busy book dapat dikatakan efektif untuk digunakan dalam pembelajaran.
Mufliharsi (2017: 1) menyatakan bahwa busy book adalah buku yang terbuat dari kain
berisi aktivitas permainan sederhana yang didesain kreatif sebagai alat peraga. Sejalan
dengan pendapat tersebut, menurut Annisa (2016), busy book merupakan alat permainan
dalam bentuk
buku berbahan kain flanel yang dirancang untuk mengembangkan kognitif anak.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran busy
book adalah buku kain yang berisi berbagai macam aktivitas sederhana yang dijadikan
sebagai alat peraga. Aktivitas pada media pembelajaran busy book dalam penelitian ini
disesuaikan dengan materi yang akan dikembangkan. Media busy book dalam penelitian ini
berisi berbagai kegiatan yang terkait dengan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut
Pada saat penyuluhan siswa tertarik pada penyuluhannya karena selain meyimak
materi yang diberikan, mereka langsung mempratekkan apa yang disimak sebelumnya.
Selain itu siswa berperan aktif dalam penyuluhan tersebut karena belum pernah diberikan
penyuluhan menggunaka media busy book sebelumnya, jadi siswa dapat mengeksplorasi
kemampuan berpikirnya secara alamiah dengan bermain tanpa merasa sedang melakukan
proses pembelajaran. Serta siswa menjadi mandiri karean didorong rasa ingin tau yang besar
ingin melakukan perintah yang diberikan oleh penyuluh tanpa bantuan penyuluh. Hal-hal
seperti ini membuat ceritanya lebih menyenangkan dan menarik untuk dinikmati anak- anak.

4. Kesimpulan

Tingkat pengetahuan siswa sebelum penyuluhan dengan media busy book sebagian
besar kategori sedang 78%, sesudah penyuluhan dengan media busy book menjadi kategori
baik sebesar 39%. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut menggunakan media media busy
book dapat meningkatkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada siswa SDN
Mondoteko Kec Rembang Kab Rembang

5. Daftar Pustaka

[1] Annisa, RMN, Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Alat Permainan Edukatif Busy
Book TerhadapKecerdasan Visual-Spasial Anak. Jurnal Skripsi, Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung, 2016
[2] Arikunto, S, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta,
2010
[3] Arsyad, A, Media Pembelajaran. Jakarta:
Rajagravindo Persada, 2013
[4] Avirudini, K, Pengembangan Media 3 Dimensi Busy Book Pada Tema alat
Transportasisub Tema Macam-Macam Transportasi Di Tk Kelompok A Kartika
Iv-92 Surabaya. Program Studi Ilmu Pendidikan,
Surabaya: UNESA, 2018
[5] Azwar, S, Metode Penelitian Psikologi.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2017
[6] Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Riset Kesehatan
Dasar 2013.
Kemenkes RI; Jakarta, 2013
[7] Dahlan, MS, Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta : Salemba
Medika, 2013
[8] Damafitra, L, Efektifitas Video dan Bahasa Isyarat Sebagai Media Penyuluhan
Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan KesehatanGigi
dan Mulut pada Anak Penderita Tunarungu. Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember. Jember.
http://respository.unej.ac.id/handle/ 12345678/66743. 2015, Diakses tanggal 14
November 2018.
[9] Daryanto, Media Pembelajaran. Bandung:
PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2013
[10] Depkes RI, Profil Kesehatan Indonesia 2000,
http://www.depkes.go.id. 2009,
Diakses 14 November 2018
[11] Djaali, Psikologi Pendidikan. Bumi Aksara.
Jakarta, 2012
[12] Mahnun, N, Media Pembelajaran. Jurnal Pemikiran Islam. Vol. 37, No. 1 : 27.
[13] Mufliharsi, R, Pemanfaatan Busy Book pada Kosa Kata Anak Usia Dini di Paud
Swadaya PKK, 2017
[14] Nilmayani, N Zulkifli, Risma, D,. Pengaruh Penggunaan Busy Book terhadap
Kemampuan Membaca Permulaan pada Anak Usia 5-6 Tahun di PAUD Terpadu
Filosofia Kubbu Babussalam Rokan Hilir. Jurnal Skripsi,
Universitas Riau, Riau, 2017
[15] Nathe, CN, Dental Public Health : Contempory Practice for the Denta Hygienist.
Amerika Serikat :Precentice Hall. Hlm 146- 148, 2001
[16] Notoatmodjo, S, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2005
[17] Notoatmodjo, S,. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. PT Rineka Cipta.
Jakarta, 2010
[18] Notoatmodjo, S, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 83, 86,
164, 168, 2010
[19] Notoatmodjo, S, Ilmu Perilaku Kesehatan,
Jakarta: Rineka Cipta, 2015
[20] Prasko, Sutomo, B, Santoso, B, Penyuluhan Metode Audio Visual Dan Demonstrasi
Terhadap Pengetahuan Menyikat Gigi Pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Kesehatan
Gigi,
Desember 2016; Vol.03 No.2
[21] Riwidikdo, H, Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendekia Press, 2010
[22] Sariningsih, E, Merawat Gigi Anak Sejak Usia Dini. PT Elex Media
Komputindo. Jakarta, 2012
[23] Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
[24] Utami, ID,Pengembangan Media Busy Book Materi Aturan Dalam Keluarga
Untuk Kelas III SD Negeri Panggang Sedayu, Bantul. Skripsi. Universitas Negeri
Yogyakarta, 2018

You might also like