Academia.eduAcademia.edu

Analisis Niat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Profesi Ners

2023, Nutrix journal

The high unemployment rate in Indonesia, especially for bachelor and diploma graduates in productive age level is a challenge for educational institutions to educate entrepreneurship students thus as graduates they can create jobs and not job seekers. The study aimed to investigate the entrepreneurial intentions of students in the nursing professional program at Klabat University with descriptive research design and convenience sampling and 102 participants enrolled. Furthermore, researchers adopted a valid questionnaire. The results of this study found that the entrepreneurship intention of students in the nursing professional program at Klabat University was moderate or tended to be high (M=4,45; SD=0,97), indicating that students proportionally chose to be employees and entrepreneurship and even tended to be entrepreneurs. In frequency, the majority of the students are in the category of "moderate" in their entrepreneurial intention (n=60; 58,82%). It is recommended for educational institutions to provide entrepreneurial training or apprenticeships for students so that the desire for entrepreneurship can be increased and for future researchers to compare the entrepreneurial intentions of two students from different faculties also to explore the factors influencing entrepreneurial intentions in nursing professional students.

ANALISIS NIAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PROFESI NERS Grace Fresania Kaparang, Nova Lina Langingi, Daniel Pintunaung Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat, Airmadidi, Minahasa Utara 95371, Indonesia Email: [email protected] Abstract The high unemployment rate in Indonesia, especially for bachelor and diploma graduates in productive age level is a challenge for educational institutions to educate entrepreneurship students thus as graduates they can create jobs and not job seekers. The study aimed to investigate the entrepreneurial intentions of students in the nursing professional program at Klabat University with descriptive research design and convenience sampling and 102 participants enrolled. Furthermore, researchers adopted a valid questionnaire. The results of this study found that the entrepreneurship intention of students in the nursing professional program at Klabat University was moderate or tended to be high (M=4,45; SD=0,97), indicating that students proportionally chose to be employees and entrepreneurship and even tended to be entrepreneurs. In frequency, the majority of the students are in the category of “moderate” in their entrepreneurial intention (n=60; 58,82%). It is recommended for educational institutions to provide entrepreneurial training or apprenticeships for students so that the desire for entrepreneurship can be increased and for future researchers to compare the entrepreneurial intentions of two students from different faculties also to explore the factors influencing entrepreneurial intentions in nursing professional students. Keywords: entrepreneurial intention, nursing professional students. Abstrak Tingginya angka penggangguran di Indonesia terlebih lulusan sarjana dan diploma yang masuk dalam usia produktif menjadi tantangan bagi institusi pendidikan untuk mendidik mahasiswa berwirausaha sehingga ketika tamat dapat menciptakan lapangan kerja dan bukan pencari kerja. Itulah sebabnya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui niat berwirausaha mahasiswa program profesi ners di Universitas Klabat dengan deskriptif sebagai desain penelitian dan convenience sampling. 102 partisipan bersedia untuk ikut serta dalam penelitian. Selanjutnya peneliti mengadopsi kuesioner valid dan reliabel. Hasil penelitian ini didapati bahwa niat berwirausaha mahasiswa program profesi ners Universitas Klabat adalah sedang atau cenderung mengarah ketinggi (M=4,45; SD=0,97), yang artinya adalah mahasiswa secara proporsional memilih sebagai karyawan dan juga berwirausaha dan bahkan cenderung untuk berwirausaha. Dari hasil distribusi frekuensi juga, mayoritas mahasiswa juga berada pada kategori sedang (n=60; 58,82%). Direkomendasikan kepada institusi pendidikan untuk memberikan pelatihan atau magang wirausaha bagi mahasiswa sehingga niat wirausaha dapat ditingkatan dan bagi peneliti selanjutnya untuk membandingkan niat berwirausaha dari dua mahasiswa fakultas yang berbeda serta menggali faktor-faktor mempengaruhi niat berwirausaha pada mahasiswa profesi ners. Kata Kunci : niat berwirausaha, mahasiswa profesi ners 106 Pendahuluan Tingkat penggangguran terbuka berdasarkan laporan Agustus 2022 di Indonesia berjumlah 5.86% (Badan Pusat Statistik, 2017). Selanjutnya Kusnandar (2023) mengatakan bahwa 5.86% tersebut setara dengan 8,4 juta orang. Sebagai tambahan, Ida Fauziyah sebagai Menteri Tenaga Kerja (Menaker) RI pengangguran di Indonesia saat ini paling banyak adalah lulusan sarjana dan diploma dengan angka sekitar 12 persen (Grehenson, 2023). Oleh karena itu, Kusnandar (2023) mengklaim bahwa 2,54 juta orang, atau mayoritas pengangguran, berada pada kelompok usia 20–24 tahun. Angka ini setara dengan 30,12% dari keseluruhan tingkat pengangguran negara, dengan 1,86 juta orang menganggur berusia 15 sampai 19 tahun (22,03%) dan 1,17 juta orang menganggur berusia 25 sampai 29 tahun (13,84%). Secara spesifik, Yohanes (2021) mengatakan ada 22.000–40.000 lulusan keperawatan baru yang menganggur per tahun karena hanya sekitar 20% lulusan yang diterima bekerja, dari semua yang lulus. Wirajaya et al. (2018) mengatakan ada masalah di Indonesia karena kemungkinan pekerjaan yang tersedia lebih sedikit dan lebih banyak lulusan keperawatan yang lulus setiap tahun, yang menyebabkan banyak lulusan keperawatan yang menganggur. Untuk mempromosikan niat perawat dalam kewirausahaan adalah sangat penting untuk memperkenalkan ide kewirausahaan di lingkungan kampus. Sejalan dengan itu, Sakti et al., (2020) mengatakan bahwa kewirausahaan adalah cara yang paling praktis untuk mengatasi masalah pengangguran. Kewirausahaan memiliki potensi untuk meningkatkan kapasitas pekerja dan menurunkan tingkat pengangguran, khususnya di mana perusahaan berlokasi dan beroperasi. Sejumlah inisiatif diluncurkan untuk mendorong jiwa kewirausahaan, terutama untuk mengubah cara pandang anak muda yang selama ini hanya terjun menjadi pencari kerja setelah lulus SMA atau kuliah. Sebagai lembaga penghasil lulusan, ini adalah tantangan bagi sekolah dan perguruan tinggi. Sayangnya, sebagian besar masyarakat berasumsi bahwa lulusan keperawatan hanya memiliki peluang kerja di rumah sakit atau fasilitas kesehatan umum lainnya, seperti klinik dan puskesmas. Padahal, lulusan keperawatan memiliki peluang kerja dan usaha yang lebih luas, baik secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative seperti pelayanan keperawatan home care, home visit, edukasi, dan penyewaan alat kesehatan (Abidin & Hayati, 2020). Istilah "wirausaha" berasal dari kata "entrepreneur" dalam bahasa Prancis. Entre artinya antara, dan prendrei artinya mengambil. Mereka yang mau mengambil kesempatan dan mencoba hal baru umumnya digambarkan dengan istilah ini. (Abidin & Hayati, 2020). Sehubungan dengan hal tersebut, Tomy dan Pardede (2020) mengatakan bahwa untuk mencapai niat kewirausahaan, institusi pendidikan harus berkonsentrasi pada pengembangan lulusan yang tidak hanya pencari kerja tetapi juga produsen pekerjaan. Niat wirausaha adalah keadaan pikiran wirausahawan yang mengarahkan perhatian, pengalaman, dan tindakan terhadap konsep bisnis, menetapkan bentuk dan arah organisasi (Bird, 1988). Itulah sebabnya, Krueger et al., (2000) menyatakan bahwa salah satu prediktor 107 untuk mengetahui siap atau tidaknya mahasiswa untuk menjadi wirausahawan di masa yang akan datang yakni melalui niat berwirausaha. Dengan kata lain Jumamil et al. (2017) mengatakan niat wirausaha adalah titik awal keputusan untuk terlibat dalam bisnis atau usaha apa pun. Karena itu Romero-Galisteo et al. (2022) mengatakan dengan mengetahui niat kewirausahaan mahasiswa Ilmu Kesehatan akan membantu untuk membimbing dan mempromosikan kebijakan universitas yang efektif untuk mendukung kewirausahaan. Berdasarkan latar belakang yang sudah disebutkan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap mahasiswa Profesi Ners, Fakultas Keperawatan di Universitas Klabat. Lebih lanjut lagi, karena peneliti adalah bagian dari Fakultas Keperawatan di Universitas Klabat dan menurut sepengetahuan peneliti, belum pernah dilakukan penelitian dengan judul: Analisis Niat Berwirausaha pada Mahasiswa Profesi Ners, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian ini. Metode Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran niat berwirausaha mahasiswa Program Profesi Ners. Selanjutnya peneliti menggunakan convenience sampling sehingga didapatkan 63 partisipan mahasiswa yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Gay et al. (2012) mengatakan bahwa paling sedikit jumlah 30 partisipan sudah mencukupi untuk dilakukannya penelitian sehingga dalam penelitian ini terdapat 63 partisipan maka jumlah ini sudah mencukupi. Selanjutnya dikatakan bisa juga dengan menggunakan 10% sampai 20% dari jumlah populasi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 142 mahasiswa profesi ners, sehingga kalau dihitung 20% maka didapati jumlah minimalnya adalah 28,4 partisipan, sehingga 63 partisipan dalam penelitian sudah melebihi syarat 20% dari total populasi yang ada. Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner “niat berwirausaha” dengan Likert scale 1-7 yang diadopsi dari Indarti (2004) yang sudah teruji validitas dan reliabilitas dengan nilai Cronbach’s alpha 0,83. Peneliti memutuskan tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas karena pernyataan yang ada di kuesioner bersifat umum, tidak secara spesifik untuk mahasiswa jurusan tertentu. Lebih lanjut lagi, karena peneliti tidak mendapatkan cut off point untuk kuesioner yang di adopsi sehingga peneliti membuat cut off point untuk menginterpretasi hasil penelitian. Penentuan cut-off point skor pada penelitian ini adalah dengan rumus mean dan standar deviasi empirik yang dihitung setelah data didapatkan dengan rumus untuk rendah= x ≤([Min+Max] / 2) - SD; sedang = ([Min+Max]/2) - SD ≥ x ≤ ([Min + Max] / 2) +SD; tinggi= x ≥ ([Min + Max] / 2) + SD. Setelah dihitung maka untuk menginterpretasi hasil penelitian dapat dilihat di tabel 1. Tabel 1. Interpretasi Niat Berwirausaha Rerata Interpretasi 4.97-7.00 Tinggi 3.03-4.96 Sedang 1.00-3.02 Rendah Pengumpulan data dilakukan pada Bulan November 2022 terhadap mahasiswa Program Profesi Ners di Universitas Klabat yang terletak di Provinsi Sulawesi 108 Utara setelah mendapat izin dari Dekan Fakultas Keperawatan pada tanggal 21 Oktober 2022 dengan nomor 118.1/UK/FKEP/SPM/X/2022. Analisis data dilakukan dengan perangkat lunak Microsoft Excel untuk menentukan nilai rata-rata dan standar deviasi dari tiap item niat berwirausaha mahasiswa perawat dan juga untuk menghitung distribusi frekuensi mahasiswa pada tiap kategori niat berwirausaha. Hasil Penelitian Setelah dilakukan pengumpulan data, kemudian peneliti melakukan pengolahan data dan didapati hasil dari analisis niat berwirausaha yang dapat di lihat dari tabel 2. Tabel 2. Deskripsi Niat Berwirausaha Mahasiswa Program Profesi Ners Item Niat Berwirausaha Saya akan memilih karir sebagai wirausaha Saya akan memilih karir sebagai karyawan di suatu perusahaan/organisasi Mean 4,14 SD 1,40 4,85 1,32 Saya lebih memilih menjadi wirausaha dari pada menjadi karyawan di suatu perusahaan/organisasi. 4,36 1,63 Total Indeks Niat Berwirausaha 4,45 0,97 Sumber: hasil pengumpulan data Tabel 3. Distribusi Frekuensi Berwirausaha Mahasiswa Kategori f Tinggi 10 Sedang 60 Rendah 33 Total 63 Sumber: hasil pengumpulan data Niat % 9,80 58,82 32,35 100 Hasil penelitian pada tabel 2 menunjukan bahwa pertama, mahasiswa program profesi ners akan memilih karir sebagai wirausaha dengan nilai rerata 4,14 dengan standar deviasi 1,40 yang artinya mahasiswa program profesi ners akan memilih karir sebagai wirausaha dalam tingkat yang sedang. Kedua, mahasiswa program profesi ners akan memilih karir sebagai karyawan di suatu perusahaan/organisasi didapati nilai rerata adalah 44,85 dengan nilai standar deviasi 1,32 yang artinya adalah mahasiswa program profesi ners ketika tamat akan memilih karir sebagai karyawan organisasi dalam tingkat yang sedang. Ketiga, mahasiswa program profesi ners lebih memilih menjadi wirausaha dari pada menjadi karyawan di suatu perusahaan/organisasi dengan nilai rerata 4,36 dan standar deviasi 1,63 yang artinya adalah mahasiswa program profesi ners akan memilih menjadi wirausaha dalam tingkat yang sedang. Secara keseluruhan niat berwirausaha mahasiswa program profesi ners mendapat nilai rerata 4,45 dengan standar deviasi 0,97 yang artinya niat berwirausaha mahasiswa program profesi ners berada pada tahap sedang, tetapi mengarah ke tinggi karena sudah lebih dari setengah dari skala 1-7. Yang terakhir adalah dari tabel 3 mengenai distribusi frekuensi kategori niat berwirausaha, dimana ditemukan bahwa mayoritas mahasiswa juga berada pada kategori sedang (n=38; 60,32%). 109 Pembahasan Mahasiswa program profesi ners Universitas Klabat yang menjadi partisipan dalam penelitian ini secara proporsional memilih untuk berwirausaha dan menjadi karyawan disuatu perusahaan/organisasi yang dapat dilihat dari niat berwirausaha mahasiswa program profesi ners yang “sedang” bukannya “tinggi”, tetapi memiliki kecenderungan mengarah ke tinggi. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh mata kuliah kewirausahaan adalah mata kuliah baru bagi mahasiswa keperawatan dan hanya 2 SKS diantara sekian banyak mata kuliah keperawatan, sehingga membutuhkan proses untuk terciptanya niat berwirausaha. Seperti juga yang dikatakan oleh Nursito et al., (2021), intensi kewirausahaan tidak serta merta ada atau muncul dalam diri seseorang. Tidak jarang intensi kewirausahaan tersebut merupakan suatu proses berkesinambungan yang memerlukan serapan waktu yang panjang dalam proses pembentukannya. Lebih lanjut lagi, Lim et al., (2021) mengatakan pendidikan kewirausahaan pada tingkat mahasiswa dapat meningkatkan niat berwirausaha dan niat kewirausahaan dianggap sebagai prediktor terbaik dari perilaku kewirausahaan. Sejalan dengan itu, (Ndofirepi, 2020) mengatakan orang akan berniat untuk berwirausaha setelah menerima pendidikan kewirausahaan. Tetapi, bagaimanapun hasil “sedang” sudah merupakan awal yang baik karena (Sumarsono, 2013) mengatakan seseorang dengan intensi untuk memulai usaha akan memiliki kesiapan dan kemajuan yang lebih baik dalam usaha yang dijalankan dibandingkan seseorang tanpa intensi untuk memulai usaha. Lebih lanjut lagi, Kaparang et al., (2022) mengatakan bahwa mahasiswa yang lebih senior lebih menunjukkan “kecenderungan” berwirausaha karena mereka sudah dekat dengan urgensi untuk mencari kerja. Intensi untuk berwirausaha walaupun berada dalam tingkat sedang sangat penting bagi mahasiswa keperawatan, karena (Wahyu Riniasih, 2020) mengingatkan semakin sempitnya lapangan kerja bagi tenaga perawat khususnya di institusi pemerintah maka perlu kiranya tenaga perawat dan bidan dibekali kemampuan/ketrampilan lain yang sesuai dengan kompetensinya guna membuka peluang usaha baik secara mandiri maupun berkolaborasi. Kemampuan melakukan wirausaha dapat dilakukan sejak tenaga perawat masih belajar di bangku kuliah maupun ketika sudah menyelesaikan pendidikan dengan cara memberikan pelatihan kewirausahaan. Bagaimanapun, hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sumarsono (x2013) yang mendapati bahwa, jika dilihat berdasarkan latar belakang fakultas maka dapat diketahui bahwa intensi wirausaha mahasiswa ekonomi mempunyai nilai tertinggi, sedangkan intensi wirausaha mahasiswa keguruan (FKIP) dan Fakultas Kesehatan menunjukkan nilai rata-rata yang relative lebih rendah dibanding fakultas lain. Tidak mengherankan jika hal tersebut terjadi karena motivasi sebagaian besar mahasiswa yang masuk di fakultas keguruan karena ingin menjadi seorang guru sedangkan mahasiswa fakultas kesehatan ingin menjadi seorang bidan atau perawat dan bukan berwirausaha. 110 Keterbatasan Penelitian 102 partisipan merupakan keterbatasan dalam penelitian. Walaupun secara ilmiah dibenarkan tapi akan lebih baik bila jumlah partisipan ditingkatkan, sehingga hasil penelitian dapat lebih digeneralisasikan. Kesimpulan dan Rekomendasi Dari semua hasil yang sudah disebutkan, maka secara umum dapat dikatakan bahwa mahasiswa program profesi ners yang menjadi partisipan dalam penelitian ini secara proporsional memilih untuk berwirausaha dan menjadi karyawan disuatu perusahaan/organisasi. Tetapi memiliki kecenderungan untuk mengarah ke tinggi. Niat berwirausaha mahasiswa program profesi ners termasuk kategori sedang dan cenderung mengarah ke tinggi yang artinya seimbangnya mahasiswa yang ingin bekerja sebagai karyawan dan ingin menjadi seorang wirausahawan atau dengan kata lain bekerja sebagai karyawan dan juga berwirausaha secara bersamaan dan juga cenderung mengarah ke wirausaha. Rekomendasi untuk fakultas keperawatan supaya dapat memberikan pelatihan atau magang wirausaha bagi mahasiswa supaya keingingan berwirausaha dapat ditingkatkan. Bagi peneliti selanjunya agar dapat membandingkan keingingan berwirausaha mahasiswa dari dua fakultas yang berbeda dan juga menggali faktorfaktor yang mempengaruhi niat berwirausaha pada mahasiswa profesi ners. Daftar Pustaka Abidin, Z., & Hayati, N. (2020). Kewirausahaan dan Bisnis untuk Keperawatan. Mitra Wacana Media. www.mitrawacanamedia.com Badan Pusat Statistik. (2017). Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi (Persen), 2021-2022. https://doi.org/10.1055/s-20081040325 Bird, B. (1988). Implementing Entrepreneurial Ideas: The Case for Intention. The Academy of Management Review, 13(3), 442. https://doi.org/10.2307/258091 Gay, L. R., Mills, G. E., & AAirasian, P. (2012). Educational Research: Competencies for analysis and applications (Tenth Edit). Pearson Education. Grehenson, G. (2023). Menaker: 12 Persen Pengangguran di Indonesia Didominasi Lulusan Sarjana dan Diploma. Universitas Gajah Mada. https://ugm.ac.id/id/berita/23493menaker-12-persen-penganggurandi-indonesia-didominasi-lulusansarjana-dan-diploma Indarti, N. (2004). Factors Affecting Entrepreneurial Intentions Among Indonesian Students. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia, 19(1), 57–70. Kaparang, G. F., Pangemanan, A. S., & Langingi, N. L. (2022). MODEL ENTREPRENURSE: TINJAUAN INTEGRATIF. Nutrix Journal, 6(1), 24. https://doi.org/10.37771/nj.vol6.iss1. 795 Krueger, N. F., Reilly, M. D., & Carsrud, A. L. (2000). Competing models of entrepreneurial intentions. Journal of Business Venturing, 15(5), 411–432. https://doi.org/10.1016/S08839026(98)00033-0 Kusnandar, V. B. (2023). Mayoritas Pengangguran Indonesia Berusia Muda pada Agustus 2022. Databoks, 111 November, 2022. https://databoks.katadata.co.id/datap ublish/2023/01/12/mayoritaspengangguran-indonesia-berusiamuda-pada-agustus-2022 Lim, J. Y., Kim, G. M., & Kim, E. J. (2021). Predictors of entrepreneurial intention of nursing students based on theory of planned behavior. Journal of Multidisciplinary Healthcare, 14, 533–543. https://doi.org/10.2147/JMDH.S288 532 Nursito, S., Hadi, A., & Santoso, I. (2021). Pengaruh Efikasi Diri dan Pendidikan Kewirausahaan terhadap Intensi Kewirausahaan Mahasiswa. Jurnal Inspirasi Bisnis Dan Manajemen, 5(1), 27. https://doi.org/10.33603/jibm.v5i1.4 861 Romero-Galisteo, R. P., GonzálezSánchez, M., Gálvez-Ruiz, P., Palomo-Carrión, R., CasusoHolgado, M. J., & Pinero-Pinto, E. (2022). Entrepreneurial intention, expectations of success and selfefficacy in undergraduate students of health sciences. BMC Medical Education, 22(1), 1–7. https://doi.org/10.1186/s12909-02203731-x Sakti, D. P. B., Nirwana, B. N., Pratama, R. G. I., & Prayanti, Y. (2020). PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN, OPPORTUNITY RECOGNITION DAN MINAT BERWIRAUSAHA DI INDUSTRI PARIWISATA HALAL. JMM UNRAM - MASTER OF MANAGEMENT JOURNAL, 9(3), 270–285. https://doi.org/10.29303/jmm.v9i3.5 25 Sumarsono, H. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Wirausaha Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo. In Jurnal Ekuilibrium (Vol. 11, Issue 2). https://shodhganga.inflibnet.ac.in/jsp ui/handle/10603/7385 Tomy, S., & Pardede, E. (2020). An entrepreneurial intention model focussing on higher education. International Journal of Entrepreneurial Behaviour and Research, 26(7), 1423–1447. https://doi.org/10.1108/IJEBR-062019-0370 Wahyu Riniasih, F. dan S. (2020). Diskriptif Minat Mahasiswa dalam Kewirausahaan Keperawatan Home Care. Jurnal Ilmiah The Shine, 6(02), i-ISSN (Cetak): 2461-1174. https://theshinejournal.org/index.php /jits/article/view/123 Wirajaya, I. G., Hakim, N. R., Prihandhani, I. S., & Kio, A. L. (2018). Pengaruh kuliah entrepreneurship terhadap minat mahasiswa keperawatan stikes bina usada angkatan viii menjadi seorang entrepreneur. Jurnal Keperawatan Indonesia, 05(01), 99–101. https://doi.org/http://doi.org/10.5281 /zenodo.1470957 PENGARUH Yohanes, D. (2021). Setiap tahun ada 40.000 lulusan perawat jadi pengangguran. SURYAMALANG.COM. https://suryamalang.tribunnews.com/ 2021/12/20/setiap-tahun-ada-40000lulusan-perawat-jadi-pengangguran 112