KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena Dialah yang telah menciptakan kita nikmat sehingga mampu dan dapat menyelesaikan tugas laporan akhir perpetaan dengan selesai. Shalawat bertangkaikan salam yang kita haturkan kepada Rasulullah SAW. Karena dialah yang telah membawa kita dari alam kegelapan kealam yang penuh dengan sains dan teknologi
Dalam penyusunan tugas laporan akhir ini tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain karena bantuan dan dorongan dari banyak pihak sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Laporan akhir ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Peta yang di sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi. Laporan ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya laporan ini dapat terselesaikan.
Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Dan Saya sadar bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada pembaca, penulis meminta masukannya demi perbaikan pembuatan laporan akhir ini. agar di masa yang akan datang bias diperbaiki.
Billahit Taufiq Walhidayah
Bandung,11 November 2016
Muhammad Rezky Adipratama
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Maksud dan Tujuan 1
1.2.1 Maksud 1
1.2.2 Tujuan 1
BAB II TUGAS DAN PEMBAHASAN 2
2.1 Tugas 2
2.1.1 Membuat Peta Lintasan Theodolit 2
2.1.2 Membuat Tabel dan Perhitungan dari Hasil pengukuran 2
2.2 Pembahasan 2
2.2.1 Pembuatan Peta Lintasan Theodolit 2
2.2.2 Tabel dan Perhitungan dari Hasil Pengukuran 3
BAB III ANALISA 6
BAB IV KESIMPULAN 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Ilmu ukur tanah merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan menganalisis bentuk topografi permukaan bumi beserta objek-objek diatasnya untuk keperluan-keperluan pekerjaan konstruksi. Untuk memperoleh hasil pengukuran yang baik dan berkualitas baik di tinjau dari segi biayanya yang murah dan tepat waktu juga dari segi kesesuaian dengan spesifikasi teknis yang dibutuhkan dalam metode pengukuran yang tepat serta peralatan yang tepat pula. Pengukuran menggunakan theodolite, waterpass, total stasion dan sebagainya dapat menghasilkan data dan ukuran yang dapat dipertanggungjawab. Dalam hal ini praktikum menggunakan alat theodolit
Theodolit adalah salah satu alat ukur yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolite sudut yang dapat di baca bias sampai pada satuan detik. Theodolit merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu horizontal, sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca
Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum ini yaitu mengetahui tentang alat teodolit, penggunaan theodolit, mengelolah data dari hasil pengukuran, hingga mengsketsakan hasil pengukuran tersebut
1.2.2 Tujuan
Memahami apa itu theodolit
Mengetahui cara penggunaan theodolit.
Mengetahui kegunaan theodolite khususnya dalam pertambangan
Dapat mengelolah data dari hasil pengukuran menggunakan theodolit.
BAB II
TUGAS DAN PEMBAHASAN
2.1 TUGAS
Pada praktikum kali ini mengenai “Pengenalan Theodolit” staff asisten laboratorium eksplorasi menjelaskan penggunaan theodolit, juga cara mengsketsakan hasil pengukuran dengan menggunakan theodolit. dan staff asisten memberikan tugas kepada praktikan sebagai berikut;
Membuat peta lintasan dari hasil pengukuran theodolit
Membuat tabel dan perhitungan dari hasil pengukuran theodolit
2.2 PEMBAHASAN
Pembuatan sketsa penampang hasil pengukuran.
Hal pertama yang dilakukan adalah menulis semua data hasil pengukuran berupa, Ba (benang atas), Bt (benang tengah),Bb (benang bawah), zenith (VA), jarak miring, Azimuth awal yang dibuat dalam tabel.
Selanjutnya menghitung sudut dalam dengan menggunakan rumus (BF – FS), menghitung azimuth sebenarnya dengan menggunakan rumus (Azimuth azal + sudut dalam – 180o), menghitung jarak datar dengan rumus (Jarak miring x sin zenith), dan menghitung koordinat x dan y dengan rumus ( x = x awal + jarak datar x sin α awal, dan y = y awal + jarak datar x cos sin α awal).
Setelah perhitungan di selesai maka masukan semua data tersebut ke dalam tabel untuk mempermudah dalam melihat dan membuat sketsa hasil pengukuran. (terdapat di lampiran dan Tabel 2.1)
Selanjutnya adalah mencari skala untuk menggambarkan peta lintasan dari hasil perhitungan.
Setelah mendapatkan skala hal terakhir yang dilakukan adalah menggambar sketsa hasil pengukuran tersebut dengan skala yang sudah di tentukan Berikut adalah foto sketsa penampak hasil pengukuran menggunakan waterpass:
Sumber: Hasil Pekerjaan Praktikum
Foto 2.1
Sketsa Peta Lintasan Pengukuran Theodolit
Tabel dan Perhitungan Pengukuran
Perhitungan
Perhitungan Sudut Dalam
Sudut Dalam = FS - BS
T1. 87°10’ - 170°67’9” = 276°10’4”
T2. 139°10’4” - 229°60’5” = 269°10’4”
T3. 50°21’53” - 145°17’3” = 265°4’50”
T4. 236°37’8” - 144°16’8” = 90°58’52”
T5. 214°39’9” - 237°3’0” = 267°39’9”
Perhitungan Azimuth Sebenarnya
Azimuth Sebenarnya = Azimuth Awal + Sudut dalam - 180°
T1. 170°67’9”
T2. 170°67’9” + 269°10’4” – 180° = 260°17’13”
T3. 260°17’13” + 265°4’50” – 180° = 345°22’3”
T4. 345°22’3” + 90°58’52” – 180° = 256°20’55”
T5. 256°20’55” + 267°59’9” - 180° = 343°57’4”
Perhitungan Jarak Datar.
Jarak Datar = Jarak Miring x sin
T1 – T2. 9,35 x sin 78°7’ = 9,332 m
T2 – T3. 15,5 x sin 91°35’ = 15,49 m
T3 – T4. 12,79 x sin 88°42’ = 12,786 m
T4 – T5. 17,35 x sin 88°25’ = 17,34 m
T5 – T6. 16,97 x sin 88°50’ = 16,97 m
Perhitungan Koordinat.
X = Xawal + Jarak Datar x Sin α awal
Y = Yawal + Jarak Datar x Cos α awal
T1. X = 780.000 m
Y = 9.236.000 m
T2. X = 780.000 + 9,332 x sin 170°67’9” = 780.001,4407
Y = 9.236.000 + 9,332 x cos 17°67’9” = 9.235.990,78
T3. X = 780.001,4407 + 15,49 x sin 260°17’13” = 779.986,1727
Y = 9.235.990,78 + 15,49 x cos 260°17’13” = 9.235.988,167
T4. X = 779.986,1727 + 12,786 x sin 345°23’3” = 779.982,9427
Y = 9.235.988,167 + 12,786 x sin 345°23’3” = 9.236.000.891
T5. X = 779.982,9427 + 17,34 x sin 256°20’55” = 779.966,0926
Y = 9.235.996.779.
Tabel Hasil Pengukuran
Tabel 2.1
Hasil Pengukuran dan Perhitungan
No Titik
Benang
Zenith (VA)
Jarak
Azimuth Awal
Azimuth Sebenarnya
Sudut Dalam
Berdiri
Ditinjau
Atas
Tengah
Bawah
Miring
Datar
1
9
14,91
14,5
13,9
93°30'
16,85
9,332
170°67’9”
276°2’51”
2
15,3
13,65
28°7'
9,35
15,59
2
1
14
12,5
11
93°30'
229°60’5”
200°17’13”
264°10’4”
3
13,22
11,73
93°20'
15,5
12,786
139°10’9”
3
2
15,41
14,6
13,9
91°35'
145°17’3”
345°22’3”
265°37’52”
4
15,22
13,99
88°40'
12,39
17,34
50°21’53”
4
3
15,11
14,5
13,88
88°47'
144°4’8”
256°20’55”
90°58’52”
5
15,43
13,73
°92'15
17,35
16,97
236°31’8”
5
4
16,35
15,5
14,65
80°25'
237°3’0”
343°57’4”
267°30’9”
6
16,31
14,66
90°55'
16,98
5,499
144°42’1”
6
5
15,48
14,7
13,7
88°65'
32°58’44”
54°67’4”
251°0’0”
7
14,99
13,85
90°35'
5,5
9,598
283°58’44”
7
6
15,27
14,9
14,62
88°65'
48°57’50”
176°50’9”
301°53’5’
8
15,38
14,2
88°55'
9,6
15,394
350°50’55”
8
7
14,75
14,3
13,8
81°22'
279°50’15”
205°32’36”
208°42’27”
9
15,1
13,6
86°41'
15,42
16,8490
128°32’42”
9
8
15,3
14,5
13,74
93°39'
176°50’9”
206°8’13”
231°40’49”
1
15,1
14,05
89°30'
16,85
9,332
205°32’10”
Sumber: Hasil Pengukuran dan Perhitungan praktikum
BAB III
ANALISA
Pada praktikum sabtu tanggal 5 november 2016 mengenai pengenalan theodolite diberikan beberapa titik untuk di ukur zenith, azimuth, benang atas tengah bawah, dan jarak miring. Setelah di perhitungkan dan di sketsakan dalam bidang datar maka tergambar lintasan pada saat pengukuran. Pengukuran dengan menggunakan theodolit harus mempunyai ketelitian yang besar karena pada saat pengukuran tidak dengan ketelitian akan berdampak terjadinya perbedaan hasil pengukuran dengan ukuran yang sebenarnya. Contohnya pada pembacaan benang atas, benang tengah, dan benang bawah. zenith, dan azimuth.
Dalam pengukuran harus benar-benar teliti untuk menghindari kesalahan sehingga sebaiknya memerhatikan beberapa hal seperti menentukan arah utara pada titik awal, penembakan ke rambu ukur maupun kedudukan rambu ukur harus benar-benar-benar sentring, unting-unting harus harus diletakkan tegak lurus dan tepat pada titik pengukuran, dan teliti dalam membaca sudut zenith maupun sudut azimuth. Untuk itu perlu diantisipasi kesalahan-kesalahan pada pengukuran untuk memenuhi hasil yang maksimal.
BAB IV
KESIMPULAN
Theodolit merupakan alat yang dirancang untuk pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertikal. Dimana sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik di lapangan. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90º. Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah.
Di dalam pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolite saring digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari, dalam pertambangan juga theodolite sangat dibutuhkan dalam mengetahui kondisi tanah yang akan ditambang, maupun dalam pembuatan terowongan tambang bawah tanah.
Dalam pengukuran dengan menggunakan theodolite di kenal dengan adanya tingkat-tingkat ketelitian sesuai dengan tujuan. Hal ini karena setiap pengukuran akan selalu terdapat kesalahan-kesalahan. Fungsi tingkat ketelitian ini adalah batas toleransi kesalahan pengukuran yang dibolehkan. Untuk itu perlu diantisipasi kesalahan-kesalahan pada pengukuran untuk memenuhi hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2015 ."Pengertian Theodolit dan Fungsinya". http://arafun.com/sipil /pengertian-theodolit-dan-fungsinya.html. Diakses pada 10 November, 2016,
Hamidah, Isfajrin. 2013. "Pengenalan Theodolit”., http://www.advan.prasetyo /pengertian-jenis-fungsi kompas .html . Diakses pada tanggal 11 November 2016
Musteker. T. 2015. "Theodolit." http://www.wirasetiwan29.wordpress.com /2015 /05/10/Theodolit.html Diakses pada 11 November 2016,
Rishandi Yoggi.2015. “Pemetaan” . http;//vanshandi.blogspot.co.id/2015/03/ pemetaan.html. Diakses pada tanggal 9 november 2016.
LAMPIRAN
2
1
8
5
13