Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Posisi sumbu bidang proyeksi terhadap sumbu bumi juga bisa bermacam-macam, yang sejajar atau berimpit dinamakan proyeksi normal, yang miring dengan sudut tertentu dinamakan proyeksi miring atau obliq, dan yang saling tegak lurus dinamakan proyeksi transversal. Demikian pula hubungan antara bidang proyeksi dan bola bumi, ada yang besinggungan atau tangent, ada yang memotong atau secant, ada pula yang tidak bersinggungan.
Laporan Praktikum Theodolite - PRAKTIUKUM ILMU UKUR TANAH
Abstrak Aktifitas Manual Material Handling, merupakan aktifitas angkut angkut yang dilakukan secara manual, tanpa bantuan alat. Sehingga pada beberapa aktifitas dapat menimbulkan resiko cedera tulang belakang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebuah aktifitas MMH berdasarkan aspek biomekanika yaitu besarnya gaya tekan (Force Compression) yang terjadi di L5/S1. Batasan untuk FC adalah 3400N. Apabila melebihi 3400N berarti aktifitas tersebut beresiko menimbulkan cedera tulang belakang. Berdasarkan analisis biomekanika, besarnya gaya tekan (FC) masing-masing operator adalah ini menunjukkan bahwa pekerjaan tersebut menimbulkan resiko cedera di L5/S1. Sedangkan berdasarkan perhitungan konsumsi energi terlihat bahwa energi yang dikeluarkan masih dalam kondisi tidak melebihi batas yang ditentukan sebesar 4,7 Kkal/menit. Sedangkan untuk hasil perhitungan konsumsi energi masing-masing operator adalah 1,41114 Kkal/menit, 1,89399 Kkal/menit, 1,94871 Kkal/menit, 1,94871 Kkal/menit, 1,84189 Kkal/menit, dan 1,86663 Kkal/menit. Usulan rancangan perbaikan yaitu berupa perbaikan postur kerja operator. Kata Kunci : Angkat beban; Biomekanika; Fisiolog; Gaya Tekan; Konsumsi Energi Pendahuluan Aktivitas pemindahan material secara manual (manual material handling) merupakan aktivitas yang masih banyak ditemui di dunia industri. Hal ini disebabkan oleh adanya kelebihan dari penanganan secara manual dibandingkan dengan penanganan material menggunakan alat bantu, misalnya saja penanganan material secara manual lebih fleksibel dalam gerakan sehingga untuk memindahkan beban dalam ruang yang terbatas akan lebih efisien. Akan tetapi dibalik keuntungan tersebut terdapat kekurangan, yaitu dalam hal keselamatan yang disebabkan kesalahan penanganan material tersebut, misalnya posisi tubuh yang salah (awkward posture) dalam bekerja, serta adanya beban kerja yang berat (forcefull exertions).Oleh karena itu dalam merancang sistem kerja atau elemen-elemen pendukung sistem kerja, seperti alat bantu kerja harus memperhatikan aspek-aspek ergonomi. Manusia sebagai faktor utama yang memiliki kemampuan dan keterbatasan harus diperhatikanm keselamatannya. Sistem kerangka manusia mempunyai beberapa titik rawan, yaitu pada ruas tulang leher, ruas tulang belakang (L5/S1), dan pada pangkal paha. Titik ruas tulang belakang (L5/S1) merupakan titik yang paling rawan terhadap kecelakaan kerja. Pada titik tersebut terdapat disk (selaput yang berisi cairan) yang berfungsi untuk meredam pergerakan antar ruas lumbar ke-5 dan sacrumke-1. Jika tekanan yang diakibatkan pengangkatan beban kerja melebihi batasan maximum, maka akan mengakibatkan pecahnya disk sehingga pekerja akan mengalami kelumpuhan. Batasan gaya angkat normal yang diberikan oleh NIOSH (National Institue of Occupational Safety and Health) meliputi batasan dari aspek psikofisik, biomekanik dan fisiologi. Batasan psiko-fisik adalah beban yang diangkat harus dapat diterima oleh 75% wanita dan 90% pria.
Ethnic and Racial Studies, 2009
Ars Adriatica, 2014
Relaciones Internacionales, 2023
Journal of Foot and Ankle Surgery (Asia Pacific)
Revista Argentina de Investigación Narrativa, 2023
Journal Of Indian School Of Political Economy, 2017
Academic Perspective Procedia, 2022
Вестник гуманитарного университета, 2021
International Journal of Disaster Risk Science, 2022
Biochemistry, 2006