1330 2769 1 SM PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

25

Kepatuhan Minum Tablet Zat Besi Dengan Peningkatan Kadar Hb Ibu


Hamil di Puskesmas Purwoyoso Semarang
Dian Litasari1, AgusSartono2, Mufnaetty3
1,2,3
Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang

ABSTRACT
Background. Anemia is a condition when the blood haemoglobin at under the normal
level. Pregnant women are categorized as anemia if the blood haemoglobin less than 11 gram
percent (World Health Organization, 2002) In majors anemia in pregnant women due by lack
intake of iron (fe), so it’s called the Iron Nutrition Anemia. The Data in Purwoyoso Public
Health Center, Semarang, depicted that during last 4 years prevalence anemia in the region
that district is still high, which is 45% (2010), 41% (2011), 52% (2012) and 49% (2013). To
cope the anemia of pregnant women, Purwoyoso Public Health Center has been
implementing the program of distribution iron tablet to all pregnant women, 90 tablets
during pregnancy. The general aim of this study is to analysis the relationship of the
compliance level of drinking iron tablet with the increasing of pregnant woment’s blood
haemoglobin level
The data of the complients level of drinking iron tablet was collected by interviews
methode and the increasing of blood haemoglobin level was collected Shahli method.
Univariat Analysis were done by using frequency distribution table. The relations analysis
between the compliance level of drinking iron tablet and the increasing of pregnant women’s
blood haemoglobin level were done by the Rank- Sperman test.
The results. Total of the pregnant women were got the number of iron tablet 90. Some of
them (85.7%) acknowledging drink iron tablets. The lowest compliance level is 81% and the
highest is 100 %. The average of pregnant women’s blood haemoglobin level before drinking
iron tablets is 10.9 gram percent, with standard deviation 1.0486 gram percent. After
dringking the iron tablets, the average of pregnant woment’s blood haemoglobin level is 11.6
percent, with standard deviation 0.35857 gram percent. There are an increasing of the level
blood haemogloben, 0,7 gram percent the average. The Rank-Spearman Test expose that
there was a relationship between the compliance level of drinking iron tablet and the
increasing of pregnant woment’s blood haemoglobin level ((p value = 0,002<0,0,05)
Conclusion There is a relationship between the compliance level of drinking iron tablet
with the increasing of pregnant women’s blood haemoglobin level at Purwoyoso Pubpic
Health Center, Semarang.

Keywords :pregnant women, Iron Tablet, Blood haemoglobin

PENDAHULUAN

Anemia didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar Hb dalam darah dibawah normal. Ibu
hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya member sedikit besi kepada janin
yang dibutuhkan untuk metabolism besi yang normal. Selanjutnya mereka akan menjadi

JURNAL GIZI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


NOVEMBER 2014, VOLUME 3, NOMOR 2
26

anemia pada saat kadar hemoglobin ibu turun sampai dibawah 11 gr/dl selama trimester III
(Waryana, 2010).
Hasil survey anemia ibuhamil pada 15 kabupaten/kota pada tahun 2007 menunjukkan
bahwa prevalensi anemia di Jawa Tengah adalah 57,7%, prevalensi tersebut masih lebih
tinggi dari prevalensi pada tingkat nasional yaitu 50,9%. Sejak 1985, secara nasional
penanggulangan anemia gizi besi pada ibu hamil dilakukan dengan program pendidikan gizi
yang disertai dengan distribusi tablet besi, 90 tablet selama masa kehamilan. 90 tablet zat besi
tersebut diberikan pada masa kehamilan tri mester ke 2. Cakupan 90 tablet zatbesi di Jawa
Tengah pada tahun 2008 sebesar 87,06% yang mengalami peningkatan dari tahun 2007 yang
sebesar 85,91%. Namun demikian walaupun mengalami peningkatan angka tersebut masih
dibawah target StandarPelayanan Minimal (SPM) 2010 yaitu sebesar 90% (Hamidah, 2009).
Pada perkembangan, pelaksanaan program pemberian tablet besi, ditemukan berbagai
kendala, salah satunya adalah kepatuhan ibu hamil yang masih rendah dalam minum tablet zat
besi yang diterimanya. Ketaatan ibu hamil minum tablet zat besi merupakan salah satu faktor
penting dalam peningkatan kadar haemoglobin ibu hamil (Hamidah,2009).
Definisi kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet zat besi adalah ketaatan ibu hamil dalam
melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet zat besi sesuai dosis dan
jadwal minum. Menurut Sackett, kepatuhan pada pasien diartikan sebagai sejauh mana
perilaku individu mentaati ketentuan yang diberikan oleh professional kesehatan (Afnita,
2004).

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian gizi masyarakat dengan pendekatan Crossectional.
Penelitian dilakukan pada bulan mei 2014 di Puskesmas Purwoyoso Semarang.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Purwoyoso. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan kritreria inklusi yaitu ibu
hamil yang umur kehamilan trimester ke-2. Sesuai dengan kriteria inklusi tersebut, maka
jumlah sampel yang diperoleh adalah 21 orang.
Data yang diambil adalah data tingkat kepatuhan ibu hamil minum tablet zat besi serta
data kadar haemoglobin darah ibu hamil, baik sebelum maupun sesudah minum tablet zat
besi. Tingat kepatuhan dikumpulkan dengan metode wawancara. Kadar haemoglobin darah
ibu hamil diukur dengan metode sahli.

JURNAL GIZI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


NOVEMBER 2014, VOLUME 3, NOMOR 2
27

Uji kenormalan distribusi data dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilks. Oleh
karena hasil uji Shapiro-Wilks menunjukkan bahwa data kepatuhan ibu hamilminum tablet zat
besi dan data kadar hb darah tidak terdistribusi normal, maka analisis hubungan variable
tersebut dilakukan dengan menggunakan uji Rank Spearman.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Puskesmas Purwoyoso Semarang
Puskesmas Purwoyoso adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota
Semarang yang bertanggung jawab menyelenggaraan pembangunan kesehatan
diwilayah kerja. Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kota Semarang,
Puskesmas Purwoyoso berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis
operasional Dinas Kesehatan Kota Semarang dan merupakan unit pelaksana tingkat
pertama dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satu tugas
puskesmas adalah melakukan pelayanan gizi masyarakat sebagai upaya perbaikan gizi
masyarakat.
Upaya perbaikan gizi, salah satu program yang dilakukan oleh puskesmas
Purwoyoso adalah upaya penanggulangan anemia gizi pada ibu hamil melalui
pendidikan gizi, pemeriksaan kadar Hb dan memberikan 90 tablet Fe kepada semua
ibu hamil selama masa kehamilan. Di Puskesmas Purwoyoso jumlah ibu hamil yang
mendapatkan 90 tablet Fe sudah lebih dari 80% tapi masih dibawah Standar Pelayanan
Minimal (SPM) kesehatan yang 90 %.
Pada tahun 2014 jumlah ibu hamil di wilayah Kelurahan Purwoyoso dan
Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan sebanyak 65 orang. Ibu hamil yang periksa Hb ke
Puskemas sebanyak 60 orang (92,3%), dan semuanya telah mendapatkan tablet Fe
sebanyak 90 tablet. Data yang diperoleh dari Puskesmas Purwoyoso Semarang pada
tahun 2013 menunjukan bahwa jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya
dari bulan Januari sampai Desember 2013 adalah 120 orang. Hasil pemeriksaan kadar
Hb darah menunjukkan bahwa dari 120 ibu hamil tersebut 59 orang (49%) diantaranya
menderita anemia.

JURNAL GIZI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


NOVEMBER 2014, VOLUME 3, NOMOR 2
28

B. KarakteristikResponden
1. Umur Responden
Sebagian besar responden (66,7%) berumur antara 20 sampai 35 tahun, dan
masih ditemukan ibu hamil yang berumur lebih dari 35 tahun, yaitu sebesar 33,3%.
Distribusi responden menurut umur dapat dilihat pada tabel 1. Umur ibu hamil lebih
dari 35 tahun termasuk dalam kategori kehgamilan berisiko tinggi (Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah, 2010).
Tabel 1. DistribusiUmurResponden

UmurResponden N %
< 20 tahun 0 0%
21-35 tahun 14 66,7%
>35 tahun 7 33,3%
JUMLAH 21 100%

2. FrekuensiKehamilan
Frekuensi kehamilan responden berkisar antara satu sampai dengan 5 kali.
Sebaran responden menurut frekuensi kehamilan dapat dibaca pada tabel 2.

Tabel 2. Distribusi Responden menurut Frekuensi Kehamilan


KehamilanKe- N %
1 7 33,3%
2 7 33,3%
3 4 19,0%
4 2 9,5%
5 1 4,8%
JUMLAH 21 100%

Tabel 2 menunjukkan bahwa masih terdapat ibu hamil anak ke 3, 4 sebanyak 2


respoden (9,5%) dan ibu hamil anak ke 5 sebanyak 7 responden (33,3 4,8%). Hal ini
dapat menjadi indicator bahwa sosialisasi program KB kepada masyarakat belum
berhasil dengan baik. KB berfungsi untuk menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan dan dapat merencanakan kehamilan secara terprogram (Ernawati, 2011).

JURNAL GIZI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


NOVEMBER 2014, VOLUME 3, NOMOR 2
29

3. PekerjaanResponden
Sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga. Sebaran responden menurut
jenis pekerjaan dapat diibaca pada tabel 3

Tabel 3.Distribusi Responden menurut Jenis Pekerjaan

PekerjaanResponden N %
IbuRumahTangga 11 52,4%
Swasta 4 19,0%
PNS 2 9,5%
Lainnya 4 19,0%
JUMLAH 21 100%

Tabel 3 menunjukkan bahwa hampir separuh ibu hamil (47,5 %) bekerja diluar
rumah, seperti pekerja swasta, PNS, dan lainnya. sebanyak 10 responden (47,5%).
Ketersediaan makanan yang tidak selalu diperoleh dilingkungan ibu pekerja, kondisi
ini dapat mempengaruhi kecenderungan pola makan yang tidak memenuhi kebutuhan
gizi (Niven, 2008).
4. Tingkat PendidikanResponden
Tingkat pendidikan ibu hamil dapat menjadi salah satu factor yang ikut
menentukan kepatuhan responden minum tablet zat besi. Hasil penelitian tentang
tingkat pendidikan responden dapat dibaca pada tabel 4.

Tabel 4. Distribusi Responden menurut Tingkat Pendidikan

PendidikanResponden N %
SD 4 19,0%
SLTP 4 19,0%
SLTA 8 38,1%
PerguruanTinggi 5 23,8%
JUMLAH 21 100%

Tabel 4 menunjukkkan bahwa masih terdapat responden yang belum lulus wajib
belajar 9 tahun, yaitu sebanyak 8 responden (38,0%). Pendidikan dapat meningkatkan

JURNAL GIZI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


NOVEMBER 2014, VOLUME 3, NOMOR 2
30

kepatuhan, sepanjang pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif. Dari


penelitian terbukti bahwa perilaku responden didasari oleh pengetahuan minum tablet
Fe (Notoatmodjo, 2007).
5. Rata-rata Kadar Hb Sebelum dan Sesudah Minum Tablet Zat Besi
Rata-rata kadar Hb ibu hamil sebelum minum tablet Fe adalah 10,9 gr % dengan
standart deviasi 1,0486 gram %. Kadar Hb yang direkomendasikan bagi ibu hamil agar
dapat dikategorikan tidak anemia adalah yaitu 11 gr% (WHO). Hasil pengukuran
kadar Hb ibu hamil sebelum minum tablet Fe dapat dibaca pada tabel 5.
Tabel 5. Kadar Hb Ibu Hamil Sebelum Minum Tablet Fe

Kadar Hb N %
≥ 11 gr% 11 52,4%
9,1-10,9 gr% 10 47,6%
JUMLAH 21 100%

Tabel 5 menunjukkan bahwa ditemukan 10 orang ibu hamil (47,6 %) yang


sebelum minum tablet Fe memiliki kadar Hb antara 9,1 gram % sampai 10,9 gram %,
sehingga bisa di golongkan sebagai anemia ringan.
Rata-rata kadar Hb ibu hamil sesudah minum tablet Fe adalah 11,6 gram %
dengan standart deviasi 0,35857 gram %. Hal ini dapat menunjukkan adanya
peningkatan kadar Hb dibanding sebelum ibu hamil minum tablet Fe. Rata-rata
kenaikan sebesar 0,7 gram %. Hasil pengukuran kadar Hb ibu hamil setelah minum
tablet Fe dapat dibaca pada table 6.

Tabel 6. Kadar Hb Ibu Hamil Setelah Minum Tablet Fe

Kadar Hb N %
≥ 11 gr% 18 85,7%
9,1-10,9 gr% 3 14,3%
JUMLAH 21 100%

Tabel 6 menunjukkan bahwa setelah minum tablet Fe terdapat penurunan jumlah


ibu hamil dengan kategori anemia ringan dari 10 orang (47,6 %) menjadi hanya 3
orang (14,3 %).

JURNAL GIZI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


NOVEMBER 2014, VOLUME 3, NOMOR 2
31

6. Jumlah Tablet Fe yang DiterimaResponden


Berdasarkan pengakuan responden dan dikuatkan dengan informasi yang
diperoleh dari puskesmas, seluruh sampel (100 %) mendapat tablet Fe sejumlah 90
tablet.
7. Jumlah Tablet Fe yang Diminum Responden
Hasil wawancara menunjukkan data jumlah tablet Fe yang diminum responden
dapat dibaca pada tabel 7.
Tabel 7.Distribusi Responden Menurut Jumlah Tablet Fe yang Diminum

Jumlah tablet Fe N %
70 – 79 2 9,6%
80 – 89 1 4,8%
90 18 85,7%
JUMLAH 21 100%

Tabel7 menunjukan bahwa terdapat 18 responden (85,7%) yang minum 90 tablet


Fe, sehingga tingkat kepatuhannya adalah 100%.
Pemberian tablet Fe dalam penelitian ini sesuai dengan Program Penanggulangan
Anemia yang dilakukan pemerintah sejak tahun 1995 yaitu membagikan tablet Fe
kepada ibu hamil sebanyak 90 tablet yang diminum 1 tablet setiap hari selama
trimester II (Waryana, 2010).
8. Tingkat Kepatuhan Minum Tablet Fe Responden
Tabel 8.Distribusi Kepatuhan Minum Tablet Fe
Kepatuhan N %
81% 1 4,8%
87% 1 4,8%
89% 1 4,8%
100% 18 85,7%
JUMLAH 21 100%

Tabel 8 menunjukan masih ditemukan responden dengan tingkat kepatuhan


minum tablet Fe kurang dari 100% yaitu sebanyak 3 respoden (14,4%). Menurut
pengakuan responden hal ini disebabkan oleh factor lupa atau responden mual setelah
minum tablet Fe.
Sebagian besar sampel patuh minum tablet Fe 90 sesuai dengan anjuran petugas
kesehatan gizi di puskesmas mengenai tablet Fe untuk ibu hamil. Kepatuhan dalam

JURNAL GIZI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


NOVEMBER 2014, VOLUME 3, NOMOR 2
32

mengkonsumsi tablet zat besi adalah ketaatan ibu hamil dalam melaksanakan anjuran
petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet zat besi sesuai dosis dan jadwal
(Afnita, 2004).
9. Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Tablet Zat Besi dengan Peningkatan
Kadar Hb Ibu Hamil di Puskesmas Purwoyoso Semarang

Gambar 5.Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Tablet Zat Besi dengan


Peningkatan Kadar Hb

Hasil uji kenormalan distribusi data tingkat kepatuhan minum tablet Fe dan kadar Hb
darah ibu hamil, dengan menggunakan uji Shapiro wilks, menunjukkan bahwa semua data
variable teruji tidak terdistribusi normal. Hasil uji Hubungan tingkat kepatuhan minum tablet
Fe dengan peningkatan kadar Hb , menggunakan uji Rank Spearman membuktikan adanya
hubungan antara tingkat kepatuhan minum tablet zat besi dengan peningkatan kadar Hb ibu
hamil di Puskesmas Purwoyoso Semarang .

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
1. Seluruh responden (100%) menerima tablet Fe sejumlah 90 tablet.
2. Sebagian besar responden (85,7%) patuh minum tablet Fe 90 tablet.
3. Sebagian besar responden (85,7%) mengalami peningkatan kadar Hb. Dengan rata-
rata peningkatan kadar Hb adalah 0,7 gr%, dari 10,9 gr% menjadi 11,6 gr%.
4. Ada hubungan antara tingkat kepatuhan minum tablet zat besi dengan peningkatan
kadar Hb ibu hamil di Puskesmas Purwoyoso Semarang.

JURNAL GIZI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


NOVEMBER 2014, VOLUME 3, NOMOR 2
33

Saran
Bagi puskesmas diharapkan dapat meningkatkan program kesehatan ibu dan anak
khususnya untuk menekan jumlah kehamilan resiko tinggi baik dari segi umur dan
frekuensi kehamilan. Upaya ini bisa dilakukan misalnya melalui peningkatan
pemberdayaan masyarakat.
Bagi peneliti lain yang tertarik pada masalah ini, sebaiknya dapat memperluas
cakupan wilayah pengambilan sampel sehingga jumlah sampel lebih banyak yang dapat
meningkatkan validitas hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Afnita, D. 2004. Hubungan Perilaku Ibu Hamil dan Motivasi Petugas Kesehatan Terhadap
Kepatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Ibu
dan Anak BADROL AINI Medan Tahun 2004. Skripsi Mahasiswa FKM USU. Diakses 31
Desember 2013.

Dinas KesehatanProvinsiJawa Tengah. 2010. Anemia IbuHamil.

Ernawati. 2011. Manfaat KeluargaBerencana. Jakarta: EGC.

Hamidah.2009. HubunganJarakKehamilanDenganKejadian Anemia Di PuskesmasLamper


Tengah Kota Semarang. (online). Available
:http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?mod=browse&cp=read&id=jtptunimu-
gdlhamidahmei-siog&q=hamidah. Diakses 20 Januari 2014.

Niven. 2008. PsikologiKesehatan:PengantaruntukPerawatdanProfesional. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo.2007. PromosiKesehatanIlmudanSeni.Jakarta : rineka Cipta.


Waryana. 2010. GiziReproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihana.

JURNAL GIZI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


NOVEMBER 2014, VOLUME 3, NOMOR 2

You might also like