RESUME
PROGRESIVISME DAN EKSISTENSIALISME
MATA KULIAH : SEJARAH DAN FILSAFAT PAK
DOSEN PENGAMPU : Dr. PRASETIAWATI, M.Th.
OLEH
RAPELOWANDI
224241048
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI PALANGKARAYA
PROGRAM PASCASARJANA
2023
PROGRESIVISME
Pengaruh pemikiran John Dewey dalam dunia pendidikan khususnya pengaruh
dalam proses pembelajaran tidak perlu diragukan lagi. John Dewey dikenal sebagai bapak
dari gerakan progresivisme. Aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap pendidikan
tradisional. Doktrin Dewey muncul dalam berbagai teori dan program instruksional yang
dikembangkan di sekolah seperti child centered school, activity school, the project
method, cooperative learning, self-esteem, problem solving, social context dengan
spesifikasi dalam proses pembelajaran berupa:
1. Menolak teori dualisme manusia terdiri dari roh dan fisik, dengan menganggap
manusia sebagai organisme biologi yang keseluruhan perkembangannya ditentukan
dengan stimulus eksternal.
2. Menolak konsep-konsep tradisional, filsafat progresivisme meng- anggap kebenaran,
etika, dan moral bersifat relatif dan situasional.
3. Merupakan kesia-siaan bagi manusia untuk mencari dasar keyakinan dalam standard
of conduct, etika, dan kebenaran, karena akan berubali menurut situasi kondisi.
John Dewey adalah ahli filsafat dan pendidikan. Tidak dapat dipungkiri, John
Dewey adalah pendidik paling berpengaruh dalam sejarah Amerika. Dominasi filsafat
pendidikannya tampak dalam ratusan tulisan pendidikannya dan menjadi rujukan bagi
para pendidik Dewey juga mengajar para pendidik yang belajar di Chicago University
dan Columbia University'. la mendapatkan gelar Ph.D. dari John Hopkins University pada
1884. Setelah itu, ia mengajar di beberapa universitas. Pada 1894, John Dewey menjadi
Kepala Departemen Filsafat, Psikologi, dan Pedagogi pada University of Chicago dan
membuka laboratorium sekolah dengan nama Lincoln School. Sekolah ini merupakan
gerakan pendidikan progresif pertama yang dalam pengajarannya mengadopsi prinsipprinsip Froebel. Pada 1904, Dewey bergabung dengan departemen filsafat pada
University of Colombia, Dewey menggabungkan pengaruh pedagogi pada filsafat dan
pemikiran sosial. Pada 1905, John Dewey menjadi presiden American Philosophical
Association.
Menurut Allan Ornstein', kaum progresif sepakat dalam mempertentangkan
praksis pendidikan yang mempermasalahkan hal-hal berikut: guru yang otoriter,
pembelajaran dengan metode yang mengandalkan instruksi, pembelajaran yang
menggunakan intruksi dalam buku teks, belajar dengan menghafal informasi dan data
faktual, penggunaan kelas dalam realitas sosial, serta menggunakan disiplin dan hukuman
fisik dalam pembelajaran. Kaum progresif kemudian menyusun prinsip-prinsip tandingan
sebagai berikut:
➢ Berpusat pada murid
Murid memiliki hasrat alamiah untuk belajar dengan lingkungan sekitarnya, mereka
memiliki kebutuhan akan diberikannya rasa ke- tertarikan pada pengalaman tersebut
Kaum progresif meletakkan siswa sebagai titik fokus dari pendidikan.
➢ Siswa yang aktif
Murid adalah anak yang aktif belajar. Mereka akan belajar jika tidak dibuat frustasi oleh
otoritas yang memaksakan kehendak dan tujuanmereka. Mereka menolak pola
pembelajaran yang sifatnya menging menghafal, dan membaca. Pemikiran pada praksis
pendidikan lebih merujuk pada teori behaviorisme, evolusi, dan pragmatisme
➢ Peran guru sebagai fasilitator, penasihat, dan pemandu
Guru adalah fasilitator. Dalam pandangan progresivisme guru bukanlah sosok otoritas
yang memberikan intruksi dan penguasaan berbagai pengetahuan. Hal ini berkaitan
dengan keberadaan manusia yang dibutuhkan yang selalu mengalami perubahan. Sebagai
akibatnya tidak ada tahu bentuk masa depan dan informasi esensial yang pada masa
mendatang.
➢ Berfokus pada pemecahan masalah
Pandangan ini mengikuti penekanan pragmatis pada pengalaman dan epistemologi
pemecahan masalah. Pengetahuan didapatkan dengan pengalaman dan bukan instruksi
yang ditransfer guru.
➢ Kontruksi sosial sekolah yang kooperatif dan demokratis
Sekolah adalah mikrokosmos dari masyarakat yang lebih besar. Pendidikan
merupakan hidup itu sendiri dan bukan persiapan untukmenghadapi kehidupan.
Pembelajaran dengan metode kooperatif dan demokratis lebih sesuai dalam kehidupan
keseharian.
Pengaruh dari evolusi dan pragmatisme mengilhami kaum progresif untuk tidak
menyentuh hakikat manusia sebagai ciptaan terdiri dari roh dan fisik, manusia telah jatuh
ke dalam dosa dan ditebus oleh kasih Allah. Dalam pemikiran Dewey, aplikasi dari teori
natural selection Darwin diimplementasikan dalam proses pembelajaran dalam
bentukexperience-oriented learning." John Dewey telah meletakkan dasar-das pendidikan
yang tidak lagi mengakui kedaulatan Allah dalam p pendidikan "Tidak ada Allah dan
tidak ada jiwa.
Para Pemikir Progresif
Pemikiran dan latar belakang dari progresif banyak dipengaruhi oleh tokoh-tokoh
seperti J. J. Rousseau, Sigmund Freud, Ouide Decroly dan implementasi progresif
lanjutan dari William H. Kilpatrick.
Rousseau adalah ahli filsafat dan pemikir Perancis pada era pencerahan dengan ide
ide yang banyak dipengaruhi oleh revolusi Perancis, perkembangan teori-teori liberal dan
sosialis. Karya novel klasiknya, Emile atau On Education yang dinilai merupakan
karyanya yang terpenting bagi filsafat pendidikan seorang anak. Pada tahun yang sama
juga menerbitkan Du Contract sosial yang menekankan kebebasan manusia, namun
terkungkung ketika berada dalam lingkungan sosial. Pandangan pendidikan terkenal
dengan aliran romantisisme" yaitu bersumber pada hakikat seorang anak pada dasarnya
baik, experience-oriented learning."
John Dewey telah meletakkan dasar-dasar pendidikan yang tidak lagi mengakui
kedaulatan Allah dalam p pendidikan "Tidak ada Allah dan tidak ada jiwa. Cukup bagi
saya bahwa, ketika manusia dilahirkan ke dunia, kemuliaan saya kepada mereka boleh
diterima, dan ketika Anda menjadikan mereka seperti yang saya inginkan bagi mereka,
Anda telah melakukan yang terbaik bagi mereka dan orang lain. Jika saya gagal menepati
janji, jangan ragu-ragu menyalahkan saya, tetapi jika saya memenuhi janji, salah Anda
sendiri jika Anda meminta lebih banyak dari saya, karena saya tidak menjanjikan sesuatu
yang lebih dari itu.
Sigmund Freud adalah pendiri aliran psikoanalisis asal Austria keturunan
Yahudi. Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar ,
prasadar dan tidak sadar. Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah adanya
alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Freud juga memberikan
pernyataan bahwa pada awalnya perilaku manusia didasari pada dorongan dan hasrat
seksualitas. Hal seksualitas ini dirasakan manusia sejak kecil terhadap ibunya. Freud
menyejajarkan insting seksual (eros) yang ada dalam diri manusia, dengan insting
kematian (thanatos). Freud mendalami hipnotis dengan metode analisis mimpi untuk
mengungkap pesan bawah sadar atau permasalah yang terpendam, baik berupa hasrat,
ketakutan, kekhawatiran, kemarau yang tidak disadari karena ditekan oleh seseorang.
Dalam perspektif Kristen, teori psikoanalisis dari Freud tidak perna menyangkut
keberadaan jiwa dan fisik. Teorinya tidak bersumber pada kedaulatan Allah, tidak
bersumber pada esensi manusia sebagai gambar dan rupa Tuhan serta memperlihatkan
pemberontakan manusia terhadap Penciptanya. Amsal 4:23 "Jagalah hatimu dengan
segala kewaspadas karena dari situlah terpancar kehidupan."
William H. Kilpatrick adalah murid dan penerus dari progresivisme John Dewey la
adalah salah satu tokoh pendidik progresif Amerika, menyelesaikan program doktornya
pada 1912 di fakultas keguruan, Columbia University. Selama kurun waktu 1920 sampai
1930, Kilpatrick mengajar di berbagai universitas dan menjadi salah satu pendidik
progresif yang paling berpengaruh dalam periode itu. Selain John Dewey, Kilpatrick
merupakan tokoh pendidik yang paling sering dikaitkan dengan progresivisme.
Teori-teori pembelajaran dari Kilpatrick menekankan hal yang disebutnya kegiatan
bertujuan yang melibatkan murid-murid untuk berkolaborasi dalam berbagai proyek
Pandangan metodologis pem- belajaran Kilpatrik berasal dari penelitian Metode Proyek,
esainya tercatat pada Literature Teachers College pada 1918 dan kemudian
dikembangkan menjadi buku The Foundations of Method .
Ovide Decroly adalah ahli pendidikan dari Belgia, khususnya pendidikan bagi anakanak dan para penyandang cacat fisik. Melalui pekerjaannya sebagai dokter, Decroly
akhirnya terlibat dalam pendidikan anak-anak cacat dan berlanjut pada pendidikan anakanak. Ovide Decroly belajar kedokteran di Universitas Ghent. Setengah tahun ia berada
di Universitas Berlin untuk mempelajari pengaruh toksin, antitoksin, dan gizi umum pada
1898. Decroly kemudian bekerja pada klinik neurologis bagi anak-anak cacat mental di
Brussels.
Progresivisme dan Perspektif Kristen
Pendidikan memegang posisi alkitabiah tentang sifat otoritas guru. Guru
memegang otoritas tertinggi dalam proses pembelajaran. Guru memegang peranan utama
dalam mengajarkan murid dalam hal ketaatan, pengembangan karakter, pengetahuan, dan
kebenaran mutlak berdasar kan firman Tuhan. Sedangkan dalam pandangan filsafat
progresivisme, guru lebih berperan sebagai fasilitator, bahkan guru sebagai rekan siswa
untuk mencari pengetahuan.
EKSISTENSIALISME
Ada yang menganggap eksitensialisme bukan bagian dari aliran filsafat,
melainkan sebagai pemikiran. Kebanyakan kaum eksistensialisme menyangkali label ini
dan mengganggap orang yang memberikan label ini sebagai bentuk perlawanan atas
ketidaksukaan terhadap eksistensialisme. Menurut Walter Kauffman, eksistensialisme
dapat
dianggap
bukan
sebagai
aliran
filsafat
disebabkan
karena
Ketidakpuasan dari ahli filsafat tradisional, karena eksistensialisme dianggap tidak
mendasar, tidak akademis, dan tidak membumi. Eksistensialisme disangkal karena
konsep filosofis tidak berada dan kurang berakar pada aliran-aliran filosofis yang ada.
Penolakan untuk tidak berada pada aliran pemikiran filosofis. Fokus dari filsafat
eksitensialisme adalah keberadaan individu dan realitas individu.
Filsafat Eksistensialisme dalam Pendidikan
Pandangan metafisika filsafat eksitensialisme menyatakan bahwa realitas
merupakan subjektivitas dengan eksistensi mendahului esensinya, dunia keberadaan.
Epistemologi dengan pengetahuan untuk dapat melakukan pilihan personal, apa pun yang
kita putuskan. Kurikulum pendidikan dalam eksitensialisme menekankan subjek seni,
etika, agama, dengan tambahan filsafat moral. Salah satu metode yang digunakan adalah
Socratic method, yaitu dengan menanyakan pertanya- an demi pertanyaan dengan
mendapatkan solusi melalui interaksi tanya jawab dari pilihan yang dibuatnya. Karakter
pembelajaran dibangun dengan membangkitkan tanggung jawab pada pribadi.
Tokoh-Tokoh Eksistensialisme
Soren Kierkegaard adalah filsuf dan teolog Denmark serta menganggap dirinya
sebagai seorang yang religius dan anti-filsuf, tetapi ia dianggap sebagai salah satu tokoh
filsafat eksistensialisme. Kierkegaard menjembatani jurang yang ada antara filsafat
Hegelian dan apa yang kemudian menjadi eksistensialisme. Kierkegaard menjadi kritikus
filsafat Hegel pada masanya, filsafatnya merupakan sebuah reaksi terhadap dialektik
Hegel.
Friedrich Nietzche adalah seorang filsuf Jerman, pengkritik budaya, seniman,
dan ahli ilmu filologi, la merupakan tokoh utama dari eksistensialisme modern yang ateis
dan memberikan kontribusi pada filsafat nihilisme dan postmoderenisme. Filsafat
Nietzsche adalah filsafat cara memandang kebenaran atau dikenal dengan istilah filsafat
perspektivisme. Nietzche tidak mengakui Tuhan dan "sang pembunuh Tuhan" . Nietzsche
diterima sebagai guru besar filologi klasik di Universitas Base pada usia 24 tahun.
Nietzche mengkritik kebudayaan barat pada zamannya yang dipengaruhi pemikiran Plato
dan tradisi kekristenan. Walaupun demikian, dalam The death of God, filosofi Nietzsche
tidaklah menjadi sebuah filosofi nihilisme. Namun, sebaliknya merupakan filosofi untuk
menaklukan nihilisme dengan mencintai utuh kehidupan, serta memposisikan manusia
sebagai manusia sempurna "Übermensch" dengan kehendak berkuasa.
Ludwig Josef Johann Wittgenstein adalah salah seorang filsuf Austria yang
memiliki kontribusi besar dalam filsafat bahasa, filsafat matematika, dan logika. Karya
awalnya, Tractatus Logico Philosophicus memiliki pengaruh yang sangat besar dalam
gerakan pemikiran kelompok lingkaran Wina. Wittgenstein berpendapat bahwa masalah
filsafat sebenarnya adalah masalah bahasa. Ia adalah murid Bertrand Russell, salah
seorang filsuf Inggris ternama di Universitas Cambridge, Russel sangat memengaruhi
pandangan-pandangan Wittgenstein.
Jean-Paul Sartre Charles adalah ahli filsafat eksistensialis Perancis, dramawan,
novelis penulis skenario, aktivis politik, penulis biogra dan kritikus sastra. Ia adalah salah
satu tokoh kunci dalam filsafat eksistensialisme. Karyanya memengaruhi
eksistensialisme, teori politik Marxis, dan sastra Perancis. la dianugerahi penghargaan
Nobel Sastra pada 1964. Jean Paul Satre suatu ketika mengatakan bahwa tanpa titik
referensi tidak terhingga, setiap titik terhingga adalah sia-sia. Pernyataan ini menjelaskan
alasan setiap pembelajaran sekuler merupakan manifestasi yang sia-sia. Kebutuhan akan
titik pangkal referensi tidak terhingga menggambarkan ketakberhinggaan keberadaan
Allah serta proses penciptaan manusia sebagai gambar dan rupa Allah yang merupakan
awal dari setiap proses pembelajaran dalam pendidikan Kristen.
Fyodor Mikhailovich Dostoyevsky adalah sastrawan Rusia ternama di mana karyakaryanya menimbulkan pengaruh besar terhadap karya sastra dan fiksi pada abad ke-20.
Karya-karyanya sering kali menampilkan tokoh-tokoh dalam keadaan putus asa dan
pikiran yang sangat ekstrem, sehingga memerlihatkan pemahaman yang luar biasa
tentang psikologi manusia serta analisis yang mendalam mengenai keadaan politik, sosial,
dan spiritual di Rusia pada masanya. Dostoyevsky ditangkap dan ditahan pada 23 April
1849 karena terlibat dalam kegiatan revolusioner melawan Tsar Nikolai I. la divonis
hukuman mati karena kegiatan anti-pemerintahan yang terkait dengan sebuah kelompok
intelektual liberal dan yaris menerima eksekusi hukuman mati.
Albert Camus adalah salah satu tokoh eksitensialis Perancis, kelahiran Aljazair
yang juga me rupakan penulis dan jurnalis. Pemikiran Camus terkenal dengan absurdisme
atau kenihilan yang bersumber pada kebebasan individu. la menulis esai yang terkenal
berjudul The Rebel . Namun, ia menolak dikategorikan sebagai pemikir beraliran filsafat
eksistensialisme.
Martin Heidegger merupakan tokoh eksitensialis asal Jerman abad kedua puluh
yang terkenal adalah Martin Heidegger yang menggunakan keberadaan sebagai dasar
pembahasan. Heidegger menuliskan buku Being and Time . "Sekarat bukanlah sebuah pe
ristiwa, ini adalah sebuah fenomena yang dipahami secara eksistensi. Heidegger adalah
ahli filsafat Jerman. la belajar di Universitas Freiburg di bawah Edmund Husserl,
penggagas fenomenologi, dan Martin Heidegger kemudian menjadi profesor di
universitas yang sama pada 1928. Selain hubungannya dengan fenomenologi, Heidegger
dianggap mempunyai pengaruh yang besar dalam eksistensialisme, dekonstruksi, herme
neutika dan pasca-modernisme. Heidegger berusaha mengalihkan filsafat barat dari
pertanyaan-pertanyaan metafisis dan epistemologis ke arah pertanyaan-pertanyaan
ontologis yang menyangkut makna keberadaan.
Pandangan Eksistensialisme dan Firman Tuhan
Hal ini berbeda dengan pandangan idealisme yang menyatakan seseorang akan
eksis bila orang itu membuat sesuatu yang membuatnya eksis. Melalui proses ini, seorang
individu menjadi dirinya sekarang melalui berbagai pilihan-pilihan yang pernah
diambilnya. Dalam firman-Nya yang terdapat dalam Mazmur 119:105, Firman- Mu itu
pelita bagai kakiku dan terang bagi jalanku. Berdasarkan dari apa landasan kita dalam
tugas dan panggilan sebagai seorang pendidik firman Tuhan mengandung tiga rangkaian
dalam suatu kesatuan. Kesatuan itu berkaitan dengan firman Tuhan yang berkenaan
dengan penciptaan, Firman yang mengungkapkan keselamatan dari penebusan dari Yesus
Kristus dan firman yang tertulis bagi kita. Firman merupakan sumber epistemologi yang
mutlak bagi setiap orang Kristen, bersifat objektif dalam setiap kehidupan orang
Kristen termasuk dalam pelayanan pendidikan.