Jarak Kelahiran Anak Dengan Status Gizi Balita

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 4

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-1 TAHUN 2017 | 298

JARAK KELAHIRAN ANAK DENGAN STATUS GIZI BALITA

Farida Yuliani
Stikes Majapahit Mojokerto
Email : [email protected]

Abstract

Spacing Of birth lessen risk of malnutrisi because mother have enough time for the mothering of his
child giving take care of, asih, and sharpen). Possibility of the child will live in rich environment of
stimulasi to cause optimal growth and growth either through physical, bouncing, and also is
psychological. This research aim to to know relation apart birth of child with status of gizi balita in
countryside of Gayaman district of Mojoanyar Mojokerto. This Research use method of crossectional
population in this research is mother having balita in Gayaman Mojokerto. Amount of sampel 119
balita which in taking technicsly sampling random cluster. Research use technicsly of data collecting
observationly, gathered and processed with test of product moment with storey;level of signifikasi
0,05. Result of research indicate that almost entire/all responder have birth distance which is near
by that is 79,8% and status of gizi less that is 70,6 %. Evaluated from responder age can know that
almost entire/all responder have age to between 20 until 35 year. If in evaluation of education
storey;level most responder 75,6% education of SMP. Evaluated from work storey;level more than
50% responder do not work. Result of Test of product moment obtained by r calculate (0,147) < r of
is tables of (0,195). Becoming H0 accepted by its meaning there no relation between distance birth
of child with status of gizi balita. Though Apart meaningless near by birth of status of gizi balita
less. Many factor influencing status of gizi balita among others pattern eat, pattern take care of, and
disease of infection. As energy health of us have to give information about is important of him of KB
and also Mother have to take care of pattern eat child so that nutrisi fufilled so that do not happened
status of gizi ugly
Keywords : apart birth, status of gizi, balita.

1. PENDAHULUAN Berdasarkan data dari WHO tahun 2010


Balita membutuhkan gizi lebih banyak bila di ditemukan gizi baik 72,02%, KEP
bandingkan masa-masa berikutnya, Sehingga ringan/sedang 17,13%, dan KEP berat 7,53%.
dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi yang Masalah gizi di Indonesia khususnya pada
kurang bisa terjadi gangguan gizi. Anak balita. Indonesia masih berada pada peringkat
memperoleh gizi baik di tandai dengan 109 dari 177 negara di dunia (Anonim, 2007).
peningkatan berat badan, daya tahan tubuh Pertengahan tahun 2010 jumlah balita yang
baik dan tidak mudah terkena penyakit serta mengalami kekurangan gizi masih pada
mempercepat pertumbuhan dan perkembangan kisaran 4 juta jiwa dari 110 juta balita di
anak. Status gizi kurang maupun status gizi Indonesia. Data Depkes awal Maret 2010, 13,0
lebih terjadi gangguan gizi. Kekurangan gizi % berstatus gizi kurang dan 4,9% termasuk
adalah sebagai akibat konsumsi makanan dan kategori resiko gizi buruk (Siswono, 2010),
penyerapan zat gizi. Tubuh memperoleh cukup khusus daerah Jawa Timur, berdasarkan
zat-zat gizi yang digunakan secara efisien laporan dari dinas Kesehatan jawa Timur pada
dikatakan status gizi baik. Sebaliknya status bulan maret 2010, prevalensi gizi buruk
gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat mencapai 20 %, sementara balita gizi buruknya
gizi dalam jumlah berlebihan (Sunita, 2009:9).. 8,7 % (Adiningsih, 2010). Data status gizi
Kekurangan gizi menyebabkan gangguan balita provinsi Jawa Timur tahun 2010.
pertumbuhan, kekurangan tenaga, daya tahan Prevalensi balita gizi buruk di Kabupaten
tubuh menurun, terganggunya struktur dan Mojokerto adalah 0,71% dari 81,495 balita.
fungsi otak, perilaku tidak tenang. Gizi lebih Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor yang
beresiko lebih besar terhadap penyakit berhubungan dengan aspek produksi seperti
kegemukan, diabetes, jantung dan kanker penyediaan pangan, faktor ekonomi, dan
(Sunita, 2009 :12). budaya (Siswono, 2010).
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-1 TAHUN 2017 | 299

Pada saat ini untuk menilai status gizi anak, kurang, kematian di usia bayi, Anak bertubuh
berat badan berdasarkan umur adalah kerdil dan berintelegensi kurang (Neil, 2004).
parameter yang paling banyak digunakan Menurut Prawiroharjo 2006 Jarak
karena dapat menggambarkan asupan protein, kelahiran sangat dipengaruhi oleh variasi
lemak, air dan mineral (Supariasa, 2009). karakteristik demografi dan sosial budaya
Upaya-upaya yang telah dilakukan Dinas seperti dukungan suami, pengaruh petugas
Kabupaten Mojokerto dalam rangka kesehatan, pengetahuan, umur ibu, pekerjaan,
penanggulangan gizi kurang atau gizi buruk riwayat kelahiran. Perencanaan keluarga dalam
antara lain pemberian makanan tambahan mengatur jarak kelahiran di antaranya yaitu
(PMT) seperti pemberian biskuit gratis, Seorang perempuan telah dapat melahirkan
pelatihan pojok gizi bagi petugas kesehatan, segera setelah ia mendapat haid yang pertama,
penyuluhan gizi pada ibu-ibu terutama yang Kesuburan seorang perempuan akan terus
mempunyai anak balita. Sebagai bidan kita berlangsung sampai mati haid (menopause),
memberi penyuluhan tentang makan-makanan Kehamilan dan kelahiran terbaik artinya resiko
bergizi, memberi contoh makan-makanan yang paling rendah untuk ibu dan anak,adalah antara
sehat. Upaya untuk menanggulangi jarak 20-35 tahun, Persalinan pertama dan kedua
kelahiran yaitu dengan mengikuti KB. paling rendah resikonya.
Jarak kelahiran terlalu dekat bukan berarti
2. METODE akan mempengaruhi status gizi balita.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
penelitian analitik. Dengan menggunakan pengetahuan ibu tentang KB kurang dan sosial
desain croos sectional. Pada penelitian ini budaya masyarakat masih kurang, mereka
jarak kelahiran anak dengan status gizi balita masih menganut banyak anak banyak rejeki.
diteliti dengan satu kali dalam satu waktu 3.2. Status gizi balita
dengan lembar observasi. Populasi adalah Berdasarkan data distribusi responden
keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti kriteria status gizi balita didapatkan yang lebih
(Notoatmodjo, 2002:79). Populasi dalam 5 responden (4,2%), baik 27 responden
penelitian ini adalah semua ibu yang (22,7%), sedangkan kurang 84 responden
mempunyai balita dan balita yang berada di (70,6%) sedangkan buruk 3 responden (2,5%).
Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Banyaknya responden yang mempunyai status
sebanyak 169 balita bulan Agustus tahun gizi kurang disebabkan oleh pola asuh, pola
2017. Data yang diperleh kemudian diolah makan dan penyakit infeksi. Status gizi kurang
menggunakan uji korelasi Pearson Product dan buruk terjadi karena pola asuhan anak, pola
Moment ditampilkan dalam bentuk distribusi makan dan penyakit infeksi yaitu ibu tidak
frekuensi. sempat lagi untuk menyiapkan makanan
khusus untuk anaknya dan perhatian serta kasih
3. HASIL DAN PEMBAHASAN sayang ibu juga berkurang. Dengan kurangnya
3.1. Jarak Kelahiran Anak gizi menyebabkan anak mudah terserang
Berdasarkan data distribusi responden penyakit.
kriteria jarak kelahiran didapatkan yang < 2 Menurut Supariasa 2002 Status gizi
tahun 95 responden (79,8%), 2 – 4 tahun 19 adalah keadaan keseimbangan antara
responden (16%), sedangkan ≥ 5 tahun 5 pemasukan dan pengeluaran. Status gizi dibagi
responden (4,2%). Banyaknya responden yang 4 yaitu lebih, baik, kurang, buruk. Menurut
mempunyai jarak kelahiran dekat disebabkan moehji 2002 Faktor – faktor yang
oleh penyuluhan pada ibu tentang KB masih mempengaruhi status gizi adalah
kurang dan faktor sosial budaya. Jarak Ketidaktahuan akan hubungan makanan
kelahiran adalah selisih atau jarak antara usia dengan kesehatan, Prasangkaburuk terhadap
anak atau bayi dengan kakak kandungnya. jenis makanan tertentu, Keterbatasan
Jarak kelahiran ada 3 kriteria yaitu dekat penghasilan keluarga, Kesukaan yang
kurang dari 2 tahun, normal 2 – 4 tahun dan berlebihan terhadap jenis makanan tertentu,
jauh yaitu ≥ 5 tahun. Jarak kelahiran dekat Adanya kebiasaan atau pantangan yang
yaitu kurang dari 2 tahun dapat beresiko merugikan, Jarak kelahiran yang terlalu rapat.
kematian janin saat di lahirkan, timbangan
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-1 TAHUN 2017 | 300

Pemerintah dalam rencana pembangunan meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan


nasional ini telah telah menetapkan 3 strategi kesehatan.
dasar perbaikan gizi masyarakat yaitu Status gizi balita dipengaruhi oleh pola
menekankan upaya pemberdayaan dan asuh, pola makan dan penyakit infeksi. Dalam
perbaikan gizi, mendorong meningkatkan hal ini bidan memegang peranan penting untuk
mutu konsumsi pangan, meningkatkan meningkatkan pelayanan yang menyeluruh dan
cakupan dan mutu pelayanan kesehatan. Cara bermutu dengan bekal ilmu pengetahuan dan
pengasuhan, cara makan merupakan hal keterampilan dalam hal penyiapan menu
penting untuk memenuhi gizi balita. Sebagai makan sehari adalah modal memenuhi gizi
bidan kita memberi penyuluhan tentang anak.
makan-makanan bergizi, memberi contoh
makan-makananyang sehat. 4. SIMPULAN DAN SARAN
3.3. Hubungan jarak kelahiran anak Sebagian besar Balita di desa Gayaman
dengan status gizi balita memiliki jarak kelahiran kurang dari 2 tahun
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 79,8 %. Sebagian besar status gizi
menunjukkan bahwa 95 (100%) responden balita mengalami status gizi kurang 70,6 %.
yang jarak kelahirannya kurang dari 2 tahun Hasil Uji product moment diperoleh r hitung
didapatkan lebih 3 responden (3,1%), baik 26 (0,147) < r tabel (0,195). Jadi H0 diterima
responden (27,4%), kurang 64 responden artinya tidak ada hubungan antara jarak
(67,4%), buruk 2 responden (2,1%). Jarak 2 kelahiran anak dengan status gizi balita.
sampai 4 tahun lebih 2 responden (10,5%), Keluarga khususnya ibu harus lebih
baik 1 responden (5,3%), kurang 16 responden memperhatikan pola makan sehari-hari anak,
(84,2%), buruk tidak ada (0). Sedangkan jarak senantiasa mengamati perubahan terutama
≥ 5 tahun lebih tidak ada (0), baik tidak ada (0), adanya penyakit yang sering dialami anak serta
kurang 4 responden (80%), buruk 1 responden mengatur jarak kelahiran agar kebutuhan
(20%). Berdasarkan tabulasi silang dapat nutrisi anak terjamin dan tumbuh kembang
disimpulkan bahwa balita yang mempunyai anak bisa berjalan dengan normal
jarak kelahiran dekat yaitu < 2 tahun
mengalami status gizi kurang. Status gizi REFERENSI
kurang dan buruk terjadi akibat pola makan 1. Alimul Aziz, (2007). Riset Keperwatan
anak tidak teratur karena anak lebih banyak dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta :
bermain dan tidak suka dengan menu yang ibu Salemba Medika
sediakan. Jarak kelahiran dekat terjadi karena 2. Alimul Aziz, (2010). Metode Penelitian
banyak ibu yang pengetahuan rendah tentang Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
KB. Jakarta : Salemba Media
Hasil Uji product moment diperoleh r 3. Almatsier Sumita, (2009). Prinsip Dasar
hitung (0,147) < r tabel (0,195). Jadi H0 Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka
diterima artinya tidak ada hubungan antara Utama
jarak kelahiran anak dengan status gizi balita. 4. Akhmadi, (2008). Faktor - Faktor yang
Gizi buruk terjadi akibat ketersediaan mempengaruhi status gizi,
makanan dirumah kurang, perawatan anak dan http://rajawana.com/artikel/kesehatan/33
ibu hamil dan pelayanan kesehatan. Menurut 4-2-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
moehji 2002 Anak yang belum dipersiapkan status-gizi.html
secara baik untuk menerima makanan 5. Anonim. (2007), Permasalahan Gizi di
pengganti ASI yang kadang mutu gizi makanan Indonesia,
tersebut juga sangat rendah, dengan http://rajawana.com/artikel/kesehatan/38
penghentian pemberian ASI karena
4-permasalahan-gizi-di-indonesia.html
produksinya terhenti, akan mendorong anak
menderita gizi buruk. 6. Arikunto Suharsimi, (2006). Prosedur
Menurut pemerintah gizi kurang dapat di Penelitian Suatu Tindakan Praktik.
cegah dengan menekankan upaya Jakarta: Rineka Cipta
pemberdayaan dan perbaikan gizi, mendorong
meningkatkan mutu konsumsi pangan,
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-1 TAHUN 2017 | 301

7. Neil Wendy Rose, (2004). Panduan


Lengkap Keperawatan Kehamilan.
Jakarta : Dian Rakyat
8. Notoatmodjo Soekidjo, (2010).
Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta
: Rineka Cipta.
9. Notoatmodjo Soekidjo, (2003).
Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta
: Rineka Cipta.
10. Nursalam, (2008). Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Surabaya: Salemba Media
11. Prawiroharjo Sarwono, (2007). Ilmu
Kebidanan. Jakarta
12. Prawiroharjo Sarwono, (2006). Buku
Panduan Praktisi Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta
13. Riyadi Sujono dan Sukarmin, (2009).
Asuhan Keperawatan pada Anak.
Yogyakarta : Graha Ilmu
14. Supariasa I Dewa Nyoman, (2002).
Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC
15. Marhijanto Bambang, (2002). Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia Masa Kini.
Surabaya : Terbit Terang
16. Moehji Sjahmien, (2002). Pengetahuan
Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Papas Sinar
Sinanti.

You might also like