9973-14054-1-SM (Bangramian)
9973-14054-1-SM (Bangramian)
9973-14054-1-SM (Bangramian)
Abstract : T he problem of dental caries remains a problem globally. More than 90% of the world
population have experienced dental caries. According to Gayatri (2015), the dental caries status
among school-aged children in SDN Kauman 2 Malang shown the score of DMF-T index 5.75 and
was considered high. The purpose of this study was to determine the level of dental health knowledge
among school-aged children in SDN Kauman 2 Malang. This was a cross-sectional quantitative
descriptive research. The sampling method used stratified random sampling and the measured
variable was the level of dental health knowledge. Data collection technique used a questionnaire
containing a set of questions to children aged 6-12 years. Data processing included editing, coding,
scoring, data entry and cleaning. The data was analysed using univariate statistical method. The
result of this study shown 82.9% (n = 63) 5-6 grade students of SDN Kauman 2 had a high level of
dental health knowledge and 17.1% (n = 13) had a low level of dental health knowledge. In this
regard, a good level of dental health knowledge is expected to support the establishment of good
dental health behaviour. The recommendation from this study was the need for a further research on
a relation between knowledge, attitude and behaviour of dental health in students of SDN Kauman 2
Malang.
Abstrak : Karies gigi masih menjadi permasalahan dunia. Lebih dari 90% penduduk dunia mengalami
karies gigi. Menurut Gayatri (2015) gambaran status karies gigi anak usia sekolah di SDN Kauman 2
Kota Malang menunjukkan nilai indeks DMF-T 5,75 yang berarti prevalensi karies gigi dianggap tinggi.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan kesehatan gigi pada anak SDN Kauman
2 Malang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain potong lintang
(cross-sectional). Metode sampling yang digunakan merupakan metode stratified random sampling
dengan variabel yang diukur adalah tingkat pengetahuan kesehatan gigi. Teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner dengan memberikan seperangkat pertanyaan kepada anak usia 6-12 tahun.
Pengolahan data yang dilakukan meliputi proses editing, coding, scoring, data entry d an cleaning.
Analisa data dilakukan dengan analisis statistik univariat. Hasil dari penelitian ini adalah sebanyak
82,9 % (n=63) siswa kelas 5-6 SDN Kauman 2 memiliki tingkat pengetahuan kesehatan gigi tinggi dan
sebanyak 17,1% (n=13) memilki tingkat pengetahuan kesehatan gigi rendah. Dalam hal ini, tingkat
pengetahuan yang baik mengenai kesehatan gigi diharapkan dapat mendukung terbentuknya perilaku
kesehatan gigi yang baik pula. Saran dari penelitian ini, perlu adanya penelitian lanjutan mengenai
hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku tentang kesehatan gigi pada anak SDN Kauman 2
Malang.
Daftar Pustaka Ariska, Maulida. 2014. Faktor-faktor personal hygiene yang berhubungan dengan
kebersihan gigi dan mulut masyarakat Desa Jumphoih Adan Kecamatan Mutiara Kabupaten
Pidie, (Online), http://etd.unsyiah.ac.id/index.php?p=show _detail&id=7958. Diakses tanggal: 30
Maret 2016 Bagramian, R., Godoy, F., Volpe, A. 2009 ‘ The
global increase in dental caries. A pending public health crisis’, (Online),
http://amjdent.com/Archive/2009/Bagrami an%20-%20February%202009.pdf. Diakses tanggal: 30
Maret 2016. Centers of Control Diseases Prevention. 2013. Preventing dental caries with
community programs,(online), http://www.cdc.gov/oralhealth/publication
s/factsheets/dental_caries.htm. Diakses tanggal 30 Maret 2016. Fankari. 2004. Pengaruh
penyuluhan dengan metode Stimulasi dan demonstrasi terhadap Perubahan perilaku menjaga
kesehatan gigi dan mulut anak sekolah dasar. Karya tulis ilmiah DIV. Gayatri, Rara Warih. 2015.
Gambaran Karies gigi anak usia sekolah dasar di Kota Malang. Journal Preventia Vol 1 No 1 Juni
2015 hal 42- 50.. Malang: UM Press Kawuryan, U. 2008. Hubungan pengethauan tentang
kebersihan gigi dan mulut dengan kejadian karies anak SDN Kleco II kelas V dan VI Laweyan
Surakarta. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta (tidak dipublikasikan)
Lukihardianti, A. 2011. Sekitar 85 % anak usia sekolah di Indonesia menderita karies gigi,
(Online), http://www.republika.co.id/berita/gaya- hidup/info-sehat/11/09/12/lrevhf-sekitar-
85-persen-anak-usia-sekolah-menderita- karies-gigi. Diakses tanggal : 29 Maret 2016 Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2007. Laporan Nasional 2007. Jakarta: Balitbangkes Depkes
Sondang, P dan Hamada, T. 2008. Menuju gigi dan Mulut Sehat: Pencegahan dan Pemeliharaan,
(Online), http://usupress.usu.ac.id/files/Menuju%20 Gigi%20dan%20Mulut%20Sehat%20_Pen
cegahan%20dan%20Pemeliharaan__Norm al_awal.pdf. Diakses tanggal 29 Maret 2016. Suwelo,
I.S.1997. Peranan pelayanan kesehatan gigi anak dalam menunjang kualitas sumber daya
manusia Indonesia di masa mendatang. Disertasi. Jakarta: tidak dipublikasi
Wala, H., Wicaksono, D. dan Tambunan, E. 2014. Gambaran status karies gigi anak usia 11- 12
tahun pada keluarga pemegang Jamkesmas di Kelurahan Tumatangtang I Kecamatan Tomohon
Selatan, (online), http://download.portalgaruda.org/article.ph
p?article=146228&val=1000&title=GAM BARAN%20STATUS%20KARIES%20G
IGI%20ANAK%20USIA%2011- 12%20TAHUN%20PADA%20KELUAR
GA%20PEMEGANG%20JAMKESMAS %20DI%20KELURAHAN%20TUMATA
NGTANG%20I%20KECAMATAN%20T OMOHON%20SELATAN. Diakses tanggal: 30 Maret
2016.
World Health. Organization (WHO). 2003. Oral Health Information System, (Online),
http://www.who.int/oral_health/action/info rmation/surveillance/en/. Diakses tanggal: 30 Maret
2016.