TSF Steril Pertemuan 6-1
TSF Steril Pertemuan 6-1
TSF Steril Pertemuan 6-1
Pertemuan 6
Concept of Osmolarity and
Calculation
3
Perbedaannya? ?
Osmolarity
• When a solvent passes through a
semipermeable membrane from a dilute
solution into a more concentrated one, the
concentrations become equalized and the
phenomenon is known as osmosis.
• The osmolarity will have an effect on the
patient’s red blood cells because of the law of
osmosis.
Osmolarity
• Ketika pelarut melewati membran
semipermeabel dari larutan encer ke yang
lebih pekat, konsentrasi menjadi sama
dan fenomena ini dikenal sebagai
osmosis. Osmolaritas akan berpengaruh
pada sel darah merah pasien karena
hukum osmosis. Osmolaritas darah
normal adalah 280-315 mOsm/L
•.
9
Osmolarity
• Osmolality is defined as the number of
milliosmoles per kilogram of solvent.
Concept of isotonicity
• Isotonis normal saline
• Hipotonis ½ normal saline
• Hipertonis larutan dekstrosa 5% di
dalam normal saline
INS Standard
To prevent or reduce vascular complications,
INS standards recommend that
• Infusions with a pH outside the range of 5
to 9 and/or
• an osmolarity greater than 500
INS Standard
• Untuk mencegah atau mengurangi
komplikasi vaskular, standar INS
merekomendasikan bahwa: Infus dengan
pH di luar kisaran 5 hingga 9 dan/atau
osmolaritas lebih besar dari 500
Diberikan melalui perangkat akses yang
memberikan infus ke dalam pembuluh
darah dengan laju aliran darah yang
tinggi.
22
Calculating Isotonicity
28
29
30
31
1. Penurunan Titik Beku
(ptb)
• Jumlah zat pembuat isotonis yang dibutuhkan
dapat dihitung dengan rumus :
0,52
𝑤 −𝑎
𝑏
=
Keterangan :
w = berat zat pengisotonis (gram) yang ditambahkan ke dalam 100
mL larutan
untuk medapatkan larutan yang isotonis
a = konsentrasi komponen zat (%) x ΔTf 1%
b = ΔTf 1% zat pengisotonis
ΔTf 1% = penurunan titik beku zat konsentrasi 1 %
Cara Penurunan Titik Beku Air
Yang
(PTB
cairan Cryoskopik)
• Suatu larutan dinyatakan isotonik dengan serum atau
mata, jika membeku pada suhu -0,52 C. Untuk
0
R/ Ranitidin
Contoh Soal:HCl 27,9 mg
Na2HPO4 0,98
anhidrat KH2PO4 mg
add Aqua p.i 1,5
mg
1mlditambahkan agar isotonis?
Berapa NaCl yang perlu
maka jumlah NaCl yang perlu ditambahkan ke dalam sediaan agar isotonis adalah sebesar
0,306 gram/100 mL sediaan atau 3,06 mg/mL sediaan.
Soal
1. a. Jika titik beku larutan obat -0,18o. Bagaimana tonisitas larutan tsb ?
Jika bersifat hipotonis, berapa besar nilai titik beku yang hrs
diturunkan ?
b. Berapa NaCl yang harus ditambahkan ke dalam 100 mL larutan obat
tersebut?
(ΔTf NaCl 1% 0,576)
2. Jika akan dibuat 100 mL larutan isotonis Ephedrin HCl 0,5% (ΔTf Efedhrin
1% 0,109), berapa gram NaCl yang harus ditambahkan (ΔTf NaCl 1% 0,576)?
= 0,8082 %
Jadi supaya larutan isotonis, maka NaCl yang
harus ditambahkan ke dalam 100 mL larutan
ephedrin 0,5% sebanyak 0,8082%
2. Metode Liso
• Metode ini dipakai jika data E dan ΔTf tidak diketahui.
Dengan menggunakan Liso dapat dicari harga E atau ΔTf zat
• Liso adalah penurunan titik beku per molar. Harga Liso 0,9%
(0,154 M) larutan NaCl yang memiliki penurunan titik lebur
0,52 dan isotonis dengan cairan tubuh yaitu sebesar :
Tb
Liso = = 0,52/0,154 = 3,4 o/M
C
Liso NaCl 0,9 % yang isotonis dengan cairan tubuh adalah 3,4 o/M
Hubungan Liso dengan
ENaCl
𝐿𝑖𝑠𝑜
E = 17
𝑀
Keterangan:
• E = Ekivalensi NaCl
• Liso = Nilai tetapan Liso zat (lihat
tabel)
• M= Massa molekul zat
3. Hubungan Liso dengan
ΔTf
Nilai Tetapan Liso
Soal
Berapakah penurunan titik beku dari 1% larutan natrium propionat
(BM=96), Liso 3,4. Konsentrasi molar dari 1% larutan natrium propionat
yaitu 0,104 M.
Jawab:
Δ Tf = Liso x w x 1000
Mr x V
= 3,4 x 1 x 1000 = 0,35
96 x 100 °C
3. Metode Ekuivalen Natrium
Klorida (ENaCl)
• Ekuivalen natrium klorida (E) adalah banyaknya
natrium klorida yang ekuivalen dengan 1 gram
obat
Jawab :
V = w x E x 111,1
= 0,3 x 0,16 x 111,1 = 5,33 mL
• Uraian Jawaban :
E kokain --> 1 gram obat setara dengan 0,16 gram NaCl
Kokain HCl = 1% sebanyak 30 mL --> 1/100 mL x 30 mL
=
Kesetaraan NaCl==0,3 0,3gramgram Kokain HCl setara dengan
(0,3x0,16) = 0,048 gram NaCl
NaCl isotonis = 0,9 gram dalam 100 mL
jadi, volume pelarut/air yang diperlukan oleh 0,048 gram
obat supaya isotonis adalah (0,048/0,9) x 100 mL = 5,3
mL
Untuk mencapai volume yang diinginkan (30mL) maka ditambahkan
lagi cairan NaCl isotonis sampai larutan obat kokain HCl 30 mL
• R/ Ampisilin 0,1 (E = 0,16)
Na Isoniazid 0,05 (E = 0,25)
mf. Inject. Isot. 5 mL
• Jawab :
NaCl isotonis 0,9% --> (0,9 g/100 mL) x 5 mL = 0,045
gram
Jumlah nilai kesetaraan NaCl dalam sediaan :
Ampisilin Na = 0,1 gram x 0,16 = 0,016
Isoniazid = 0,05 gram x 0,25 = 0,0125
+
Jumlah NaCl total dalam sediaan = 0,0285
gram
NaCl yang harus ditambahkan supaya isotonis :
0,045 gram - 0,0285 gram = 0,0165 gram
• R/ Ephedrin ENaCl = 0,28
0,5% Pantopon ENaCl = 0,15
1% mf. sol isot.et NaCl ad 60 mL
ENaCl = 0,28
ENaCl = 0,15
mf. sol isot.et NaCl ad 60 mL
• R/ Ephedrin ENaCl = 0,28
0,5% Pantopon ENaCl = 0,15
1% mf. sol isot.et NaCl ad 60 mL
Jadi tonisitas formula diatas
adalah
Na a2
X + X +2 X
MNa M Ma
1,8
=…1,8 2
1,8 x 6 +
58,5 74,5
x 0,3 + x 0,1 = 0,193 <0,28 (hipotonis)
219
NaCl yang ditambahkan agar isotonis
MNa Na a2
adalah
Na
(0,28 – (MNa + M X +Ma X2 )
2
58,5
X
(0,28 – 0,193) = 2,828
1,8
gr/L
Jadi untuk membuat isotonis formula diperlukan NaCl sebanyak
0,283 gr/100ml
64
N0 1
Jelaskan perhitungan bahan yang diperlukan dalam kedua resep ini menggunakan minimal 2 metode
perhitungan isotonisitas (tidak boleh 2 resep menggunakan perhitungan 2 metode yang sama,
minimal satu metode yang sama):
Note : Perhitungan
lihat tabel pada
power point
66
Selamat Mengerjakan