Jurnal Gosok Gigi
Jurnal Gosok Gigi
Jurnal Gosok Gigi
Abstract
Background: The issue of dental and oral health is a vulnerable issue faced by groups of elementary school
age children. Dental Health National Data (2006) showed that the prevalence of dental caries in Indonesia was
about 90% of the 238 million of Indonesian population and the number of children aged 15 years and under who
sufferred from dental caries reached 76.5%. The data in 2008 from Banjar Municipal Health Office showed that
the number of elementary students in Banjar District who suffered dental caries was by 65% which caused
students often not to attend school.
Objective: To know the factors that influence dental and oral health behaviors in elementary school children in
Banjar District
Methods: This was an observational quantitative research using a cross sectional design. The study was
conducted in Banjar District, South Kalimantan Province in two subdistricts ie Astambul and Martapura subdistricts. The population of this study was the mothers and elementary school age children in Banjar District. Study
sample was the mothers and elementary school children in grade III aged 6-12 years old. The total sample was
126 people. The bivariate data analysis used chi-square test and logistic regression for multivariable analysis.
Results: Distribution of knowledge level about dental health of elementary school children was good (54.8%);
attitude of the mothers was in moderate category (45.2%); behavior of the mothers was also in moderate
category (42.9%); neighborhood of elementary school children in the District Banjar was in good category
(56.3%), and most of elementary school children in Banjar District had the correct behavior towards dental and
oral health, with a frequency of 61.1%. The bivariate analysis showed that the variables of knowledge,
attitudes, environment and behavior were significant to the childrens behavior with p-value of 0.0001, and the
childrens behavior was significant with dental and oral health status with p-value of 0.0001. These results
were followed with the multivariable analysis showing significance to dental health status (knowledge OR = 2.5
and p = 0.025; attitudes OR = 2.7 and p = 0.032; mothers behavior OR = 2.9 and p = 0.027; environment OR = 3.2
and p = 0.007; childrens behavior OR = 4.6 and p = 0.018).
Conclusion: The majority of mothers in Banjar District had good knowledge, attitudes, and behavior on childrens
dental and oral health status. The environment of elementary school children in Banjar District was also quite
positive in supporting the childrens behavior to maintain the dental and oral health status.
Keywords: dental and oral health, knowledge, attitudes, behavior and environment
Pendahuluan
Masalah kesehatan gigi dan mulut merupakan
masalah yang rentan dihadapi oleh kelompok anak
usia Sekolah Dasar (SD). Struktur gigi pada masa
anak-anak, terutama usia SD, termasuk dalam jenis
gigi bercampur yaitu gigi susu dan permanen yang
rentan mengalami karies gigi. Karies gigi ialah pembentukan lubang permukaan gigi disebabkan kuman
dan terbentuk pada permukaan gigi terbuka yaitu
mahkota gigi terkait perilaku pemeliharaan kesehatan gigi yang dipengaruhi faktor individu dan di luar
individu.1 Permasalahan karies gigi pada anak usia
SD menjadi penting karena karies terdapat pada gigi merupakan indikator keberhasilan upaya pemeliharaan kesehatan gigi anak.2
180
Penyebab karies gigi dalam individu adalah faktor di dalam mulut berhubungan langsung dengan
proses terjadinya karies gigi, antara lain struktur gigi,
morfologi gigi, susunan gigi-geligi di rahang, derajat
keasaman saliva, kebersihan mulut yang berhubungan dengan frekuensi dan kebiasaan menggosok gigi,
jumlah dan frekuensi makanan penyebab karies
(kariogenik). Faktor luar individu adalah status ekonomi, keluarga, pekerjaan, fasilitas kesehatan gigi,
pendidikan kesehatan gigi yang pernah diterima.3
Prevalensi karies gigi di Indonesia sekitar 90%
dari 238 juta penduduk Indonesia dan jumlah anakanak usia 15 tahun ke bawah menderita karies gigi
mencapai 76,5%.3 Dari hasil penelitian Siagian4
ditemukan 95% anak SD mempunyai kesehatan gigi
181
Pendidikan
t erakhir
Pendapatan
Fasilitas
k esehatan
Keterangan
< 25 t ahun
13
25-45 tahun
108
> 45 t ahun
5
50
Ibu rumah tangga
31
Tani
4
Dagang
35
Swasta
2
PNS
4
Lain-lain
4
Tidak sekolah
69
SD
38
SLTP
12
SLTA
3
Perguruan tinggi
<Rp 500.000,00
89
Rp 500.000,00 Rp 1 juta 32
> Rp 1 juta
5
Askes
98
Non askes
28
%
10,3
85,7
4,0
39,7
24,6
3,2
27,8
1,6
3,2
3,2
54,8
30,2
9,5
2,4
70,6
25,4
4,0
77,8
22,2
(42,9%). Adapun hasil pengukuran terhadap lingkungan didapat sebagian besar lingkungan anak SD
di Kabupaten Banjar pada kategori baik (56,3%). Hasil lengkap pengukuran pengetahuan, sikap, perilaku, dan lingkungan disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Distribusi frekuensi variabel pengetahuan,
sikap, perilaku, lingkungan, dan perilaku anak
F
Variabel
n
%
Pengetahuan
- Baik (9 12 )
69
54,8
- Sedang (4 8)
39
31,0
18
14,3
- Kurang (0 3)
Sikap
- Baik (9 12 )
51
40,5
- Sedang (4 8)
57
45,2
18
14,3
- Kurang (0 3)
Perilaku
- Baik (9 12 )
48
38,1
- Sedang (4 8)
54
42,9
- Kurang (0 3)
24
19,0
Lingkungan
- Baik (9 12 )
71
56,3
- Sedang (4 8)
38
30,2
- Kurang (0 3)
17
13,5
Perilaku anak
- Benar
77
61,1
- Salah
49
38,9
182
p-value
(sig)
0,003
0,000
0,009
Tabel 5. Hasil analisis hubungan antara pengetahuan ibu, sikap ibu, perilaku ibu tentang
kesehatan gigi dan mulut dengan status kesehatan gigi dan mulut anak SD
Status kesehatan gigi dan mulut
p-value
2
Parah
Tidak
Variabel
(sig.)
n
%
n
%
Pengetahuan ibu
0,0001
31,1
4,8
6
9,5
- Kurang
12
19,8
25
11,1
- Sedang
14
50,8
64
4,0
5
- Baik
Sikap ibu
0,0001
23,2
4,8
6
9,5
12
- Kurang
34,1
43
11,1
14
- Sedang
36,5
46
4,0
5
- Baik
Perilaku ibu
0,0001
20,1
7,9
10
11,1
14
- Kurang
33,3
42
9,5
12
- Sedang
34,1
43
4,0
5
- Baik
Lingkungan anak
0,0001
25,2
5,6
7
7,9
10
- Kurang
18,3
23
11,9
15
- Sedang
51,6
65
4,8
6
- Baik
Tabel 6. Hubungan antara lingkungan dengan status kesehatan gigi dan mulut anak
Status kesehatan gigi dan mulut anak
p-value
2
Parah
Tidak parah
Lingkungan
(sig)
n
%
n
%
Lingkungan sekolah
0,000
14,65
41,1
39
80,6
- Tidak baik
25
58,9
56
19,4
- Baik
6
Lingkungan teman bermain
0,000
12,36
41,1
39
77,4
27
- Tidak baik
58,9
56
22,6
7
- Baik
Lingkungan petugas kesehatan
0,004
9,26
11,6
11
35,5
11
- Tidak ada
88,4
84
64,5
20
- Ada
Tabel 7. Analisis hubungan antara perilaku anak dengan status kesehatan gigi dan mulut pada anak SD
Variabel
Perilaku anak
- Salah
- Benar
20,6
16,1
23
72
18,3
57,1
35,01
p-value
(sig.)
0,0001
183
Tabel 8. Regresi logistik hubungan pengetahuan ibu, sikap ibu, perilaku ibu,
dan lingkungan dengan perilaku anak SD terhadap kesehatan gigi dan mulut
Variabel
Exp(B)
1,9
2,6
2,4
2,1
X1
X2
X3
X4
Y1
-2 likelihood
2
R
Keterangan:
X1: Pengetahuan Ibu
X2: Sikap ibu
X3: Perilak u ibu
X4: Lingkungan
Y 1: Perilak u anak
184
Model 1
SE
0,32
0,34
0,33
0,31
p
0,047
0,007
0,009
0,016
122,40
0,31
Exp(B)
2,5
2,7
2,9
3,2
4,6
Model 2
SE
0,41
0,47
0,48
0,43
0,65
73,36
0,41
P
0,025
0,032
0,027
0,007
0,018
185
perilaku anak sehingga anak mempunyai status kesehatan gigi dan mulut yang baik. Sikap tentang
kesehatan gigi dan mulut anak sebagian besar ibuibu di Kabupaten Banjar masih pada kategori sedang,
sebagian kecil ibu kategori kurang, dan hubungan
signifikan dengan perilaku anak yang memberikan
kontribusi positif terhadap status kesehatan gigi dan
mulut anak. Perilaku ibu-ibu tentang kesehatan gigi
dan mulut anak di Kabupaten Banjar berada dalam
kategori sedang dan ada hubungan signifikan dengan
perilaku.
Sebagian besar lingkungan anak-anak SD di
Kabupaten Banjar cukup positif dalam mendukung
perilaku anak. Lingkungan tersebut terutama dikaitkan dengan peran petugas dan lingkungan sekolah.
Sementara untuk lingkungan teman sebaya kurang
memberikan dukungan positif bagi anak SD di
Kabupaten Banjar.
Pengetahuan ibu, sikap ibu dan perilaku ibu,
lingkungan berhubungan positif dan signifikan dengan perilaku anak terhadap kesehatan gigi dan mulut pada anak SD di Kabupaten Banjar. Sikap ibu
merupakan faktor yang paling dominan memberikan
kontribusi terhadap perilaku anak tentang kesehatan
gigi dan mulut pada anak SD di Kabupaten Banjar.
Pengetahuan ibu, sikap ibu, perilaku ibu, lingkungan
dan perilaku anak berhubungan positif dan signifikan
dengan status kesehatan gigi dan mulut pada anak
SD di Kabupaten Banjar. Lingkungan sekolah merupakan faktor yang paling dominan memberikan
kontribusi terhadap status kesehatan gigi dan mulut
pada anak SD di Kabupaten Banjar.
Upaya promosi kesehatan yang selama ini dilakukan oleh berbagai instansi kesehatan dan pendidikan milik pemerintah dan juga LSM, serta swasta di
Kabupaten Banjar perlu untuk dilakukan pengembangan mengingat bahwa aspek sikap ibu ternyata
merupakan faktor yang paling dominan, sehingga penekanan promosi perlu dilakukan pada aspek tersebut.
Kepustakaan
1. Srigupta A. Panduan Singkat Perawatan
Kesehatan Gigi dan Mulut, Prestasi Pustaka,
Jakarta, 1994.
2. Situmorang N. Perilaku Pencarian Pengobatan
dan Pemeliharaan Kesehatan Gigi, Majalah
Kedokteran Gigi. 2006;13(2).
186
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.