BIOFARMASETIKA
BIOFARMASETIKA
BIOFARMASETIKA
Kelas : Konversi
Nim : 202001204P
Matkul : Biofarmasetika
Sebagian besar produk obat tradisional seperti tablet dan kapsul diformulasi untuk
melepaskan obat aktif dengan segera setelah pemakaian oral sehingga didapat absorpsi
sistemik obat yang cepat dan sempurna. Produk obat pelepasan segera (immediate-release)
tersebut menghasilkan absorpsi obat dan mula efek farmakodinamika terkait yang relatif
cepat. Akan tetapi, setelah absorpsi obat dari sediaan sempurna, konsentrasi obat dalam
plasma menurun menurut profil farmakokinetika obat. Akhirnya, konsentrasi obat dalam
plasma turun di bawahmengakibatkan hilangnya aktivitas terapeutik.
Produk obat pelepasan modifikasi dirancang untuk rute pemakaian yang berbeda
yang didassarkan atas sifat fisikokimia, farmakologis, dan farmakokinetik obat dan
sifsatbahan- bahan yang digunakan dalam sediaan ( Tabel 17.1). saat ini beberapa istilah
berbeda didefinisikan untuk menggambarkan tipe produk pelepasan modifikasi yang
didasarkan atas karakteristik pelepasan obat dari produk.
Suatu tablet salut enterik merupakan suatu contoh dari jenis pelepasan tertunda dari bentuk
sediaan dengan pelepasan yan dimodifikasi, yang dirancang untuk melepaskan obat dalam
usus halus. Sebagai contoh,aspirin dapat mengiritasi sel-sel mukosa lambung. Penyalut dan
tablet kemudian akan melarut dan melepaskan obat pada PH yang lebih tinggi dalam
duodenum, di mana obat diabsorpsi secara cepat dan kurang mengiritasi sel-sel mukosa.
Berbagai istilah tidak resmi lain digunakan untuk menggambarkan tablet obat
pelepasan-modifikasi yanag dirancang untuk melepaskan suatu dosis obat pada permulaan
suatu dosis kedua pada waktu berikutnya. Produk obat absorpsi obat yang sangat cepat, yang
dapat mengakibatkan konsentrasi puncak obat dalam plasma yang sangat tinggi.
Sebagaimana besar produk prolonged memperpanjang lama kerja tetapi tidak melepaskan
obat pada.
Tabel 17.1 Penghantaran Obat modifikasi
Sistem penghantaran obat Sistem terapuetik Sistem terapuetik transde TTS kloridin dipakai setiap 7 hari
Trandernal transdernal (TTS) -nal klonidin pada kulit utuh pada lengan atas
atau dada
kulit
Penghantar obat ophthamik insert Pilokarpin controlled insert berbentuk elip yang
Penghantar obat parenteral produk obat Injeksi depot Mikrosper lipofilisasi mengandung
(misal minyak)
Sistem penghantaran target Injeksi IV Injeksi liposom daunorubicin sitrat sediaan liposomal untuk
memaksimalkan selektivitas
daunorubicin untuk tumor padatin
situ
Implant Tumor Otak Implan Polifeprosan 20 dengan Impant yang dirancang untuk
Laju yang konstan. Suatu produk obat sustained release dirancang untuk melepaskan
suatu dosis terapeutik awal obat (dosis muatan) yang diikuti oleh suatu pelepasan obat yang
dirancang secara konstan. Dengan produk sustained release, konsentrasi obat dalam plasma
yang konstan dapat dipertahankan dengan fluktuasi yang minimal. Gambar 17.1
memperlihatkan laju pelarutan dari tiga produk sustained release tanpa dosis muatan.
Suatu sediaan extended release dengan absorpsi obat order nol atau satu dibandingkan
dengan absorpsi obat dari suatu sediaan konvensional yang diberikan dalam dosis ganda
berturut-turut ditunjukan dalam gambar 17-3 dan 17-4 pada umumnya, absorpsi obat dari
sediaan konvensional (pelepasan segera) mengikuti absorpsi obat order satu.
Beberapa bahan tambahan dengan adanya air mempunyai kemampuan yang luar biasa
untuk mengembangkan dan membentuk konsistensi menyerupai gel. Bila hal ini terjadi, maka
bahan menyerupai fel cukup kental dan tidak dapat menyebar selama beberapa jam, maka hal
ini membantu mempertahankan obat selama beberapa jam sampai semua obat terlarut dan
berdifusi keluar kedalam cairan usus. Bahan gel umum adalah gelatin. Akan tetapi gelatin
akan melarut cepat setelah gel terbentuk. Bahan tambahan obat seperti metilselulosa, gom
tragakan, veegum dan asam alginat akan membentuk suatu massa yang kental menghasilkan
matriks yang berguna untuk mengendalikan disolusi obat.
Jenis pelet dari stau sediaan sering dianggap sebagai sediaan yang terbentuk butir-
butir. Pada umumnya, butir butir dibuat dengan menyalut serbuk obat ke permukaan inti awal
yangg telah dipersiapakan yang disebut nonpami seeds. Nonpareil seeds dibuat dari campuran
pati, sukrosa dan laktosa. Pada umumnya butir-butir obat tersalut biasanya menghasilkan
suatu pembawa untuk pelepasan obat secara cepat yang tergantung pada larutan penyalut
yang diguanakan.
Sediaan ion exchange umumnya melibatkan resin yang tidak larut bereaksi dengan
suatu obat anionik atau kationik. Suatu resin anionik umumnya bermuatan negatif sehingga
suatu obat yang bermuatan negatif dapat bereaksi dengan resin untuk membentuk suatu
kompleks obat resin yang tidak larut dan tidak dapat diabsorbsi. Pada saat dalam saluran
cerna, kation dalam usus seperti kalium dan natrium dapat mendesak obat dari resin.
Melepaskan obat sehingga dapat diabsorbsi secara bebas. Kerugian utama dari sediaan ini
adlah jumlah kation dalam saluran cerna tidak dapat dikendalikan dengan mudah dan dengan
adanya perbedaan antar inividu, maka sulit untuk mendapatkan suatu mekanisme atau laju
pelepasan obat yang tetap.
Jenis ion exchange dapat digunakan dalam suatu sediaan cair. Keuntungan tambahan
dari sediaan ini adalah teknik ini memberi perlinduungan untuk obat-obat yang berasa sangat
pahit atau mengiritasi. Untuk mendapatkan suatu produk sustained release yang lebih efektif,
ion exchange dikombinasi dengan penyalut.
Teblet Berinti
Merupakan tablet dalam tablet. Inti biasanya digunakan untuk komponen pelepasan
obat secara lambat, sedangkan kulit luar mengandung suatu dosis obat pelepasan cepat.
Formulasi dari tablet berinti memerlukan dua granulasi. Granulasi inti biasanya dikempa
ringan untuk membentuk suatu inti yang mampat dan kemudian dipindahkan ke suatu tempat
pengempaan kedua dimana granulasi kedua mengandung bahan tambahan lebih lanjut
dikempa untuk membentuk tablet akhir.
Bahan inti dapat dikelilingi oleh bahan-bahan hidrofobik sehingga obat menapis
keluar dalam jangka waktu yang panjang. Kebehasilan tablet berinti tergantung pada sifat
obat dab bahan tambahan yang di gunakan. Sebagai aturan minum,laju pelepasan sediaan ini
sangat tergantung pada kekerasan. Pengendalian yang kritis terhadap kekerasan dua variabel
proses pembuatan adalah penting dalam memproduksi suatau tablet dengan laju pelepasan
yang tetap.
Mikroenkapsulasi
Panjang usus halus sekitar 10-14 kaki. Duodenum steril, sedangkan bagaian akhir
usus halus yang menghubungkan cecum mengandung beberapa bakteri. Bagian proksimal
dari usus halus mempunyai ph sekitar 6 sehubungan dengan netralisasi asam dengan
bikarbobat yang disekresikan oleh mukosa duodenum. Waktu transit dalam usus halus
sediaan padat dari 95% populasi disimpulkan sekitar 3 jam atau kurang.
Usus besar
Panjang usus besar sekitar 4-5 kaki, yang terdiri atau cecum, kolon descending yang
berakhir dengan rektum. Dalam kolon sedikir mencair dan transit obat lambat. Absorpsi obat
dalam daerah ini tidak banyak diketahui meskipun obat taj terabsorpsi yang mencapai daerah
in dapat dimetabolisme oleh bakteri.
Pompa osmotik mewakili suatu konsep lebih baru dalam sediaan extended release.
Penghantaran obat dikendalikan dengan menggunakan suatu alat yang dikendalikan secara
osmotik yang memompa sejumlah air yang konstan kedalam sistem dengan menggunakan
sisttem ‘’mendorong-menarik’’ yang mendorong obat keluar pada suatu laju yang konstan
bila air mengalir kedalam suatu komprtemen osmotik yang dapat mengembang. Obat dilepas
melalui suatu lubang tunggal yang dibor dengan laser pada tablet.
Tabel 17.2 Laju pelepasan produk obat ‘’Extended Release’’ Sebagai Fungsi Dari Waktu-
Paruh Eliminasi ‘’
Profil konsentrasi obat dalam plasma dari beberapa produk extended release sesuai
dengan model kompartemen- satu oral dengan menganggap absorpsi dan eliminasi mengikuti
order kesatu. Dibanding dengan produk pelepasan segera menunjukan suatu tetapan absorpsi
yang lebih kecil di sebabkan oleh adanya absopsi produk extended release yang lebih lambat.
Waktu untuk mencapai konstentarsi puncak biasanya lebih panjang dan konsentrasi puncak
turun. Jika obat di formulasikan secara cepat, areea di bawah kurva konsentrasi obat dalam
plasma seharusnya sama. Parameter parameter AUC menunjukan secara baik betapa hasilnya
produk secara in vivo. Analisis farmakokinetik dari data plasma dosis tunggal dan dosis
ganda telah dipakai untuk menilai banyak produk sustained release oleh badan yang
berwenang. Analisis ini praktis karena beberapa produk dapat disesuaikan ke metode ini
walaupun obat tidak dilepas secara order kesatu. Berbagai model yang lain telah digunakan
untuk simulasi kadar obat dalam plasma dari produk extended release. Kadar obat dalam
plasma dari suatu produk obat extended release, order nol dapat disimulasikan dengan
persamaan.
Sediaan obat extended release mengandung ekuivalen dua atau lebih dosis obat yang
diberikan dalam suatu sediaan konversional. Oleh karen itu, kegagalan yang menyebabkan
dose dumpling. Dose dumping didefinisikan sebagai pelepasan yang melebihi bagian lazim
obat atau pelepasan obat pada yang lebih besar daripada jumlah obat lazim, per jarak
pendosisan.
Setelah pemakaian patch tradisional, pada umumnya ada lag time sebelum mula aksi
obat, oleh karena obat berdisfusi ke dalam lapisan kulit. Saat patch dilepas difusi obat dari
lapisan kulit ke sirkulasi sistemik dapat langsung bebeapa waktu sampai obat habis ke site
pemakaian. Pada sebagaian besar obat penghantar transdermal memberi suatu kadar obat
dalam darah yang lebih stabil dibandingkan pendosisan oral. Akan tetapi, pada nitrogliserin,
kadar obat dalam darah yang panjang dihasilkan oleh penghantaran transdermal tidak
diinginkan, sehubungan dengan induksi toleransi terhadap obat yang tidak terjadi pada tablet
sublingual. Pada tabel 17.8 Transdermal Nitro terdiri atas beberapa lapisan :
(1). Suatu penyangga plastik alumunium yang melindungi hilangnya nitrogliserin karena
penguapan.
(2). Suatu reservior obat mengandung nitrogliserin yang diabsorpsikan pada laktosa, koloid
silikon dioksida, dan cairan obat silikon.
(3). Suatu membran pengendali difusi yang terdiri atas kopolimer etilen-vinil asetat
Ada 2 syarat penting untuk membuat produk yaitu menunjukan keamanan dan kemanjuran
dan menunjukan adanya pelepasan obat secara terkendali. Pokok pokok yang penting adalah
1. Produk hendaknya memberikan jumlah obat yang maksimum untuk diabsorpsi disamping
menjaga varivikasi yang minimum dari pasien satu ke pasien yang lain.
2. Kadar tunak obat setelah dosis yang dianjurkan hendaknya berada dalam kadar efektif obat
dalam plasma.
3. Obat hendaknya menunjukan kadar tunak yang dapat dipertimbangkan dengan kadar tunak
yang dicapai dari penggunaan suatu bentuk sediaan konversional yang diberikan dalam
dosis ganda dan telah terbukti efektif.
4. Produk obat hendaknya menunjukan perilaku farmakokinetik yang konsisten antara satuan
dosis individual.
5. Suatu metode in vitro dan data yang dapat menunjukan keterulangan sifat produk di
kembangkan. Metode in vitro biasanya terdiri atas produk pelarutan yang sesuai yang
menghasilkan sehubungan in vitro dan in vivo.