3.4 Karakteristik Obat
3.4 Karakteristik Obat
3.4 Karakteristik Obat
2
obat adalah sediaan atau paduan-paduan yang
siap digunakan untuk mempengaruhi atau
menyelidiki secara fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosa,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.
(Permenkes 917/Menkes/Per/x/1993)
obat adalah zat yang digunakan untuk
diagnosis, mengurangi rasa sakit , atau
mencegah penyakit pada manusia atau hewan,
Ansel (1985)
3
Bagian dari tanaman yang digunakan sebagai
obat : seluruh bagian tanaman (herba), daun
(folia), akar (radiks), kulit (korteks), buah
(fruktus), bunga (flores), biji (semen)
4
Awalnya dilakukan secara empiris, misalnya :
hati sapi penambah darah
Perkembangannya : dihasilkan bahan
5
Bahan-bahan mineral dan garam-garam
secara empiris sudah dimanfaatkan sebagai
obat
Contoh : Zat besi (Fe) dalam tanah
6
Obat modern ?
Obat tradisional ?
Obat jadi ?
Obat nama dagang ( brand name) ?
Obat Paten ?
Obat generik ?
Obat generik berlogo ?
DOEN ?
7
Obat Bebas
Obat Bebas terbatas
Obat keras :
8
Obat yang dapat diperoleh masyarakat secara
luas tanpa resep dokter ( swamedikasi)
9
Obat yang dapat diperoleh masyarakat tanpa
resep dokter ( swamedikasi)
10
Obat yang hanya dapat diperoleh masyarakat
melalui resep dokter
Umumnya terdiri atas obat tunggal maupun
12
UU Republik indonesia No.22 Th 1997 tentang
Narkotika
Obat-obatan yang berasal dari tanaman yang
mengandung opiat
Peredaran sangat dipantau hanya dapat
13
Untuk mengoptimalkan kerja obat dibuat
bentuk sediaan obat dikenal dengan istilah
obat jadi.
14
Efek farmakologi obat berhubungan dengan
konsentrasi obat pada tempat aksi (site of
action)
15
Karkateristik fisik : kelarutan, koefisien partisi
Karakteristik kimia : asam, basa, garam, dsb.
16
efeksistemik
Efek lokal
17
18
1. Oral: pemberian obat melalui GIT.
Metode ini yang paling banyak digunakan.
2. Buccal: pemberian obat melalui bagian dalam pipi.
Digunakan jika pemakaian obat secara oral
mengalami masalah.
Aliran darah melalui mukosa buccal cukup tinggi
sehingga obat diabsorpsi ke dalam sirkulasi
darah sistemik lebih cepat dibanding sirkulasi
hepar, sehingga dapat mencegah terjadinya first
pass effect.
19
4. Inhalasi: obat yang digunakan dengan dihirup,
karena aliran darah melalui paru-paru dan
permukaan membran alveoli yang tinggi,
menyebabkan terjadinya absorpsi yang cepat.
20
1. Oral: bentuk sediaan yang berfungsi sebagai
adsorben, antimikroba, dan antasid,dirancang
memberikan efek lokal dalam GIT.
21
1. Aerosol : bentuk sediaan spray yang digunakan
dengan cara disemprotkan atau dihirup, dan
umumnya digunakan untuk pengobatan
sesak/asma
2. Cachets : kemasan kecil yang ditujukan untuk
satu kali pemakaian, umumnya berisi serbuk
dengan bobot 2 gram
3. Capsul : bahan kapsul terbuat dari gelatin yang
ditujukan untuk pemakaian oral. Terdapat dua
tipe, yakni hard gelatin capsule dan soft gelatin
capsule
22
4. Collodions : bentuk cairan yang ditujukan untuk
pemakaian pada kulit. Juga ditujukan untuk
memperpanjang kontak antara kulit dan obat
23
7. Ear drops : bentuk sediaan larutan, emulsi atau
suspensi yang digunakan melalui telinga dengan
cara tetesan
24
11. Eye drops : sediaan steril larutan atau suspensi
yang mengandung satu atau lebih bahan obat,
digunakan pada mata. Pengemasan dapat berupa
single dose atau pemakaian berulang
12. Eye lotions : cairan untuk mata yang merupakan
cairan steril, biasanya diencerkan sebelum
digunakan.
Larutan steril yang sudah digunakan hanya
bertahan 24 jam
13. Eye ointment : sediaan semisolid steril yang
digunakan pada mata. Mengandung satu atau
lebih bahan obat yang dilarutkan atau
didispersikan dalam pembawa non iritan
25
14. Gargles : cairan yang digunakan untuk melindungi
atau mengobati infeksi tenggorokan. Biasanya
dibuat dalam konsentrasi tinggi dan diencerkan
sebelum digunakan
26
18. Inplant : silinder steril yang dimasukkan ke
dalam jaringan tubuh, diharapkan dapat
melepaskan obat pada periode waktu tertentu
27
21 Lozenges : sediaan padat yang mengandung gula
21.
sebagai pembawa bahan obat. Umumnya untuk
pengobatan saluaran cerna atau untuk batuk
28
24.Nasal drops and sprays : cairan yang
disemprotkan ke hidung.
Obat yang terlarut berefek lokal : antihistamin,
dekongestan.
Obat terlarut berefek sistemik : hormon
oksitosin, vasopresin
29
27. Powder untuk injeksi : sediaan padat steril yang
dilarutkan atau disuspensikan sebelum
diinjeksikan dengan penambahan cairan steril
30
30. Pastiles : sediaan padat yang dirancang untuk
larut secara perlahan di mulut, lebih lunak
dibandingkan lozenges, basis yang digunakan
antara lain, gliserin dan gelatin
31
32 Pil : sediaan oral padat berbentuk bulat,
mengandung satu atau lebih bahan obat yang
terdispersi dalam pembawa. Pil saat ini jarang
digunakan
32
34. Solutions : sediaan cair yang mengandung satu
atau lebih bahan yang terlarut. Digunakan untuk
berbagai keperluan, baik internal maupun
eksternal
35. Suppositoria : sediaan padat yang dirancang untuk
pemakaian melalui rektum, meleleh atau melarut
dalam rektum dan memberikan efek lokal atau
sistemik
36. Syrup : larutan yang mengandung gula kadar
tinggi, umumnya sukrosa
33
Aturan pemakaian obat : biji, kapsul, butir, sendok
teh, sendok makan,dsb;
Cara pemakaiannya :
- sehari tiga kali satu tablet
- setiap pagi dan malam satu kapsul
- bila perlu satu bungkus
- diminum satu jam sebelum makan
- diminum satu jam sebelum tidur malam
Aturan pemakaian sering ditetapkan waktu
pemakaiannya.
34
1. Untuk obat-obat yang terganggu serapannya
dengan adanya makanan dalam lambung :
ampisillin
35
1. Obat-obat yang tidak terganggu absorpsinya
dengan adanya makanan, seperti amoksisillin,
hormon
36
Ditujukan untuk obat-obat yang mengiritasi
lambung : analgesik dan anti inflamasi
Pengukuran waktu sebelum/sesudah makan
berdasarkan lama waktu pengosongan lambung yang
kurang lebih empat jam.
37
1. “Obat dapat menyebabkan rasa kantuk. Jangan
mengendarai kendaraan atau menjalankan mesin
setelah minum obat ini”.
Umumnya peringatan ini terdapat pada obat batuk atau
obat pilek yang mengandung antihistamin
38
3. “Simpan di tempat yang dingin. Jangan terkena
sinar matahari”.
Paparan sinar matahari secara langsung dapat
menurunkan stabilitas obat
40
Obat Topikal (salep, krim, gel)
Cuci tangan;
Bersihkan tempat yang sakit dengan kapas
41
Bersihkan hidung yang sakit;
Duduk dan tarik kepala ke arah belakang (menengadah)
atau berbaring dengan meletakkan bantal di bawah
punggung, dan kepala dalam posisi tegak;
Masukkan penetes obat satu sentimeter ke dalam lubang
hidung
Teteskan obat sebanyak yang tertulis dalam etiket;
Segera tundukkan kepala dalam-dalam (kepala di antara
dua lutut);
Setelah beberapa detik, duduk tegak kembali, dan akan
mengalir turun dalam faring;
Lakukan hal yang sama untuk lubang hidung yang lain bila
perlu
Bilas penetes obat dengan air panas
42
43
Bersihkan hidung;
Duduk dan tarik kepala ke arah belakang
(menengadah) atau berbaring dengan meletakkan
bantal di bawah punggung, dan kepala dalam posisi
tegak
Masukkan penetes obat satu sentimeter ke dalam
lubang hidung
Teteskan obat ke lubang ipsilateral sebanyak yang
tertulis dalam etiket;
Biarkan kepala dalam posisi miring ke arah
ipsilateral hingga mencapai tuba eustachia;
Lakukan hal yang sama untuk lubang hidung yang
lain
Bilas penetes obat dengan air mendidih.
44
45
z Bersihkan hidung
z Duduk dengan kepala sedikit menunduk
z Kocoklah obat semprotnya
z Tekan ujung botol penyemprot rapat-rapat ke
salah satu lubang hidung. Arahkan ujung
penyemprot miring ke depan
z Tutup lubang hidung yang lain dan tutup mulut
z Tariklah nafas perlahan-lahan dan semprotkan
obat kuat-kuat dengan memencet botolnya
46
Keluarkan ujung penyemprot dari hidung dan
tundukkan kepala dalam-dalam (kepala di antara
dua lutut)
Duduk tegak kembali, dan biarkan obat mengalir
turun ke dalam faring
Ulangi prosedur di atas untuk lubang hidung yang
lain
Bersihkan ujung penyemprot dengan air hangat
47
48
Keluarkan dahak sebanyak mungkin
Kocoklah aerosol sebelum digunakan
Pegang aerosol seperti yang ditujukan pada
labelnya (biasanya dipegang terbalik)
Masukkan ujung aerosol di antara kedua bibir,
tutup rapat bibir di sekelilingnya
Tengadahkan kepala sedikit
Hembuskan napas perlahan-lahan
49
Tarik nafas dalam-dalam dan tekan katup aerosol
selagi menarik nafas sambil menekan lidah ke bawah
Tahanlah nafas melalui hidung
Berkumur dengan air hangat
50
51
Cara mengetahui jumlah obat yang masih tersisa di
dalam botol aerosol:
Letakkan botol ke dalam mangkok berisi air pada
suhu kamar.
Botol yang masih terisi penuh akan tenggelam
dalam posisi tidur di dasar mangkok.
Botol yang sudah berkurang isinya akan berposisi
tegak dengan posisi terbalik didasar mangkok.
Botol yang tinggal setengah isinya akan mengapung
dalam posisi terbalik dengan dasar botol meyembul
di permukaan air.
Botol yang masih berisi seperempat akan
mengapung dengan posisi sudut 45o,
Botol yang sudah habis akan mengapung dalam
posisi tidur di permukaan air.
52
Keluarkan dahak sebanyak mungkin
Letakkan kapsul pada inhaler sesuai petunjuk pada
labelnya
Masukkan ujung aerosol di antara kedua bibir, dan
tutup rapat bibir di sekelilingnya
Tengadahkan kepala sedikit
Tarik nafas dalam-dalam melalui inhaler
Tahan nafas selama 10 sampai 15 detik
Keluarkan nafas melalui hidung
Berkumurlah dengan air hangat.
53
54
Hangatkan obat tetes telinga dengan cara
menggenggamnya dalam telapak tangan selama
beberapa menit.
Jangan menghangatkan dengan air panas karena
suhunya tidak bisa diperkirakan
55
Teteskan obat sejumlah yang tertulis dalam
etiket
Tunggu selam lima menit sebelum berpindah
pada telinga yang sebelah agar obatnya
mencapai dasar telinga
Gunakan kapas untuk menutup lubang telinga
setelah meneteskan obat
Setelah digunakan, ujung wadah obat tetes
telinga jangan dibilas tetapi keringkan dengan
kertas atau tisue kering dan tutup wadah
dengan baik
56
57
Cuci tangan dahulu
Jangan memegang mulut botol tempat keluarnya
tetesan obat
Tengadahkan kepala ke atas
Tarik pelupuk mata bawah ke arah bawah sehingga
membentuk kantung
Pegang penetes sedekat mungkin dengan “kantung”
tanpa menyentuh mata atau kantung mata
Teteskan obat ke dalam kantung sejumlah yang
tertulis di etiket
58
Pejamkan mata selama dua menit. Jangan
memejamkan mata terlalu rapat atau berkedip
terlalu sering
Cairan obat yang berlebih bisa dihilangkan dengan
tisue
Jika menggunakan lebih dari satu macam obat
tetes, tunggu paling cepat lima menit sebelum
meneteskan obat yang lain;
Obat tetes dapat menimbulkan rasa terbakar
selama beberapa menit. Jika tetap berlanjut,
segera berkonsultasi dengan dokter.
59
60
Baringkan anak telentang dengan kepala tegak
menghadap ke atas
Suruh anak memejamkan mata
Teteskan obat sesuai yang tertulis di etiket pada
ujung mata sebelah dalam (dekat hidung)
Jaga posisi kepala tetap tegak
Bersihkan cairan obat yang berlebih.
61
62
Cuci tangan dahulu
Jangan menyentuh ujung tube salep
Tengadahkan kepala sedikit miring ke arah
belakang
Pegang tube salep dengan satu tangan, dan tarik
pelupuk mata yang sakit ke arah bawah sehingga
membentuk kantung
63
Dekatkan ujung tube salep sedekat mungkin
dengan “kantung” tanpa menyentuhnya
Bubuhkan salep sesuai dengan yang terulis di
etiket
Pejamkan mata selama dua menit
Bersihkan salep yang berlebih dengan tisue
Bersihkan ujung tube dengan tisue lain
64
65
Cuci tangan dahulu
Buka bungkus supositoria (kecuali kalau
supositoria lembek)
Apabila supositoria terlalu lembek, biarkan
mengeras dulu dengan mendinginkannya di dalam
lemari es atau di bawah aliran dingin dalam
keadaan masih terbungkus
66
Haluskan permukaan supositoria yang kasar/tajam
dengan menghangatkannya dengan tangan
Basahi supositoria dengan air dingin
Berbaring miring dan lipat lutut
Masukkan supositoria dengan ujung yang bulat
terlebih dahulu ke dalam dubur
Tetap berbaring selama beberapa menit
Cuci tangan
Usahakan tidak buang air besar selam satu jam
setelah menggunakan supositoria
67
68
Cuci tangan terlebih dahulu;
Buka bungkus tablet;
Letakkan tablet di bagian ujung aplikator
yang terbuka
Berbaring telentang, tekuk lutut sedikit,
renggangkan kaki
69
Masukkan aplikator yang ada obatnya ke
dalam vagina perlahan-lahan dan sedalam-
dalamnya tanpa dipaksakan
Tekan alat pendorong pada aplikator
sehingga tabletnya terlepas dari alat
Keluarkan aplikator
Buang aplikator yang sudah terpakai (kalau
untuk sekali pakai)
Cuci kedua bagian aplikator bersih-bersih
dengan sabun dan air mendidih/hangat
(untuk aplikator tidak sekali pakai).
70
71
Cuci tangan terlebih dahulu
Buka bungkus tablet
Celupkan tablet ke dalam air hangat sekedar
untuk membasahinya
Berbaring telentang, tekuk lutut sedikit,
renggangkan kaki
Masukkan tablet ke dalam vagina perlahan-
lahan dan sedalam-dalamnya tanpa dipaksakan
Cuci tangan kembali.
72
73
Cuci tangan terlebih dahulu
Buka tutup tube yang berisi obat
Pasang aplikator pada tube
Tekan tube sampai sejumlah obat yang
dibutuhkan masuk ke dalam aplikator
Lepaskan aplikator dari tube (pegang
bagian tabung aplikator)
Olesi bagian luar tabung aplikator dengan
sedikit krim/salep/gel
74
Berbaring telentang, tekuk lutut sedikit,
renggangkan kaki
Masukkan aplikator yang ada obatnya ke dalam
vagina perlahan-lahan dan sedalam-dalamnya tanpa
dipaksakan
Pegang tabung aplikator dengan tangan yang lain
dan tekan alat pendorong pada aplikator sehingga
obat masuk ke dalam vagina
Keuarkan aplikator dari vagina
Buang aplikator yang telah dipakai (untuk aplikator
sekali pakai) atau cuci dengan air mendidih (untuk
aplikator tidak sekali pakai)
Cuci tangan kembali.
75
76
Gunakan pada bagian kulit yang tidak
berambut
Lokasi penggunaan sesuai dengan petunjuk
pada label kemasan atau tanyakan pada
apoteker
Jangan menempelkan pada kulit yang luka
atau terkelupas
Jangan menempelkan di bagian lipatan kulit
atau di balik pakaian ketat
77
Tempelkan dengan tangan yang bersih dan
kering
Lepaskan patch dari penutupnya dan jangan
menyentuh lapisan yang mengandung obat
Tempelkan pada kulit dan tekan. Bagian tepi
ditekan lebih kuat agar tidak mudah lepas
Jika dikehendaki, patch bisa dilepas dan
dipindah posisi sesuai petunjuk pada label.
78
79
Obat yang diperoleh dengan resep
dokter
80
Apabila timbul efek samping, bolehkah
berhenti minum obat?
Apabila merasa lebih baik, bolehkah
berhenti minum obat?
Apa yang harus dilakukan bila obat telah
habis diminum tetapi belum sembuh
penyakitnya?
Apa yang harus dilakukan bila lupa meminum
obat?
81
Perlu dijelaskan kepada pasien tentang
tujuan pengobatan agar dapat
meningkatkan kepatuhan pasien, misalnya :
82
Sebagian besar obat yang dibeli tanpa
resep dokter hanya untuk meringankan
gejala atau mengobati penyakit yang ringan-
ringan saja.
83
Untuk meningkatkan keberhasilan terapi pasien yang
mendapat obat dengan resep , maka pada saat
berkonsultasi dengan pasien :
84
Konsultasi dengan Pasien Swamedikasi :
85
Minum obat dengan posisi berdiri atau
duduk tegak
Takar dosis dengan tepat
Minum obat dengan air dingin akan
meninggalkan rasa tidak enak
Bila obat berbentuk cairan, kocok dahulu
sebelum menuang ke sendok takar.
86
Jangan menyimpan obat di tempat yang kotor,
lembab, atau terkena sinar matahari langsung
Jangan menyimpan berbagai macam obat dalam
satu tempat
Simpan obat agar terhindar dari jangkauan anak
kecil
Simpan obat tetap dalam wadah/kemasan aslinya
Simpan supositoria di tempat dingin
Buang sisa obat yang sudah rusak dan sudah
kadaluarsa
87