LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU IMPARTU KALA 1
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
FEBIELLE DEVNA
9103020002
ANGELINA LEONI
9103020006
MEISYA SALSABILAH
9103020008
YURIS DIANTO
9103020010
ELISASMITHA DASILVA 9103020020
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan laporan
pendahuluan yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Ibu Impartu Kala 1” ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari pembuatan asuhan keperawatan ini adalah untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah keperawatan maternitas.
Selain itu, asuhan
keperawatan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai penulis dalam
menyusun asuhan keperawatan pada ibu impartu khususnya di persalinan kala 1.
Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Linda Juwita., S.Kep.,
Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing pada mata kuliah keperawatan anak telah
membimbing dan membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni
saat ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Kami menyadari bahwa asuhan keperawatan yang saya tulis ini masih
jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan segala bentuk saran maupun kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Sehingga, saya berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca maupun penulis.
Surabaya, 30 Agustus 2022
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................I
BAB 1 .........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
2.1 Persalinan Normal .........................................................................................................1
2.2 Etiologi Persalinan ........................................................................................................ 1
2.3 Definisi Persalinan Kala 1 .............................................................................................2
2.4 Tahapan Persalinan Kala I ............................................................................................ 2
2.5 Perubahan Psikososial Pada Ibu Hamil Persalinan Kala I ............................................ 3
2.6 Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil Persalinan Kala I ............................................. 3
WOC PERSALINAN KALA 1 .......................................................................................... 5
2.7 Tanda Persalinan Kala I ................................................................................................ 7
2.8 Komplikasi Persalinan Kala I ........................................................................................7
2.9 Pemeriksaann Pada Ibu Hamil Kala 1 ...........................................................................8
2.10 Penatalaksanaan Klinis Pada Ibu Hamil Persalinan Kala I ......................................... 9
BAB III .................................................................................................................................... 11
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ...............................................................................11
3.1 Pengkajian Keperawatan .............................................................................................11
3.2 Analisa Data ................................................................................................................ 14
3.3 Rumusan Diagnosa Keperawatan ............................................................................... 17
3.4 Intervensi Keperawatan ...............................................................................................19
Telaah Jurnal......................................................................................................................20
BAB 4 .......................................................................................................................................21
KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................................................. 21
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 21
4.2 Saran ............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 22
II
BAB 1
PENDAHULUAN
2.1 Persalinan Normal
Persalinan adalah proses alamiah di mana terjadi dilatasi serviks, lahirnya
bayi dan plasenta dari rahim ibu (Buku Acuan APN, 2017). Persalinan merupakan
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kelahiran cukup bulan (37 – 42
minggu), lahir spontan dengan presentasi letak belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik padaibu ataupun janin.
2.2 Etiologi Persalinan
Penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum diketahui secara
pasti/jelas, namun beberapa teori menghubungkan dengan faktor hormonal,
struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada syaraf dan nutrisi.
1. Teori Keregangan
a.
Otot rahim mempunyai kemampuan merenggang dalam batas tertentu
b.
Setelah melewati batas tersebut maka akan terjadi kontraksi sehingga
persalinan dapat dimulai
2. Teori Penurunan Progesteron
a.
Proses penuaan plasentas terjadi umur kehamilan 28 minggu dimana
terjadi penimbunan jaringan ikut sehingga pembuluh darah mengalami
penyempitan dan buntu.
b.
Produksi progesterron mengalami penurunan sehingga otot rahim
mengalami sensitif terhadap oksitosin.
c.
Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat
penurunan progesteron tertentu.
3. Teori Oksitosin Internal
a.
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis pars posterior.
b.
Perubahan keseimbangan esterogen dan progesteron dapat mengubah
sensitivitas otot rahim sehingga sering terjadi kontraksi braxton hicks.
c.
Menurunya
konsentrasi
progesteron
akibat
tuanya
kehamilan
menyababkan oksitosin meningkat aktivitas sehingga persalinan dimulai.
1
4. Teori Prostagladin
a.
Konsentrasi prostagladin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu
yang dikeluarkan oleh desidua.
b.
emberian prostagladin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot
rahim sehingga hasil konsepsi dapat dikeluarkan.
c.
Prostagladin dianggap sebagai pemicu terjadinya persalinan.
2.3 Definisi Persalinan Kala 1
Persalinan kala satu merupakan permulaan kontraksi persalinan sejati, yang
ditandai oleh perubahan servik yang progresif yang diakhiri dengan pembukaan
lengkap (10 cm) pada primipara kala I berlangsung kira-kira 13 jam sedangkan
pada multipara kira-kira 7 jam. Kala 1 merupakan periode terlama dalam
persalinan. Karena pada tahap ini terjadi kontraksi pada otot-otot rahim yang
memanjang dan memendek. Serviks juga akan melunak, menipis, dan mendatar,
kemudian tertarik. Intensitas rasa nyeri dari pembukaan pertama sampai sepuluh
akan bertambah tinggi dan semakin sering sebanding dengan kekuatan kontraksi
dan tekanan bayi terhadap struktur panggul, diikuti regangan bahkan perobekan
jalan lahir bagian bawah
2.4 Tahapan Persalinan Kala I
1. Fase Laten
Dimulai saat masuknya persalinan dan diakhiri dengan masuknya persalinan
fase aktif. Berlangsung selama 8 jam di mana pembukaan terjadi sangat
lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm. Fase laten diawali dengan
mulai timbulnya kontraksi uterus yang teratur sehingga menghasilkan
perubahan pada serviks. Serviks menjadi lembut dan cair pada pembukaan 34 cm. (Yulizawati, 2019)
2. Fase Aktif
Fase aktif dibagi menjadi 3 fase. Pertama ada fase akselerasi yaitu dlaam
waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm, lalu fase dilatasi maksimal
dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4 cm menjadi 9
cm dan fase deselerasi di mana pembukaan lambat kembali yaitu dalam
waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap (Yulizawati, 2019)
2
3. Fase Transisi
Pembukaan sudah mencapai 8-10 cm
2.5 Perubahan Psikososial Pada Ibu Hamil Persalinan Kala I
Pada ibu yang bersalin biasanya akan mengalami perubahan emosional yang
tidak stabil. Pada kala 1 tidak jarang ibu akan mengalami perubahan psikologi
seperti rasa takut, stress, ketidaknyamanan, cemas dan marah-marah. (Yulizawati,
2019)
2.6 Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil Persalinan Kala I
1. Sistem Reproduksi
a. Segmen Atas rahim (SAR) segmen bawah rahim (SBR). SAR memegang
peran yang aktif karena kontraksi berkontraksi dan dindingnya bertambah
tebal seiring majunya persalinan atau sebaliknya memegang peran pasif,
maka akan makin tipis dengan majunya persalinan karena direnggang.
Jadi SAR berkontraksi dan akan menjadi tebal serta mendorong janin
keluar sedangkan SBR dan serviks mengadakan relaksasi dan dilatasi
menjadi saluran yang tipis dan terenggang yang akan dilalui oleh bayi.
b. Perubahan bentuk rahim (uterus). Kontraksi uterus bertanggung jawab
terhadap pelapisan dan pembukaan serviks serta pengeluaran bayi dalam
persalinan.
2. Perubahan Pada Serviks
Kala 1 persalinan dimulai dari munculnya kontraksi persalinan yang
ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan
pembukaan serviks lengkap.
a. Pendataran. Pemendekan saluran serviks terjadi dari 2 cm menjadi hanya
berupa muara melingkar dengan tepi hampir setipis kertas. Proses ini
terjadi dari atas ke bawah sebagai hasil dari aktivitas miometrium.
b. Pembukaan. Pembukaan terjadi sebagai akibat dari kontraksi uterus serta
tekanan yang berlawanan dari kantong membran dan bagian bawah janin.
kepala janin saat fleksi akan membantu pembukaan yang efisien
3
3. Perubahan Pada Vagina dan Dasar Panggul.
Dalam kala 1 ketuban ikut meregangkan bagian atas vagina yang sejak
kehamilan mengalami perubahan sehingga dapat dilalui oleh janin. Setelah
ketuban pecah segala perubahan terutama pada dasar panggul ditimbulkan
oleh bagian dasar janin. Oleh bagian depan yang maju itu dasar panggul
diregangkan menjadi saluran dengan dinding –dinding yang tipis.
4
WOC PERSALINAN KALA 1
Faktor hormon
Hormon relaksin
Peregangan atau
fleksibilitas simfisis
pubis
Hormon estrogen
Meningkatkan
kontraksi dinding
rahim
Faktor hormon
Hormon oksitoksin
Meningkatkan
kontraksi dinding
uterus
Peregangan otot-otot uterus dan serviks
Timbulnya kontrakksi pada uterus
Aminon pecah
Kepala bayi meregangkan serviks
Jaringan myometrium berkontraksi dan
berelaksasi
Perubahan bentuk otot uterus
Cavum uteri menjadi kecil
Janin turun ke pelvic
Kontraksi pada uterus
Serviks tertarik ke atas
Serviks menjadi tipis
Daya tarikan otot uterus ke atas secara terus
menerus
Serviks membuka
5
Terjadi proses dilatasi
Dipengaruhi peningkatan
progesteron dan
estrogen
Pembesaran rahim dan
peregangan
Oksitoksin meningkat
Terjadi iskemia
Kadar prostaglandin
meningkat
Uteroplasenta terganggu
Uterus berkontraksi
Penipisan dan
pembukaan serviks
Serviks membuka kurang
dari 4 cm
Hipoksia jaringan pada
janin
MK : RISIKO CEDERA
PADA JANIN (D.0138)
Hal. 298
Pertambahan uterus
dalam rongga
abdomen meningkat
Terjadi peningkatan
volume tidal, volume
ventilasi per menit
Pola napas menjadi
dalam
Pola napas menjadi
dalam
Uterus teraba membular
Fase akselerasi (3-4 cm)
Meningkatnya
metabolisme
Kepala bayi
menurun
Kontraksi uterus
meningkat
Kadar aliran darah
menurun
Menekan
jaringan
Fase deselerasi
Aliran balik vena
menurun
Hipoksia
jaringan
Tekanan darah
menurun
Kebutuhan
oksigen
meningkat
Fase dilatasi
Adanya penekanan
pada jaringan
Rasa nyeri meningkat
Timbul rasa stres
Katekolamin dilepaskan
Ekspresi wajah meringis
Kurangnya aliran darah
ke uterus dan uterus
kekurangan oksigen
Rasa gelisah dan tegang
MK : GANGGUAN RASA
NYAMAN (D.0074)
Hal. 166
Mengeluh sesak
Mengeluh
lelah
dispnea
MK : POLA NAPAS
TIDAK EFEKTIF
(D.0005)
Hal. 26
Perasaan nyeri
MK : NYERI
MELAHIRKAN (D.0079)
Hal. 176
Transisi
Aktif
Laten
Jantung berdebar dan
pola napas berubah
MK : RISIKO
PENURUNAN CURAH
JANTUNG (D.0011)
Hal. 41
Tampak lesu
MK :
KELETIHAN
(D.0057)
130
Muka tampak pucat
MK : ANSIETAS (D.0080)
Hal. 180
6
2.7 Tanda Persalinan Kala I
Tanda persalinan adalah lega atau presipitasi atau penurunan, yaitu dengan
lishtening atau settling atau dropping yang merupakan dimana kepala turun ke
pintu panggul, terutama pada primigravida. Perut terlihat lebih lebar dan fundus
rahim atau uteri turun. Akibat adanya tekanan pada kandung kemih dari bagian
bawah janin, sering buang air kecil atau sulit buang air kecil. Ada kontraksi yang
lemah di dalam rahim atau uteri sehingga menyebabkan sakit atau nyeri di perut
dan pinggang fase labor pain (masa nyeri persalinan),mengalami nyeri yang
durasi, frekuensi, dan kekuatanya bertambah setiap waktu. Leher rahim menjadi
longgar atau servik menjadi lembek, dan mulai mendatar, dan sekresi meningkat
dan mungkin bercampur dengan darah bloody show (fenomena darah), tekanan
darah meningkat (Hafifah, 2018)
Gejala yang terjadi pada kala I yaitu adanya his yaitu nyeri atau keram
pada daerah perut bawah dan pinggang secara perlahan hingga teratur dan
bertambah sering menjelang melahirkan. Tanda selanjutnya yaitu keluar lendir
bercampur darah dan air ketuban ( YKI, 2019). Tanda – tanda impartus yaitu
a. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
b. Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih banyak, robekan kecil
pada
bagian servik.
c. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirnya.
d. Pada pemeriksaan dalam telah ada pembukaan dan, pendataran serviks.
2.8 Komplikasi Persalinan Kala I
Komplikasi pada persalinan kala 1 merupakan suatu keadaan penyimpangan
dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan ataupun kematian
pada ibu maupun pada bayi karena gangguan akibat (langsung) dari persalinan.
Diantaranya adalah : ketuban pecah dini, persalinan preterm, vasa previa, prolaps
tali pusat, persalinan disfungsional, ruptur uterus, plasenta akreta, inversi uterus.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian komplikasi persalinan
adalah : Antenatal Care, status paritas, usia, penyakit penyerta ibu jarak tempat
tinggal ke rs, rumah sakit atau instansi yang merujuk (Irmayanti, 2017)
7
2.9 Pemeriksaann Pada Ibu Hamil Kala 1
1) Pemeriksaan Diagnostik
a.
USG
Teknik diagnostic untuk pengujian struktur badan bagian yang
melibatkan formasi bayangan dua dimensi dengan gelombang ultrasonic.
Ultrasonografi dapat mengidentifikasi kehamilan ganda, animaly janin,
ataumelokalisai kantong amnion pada amniosintesis.
b.
Pemeriksaan Hb, Gula Darah
Pemeriksaan Hb dilakukan 2 kali selama kehamilan. Pada trimester
pertama dan pada kehamilan 30 minggu, karena pada usia 30 minggu
terjadi puncak hemodilusi. Ibu dikatakan anemia ringan Hb <11 gr% dan
anemia berat <8 gr%. Dilakukan juga pemeriksaan golongan darah,
protein dan kadar glukosa pada urin. Hb normal = 11,4– 15,1 gr/dl2).
Golongan darah = A, B, AB, & O3. Faktor RH = +/-4)
c.
Amniosintesis
Berguna mengidentifikasi secara dini adanya kelainan kongenital yang
dialami oleh janin sehingga dapat ditentukan tindakan untuk terminasi
kehamilan atau melanjutkan kehamilan.
d.
Amnioskopi
Berguna membantu menseleksi kasus secara cermat untuk dilakukan
induksi persalinan bila pada kehamilan ditemukan risiko janin.
2) Pemeriksaan Fisik
a.
Melakukan pemeriksaan pembukaan serviks untuk menentukan kekuatan
kontraksi uterus yang efektif dan kemajuan persalinan dengan
mempalpasi abdomen (leopold) sehingga memberikan informasi jumlah
fetus, letak janin dan penurunan janin serta pemeriksaan vagina untuk
mengetahui membran, serviks, foctus dan station (Yulizawati dkk, 2019)
b.
Pemeriksaan bukaan 1-10, pada pembukaan kurang dari 4 cm biasanya
berlangsung 8 jam. Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm,
dalam 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4 cm menjadi 9
cm. (Wahidah, 2017)
8
c.
Memeriksa obstetri kala 1 perlu diperhatikan kondisi umum, adanya
anemia, ikterus, kesadaran ibu hamil juga komunikasi personal.
Pemeriksaan fisik juga dilakukan untuk mengetahui tinggi dan berat
badan ibu hamil, tekanan darah, nadi, frekuensi pernapasan, dan suhu
tubuh. (JNPK-KR, 2017).
d.
Pemeriksaan abdomen untuk menentukan TFU, memantau kontraksi
uterus. Penilaian His pada ibu hamil normalnya 3-4 kali dalam 10 menit
selama 40-60 menit dengan interval 2-3 menit. (Apriza dkk, 2020)
2.10 Penatalaksanaan Klinis Pada Ibu Hamil Persalinan Kala I
1) Penanganan Umum (Yulizawati dkk, 2019)
Beri rasa tenang, dukungan serta dengarkan keluhan ibu
Berikan ibu keleluasaan untuk berganti posisi sesuai keinginan, jika
posisi tidur disarankan miring ke kiri
Anjurkan suami atau keluarga memberi pijatan punggung untuk
meningkatkan aliran darah, mengurangi tekanan dan memberi
kehangatan pada otot sehingga memicu terbentuknya hormon endorfin
yang memberikan kenyamanan dan menurunkan nyeri.
Menghargai keinginan ibu untuk memilih pendamping selama
persalinan
Memberikan cairan nutrisi dan hidrasi -memberikan kecukupan energi
dan mencegah dehidrasi. Oleh karena dehidrasi menyebabkan
kontraksi tidak teratur dan kurang efektif
Memberikan keleluasaan untuk menggunakan kamar mandi secara
teratur dan spontan
Jika nyeri terasa amat menganggu, pemberian teknik relaksasi dan
kompres hangat dianjurkan
Berikan pencegahan infeksi untuk mewujudkan persalinan yang bersih
dan aman bagi ibu dan bayi serta menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi baru lahir
2) Pengobatan / penanganan
Dengan menggunakan Magnesium Sulfat : dosis awal 4 gr, intravena
dilanjutkan dengan 1-3 gr/jam. Efek samping yang ditimbulkan yaitu
9
depresi pernafasan. Golongan andregenic untuk merangsang reseptor
pada otot polos uterus sehingga terjadi relaksasi dan hilangnya
kontraksi. Jenis obatnya yaitu Tarbutalin dengan dosis 0,25 mg
diberikan dibawah kulit setiap 30 menit maksimum 3 kali, atau Ritodin
diberikan secara infus intravena maksimum 0,35 mg/menit sampai 6
jam setelah kontraksi hilang dengan dosis pemeliharaan secara oral 10
mg/oral diulang 2-3 kali/jam, dilanjutkan tiap 8 jam sampai kontraksi
hilang. Selain itu perlu membatasi aktivitas atau tirah baring.
Pematangan paru janin dengan pemberian kortiko steroid diberikan
pada umur kebersalinan 34-38 minggu dan 24 jam sebelum persalinan,
pemberian surfaktan.
10
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian Keperawatan
1) Identitas klien
Mengkaji identitas klien yang meliputi : nama, umur, agama, suku bangsa,
pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, lamanya perkawinan, dan alamat.
Usia ibu dalam kategori usia subur (15-49 tahun). Bila didapatkan terlalu
muda (kurang 32 dari 20 tahun) atau terlalu tua (lebih dari 35 tahun)
merupakan kelompok resiko tinggi.
2) Identitas penanggung jawab
Mengkaji identitas penanggung jawab meliputi : nama, umur, agama, suku
bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, lamanya perkawinan, dan
alamat.
3) Keluhan utama
Klien mengeluh sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur keluar lender dan bercampur darah.
4) Riwayat penyakit sekarang
Usia kehamilan 37-40 minggu, klien mengeluh sakit perut dan keluar lender
bercampur pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah
ada.
5) Riwayat penyakit dahulu
a.
Riwayat pembedahan
Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis
pembedahan, kapan, oleh siapa, dan dimana tindakan tersebut
berlangsung.
b.
Riwayat penyakit yang pernah dialami
Kaji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien misalnya; DM,
jantung, hipertensi, masalah ginekologi atau urinary, penyakit endokrin
dan penyakit-penyakit lainnya.
11
c.
Riwayat keluarga berencana
Meliputi alat kontrasepsi yang digunakan, lama penggunaan, keluhan
selama penggunaan, jumlah anak yang direncanakan. (Yuli R, 2017)
6) Riwayat obstetri
a.
Keadaan haid
Yang perlu diketahui pada keadaan haid adalah tentang menarche, siklus
haid, hari pertama haid terakhir, jumlah dan warna darah keluar, lamanya
haid, nyeri atau tidak, bau.
b.
Perkawinan
Yang perlu ditanyakan berapa kali kawin dan sudah berapa lama.
c.
Riwayat kehamilan
Riwayat kehamilan yang perlu diketahui adalah berapa kali melakukan
ANC (Ante Natal Care), selama kehamilan periksa dimana, perlu di ukur
berat badan dan tinggi badan.
7) Riwayat kehamilan sekarang
Riwayat kehamilan sekarang perlu dikaji untuk mengetahui apakah ibu resti
atau tidak, meliputi :
a.
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) : Digunakan untuk mengetahui
umur kehamilan
b.
Hari Perkiraan Lahir (HPL) : Untuk mengetahui perkiraan lahir
c.
Keluhan-keluhan : Untuk mengetahui apakah ada keluhan-keluhan pada
trimester I, II dan II
d.
Ante Natal Care (ANC) : Mengetahui riwayat ANC, teratur / tidak,
tempat ANC, dan saat kehamilan berapa (Wiknjosastro, 2015)
8) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
a.
Kehamilan : Untuk mengetahui berapa umur kehamilan ibu dan hasil
pemeriksaan kehamilan
b.
Persalinan : Spontan atau buatan, lahir aterm atau prematur, ada
perdarahan atau tidak, waktu persalinan ditolong oleh siapa, dimana
tempat melahirkan.
c.
Nifas : Untuk mengetahui hasil akhir persalinan (abortus, lahir hidup,
apakah dalam kesehatan yang baik) apakah terdapat komplikasi atau
intervensi pada masa nifas, dan apakah ibu tersebut mengetahui
penyebabnya. (Wiknjosastro, 2017).
12
9) Pemeriksaan fisik
a.
Keadaan umum
Untuk mengetahui keadaan umum apakah baik, sedang, jelek (Prihardjo,
2016). Pada persalinan normal keadaan umum klien baik (Nugroho,
2017).
b.
Kesadaran
Untuk mengetahui tingkat kesadaran klien apakah composmetis, apatis,
somnolen, delirium, semi koma dan koma. Pada kasus ibu bersalin
dengan letak sunsang kesadarannya composmentis.
c.
Tanda vital
Tekanan darah. Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi dan hipotensi.
Batas normalnya 120/80 mmHg
Nadi. Untuk mengetahui nadi klien yang dihitung dalam menit. Batas
normalnya 69-100 x/ menit
Respirasi. Untuk mengetahui frekuensi pernafasan klien yang dihitung
dalam 1 menit. Batas normalnya 12-22 x/ menit
Suhu. Untuk mengetahui suhu tubuh klien, memungkinkan febris/
infeksi dengan menggunakan skala derajat celcius. Suhu wanita saat
bersalin tidak lebih dari 38º. (Saifuddin, 2017).
10) Pemeriksaan Fisik (B1-B6)
a.
B1 (BREATHING)
Biasanya ibu mengeluarkan lebih banyak karbondioksida. Frekuensi dan
kedalaman pernapasan akan meningkat. Rata-rata PaCO2 menurun
menjadi 22 mmHg pada akhir kala I.
b. B2 (BLOOD)
Curah jantung biasanya meningkat 40-50% dibandingkan dnegan kadar
sebelum persalinan. Biasanya pula tekanan vena iskemik meningkat, ratarata sistolik meningkat 10 mmHg dan tekanan diastolik menjadi 5-19
mmHg selama kontraksi.
c. B3 (BRAIN)
Ditemukan respon nyeri yang disebabkan oleh dilatasi serviks dan
distensi segmen uterus bawah. Fase kontraksi pendek dan lemah selama 5
sampai 10 menit atau lebih dan berlangsung selama 20-30 detik. Sensasi
lainnya pada punggung bawah dan menjalar ke sekeliling korset/ikat
13
ponggang. Selain itu adanya rasa tegang, cemas, rasa jengkel dan konflik
batin.
d. B4 (BLADDER)
Ibu hamil perlu diingatkan untuk berkemih untuk mencegah obstruksi
persalinan akibat kandung kemih yang penuh.
e. B5 (BOWEL)
Biasanya ibu hamil akan mengeluh mual dan muntah pada fase transisi
yang menandai akhir fase pertama persalinan. Perubahan saluran cerna
ini kemungkinan timbul sebagai respon terhadap salah satu kombinasi
antara faktor seperti kontraksi uterus, nyeri, rasa takut, khawatir atau
komplikasi.
f.
B6 (BONE)
Biasanya ibu hamil akan mengeluhkan rasa letih yang amat sangat akibat
nyeri yang dialami
3.2 Analisa Data
NO
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
KEPERAWATAN
1.
DS : biasanya klien akan mengeluh
Peningkatan
sakit oleh adanya his yang datang
progesteron dan
lebih kuat. (normalnya 3-4 kali
estrogen
dalam 10 menit selama 40-60 menit
dengan interval 2-3 menit)
Oksitoksin meningkat
DO :
Klien tampak meringis
Uterus teraba bulat
Biasanya
(D.0079)
Prostaglandin
meningkat
frekuensi
atau >100x/menit)
Tekanan
darah
Hal. 176
nadi
meningkat (dari kondisi normal
Nyeri Melahirkan
meningkat
selama kontraksi (meningkat 10
Uterus berkontraksi
Perasaan nyeri
14
mmHg pada sistolik dan 5-19
mmHg pada diastolik)
Frekuensi
dan
kedalaman
pernapasan meningkat
2
DS : biasanya klien akan mengeluh
lelah dan merasa kurang tenaga.
Selain itu juga rasa lelah disebabkan
oleh
nyeri
dirasakan.
yang
Ibu
terus-menerus
hamil
biasanya
Kepala bayi menurun
Hal. 130
mengeluh ingin terus berada di
tempat tidur dan ambulasi tidak
Keletihan (D.0057)
Menekan jaringan
terasa nyaman.
DO :
Hipoksia jaringan
Klien
tampak
lesu
dan
berkeringat
klien berbaring terus menerus
dan
jarang
melakukan
pergerakan
3
DS
:
ibu
hamil
biasanya
Fase akselerasi
mengeluhkan cemas, tegang, takut
selama proses persalinan. Selain itu
ibu
hamil
juga
mengatakan
Fase dilatasi
khawatir jika bayi yang dilahirkan
akan cacat atau biasanya ibu hamil
akan
mengeluhkan
takut
dan
Kontraksi uterus
meningkat
khawatir tanpa tahu sebabnya. Ibu
hamil juga mengeluhkan sesak dan
jantung berdebar-debar.
DO :
Ibu hamil tampak gelisah dan
Ansietas (D.0080)
Rasa nyeri meningkat
Hal. 180
Timbul rasa stress
15
tegang
Frekuensi
napas
meningkat
tegang
(>20x/menit)
Frekuensi
nadi
meningkat
(>100x/menit)
Tekanan
Rasa gelisah dan
darah
Muka tampak pucat
meningkat
(meningkat 10 mmHg pada
sistolik dan 5-19 mmHg pada
diastolik)
4
DS : biasanya klien akan mengeluh
lemas dan napas sedikit terengah
Metabolisme
meningkat
Risiko Penurunan
Curah Jantung
DO :
Klien tampak pucat
Kadar aliran darah
(D.0011)
Klien tampak lemas
menurun
Hal. 41
Aliran balik vena
menurun
5
DS : biasanya klien akan mengeluh
Fase dilatasi
tidak nyaman akibat nyeri yang
dialami. Klien juga mengeluh lelah.
DO :
meningkat
Klien tampak gelisah
Perubahan
denyut
jantung
Pola napas berubah cepat dan
dangkal
6
Gangguan Rasa
Nyaman (D.0074)
(takikardi atau >100x/menit)
Kontraksi uterus
Fase deselerasi
Hal. 166
Adanya penekanan
pada jaringan
Rasa nyeri meningkat
DS : biasanya klien akan mengeluh
Pertambahan uterus
Pola Napas Tidak
sesak dan napas yang cepat juga
dalam rongga
Efektif (D.0005)
16
dangkal
abdomen meningkat
Hal. 26
DO :
Adanya pola napas abnormal
(kusmaul, cepat dan dangkal)
Terjadi peningkatan
volume tidal, volume
ventilasi per menit
Pola napas menjadi
dalam
dispnea
7
DS : klien mengeluh merasa nyeri
Pembesaran rahim
yang amat sangat pada bagian
dan peregangan
uterus.
DO :
Terjadi iskemia
Adanya masalah kontraksi
Risiko Cedera Pada
Janin (D.0138)
Uteroplasenta
Hal. 298
terganggu
Hipoksia jaringan
3.3 Rumusan Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Melahirkan (D.0079) berhubungan dengan pengeluaran janin
dibuktikan dengan biasanya klien akan mengeluh sakit oleh adanya his yang
datang lebih kuat. (normalnya 3-4 kali dalam 10 menit selama 40-60 menit
dengan interval 2-3 menit. Klien tampak meringis, uterus teraba bulat.
Biasanya frekuensi nadi meningkat (dari kondisi normal atau >100x/menit).
Tekanan darah meningkat selama kontraksi (meningkat 10 mmHg pada
sistolik dan 5-19 mmHg pada diastolik). Frekuensi dan kedalaman
17
pernapasan meningkat.
2. Keletihan (D.0057) berhubungan dengan kondisi fisiologis (kehamilan)
dibuktikan dengan biasanya klien akan mengeluh lelah dan merasa kurang
tenaga. Selain itu juga rasa lelah disebabkan oleh nyeri yang terus-menerus
dirasakan. Ibu hamil biasanya mengeluh ingin terus berada di tempat tidur
dan ambulasi tidak terasa nyaman. Klien tampak lesu dan berkeringat serta
klien berbaring terus menerus dan jarang melakukan pergerakan
3. Ansietas (D.0080) berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan
dibuktikan dengan ibu hamil biasanya mengeluhkan cemas, tegang, takut
selama proses persalinan. Selain itu ibu hamil juga mengatakan khawatir jika
bayi yang dilahirkan akan cacat atau biasanya ibu hamil akan mengeluhkan
takut dan khawatir tanpa tahu sebabnya. Ibu hamil juga mengeluhkan sesak
dan jantung berdebar-debar. Ibu hamil tampak gelisah dan tegang. Frekuensi
napas meningkat (>20x/menit). Frekuensi nadi meningkat (>100x/menit).
Tekanan darah meningkat (meningkat 10 mmHg pada sistolik dan 5-19
mmHg pada diastolik)
4. Pola Napas Tidak Efektif (D.0005) berhubungan dengan posisi tubuh yang
menghambat ekspansi paru dibuktikan dengan biasanya klien akan mengeluh
sesak dan napas yang cepat juga dangkal. Adanya pola napas abnormal
(kusmaul, cepat dan dangkal)
5. Gangguan Rasa Nyaman (D.0074) berhubungan dengan gangguan adaptasi
kehamilan dibuktikan dengan biasanya klien akan mengeluh tidak nyaman
akibat nyeri yang dialami. Klien juga mengeluh lelah. Klien tampak gelisah.
Perubahan denyut jantung (takikardi atau >100x/menit).Pola napas berubah
cepat dan dangkal
6. Risiko Cedera Pada Janin (D.0138) berhubungan dengan persalinan lama
kala 1
7. Risiko Penurunan Curah Jantung (D.0011) berhubungan dengan
perubahan irama jantung
18
3.4 Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA
TUJUAN DAN KRITERIA
KEPERAWATAN
HASIL
Nyeri
Melahirkan Setelah
dilakukan
tindakan
(D.0079)
berhubungan keperawatan selama
kala satu
Tingkat
dengan pengeluaran janin diharapkan
dengan (L.08066)
dibuktikan
biasanya
klien
mengeluh
sakit
oleh
lebih kuat. (normalnya 34 kali dalam 10 menit
selama
40-60
dengan
interval
Klien
menit
2-3
tampak
meringis, uterus teraba
bulat. Biasanya frekuensi
nadi
kondisi
atau
meningkat
(dari
normal
>100x/menit).
Keluhan
Manajemen Nyeri (I.08238)
1. Lokasi
dengan 1.
meningkat
(rasa nyeri dan kontrol nyeri 2.
pad aibu hamil persalinan 3.
kontraksi.
Identifikasi lokasi, karakteristik,
frekuensi,
intensitas nyeri
respons
nyeri
non
verbal
dengan perasaan nyeri akibat
memperberat dan memperingan
his yang muncul. Penilaian
Identifikasi
nyeri
faktor
persalinan
kala
1
Nyeri
yang
dialami
bisa
berlangsung selama 6-8 jam
beratnya
kala I biasanya meningkat.
Ibu hamil dapat beradaptasi 4.
pada
kualitas, 2. Skala nyeri yang dirasakan tergantung pada
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi
nyeri
diperparah pada bagian uterus akibat adanya
Hal. 201
durasi,
nyeri
RASIONAL
Nyeri Observasi
akan kriteria hasil :
adanya his yang datang
menit.
meningkat
INTERVENSI
yang
kondisi
yang
dialami
klien.
Umumnya skala nyeri pada kala 1 nyeri yang
dialami masih lebih ringan dibandingkan kala
2
3. Respon nyeri non-verbal bisa berupa raut
wajah klien yang meringis, sikap protektif,
gelisah
Terapeutik
His pada ibu hamil normalnya
4. Faktor yang memperberat nyeri adalah
3-4 kali dalam 10 menit 5. Berikan teknik nonfarmakologis
kontraksi uterus secara terus menerus
untuk mengurangi rasa nyeri
selama 40-60 menit dengan
5. Teknik
nonfarmakologis
membantu
interval 2-3 menit )
mengurangi rasa nyeri yang dialami klien
19
Tekanan darah meningkat
selama
(meningkat
kontraksi
10
nonverbal ibu berupa wajah 6.
mmHg
pada sistolik dan 5-19
yang meringis berkurang)
mmHg pada diastolik).
Frekuensi dan kedalaman
pernapasan meningkat.
Meringis menurun (respon Edukasi
Frekuensi nadi membaik (60100x/menit)
Tekanan
darah
Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
8.
Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Pola napas membaik (1620x/menit)
7.
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Kolaborasi
membaik (90/60 mmHg-120/80 mmHg)
sehingga klien dapat merasa kebih yaman
6. Teknik
non
farmakologis
yang
bisa
digunakan untuk meredakan nyeri adalah
teknik napas dalam atau relaksasi. Relaksasi
mengurangi ketegangan dan kelelahan yang
memperluas rasa sakit yang dialami selama
hamil
dan melahirkan,
selain
itu
juga
memungkinkan ketersediaan oksigen yang
maksimum bagi rahim serta mengurangi rasa
sakit semenjak otot bekerja.
Intervensi Jurnal Pendukung
Pemberian terapi relaksasi akupresus
genggam jari
7. Memonitor nyeri secara mandiri membantu
perawat dalam memberikan intervensi yang
tepat juga melatih ibu untuk peka terhadap
rasa nyeri yang dialami
8. Teknik nonfarmakologis dilakukan dengan
cara menarik napas dari hidung dalam waktu
3-5 detik lalu menghembuskan napas lewat
mulut dalam waktu 3-5 detik pada saat
kontraksi uterus. Kemudian ibu bernapas
dengan normal 1-2 menit lalu menarik napas
dalam
dengan
mengempiskan
rongga
20
abdomen dan mengeluarkan dari mulut dalam
waktu 3-5 detik dengan kombinasi posisi
duduk 10 menit, berdiri 10 mmenit dan
bejalan 10 menit.
Intervensi Jurnal Pendukung
Teknik
akupresur
dapat
meningkatkan
pengeluaran endorphin dalam darah sehingga
nyeri selama persalinan dapat terkontrol, terapi
ini juga merangsang pelepasan oksitosin dari
kelenjar
hipofisis
yang
secara
langsung
merangsang kontraksi rahim.
Keletihan
(D.0057) Setelah
berhubungan
kondisi
dilakukan
tindakan
dengan keperawatan selama
kala satu
Tingkat
Keletihan
fisiologis diharapkan
(kehamilan)
dibuktikan (L.05046)
dengan biasanya
merasa kurang tenaga.
Selain itu juga rasa lelah
yang
oleh
dengan
nyeri
terus-menerus
melakukan
persalinan
dengan
Monitor
letak kepala bayi sehingga terjadi hipoksia
jaringan.
kelelahan
fisik
dan
emosional
proses Terapeutik :
baik 2.
dengan tenaga yang cukup
Kelelahan fisik pada ibu hamil kala 1
disebabkan penekanan akibat perubahan
Observasi :
Tenaga meningkat (ibu hamil
dapat
1.
Hal. 176
1.
klien kriteria hasil :
akan mengeluh lelah dan
disebabkan
menurun
Manajemen Energi (I.05178)
Sediakan lingkungan nyaman dan
rendah stimulus
Keluhan
lelah
biasanya
bertambah akibat nyeri hebat yang dialami.
Sedangkan pada kelelahan emosional, ibu
hamil akan merasa lelah akibat perasaan
gelisah, takut dan cemas yang dialami.
Adanya perubahan tekanan darah dan juga
denyut jantung meningkatkan perasaan
21
dirasakan.
Ibu
hamil
biasanya mengeluh ingin
terus berada di tempat
tidur dan ambulasi tidak
terasa
nyaman.
Klien
lesu
dan
tampak
berkeringat serta klien
berbaring terus menerus
dan
jarang
pergerakan
melakukan
dengan kekuatan mengejan 3.
Berikan aktivitas distraksi yang
yang terpenuhi)
menenangkan
Verbalisasi
lelah
Lesu
untuk
menurun
2.
menurun Edukasi :
(ibu hamil dapat beradaptasi 4.
dengan rasa lelah yang
5.
dialami)
lelah ibu hamil
(kekuatan
menngejan
saat
persalinan dapat terpenuhi)
stimulus memberikan
bisa terhambat
Anjurkan menghubungi perawat
jika tanda dan gejala kelelahan 3.
Ajarkan strategi
perasaan tenang
sehingga membuat pelepasan katekolamin
Anjurkan tirah baring
tidak berkurang
6.
Lingkungan yang nyaman dan rendah
Aktivitas distraksi yang menenangkan bisa
berupa mendengarkan lagu. Lagu atau
musik yang tenang menstimulus otak untuk
koping untuk
melepaskan hormon dopamin sehingga
mengurangi kelelahan
stress dapat berkurang dan perasaan lelah
bisa menurun
Kolaborasi :
4.
Ibu hamil dianjurkan untuk dapat leluasa
dalam menentukan posisi tubuhnya. Tirah
Intervensi Jurnal Pendukung
Pemberian teknik relaksasi aroma terapi
baring memberikan rasa nyaman dan
membantu ibu untuk beradaptasi dengan
rasa lelah yang dialaminya. Tirah baring
yang dianjurkan adalah posisi ke kiri
karena dapat membuat ibu lebih nyaman
dan efektif untuk membantu perbaikan
oksiput yang melintang pada bayi untuk
berputar menjadi posisi oksiput anterior
22
serta mengurangi risiko terjadinya laserasi
dan memperlancarkan aliran darah melalui
plasenta serta suplai oksigen ke janin
5.
Tanda dan gejala kelelahan yang tidak
kunjung berkurang dapat menjadi pemicu
munculnya
komplikasi
dan
proses
persalinan yang tidak normal.
6.
Strategi koping yang bisa dilakukan untuk
mengurangi
kelelahan
melakukan
teknik
adalah
relaksasi
dengan
distraksi
sehingga ibu hamil bisa merasa lebih
tenang
Intervensi Jurnal Pendukung
Aromaterapi memberikan efek menyenangkan
dan membuat tubuh lebih relaks dan bebas
selain itu dapat meningkatkan semangat ibu
hamil dan menstimulus otak untuk dapat
beradaptasi dengan keletihan yang dirasakan.
Contohnya adalah minyak atsiri, ketika aroma
minyak ini tercium oleh hidung maka molekul
23
akan
berikatan
dengan
reseptor-reseptor
penangkap aroma yang terdapat dalam hidung.
Reseptor tersebut kemudian mengirim sinalsinyal kimiwai melalui jalur syaraf ke sistem
limbik di otak, di mana sistem tersebut
mengatur keadaan emosi seseorang. Hal ini
kemudian akan memengaruhi perasaan ibu
hamil yang mengalami kelelahan
Risiko
Cedera
Janin
berhubungan
Pada Setelah
Pemantauan Denyut Jantung Janin
dilakukan
tindakan
(D.0138) keperawatan selama
kala satu
(I.02056)
Tingkat
Cedera
menurun
dengan
Hal. 239
dengan diharapkan
persalinan lama kala 1
(L.14136)
kriteria hasil :
Kejadian
(risiko
cedera
menurun
1.
kejadian 2.
terjadinya
abnormal
Observasi :
saat
persalinan 3.
darah
membaik 4.
rendah)
Tekanan
(90/60
mmHg)
mmHg
-
120/80
5.
Identifikasi status obstetrik
Identifikasi riwayat obstetrik
1. Status
obstetrik
memberikan
perawat
informasi yang tepat terkait kondisi ibu hamil
dan juga janin sehingga perawat dapat
memberikan intervensi yang sesuai untuk
mencegah terjadinya komplikasi pada ibu dan
janin
Periksa denyut jantung bayi selama 2. Riwayat obstetrik memberikan perawat
1 menit
informasi yang tepat terkait riwayat ibu hamil
Monitor denyut jantung janin
Monitor tanda vital ibu
dan juga janin sehingga perawat dapat
memberikan intervensi yang sesuai untuk
mencegah terjadinya komplikasi pada ibu dan
24
Frekuensi nadi membaik (60- Terapeutik :
100x/menit)
Frekuensi
6.
napas
(16-20x/menit)
membaik 7.
janin
Atur posisi pasien
3. Pemeriksaan denyut jantung janin merupakan
Lakukan mahuver leopold untuk
menentukan posisi janin
Jelaskan
dapat menggunakan monoaural stetoschope/
tujuan
dan
prosedur
pemantauan
9.
kesejahteraan janin dengan mendengarkan
DJJ secara langsung. Teknik yang dilakukan
Edukasi :
8.
pemeriksaan yang bertujuan untik mengetahui
Informasikan hasil pemantauan
fetoscope, doppler, CTG, ataupun USG.
4. Denyut jantung janin normal adalah 120160x/menit
5. Tanda vital ibu akan mengalami banyak
perubahan. Tekanan darah akan meningkat
selama kontraksi dengan kenaikan sistole 1020 mmHg dan diastole 5-10 mmHg, frekuensi
dan pola napas berubah menjadi cepat dan
dangkal.
6. Pada kala I ibu hamil disarankan untuk
mengambil posisi miring ke kiri karena dapat
membuat ibu lebih nyaman dan efektif untuk
membantu perbaikan oksiput yang melintang
pada bayi untuk berputar menjadi posisi
25
oksiput anterior serta mengurangi risiko
terjadinya
laserasi
dan
memperlancarkan
aliran darah melalui plasenta serta suplai
oksigen ke janin
7. Cara melakukan mahuver leopold :
a.
Leopold 1 dengan menempatkan kedua
telapak tangan di bagian atas perut untuk
menentukan letak bagian tertinggi rahim
lalu meraba perlahan area ini untuk
memperkirakan
bagian
tubuh
bayi.
Kepala bayi akan teraba keras dan
bentuknya
bundar.
95%
kehamilan,
posisi bokong berada di bagian tertinggi
rahim ini
b.
Leopold 2 dengan meraba perlahan
kedua isi perut menggunakan kedua
telapak tangan tepatnya di area sekitar
umbilikus, tahap ini untuk mengetahui
bayi bumil menghadap ke kiri atau
kanan. Punggung bayi akan teras albar
dan keras, sedangkan bagian tubuh lain
26
akan terasa lebih lembut, tidak beraturan
dan dapat bergerak.
c.
Leopold 3 dengan meraba bagian bawah
perut menggunakan jempol dan jari-jari
dari salah satu tangannya saja. Bertujuan
untuk memastikan bagian tubuh bayi
yang berada di bagian bawah rahim, jika
keras berarti kepala.
d.
Leopold 4 adalah dengan meraba bagian
bawah perut dengan kedua telapak
tangan untuk mengetahui apakah kepala
bayi sudah turun sampai ke rongga
panggul
8. Tujuan
pemantauan
mengumpulkan
dan
adalah
menganalisa
jantung janin sehingga
untuk
denyut
mengetahui
ada
tidaknya ketidaknormalan dari kondisi janin.
Prosedurnya
adalah
dengan
melakukan
monitoring serta pemerikaan DJJ dan juga
mahuver leopold.
27
9. Orangtua
baik
ibu
dan
suami
perlu
mengetahui sehingga dapat terus kooperatif
dalam pemantauan denyut jantung janin
28
TELAAH JURNAL
MASALAH KEPERAWATAN 1 - NYERI MELAHIRKAN (D.0079)
NO
1.
PENULIS
Indah
Nurfazriah,
Ayuni Cahya Utami
TAHUN
2021
JUDUL
Pengaruh Terapi
TUJUAN
METODE
untuk
Yang
mengetahui
studi
(Genggam Jari) Terhadap
pengaruh
review)
Nyeri Persalinan Kala I
akupresur
menggali
Aktif
Relaksasi Akupresur
digunakan
adalah
HASIL
KESIMPULAN
Dari ketiga jurnal menunjukan bahwa
Berdasarkan
hasil
tinjauan
(literature
terdapat
pengaruh
yang
mencoba
relaksasi
akupresur
informasi
persalinan kala 1 aktif. Pengujian data
disimpulkan bahwa
terhadap
mengenai pengaruh terapi
menggunakan uji statistik t berpasangan
ada pengaruh akupresur
pengurangan
relaksasi akupresur terhadap
menunjukkan t hitung 17,357 dengan df
terhadap
intensitas
nyeri persalinan kala 1 aktif.
= 37, t tabel 2,026 dan dalam penelitian
intensitas
Sumber untuk melakukan
dipakai nilai level of significant 95%
persalinan kala 1 fase
tinjauan
ini
atau α = 0,05, berdasarkan hasil
aktif. Teknik relaksasi
pencarian
penelitian nilai signifikan sebesar 0,000
genggam jari merupakan
database
artinya nilai tersebut (0,000) dibawah
cara yang mudah untuk
terkomputerisasi (CINAHL
nilai signifikan yang dapat ditolerir
mengelola
dan Google cendekia) dalam
(0,05) sehingga nilai t tabel signifikan
mengembangkan
bentuk
penelitian
dan dapat digunakan, dimana nilai t
kecerdasan
yang berjumlah 3 jurnal.
hitung > t tabel (17,357 > 2,026)
Selain
Penulisan artikel ilmiah ini
menyimpulkan
menggunakan
penulisan
akupresur
daftar
American
persalinan.
nyeri
literature
meliputi
studi
sistematis
jurnal
pustaka
Psychological
Association
(APA Format 6th Ed).
pengaruh
terapi
analisis dari ketiga
terhadap
nyeri
jurnal penelitian dapat
pengurangan
nyeri
emosi
dan
emosional.
itu,
Metode
bahwa
metode
akupresur juga mudah
secara
signifikan
dilakukan, hampir tidak
terhadap pengurangan intensitas nyeri
memiliki efek samping
persalinan pada ibu
karena tidak melakukan
inpartu kala I.
tindakan infasif.
efektif
29
TELAAH JURNAL
MASALAH KEPERAWATAN 2 - KELETIHAN (D.0057)
NO
2
PENULIS
JUDUL
TUJUAN
mengetahui
Desain penelitian ini adalah pra
adanya efektifi tas teknik relaksasi aroma terapi
Ada
Puspita Yani, Eka
Teknik
efektifi tas
eksperimen
pendekatan
terhadap kemajuan persalinan kala I fase aktif.
teknik
relaksasi
Nur Aida
Relaksasi
teknik relaksasi
one group pretest dan postest.
Menurut peneliti hal ini disebabkan karena dengan
aroma
terapi
Aroma
aroma terapi
Jumlah sampel adalah 16 ibu
pemberian aromaterapi seseorang menjadi merasa
terhadap
Terapi
terhadap
bersalin di PMB Siti Rofi atun,
rileks dalam menghadapi persalinan sehingga rasa
persalinan
Terhadap
kemajuan
SST. Dalam pengambilan sampel
nyeri yang dirasakan menjadi terdistraksi. Nyeri
fase aktif.
Kemajuan
persalinan kala
teknik yang digunakan adalah
yang terdistraksi akan berkurang intensitasnya
Persalinan
I fase aktif di
teknik
sehingga
Kala I Fase
PMB Siti Rofi
pendekatan
Aktif
atun, SST
dan
data
penelitian terdahulu yaitu dari penelitian Dewi
Sambirejo,
menggunakan instrumen berupa
Fitria tentang efektivitas kombinasi teknik relaksasi
Jogoroto,
sop dan partograf. Teknik analisa
aroma terapai dan teknik nafas dalam terhadap
Jombang.
data menggunakan uji Wilcoxon
nyeri kala I fase aktif persalinan didapatkan data
untuk menganalisa efektifi tas
bahwa terapi hasil penelitian menunjukkan adanya
teknik
terapi
penurunan nyeri kala 1 fase aktif persalinan secara
terhadap kemajuan persalinan kala
bermakna pada kelompok eksperimen setelah
I fase aktif dengan menggunakan
diberikan kombinasi aromaterapi dan teknik napas
tingkat signifi kan α = 0,05
dalam dimana P value < α atau 0,000 < 0,05
Ninik Azizah, Dian
TAHUN
2018
Efektifitas
METODE
non
untuk
dengan
random
purposive
dengan
sampling
pengambilan
relaksasi
aroma
HASIL
persalinan
menjadi
lancar.
KESIMPULAN
efektifitas
kemajuan
Asumsi
peneliti ini juga didukung oleh beberapa hasil
30
kala
I
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Persalinan kala satu merupakan permulaan kontraksi persalinan sejati,
yang ditandai oleh perubahan servik yang progresif yang diakhiri dengan
pembukaan lengkap (10 cm) pada primipara kala I berlangsung kira-kira 13 jam
sedangkan pada multipara kira-kira 7 jam.Tahap awal dari persalinan yaitu fase
aktif dan fase laten merupakan masa yang menegangkan, melelahkan dan dapat
menimbulkan kecemasan pada ibu.
Pada konsep teori asuhan keperawatan ibu bersalin kala 1 ini ditemukan
beberapa masalah keperawatan salah satunya yang merupakan masalah
keperawatan utama yaitu nyeri akut. Adanya nyeri akibat kontraksi uterus
menjadi hal penting yang perlu perawat berikan intervensi. Intervensi yang
diambil dapat berupa manajemen nyeri maupun intervensi pendukung yang
berasal dari penelitian.
4.2 Saran
Diharapkan bagi mahasiswa agar dapat mencari informasi dan
memperluas wawasan mengenai proses persalinan kala 1. Karena dengan adanya
pengetahuan dan wawasan yang luas, mahasiswa akan mampu mengembangkan
diri dalam masyarakat mengenai salah satu fase dalam persalinan yaitu
persalinan kala 1. Peningkatan kualitas dan pengembangan ilmu mahasiswa
melalui studi kasus agar dapat menerapkan asuhan keperawatan pada klien
bersalin kala 1 secara komprehensif. Bagi institusi pelayanan kesehatan,
memberikan pelayanan dan mempertahankan hubungan kerja yang baik antara
tim kesehatan dan klien yang ditunjukan untuk meningkatkan mutu asuhan
keperawatan yang optimal.
21
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawati, D. (2017). Manajemen intervensi fase laten ke fase aktif pada kemajuan
persalinan. Nurscope: Jurnal Keperawatan dan Pemikiran Ilmiah, 3(4), 2734.
Lathifah, N. S., & Iqmy, L. O. (2018). Pengaruh L14 terhadap Peningkatan Kontraksi
pada Kala I Persalinan. Jurnal Kesehatan, 9(3), 433-438.
Susilowati, D., Prastika, D. A., & Martanti, L. E. (2021). FAKTOR PERSALINAN
KALA 1 LAMA DI PUSKESMAS KETUWAN BLORA. Midwifery Care
Journal, 2(4), 146-155.
Rakman, P. P., Sulistyowati, A., Triestuning, E., & Putra, K. W. R. (2021). ASUHAN
KEPERAWATAN
PADA
NY.
L
DENGAN
DIAGNOSA
MEDIS"
PERSALINAN NORMAL" KALA 1 DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
NYERI AKUT DI RUMAH BERSALIN BIDAN EVA DESA KLURAK
KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIARJO (Doctoral dissertation,
Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia Sidoarjo).
Supliyani, E. (2017). Pengaruh masase punggung terhadap intensitas nyeri persalinan
kala 1 di kota Bogor. Jurnal Bidan, 3(1), 234041.
Ayu, N. G., & Supliyani, E. (2019). Karakteristik Ibu Bersalin Kaitannya Dengan
Intensitas
Nyeri
Persalinan
Kala
1
Di
Kota
Bogor.
Jurnal
Kebidanan
Malahayati, 3(4).
Nurfazriah, I., & Utami, A. C. (2021). PENGARUH TERAPI RELAKSASI
AKUPRESUR (GENGGAM JARI) TERHADAP NYERI PERSALINAN
KALA I AKTIF. In Proceeding Book Seminar Nasional Interaktif dan
Publikasi Ilmiah (Vol. 1, No. 2, pp. 277-281).
Azizah, N., Yani, D. P., & Aida, E. N. (2018). Efektifitas Teknik Relaksasi Aroma
Terapi Terhadap Kemajuan Persalinan Kala I Fase Aktif. Jurnal Kesehatan
Kusuma Husada, 226-232.
Handayani, S., & Pratiwi, A. (2021). POSISI MIRING KIRI PADA PERSALINAN
TERHADAP
LAMA
KALA
I
FASE
AKTIF
PADA
IBU
BERSALIN. Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan, 13(2).
22
Yulizawati, A., & Lusiana, F. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada
Persalinan. Sidoarjo: Indomedia Pustaka.
Kurniarum, A., SiT, S., Kurniarum, A., & SiT, S. (2016). Asuhan Kebidanan
Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
23