Jurnal BBLR

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Jurnal Media Keperawatan: PoliteknikKesehatan Makassar

Vol. 11 No.01 2020


e-issn :2622-0148, p-issn : 2087-0035

HUBUNGAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI KOTA MAKASSAR
Preeclampsia Relationship With The Incidence Of Baby Birth Low In Makassar City

Muhasidah, Herman Djewarut, Sumira, Nuraeni Jalil


Polytechnic of Health, Ministry of Health Makassar
*) [email protected]

ABSTRACT

The influence of preeclampsia in pregnant women varies from mild hypertension, severe hypertension or
hypertensive crisis, eclampsia to HELLP syndrome (Hemolysis, Elevated Liver Enzyme, Low Platelet), the condition
of this severe preeclampsia can occur in ± 1 per 1000 pregnancies. While the impact of this disorder on the fetus
also varies from premature birth, obstructed fetal growth that can occur in 1 of 3 cases of preeclampsia to fetal death.
This study aims to determine the preeclampsia relationship with the genesis of low birth weight babies. Type of
retrospective research, with a cross-sectional study draft. The number of samples in this study was 47 people
obtained using Simple Random Sampling according to the criteria of the present sample. Test analysis using the Chi-
Square Test statistical analysis (Chi-squared) based on Pearson Correlation Chi-Square with the provisions of
Interval Confidence (confidence level) 95%, Probability (fault tolerance) 5% (α = 0.05). The results showed a
preeclampsia relationship with the low birth weight incident. Acquired ρ-value value of 0.002 smaller than α = 0.05. It
is expected for mothers with preeclampsia should routinely be checked in to nearby medical personnel to be taken
steps-prevention of preeclampsia.
Keywords : LBBW, Mom, Pre-eclampsia

ABSTRAK

Pengaruh preeklampsi pada ibu hamil bervariasi dari hipertensi ringan, hipertensi berat atau krisis hipertensi,
eklampsia sampai sindroma HELLP (Hemolysis, Elevated Liver Enzyme, Low Platelet), kondisi preeklampsi berat ini
dapat terjadi pada ±1 per 1000 kehamilan.Sedangkan dampak kelainan ini pada janin juga bervariasi dari kelahiran
prematur, pertumbuhan janin terhambat yang dapat terjadi pada 1 dari 3 kasus preeklampsi sampai kematian janin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Preeklampsia dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah. Jenis
penelitian retrospektif, dengan rancangan cross sectional study. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 47 orang yang didapatkan dengan menggunakan Simple Random Samplingsesuai dengan kriteria sampel
yang telah ditetapkan. Analisis uji menggunakan analisis statistik Chi Square Test (Chi Kuadrat) berdasarkan
Pearson Correlation Chi Square dengan ketentuan Interval Confidence (taraf keyakinan) 95%, Probability (toleransi
kesalahan) 5% (α = 0,05).Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan Preeklampsia dengan Kejadian Berat
Badan Lahir Rendah.Diperoleh nilai -value sebesar 0,002 yang lebih kecil dari α = 0,05. Diharapkan bagi ibu
dengan preeklampsi hendaknya rutin memeriksakan diri ke tenaga medis terdekat agar dapat diambil langkah –
langkah pencegahan terjadinya preeklampsia.
Kata kunci :BBLR, Ibu, Pre-eklampsia

PENDAHULUAN
Kemampuan menyelenggarakan pelayanan pada janin juga bervariasi dari kelahiran prematur,
kesehatan suatu bangsa diukur dengan menentukan pertumbuhan janin terhambat yang dapat terjadi
tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi, di pada 1 dari 3 kasus preeklampsi sampai kematian
samping berbagai indikator lainnya seperti angka janin.Sehingga preeklampsi selain dapat
kesakitan dan status gizi. Dalam program kesehatan, meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas yang
kematian ibu dan bayi sangatlah penting diketahui merupakan cermin kesejahteraan suatu bangsa
karena dapat memberikan gambaran status preeklampsi ini juga membawa dampak masalah
kesehatan masyarakat, gizi, pelayanan kesehatan sosial yang besar untuk masyarakat (Auer et al.,
utamanya ibu hamil, melahirkan dan masa nifas serta 2010).
kemampuan ekonomi maupun tingkat pendidikan Pada satu dekade terakhir adanya disfungsi
masyarakat (Manuaba, 2010). endotel diduga sebagai penyebab terjadinya
Pengaruh preeklampsi pada ibu hamil preeklampsi. Perubahan profil lipid dapat
bervariasi dari hipertensi ringan, hipertensi berat atau menyebabkan disfungsi endotel sehingga
krisis hipertensi, eklampsia sampai sindroma HELLP menyebabkan terjadinya preeklampsi, profil lipid ini
(Hemolysis, Elevated Liver Enzyme, Low Platelet), diantaranya adalah perubahan Low density
kondisi preeklampsi berat ini dapat terjadi pada ±1 lipoprotein (LDL) dan High density Lipoprotein (HDL).
per 1000 kehamilan. Sedangkan dampak kelainan ini Diduga terdapat hubungan antara preeklampsi
115
Jurnal Media Keperawatan: PoliteknikKesehatan Makassar
Vol. 11 No.01 2020
e-issn :2622-0148, p-issn : 2087-0035

dengan peningkatan rasio Low density lipoprotein 518 bayi yang meninggal dan sebanyak 82 bayi atau
dan High density lipoprotein (Williams et al., 2010). 15.83 % bayi yang meninggal disebabkan oleh
Peningkatan rasio Low density lipoprotein dan High BBLR.
density lipoprotein ini menyebabkan terjadinya Kota Makassar merupakan salah satu
disfungsi endotel dan aterosklerosis. Pada disfungsi sarana pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang
endotel terjadi ketidakseimbangan produksi zat zat mempunyai rawat jalan, dan rawat inap persalinan
yang bertindak sebagai vasodilator seperti normal. Berdasarkan data yang tercatat dan
prostasiklin dan nitrat oksida dibandingkan dengan diperoleh dari rekam medik pada tahun 2014jumlah
vasokonstriktor seperti tromboxan dan endotelium I yang melahirkan dengan preeklampsia sebanyak 89
sehingga akan terjadi vasokonstriksi yang luas dan orang danbayi dengan berat badan lahir rendah
terjadilah preeklamsi (Cunningham et al., 2010). sebanyak 51 orang (57,30%). Pada tahun
Salah satu langkah dalam pencapaian 2015jumlah yang melahirkan dengan preeklampsia
target Millenium Development Goals (MDGs) ke 4 sebanyak 251 dan bayi dengan berat badan lahir
adalah menurunkan kematian anak menjadi 2/3 rendah sebanyak 185 orang (75.29%). Pada bulan
bagian dari tahun 1990 sampai 2015. Berdasarkan Januari-Maret 2016 jumlah yang melahirkan
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi preeklampsia sebanyak 66 orang bayi dengan berat
Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke badan lahir rendah sebanyak 15 orang (75.29%).
tahun diketahui bahwa preeklampsia masih menjadi
penyebab bayi premature maupun IUGR dengan METODE
status social ekonomi rendah, kurang gizi, anemia, Jenis penelitian yang digunakan adalah
penyakit ibu, toksemia gravidarum, perawatan penelitian retrospektif yang bertujuan untuk
antenatal yang kurang adekuat, adiksi obat, memperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi
komplikasi obstetric dan riwayat insufisiensi hubungan pre eklampsia dengan kejadian bayi berat
reproduksi ibu. Menurut Dowshens kondisi yang lahir rendah (BBLR), dengan menggunakan
memungkinkan kelahiran premature dan pendekatan cross sectional study di mana peneliti
keterlambatan pertumbuhan janin antara lain karena melakukan pengukuran variable (subjek hanya
adanya kehamilan ganda, kelainan structural mulut diobservasi satu kali dan pengukuran variable subjek
rahim, perdarahan, hipertensi karena kehamilan ibu dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut).
baik karena preklampsia maupun eklampsi dan factor Penelitian ini dilaksanakan di Kota
usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 40 Makassar. Penelitian ini di laksanakan pada bulan
tahun. Juni tahun 2016.
Di seluruh dunia preeklampsia Peneliti mengambil populasi sebanyak 66
menyebabkan 50.000 – 76.000 kematian maternal orang ibu yang melahirkan dengan preeklampsia di
dan 900.000 kematian perinatal setiap rekam medik (data sekunder). Peneliti mengambil
tahunnya.Insiden preeklampsi pada kehamilan sampel sebanyak 47 orang ibu yang melahirkan
adalah sebesar ±5-10% dan menjadi satu dari tiga preeklampsia di rekam medik (data sekunder).
penyebab utama angka kematian ibu setelah Adapun kriteria sampel yaitu : Ibu yang melahirkan
perdarahan dan infeksi. dengan preeklampsia, Ibu yang melahirkan dengan
Angka kejadian di Indonesia bervariasi di BBLR dan Ibu yang bersedia menjadi
beberapa rumah sakit di seluruh Indonesia yaitu responden.Teknik pengambilan sampel yang
antara 5,75 - 9,17% dan meningkat sebesar 40% digunakan adalah random sampling yaitu pemilihan
selama beberapa tahun terakhir di seluruh dunia. Di sample secara acak atau undian, dimana tiap unsur
Indonesia masih merupakan penyebab kematian yang membentuk populasi diberi kesempatan yang
nomor dua tertinggi (24%) setelah perdarahan sama untuk terpilih menjadi sampel (Saryono, 2013).
(Depkes RI,2011).Dari seluruh kematian bayi di Cara undian dilakukan dengan
Indonesia, sebanyak 57 % meninggal pada masa menggunakan prinsip-prinsip undian, yaitu : Peneliti
bayi baru lahir (usia dibawah 1 tahun), setiap 6 menit mendaftar semua anggota populasi.Setelah selesai
terdapat 1 bayi baru lahir yang meninggal. Penyebab didaftar, kemudian masing-masing anggota populasi
kematian bayi baru lahir di Indonesia sebanyak 29% diberi nomor, masing-masing dalam satu kertas kecil-
disebabkan kerena berat badan bayi rendah. kecil. Kertas-kertas kecil yang masing-masing telah
Berdasarkan data dari wordpress Sulawesi diberi nomor tersebut kemudian digulung. Gulungan
Selatan (2010), Di Sulawesi Selatan pada tahun tersebut yang telah berisi nomor-nomor tersebut,
2007 tercatat bahwa jumlah bayi dengan berat badan kemudian dimasukkan kedalam wadah misalkan
lahir rendah sebanyak 2.416 (1.56% dari total bayi kotak atau kaleng yang dapat digunakan untuk
lahir) dan tertangani sebanyak 2.451 orang (100%). mengaduk sehingga menjadi acak. Setelah proses
Pada tahun 2008 jumlah bayi dengan BBLR pengadukan dianggap sudah merata, kemudian
mengalami penurunan menjadi 1.998 (1.36% dari peneliti atau orang lain yang diawasi peneliti,
total jumlah bayi lahir). Pada tahun 2013 terdapat
116
Jurnal Media Keperawatan: PoliteknikKesehatan Makassar
Vol. 11 No.01 2020
e-issn :2622-0148, p-issn : 2087-0035

mengambil gulungan kertas satu per satu sampai Tabel 4


diperoleh sejumlah sampel yang diperlukan. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Bayi Baru Lahir
Di Kota Makassar
HASIL BeratBayiLahir n %
Berdasarkan hasil penelitian yang Rendah 29 61,7
dilaksanakan di Kota Makassar padatahun 2016 SangatRendah18 38,3
dengan jumlah sampel 47 orang diperoleh hasil Total 47 100
berikut ini. Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 4.4 dari 47 responden
AnalisisUnivariat menunjukkan bahwa Bayi yang mengalami BBLR
Tabel 1 sebanyak 29 bayi (61.7%), sedangkan yang BBLSR
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Ibu sebanyak 18 bayi (38.3%).
Di Kota Makassar
Umurn % Analisis Bivariat
20-30 tahun 17 36,2 Tabel 5
31-40 tahun 25 53,2 Distribusi Hubungan Preeklampsia dengan
41-50 tahun 5 10,6 Kejadian Bayi Baru Lahir Rendah Di Kota
Total 47 100 Makassar Tahun 2018
Sumber : Data Primer BBL
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 47 Pre Jumlah
BBLR BBLSR α=0,05
responden, umur ibu 20-30 tahun sebanyak 17 eklampsia
,n % ,n % ,n %
responden (36.2%), umur ibu 31-40 tahun sebanyak
Berat 21 80.8 5 19.2 26 100
25 responden (53.2%), umur ibu 41-50 tahun
Ringan 8 38.1 13 61.9 21 100
sebanyak 5 responden (10.6%). Jadi umur 0,002
Jumlah 29 61.7 18 38.3 47 100
responden lebih banyak pada kelompok umur 31-40
Sumber : Data Primer
tahun.
Berdasarkan Data tabel 5, menunjukkan
Tabel 2
bahwa ibu yang mengalami preeklampsia berat dan
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Ibu
melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) sebanyak
Di Kota Makassar
21 orang (80.8%), dan ibu yang mengalami
Pendidikan n %
preeklampsia berat melahirkan bayi berat lahir
SD 5 10,6
sangat rendah (BBLSR) sebanyak 5 orang (19.2%) ,
SMP 2 4,3
sedangkan ibu yang mengalami preeklampsia ringan
SMA 24 51,5
melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) sebanyak
D3 4 8,5
8 orang (38.1%), dan ibu yang mengalami
S1 12 25,5
preeklampsia ringan melahirkan bayi berat lahir
Total 47 100 sangat rendah (BBLSR) sebanyak 13 orang (61.9%).
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 2 dari 47 responden PEMBAHASAN
menunjukkan bahwa pendidikan SD sebanyak 5 Analisis uji menggunakan analisis statistik
responden (10.6%), SMP sebanyak 2 responden Chi Square Test (Chi Kuadrat) berdasarkan pearson
(4.3%), dan SMA sebanyak 24 responden (51.5%), correlation chi squa dengan ketentuan Interval
D3 sebanyak 4 responden (8.5%) dan S1 sebanyak Confidence (taraf keyakinan) 95%, Probability
12 responden (25.5%). Jadi pendidikan responden (toleransi kesalahan) 5% (α = 0,05). Hasil penelitian
lebih banyak pada kelompok SMA. menunjukkan terdapat hubungan Preeklampsia
Tabel 3 dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah dan
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Preklampsia dengan diperoleh nilai -value sebesar 0,002 yang
Di Kota Makassar lebih kecil dari α = 0,05
Preklampsia n % Hasil Penelitan Hubungan Preeklampsia
Berat 26 55,3 dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Kota
Ringan 21 44,7 Makassar, Berdasarkan pembahasan diatas berarti
Total 47 100 ada hubungan preeklampsia dengan kejadian bayi
Sumber : Data Primer berat lahir rendah dimana BBLR bisa di sebabkan
Berdasarkan tabel 3 dari 47 responden oleh preeklampsia yang merupakan salah satu
menunjukkan bahwa ibu yang mengalami komplikasi yang terjadi saat kehamilan (Glover).
preeklampsia berat sebanyak 26 responden (55,3%), Preeklampsia dapat menyebabkan terjadunya BBLR,
sedangkan yang tidak preeklampasia ringan tekanan darah tinggi yang mengakibatkan penurunan
sebanyak 21 responden (44,7%). zat asam yang mengalir dari ibu dan ke janin yang
117
Jurnal Media Keperawatan: PoliteknikKesehatan Makassar
Vol. 11 No.01 2020
e-issn :2622-0148, p-issn : 2087-0035

dikandung melalui plasenta, menurunnya aliran melakukan pengawasan kehamilan dengan seksama
darah ke plasenta mengakibatkan gangguan fungsi dan teratur,melakukan konsultasi terhadap penyakit
plasenta sehingga pertumbuhan janin akan ibu yang dapat mengakibatkan BBLR, memberikan
terganggu sehingga menyebabkan bayi dapat lahir penyuluhan tentang kebutuhan gizi saat hamil,
dengan BBLR (Manuaba, 2010)). meningkatkan penerimaan. Program Keluarga
Hal ini sesuai penelitiantentang Hubungan Berencana, menganjurkan istirahat yang cukup pada
antara preklampsia pada primigravida dengan berat saat hamil
badan lahir rendah di RSUD Cilacap yaitu besar
sampel yang diperoleh adalah 335 responden KESIMPULAN
dimana ditemukan ibu yang menderita preklampsia Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dan melahirkan BBLR sebanyak 51,9% dan yang dilakukan di RSKDIA Pertiwi Makassar, maka dapat
tidak melahirkan BBLR sebanyak 40,1%.(Yuniet al, ditarik kesimpulan penelitian antara lain: Ibu yang
2006) mengalami preeklampsia berat lebih banyak
Hal ini sejalan dengan menurut Manuaba dibandingkan dengan ibu yang mengalami
(2010) yaitu etiologi dari bayi baru lahir rendah salah preeklampsia ringan , Ibu yang melahirkan bayi
satunya adalah preklampsia yang merupakan berat lahir rendah (BBLR) lebih banyak dari pada ibu
komplikasi dari kehamilan. Menurut Prawirohardjo yang melahirkan bayi berat lahir sangat rendah
preklampsia menyebabkan perubahan anatomi- (BBLSR), Ibu yang mengalami preeklampsia berat
patologik yang terjadi pada plasenta dan uterus yaitu lebih banyak melahirkan bayi berat lahir rendah
cairan darah dan uterus menurun dan menyebabkan (BBLR), dan Dilihat dari kesimpulan diatas maka
gangguan pada plasenta sehingga terjadi gangguan terdapat hubungan antara preeklampsia dengan
pertumbuhan pada janin dan kekurangan oksigen kejadian bayi berat rendah di RSKDIA Pertiwi
dan dapat terjadi gawat janin(Badriyah & Tjahyani, Makassar (p 0.002 ≤ 0,05)
2013). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian Suwoyo (2011) Hubungan Preeklampsia SARAN
Berat Pada Kehamilan Dengan Kejadian BBLR Di Diharapkan kepada petugas kesehatan
RSUD Dr.Hardjono Ponorogo Tahun 2010.Dengan khususnya tenaga bidan agar dapat melakukan
demikian asumsi peneliti memperoleh hasil bahwa deteksi dini terjadinya pre eklamsi pada ibu hamil
sebagian besar ibu dengan diagnosa preeklampsia untuk mencegah terjadinya eklamsi berat sehigngga
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dapat menurunkan angka BBLR.
dibanding ibu normal, karena kita ketahui gejala
preeklampsia berat (PEB) adalah tekanan darah UCAPAN TERIMA KASIH
tinggi,edema, dan proteinuria yang dapat memicu Terima kasih banyak kepada seluruh tenaga
kejadian bayi berat lahir rendah. kesehatan yang membantu dalam pengambilan data
Salah satu cara yang efektif untuk sekunder dan kepada teman sejawat yang
menurunkan angka kematian perinatal adalah berpartisipasi dalam hasil penelitian ini
mencegah terjadinya BBLR yaitu dengan cara

DAFTAR PUSTAKA

Auer.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: SalembaMedika

Badriyah, L., & Tjahyani, E. (2013). HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA BERAT DENGAN KEJADIAN BERAT
BAYI LAHIR RENDAH. Akademi Kebidanan Griya Husada, (110).

Chamidah, A.N,. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita.Jakarta: Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam
Terbitan

Cunningham, F.G,. 2010. Obstetrics.Williams 23rd ed. USA : The McGraw-Hill Companies. Inc.

Depkes, RI. 2011. Model Safe Motherhood. Jakarta

Ika, Kun. 2012. Hubungan Antara Pre Eklampsi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR, Jurnal Ilmiah STIKES
Perawatan Hang Tuah Surabaya Voulume 3 Nomor 2/April.
Mansjoer.2011. Buku Saku Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Panduan untuk Dokter, Perawat & Bidan. Jakarta:
EGC

118
Jurnal Media Keperawatan: PoliteknikKesehatan Makassar
Vol. 11 No.01 2020
e-issn :2622-0148, p-issn : 2087-0035

Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk Pendidikan Bidan Edisi 2.
Jakarta : EGC

Notoatmodjo. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Nugroho, Taufan. 2012. Patologi Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika

Padila. 2015. Asuhan Keperawatan Maternitas II. Yogyakarta : Nuha Medika

Pujiati Dewi, karwati, Mujiwati Sri 2013.Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas).Jakarta : CV Trans Info Medika

Rahmawati, Titik. 2012. Dasar-Dasar Kebidanan. Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher

Saifuddin. 2010. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Setiawan A,S,. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 Dan S2.Yogyakarta : Nuha Medika

Sudarti, Fauziah Afroh. 2013. Asuhan Neonatus Risiko Tinggi dan Kegawatdaruratan.Yogyakarta: Nuha Medika.

Suwoyo. 2011. Hubungan Preeklampsia dengan Kejadian bayi Berat lahir Rendah RSUD Dr.Hardjono Ponorogo

Wahyuni, S,. 2011. Hubungan Antara Preeklampsia Berat dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah

Wordpress.com. 2010. Kasus Bayi Berat Lahir Rendah di Sulsel 1,36% dariJumlah

Yuni, A., Saryono, & Kurniati, P. (2006). Hubungan antara preeklamsia pada primigravida dengan berat badan lahir
rendah di rsud cilacap periode januari - desember 2005. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman
Journal of Nursing), 1(2), 91–95.

119

You might also like