338 677 1 SM
338 677 1 SM
338 677 1 SM
ABSTRACT
Pregnant women desperately need iron to prevent anemia and maintain optimal fetal growth. In
North Sulawesi, in the year (2012) the highest maternal mortality due to bleeding, bleeding for
pregnant women are less obedient to the consumption of iron tablets given health personnel in
each health center. This study aims to determine the relationship of compliance pregnant
women consume iron tablet with hemoglobin levels.
This research is an analytic observational research using cross sectional approach. The total
sample, 38 people. The data collection was obtained by examination of hemoglobin levels, using
questionnaires compliance, and use the Semi FFQ. The data used is ordinal data, Data analysis
using Chi Square test.
The results of this study indicate that there are still many pregnant women who do not comply
consume iron tablet was 23 people (60.5%). while abiding totaled 15 people (39.5%). There are
still many pregnant women who had higher levels of hemoglobin (Hb) <11 g / dL and
categorized as anemia was 23 people (60.5%). And levels (Hb)> 11 g / dL total 15 persons
(39.5%). Based on the analysis that there is significant correlation relationship anatara
compliance pregnant women in consuming Fe tablet with hemoglobin levels with p = 0.00 < =
0.05.
Conclusion The results of this study showed a significant relationship between adherence
pregnant women consume iron tablets (fe) with hemoglobin levels in pregnant women in
Puskesmas Ranomut Manado.
PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan adalah Pada ibu hamil kebutuhan zat besi
sebagai bagian dari pembangunan lebih meningkat pada kehamilan trimester
nasional, dalam pembangunan kesehatan kedua dan trimester ketiga. Jika
tujuan yang ingin dicapai adalah kekurangan zat besi berat pada ibu hamil
meningkatkan derajat kesehatan meningkat risiko kematian pada ibu hamil
masyarakat yang optimal. Kenyataan (Prasetyono, 2008 ).
yang terjadi sampai saat ini derajat Menurut Kementrian Kesehatan
kesehatan masyarakat masih rendah (2009-2011) Pembangunan Kesehatan
khususnya masyarakat miskin, hal ini dalam periode ini adalah meningkatnya
dapat digambarkan bahwa angka umur harapan hidup dari 70,7 tahun
kematian ibu dan angka kematian bayi menjadi 72 tahun; menurunnya Angka
bagi masyarakat miskin tiga kali lebih Kematian Bayi dari 34 menjadi 24 per
tinggi dari masyarakat tidak miskin (Biro 1.000 kelahiran hidup; menurunnya Angka
hukum dan organisasi, 2009). Kematian Ibu melahirkan dari 228 menjadi
36 GIZIDO Volume 8 No. 2 November 2016Hubungan Kepatuhan Sitti M, dkk
118 per 100.000 kelahiran hidup; dan Pada tahun 2010-2011, dalam
menurunnya prevalensi gizi kurang dan upaya meningkatkan cakupan kualitas
gizi buruk pada anak balita dari 18,4 pelayanan kesehatan ibu hamil melalui
persen menjadi 15 persen (kementrian, peningkatan pengetahuan dan
2009-2011). keterampilan ibu, telah dilakukan kegiatan
Menurut Riskesdas (2013) Anemia KelasIbu Hamil di desa yang diikuti oleh
merupakan suatu keadaan ketika jumlah Kelompok Ibu Hamil dengan didampingi
sel darah merah atau konsentrasi oleh suami/keluarga dan difasilitasi oleh
pengangkut oksigen dalam darah (Hb) tenaga kesehatan bersama Kader. Pada
tidak mencukupi untuk kebutuhan kegiatan tersebut disampaikan berbagai
fisiologis tubuh. hal yang harus diperhatikan pada masa
Menurut WHO dan pedoman kehamilan, persalinan dan nifas. Informasi
Kemenkes 1999, (cut-off points) anemia yang disampaikan mencakup: tanda
berbeda-beda antar kelompok umur, bahaya kehamilan-persalinan-nifas,
maupun golongan individu.Kelompok persiapan persalinan, konseling
umur atau golongan individu tertentu (Kemenkes, 2009-2011).
dianggap lebih rentan mengalami anemia Sementara dalam Profil Kesehatan
dibandingkan kelompok lainnya. Ibu hamil Indonesia tahun (2013) bahwa cakupan
juga termasuk dalam golongan yang ibu hamil yang mendapat asupan berupa
paling dianggap sebagai salah satu 90 tablet tambah darah berjumlah hanya
kelompok yang rentan mengalami 4.144.461 atau 82,0 persen dari total ibu
anemia, meskipun jenis anemia pada hamil yang berjumlah 5.056.545, itu
kehamilan umumnya bersifat fisiologis, berarti ada sekitar 18,0 persen ibu hamil
karena anemia tersebut dapat terjadi jika yang tidak mendapat asupan tablet
peningkatan volume plasma yang tambah darah di Sulawesi Utara sendiri
berakibat pengenceran kadar hemoglobin total ibu hamil yang mendapat asupan
tanpa perubahan bentuk sel darah merah melalui tablet tambah darah berjumlah
Seorang Ibu hamil akan dianggap anemia 41.235 atau 90,9 persen dari total ibu
jika kadar Hemoglobinnya adalah di hamil yang berjumlah 45.362 yang berarti
bawah 11,0 g/dL (Riskesdas, 2013). juga di Sulawesi Utara pada tahun 2013
Menurut Riskesdas (2013) Zat besi masih ada tersisa 09,1 persen ibu hamil
sangat dibutuhkan oleh ibu hamil untuk yang tidak mendapat tablet tambah darah.
mencegah terjadinya anemia dan Jika dilihat presentase kelahiran
menjaga pertumbuhan janin secara berdasarkan jumlah hari untuk asupan zat
optimal. Kementerian Kesehatan besi(Fe) selama masa kehamilan
menganjurkan agar ibu hamil berjumlah 33.3 persen untuk yang
mengonsumsi paling sedikit 90 pil zat besi mengonsumsi 90+ tablet fe, yang
selama kehamilannya. mengonsumsi < 90 tablet fe berjumlah
Untuk menanggulangi masalah 34,4 persen, lalu yang konsumsi fe sering
anemia di Indonesia, pemerintah telah lupa berjumlah 21,4% dan yang tidak
mencanangkan pemerataan mengonsumsi fe dengan jumlah 10,9
pendistribusian tablet Fe. Dimana persen di Sulawesi Utara sendiri yang
pemberian tablet zat besi pada ibu hamil mengkonsumsi asupan 90+ Fe berjumlah
dapat dibedakan menjadi Fe1 yaitu yang 27,9 persen, yang konsumsi < 90
mendapat 30 tablet, Fe2 yaitu yang berjumlah 39,2 persen, yang sering lupa
mendapat 30 tablet dan Fe3 yang konsumsi asupan tablet zat besi(Fe)
mendapatkan 30 tablet selama masa jumlahnya 25,3 persen dan yang tidak
kehamilan. Pemberian tablet besi minimal mengkonsumsi asupan zat besi (Fe)
90 tablet selama kehamilan (Riskesdas, berjumlah 7,6 persen (Profil Kesehatan
2013). Indonesia, 2013).
37 GIZIDO Volume 8 No. 2 November 2016Hubungan Kepatuhan Sitti M, dkk
Hasil
Karakteristik Responden
Umur (Tahun) n %
17 -23 10 26.3
24 -30 13 34.2
31 37 13 34.2
38 44 2 5.3
Total 38 100.0
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat orang (18,4%). dan ibu hamil yang memiliki
bahwa responden yang memiliki pendidikan tamat perguruan tinggi
pendidikan hanya tamatan SD berjumlah 7 berjumlah 1 orang (2,6%)
Kepatuhan konsumsi Fe n %
Patuh 15 39,5
tidak patuh 23 60,5
Total 38 100.0
Kadar Hemoglobin n %
Normal >11 g/dL 15 39.5
Tidak Normal <11g/dL 23 60.5
Total 38 100.0
Asupan Fe dari
n %
makanan
Kurang 70 -80 % 2 5.30
Devisit < 70 % 36 94.70
Total 38 100.00
Kadar Hemoglobin
Kepatuhan Dalam Total P
Normal >11 Tidak Normal <11
Mengkonsums
gr/dL gr/dL
i Tablet Fe
13 3 16 0.00
Patuh
(42.1%) 0
22
Tidak Patuh 2 20
(57.9%)
38
Total 15 23
(100%)
<
Uji Chi Square p= 0.000 =0,05
berjalan dengan lancar. Ini sependapat masing satu kali dan dua kali pada
dengan Proverawati dan Asfuah (2009) trimester ketiga (Depkes, 2003).
Bahwa status ekonomi seseorang
mempengaruhi dalam pemilihan 3. Pemberian Tablet Tambah Darah
makanan yang akan dikonsumsi sehari Hasil penelitian ini menunjukkan
harinya. Seorang dengan ekonomi yang bahwa masih ada ibu hamil yang tidak
tinggi kemudian hamil maka menghabiskan Tablet Tambah Darah
kemungkinan besar sekali gizi yang berjumlah 23 orang (60,5%), dan
dibutuhkan tercukupi ditambah lagi responden yang menghabiskan TTD
adanya pemeriksaan gizi ibu semakin berjumlah 15 orang (39,5%). Jika ibu
terpantau. hamil tidak menghabiskan TTD yang
2. Riwayat Kehamilan diberikan petugas kesehatan maka, ibu
Semua responden (100%) akan kekurangan kadar Hemoglobin dan
memeriksakan kehamilan terakhir berpotensi ibu mengalami anemia. Hal ini
dipuskesmas, dengan alasan mudah sebanding dengan hasil penelitian
dijangkau 35 orang (92,1%), hal ini Hendrian, (2011) perilaku ibu hamil dalam
menunjukkan bahwa setiap ibu hamil mengkonsumsi Tablet besi (Fe), ibu hamil
lebih memilih tempat bersalin yang yang perilaku konsumsi tablet besinya
mudah dijangkau dan murah. Jika tempat baik berjumlah 45 orang (48,9%). dan ibu
pusat kesehatan masyarakatnya jauh / hamil yang berperilaku konsumsi tablet
tidak mudah dijangkau kemungkinan besi kurang berjumlah 47 orang (51,1%).
banyak ibu hamil yang tidak
memeriksakan kehamilannya dan akan 4. Kepatuhan Tablet Fe
semakin tinggi angka kematian ibu jika Hasil penelitian ini menunjukkan
tidak ditannggani oleh petugas kesehatan bahwa masih banyaknya ibu hamil yang
dalam hal ini Bidan. tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet
Hal ini didukung oleh penelitian tambah darah berjumlah 23 orang
yang dilakukan oleh Aira Putri Mardela (60,5%). sedangkan yang patuh
dkk, Berdasarkan hasil penelitian masih berjumlah 15 orang (39,5%). Jika hal ini
terdapat sebagian kecil ibu hamil yang terjadi terus menerus maka, akan dapat
memilih bersalin di rumah sendiri dan mempengaruhi janin dan kondisi ibu
ditolong oleh paraji. Hal ini perlu hamil. Seharusnya ada dukungan
diwaspadai karena persalinan tersebut keluarga dan konsultasi oleh petugas
tidak aman dan dapat membahayakan kesehatan agar ibu hamil dapat patuh
ibu dan bayi. Persalinan hendaknya dalam mengkonsumsi tablet tambah
dilakukan di fasilitas kesehatan dan darah. Hasil penelitian Hendrian (2011)
ditolong oleh tenaga kesehatan yang menyimpulkan bahwa ada hubungan
kompeten dalam kebidanan. yang bermakna antara peran petugas
Hasil penelitian menunjukkan kesehatan dengan perilaku ibu hamil
(39,5%) yang memeriksakan kehamilan mengkonsumsi tablet besi.
pada umur kehamilan 4 bulan, ada juga Menurut yati ( 2009) Tablet zat
responden yang memeriksakan besi sebagai suplementasi yang diberikan
kehamilan ketika umur kehamilan sudah pada ibu hamil menurut aturan harus
6 bulan, hal ini tidak sesuai dengan dikonsumsi setiap hari. Namun karena
anjuran Departemen Kesehatan berbagai alasan misalnya, pengetahuan,
dilakukan paling sedikit empat kali sikap, lupa mengkonsumsi TTD, dan
selama masa kehamilan, yaitu pada praktek ibu hamil yang kurang baik, efek
trimester pertama dan kedua masing- samping dari tablet zat besi, motivasi
petugas kesehatan yang kurang sering
42 GIZIDO Volume 8 No. 2 November 2016Hubungan Kepatuhan Sitti M, dkk
kali terjadi ketidak patuhan ibu hamil bermakna dengan usila yang tidak
dalam mengkonsumsi tablet zat besi pernah minum teh.
tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan 6. Asupan Fe
tujuan dari pemberian tablet zat besi tidak Hasil penelitian ini menunjukkan
tercapai. bahwa sebagian besar ibu hamil dalam
penelitian ini memiliki asupan Fe dari
5. Kadar Hemoglobin makanan kurang dari kebutuhan yaitu <
Hasil penelitian ini menunjukkan 39 mg/hari dan termasuk dalam kategori
bahwa masih banyak ibu hamil yang devisit < 70 % dengan berjumlah 36
memiliki kadar hemoglobinnya (Hb) < 11 orang (94,70%) sedangkan ibu hamil
gr/dL dan dikategorikan sebagai anemia yang memiliki asupan Fe kurang 70 -80%
berjumlah 23 orang (60.5%). dan kadar berjumlah 2 orang (5,30%). Dapat bahwa
(Hb) > 11 gr/dL sebanyak berjumlah 15 semua ibu hamil yang menjadi responden
orang (39,5%). Rendahnya kadar memiliki asupan Fe dari makanan yang
hemoglobin ini dapat dipengaruhi oleh rendah, ini dikarenakan semua ibu hamil
kepatuhan ibu hamil yang sebagian besar mengatakan lupa apa yang pernah
tidak patuh dan konsumsi makanan yang dikonsumsinya. Jika ditambah dengan
mengandung zat besi yang rendah dan konsumsi tablet Fe maka asupan Fe ibu
dapat beresiko mendapatkan anemia. hamil termasuk dalam kategori baik
Anemia pada ibu hamil meningkatkan tetapi, sebagian besar ibu hamil dalam
resiko mendapatkan Berat Badan Bayi penelitian ini tidak patuh dalam
Lahir Rendah (BBLR), risiko perdarahan mengkonsumsi tablet Fe. Sehingga
sebelum dan saat persalinan bahkan kebanyakan ibu hamil mengalami
dapat menyebabkan kematian ibu dan anemia. Anemia pada ibu hamil
bayinnya jika ibu hamil menderita meningkatkan resiko Berat Badan Bayi
anemia berat. Banyaknya kadar Hb yang Lahir Rendah (BBLR), risiko perdarahan
< 11 gr/dL di wilayah kerja puskesmas sebelum dan saat persalinan bahkan
Ranomut ini disebabkan oleh masih dapat menyebabkan kematian ibu dan
adanya ibu hamil yang sering bayinnya jika ibu hamil menderita
mengkonsumsi teh / kopi, kita ketahui anemia berat.
bersama bahwa teh dan kopi dapat Hasil penelitian juslina dkk,
menghambat penyerapan dari tablet besi. menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
Ini sabanding dengan hasil penelitian yang signifikan antara asupan zat besi
yang dilakukan Besral 2007 yang (Fe) dengan jenis anemia.
memperlihatkan hubungan antara
kebiasaan minum teh dengan kejadian 7. Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil
anemia, terlihat bahwa proporsi kejadian Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe
anemia lebih tinggi pada kelompok usila Dengan Kadar Hemoglobin.
yang selalu minum teh setiap hari (83%)
dibandingkan dengan kelompok usila Hasil penelitian ini
yang hanya kadang-kadang atau tidak menunjukkanbahwa ibu hamil yang patuh
pernah minum teh (kejadian anemianya dengan Kadar Hemoglobin >11 gr/dL
hanya 15% dan 11%), dari nilai odds ratio berjumlah 13 orang (16.0%). dan ibu
terlihat bahwa risiko usila yang minum teh hamil yang tidak patuh dengan kadar
tiap hari untuk menderita anemia adalah hemoglobin < 11 gr/dL berjumlah 20
36 kali lebih besar dibandingkan usila orang (13.3%).
yang tidak pernah minum teh. Sedangkan Masa kehamilan adalah masa
pada usila yang kadang-kadang minum dimana ibu hamil memerlukan tambahan
teh kejadian anemianya tidak berbeda gizi dalam bentuk vitamin dan mineral,
43 GIZIDO Volume 8 No. 2 November 2016Hubungan Kepatuhan Sitti M, dkk
Bagi institusi tempat penelitian yaitu status gizi ibu hamil dan tidak terjadi
Puskesmas Ranomut agar selalu anemia pada saat kehamilan dan lebih
memberikan informasi kepada ibu hamil rutin mengikuti pemeriksaan kesehatan.
tentang pentingnya mengkonsumsi Perlu adanya pemberian informasi dari
tablet Fe dan memberikan pengetahuan pihak puskesmas atau pun posyandu
tentang makanan tinggi zat besi. mengenai kesehatan reproduksi dan
2. Bagi responden (ibu hamil) pentingnya memenuhi kebutuhan
Disarankan kepada ibu hamil agar dapat asupan Fe aagar dapat mencegah
memperhatikan kepatuhan dalam anemia yang dapat mempengaruhi masa
mengkonsumsi tablet Fe dan kehamilan, makadari itu perlu adanya
memperhatikan asupan Fe yang perbaikan gizi sebelum hamil.
dikonsumsi agar dapat memperbaiki
Puskesmas Kadugede Kabupaten
Kuning Tahun 2011. Laporan
DAFTAR PUSTAKA penelitian.http://repository.uinjkt.ac.id/
dspace/bitstream/123456789/25640/
1. Biro hukum dan organisasi 1/Rian%20Hendrian%20-%20fkik.pdf
sekretariat jendaral departemment
kesehatan, 2009. Jurnal 9. Yati,2009.Hubungan Perilaku Ibu
hukum kesehatan. Jakarta. Hamil Dan Motivasi Petugas
KesehatanDengan Kepatuhan Dalam
2. Prasetyono, D. S, 2008. Mengenal Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Di
Menu Sehat Ibu Hamil . Yogyakarta. Puskesmas Mamas Kecamatan Darul
3. Kementerian Kesehatan RI, 2012. Hasanah Kabupaten Aceh Tenggara
Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta. Tahun 2009. Laporan Penelitian.
4. Balitbang Kemenkes RI, 2013. Riset 10. Basrel, Lia Meilianingsih, Juniati
Kesehatan Dasar ; RISKESDAS. Sahar, 2007. Pengaruh Minum Teh
Jakarta; Balitbang Kemenkes RI. Terhadap Kejadian Anemia Pada
5. Kementerian Kesehatan RI, 2012. Usila Di Kota Bandung. Makara,
Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta. Kesehatan, Vol. 11, No. 1, Juni 2007:
38-43.
6. Proverawati, A dkk, 2009. Gizi untuk 11. Juslina dkk, 2013. asupan zat besi
kebidanan. Yogyakarta. dan hubungannya dengan jenis
jenis anemia pada wanita
preconception dikecamatan Ujung
7. Maradela, Putri Aira dkk, 2012.
Tanah dan kecamatan Biringkanaya
Rencana pemilihan penolong dan
Kota Makasar Laporan penelitian.
tempat persalinan ibu hamil setelah
diberikan pendidikan kesehatan
tentang persiapan persalinan aman. 12. Hernawati , Swirya jaya, 2013.
Jurnal Mahasiswa Universitas Hubungan Kepatuhan Konsumsi
Tablet Tambah Darah Dengan Status
Padjadjaran Bandung, Jawa Barat,
Anemia Ibu Hamil Di Desa Kotaraja
Volume 1, Nomor 1.
Kecamatan Sikur Kab. Lombok
8. Hendrian, Rian, 2011, Faktor
Timur. Volume 7, No 1. Januari
faktor yang berhubungan dengan
2013. http://www.lpsdimataram.com/
perilaku ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet besi (Fe) di