Farmakologi Antipiretik (Kelompok 6)

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

PERCOBAAN

ANTIPIRETIK
TERHADAP BURUNG MERPATI

DOSEN PENGAMPU : R
KELOMPOK 3 (KELAS 1C)

01 02 03
IRENE PASHA AGGRAENI IRMA RISMA ARTA SIDABUTAR JIHAN SALSABILA

P075539022104 P07539022101 P07539022099

04 05 06
MARIA ENDANG BUTARBUTAR MAYA SYAHDINI NASUTION MEGA SIBARANI
P07539022106 P07539022107 P07539022100
1.LATAR BELAKANG

Antipiretik adalah obat yang menurunkan


suhu tubuh dalam keadaan demam.
Antipiretik digunakan untuk membantu
mengembalikan suhu sel point ke kondisi
normal dengan cara menghambat sintesa dan
pelepasan prostaglandin E2,yang distimulasi
oleh progen endogen pada hipotalamus,obat
ini menurunkan suhu tubuh hanya pada
keaadaan demam namun pemakaian golongan
obat ini tidak boleh digunakan secara
rutin.Demam adalah suatu bagian dari
mekanisme pertahanan tubuh melawan
infeksi. Kebanyakan bakteri dan virus yang
menyebabkan infeksi pada suhu 37°C
PRINSIP DAN TUJUAN PERCOBAAN

PRINSIP PERCOBAAN TUJUAN PERCOBAAN


2. Prinsip Percobaan
1. Tujuan Percobaan Pemberian 2,4 DNF secara intra muskular (i.m) sebagai
a. Untuk mengamati efek dari 2,4 Dinitro Fenol pirogen eksogen akan merangsang pengeluaran prostaglandin di
hipotalamus sehingga suhu thermostat meningkat dan tubuh menjadi
(2,4 DNF) sebagai toksin panas untuk menyesuaikan dengan suhu thermostat. Pemberian
penyebab terjadinya demam metamizole dapat menurunkan suhu tubuh sampai batas normal
b. Untuk mengamati efek dari metamizol sebagai berdasarkan rangsangan terhadap pusat pengatur panas di
obat penurun panas hipotalamus yang bekerja dengan dua proses, efek sentral yaitu
dengan menghambat siklus COX-2 sehingga tidak terjadi
pembentukan prostaglandin dari asam arakidonat,dimana
prostaglandin tidak akan merangsang lagi thermostat untuk
menaikkan suhu tubuh. Dan efek perifer dimana saraf simpatis di
kulit bekerja mengaktifkan reseptor-reseptor panas di kulit sehingga
terjadi vasodilatasi perifer. Dengan terjadinya vasodilatasi ini, panas
lebih cepat terkonduksi ke jaringan kulit dan melalui aliran udara
terjadi konveksi sehingga panas dikeluarkan dan disertai keluarnya
keringat. Maka lama-kelamaan suhu tubuh akan turun.
ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN

ALAT PERCOBAAN BAHAN-BAHAN PERCOBAAN


Alat
Hewan percobaan : merpati 2 ekor - Bahan – bahan :
a. 2,4 Dinitro Fenol
- Alat alat : b. Injeksi Metamizol 5 % ( dosis 500
1. Termometer rektal kg /70 Kg BB)
2. Timbangan hewan c. Aquabidest/ Aqua pro injeksi 1%
3. Stopwatch d. Alkohol 70%
4. Spuit
e. Paraffin liquid
5. Kapas.
CARA KERJA
Cara Kerja
a. Kedua merpati ditimbang dan dicatat berat masing masing.
b. Hitung dosis metamizol dan dosis 2,4 Dinitro Fenol yang akan diberikan
c. Ukur temperatur masing masing merpati sebanyak 3 kali dengan selang
waktu 5 menit sekali. Tentukan temperatur rata rata.
d. Kedua merpati disuntik secara i.m dengan 2,4 Dinitro Fenol pada daerah
paha/dada.
e. Amati dan catat perubaha temperature merpati setiap 5 menit sekali
f. Setelah 15 menit , merpati I diberikan injeksi metamizol secara intra
muscular (i.m) dengan dosis yang sesuai berat badannya, sedangkan
merpati II diberi aqua pro injeksi sebanyak volume injeksi metamizol dari
merpati I secara intra muskular (i.m)
g. Amati dan catat perubahan suhu kedua merpati tersebut setiap 5 menit
selama 60 menit.
DATA HASIL PERCOBAAN

suhu merpati sebelum pemberian 2,4 dinitro fenol

SUHU
N0 WAKTU(MENIT)
MERPATI 1 MERPATI 2

1 0 42,5 42,5

2 5 42,0 41,1

3 10 41,6 41,1
Rata rata
41,7 41,9
DATA HASIL PERCOBAAN
Setelah pemberian 2,4 dinitro fenol injeksi metamizol dan aqua dest

8
04
PERTUSIS
Batuk rejan atau pertusis merupakan batuk yang
sangat menular akibat infeksi bakteri Bordetella
pertussis di saluran pernapasan. Kondisi ini dapat
berlangsung selama 4-8 minggu sehingga dikenal
juga dengan sebutan batuk seratus hari.
PERHITUNGAN DOSIS
Berat merpati 1 = 213 gram
Berat merpati 2 = 232 gram
Dosis indikator 2,4 dinitro fenol 5 mg/kg bb
Konsentrasi 2,4 dinitro fenol = 0,5 %
= 0,5 gram/100 ml
= 5 mg/ml
Volume yang diberikan (merpati 1) 5 mg/1000 g x 213 gram
5 mg/ml
= 0,2 ml

Volume yang diberikan ( merpati 2) 5 mg/1000 g x 232 gram


5 mg/ml
=0,2 ml
Dosis metamizole = 2g/70 kg BB
Konsentrasi 5 % = 5/100 ml = 50 mg/ml
Volume yang diambil = 2000 mg/70.000 g x 213 gram
merpati 1 50 mg/ml
= 0,12
Volume untuk merpati 2 diambil dari jumlah yang diberikan juga kepada merpati 1 yaitu 0,12
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan untuk mengetahui efek antipiretik dari obat
metamizole dan Aqua pro injeksi dengan 2,4 dinitro fenol sebagai toksin penyebab
terjadinya demam pada merpati dari hasil pengamatan terdapat perbedaan suhu
merpati pada saat diberikan 2,4 Dinitro fenol dan juga terdapat penurunan suhu saat
diberikan metamizole dan Aqua pro injeksi .
KESIMPULAN
Pengujian penginduksi 2,4 dinitro fenol meningkatkan laju metabolisme merpati,
sehingga memproduksi panas yang melebihi batas suhu normal merpati.
Pemberian 2,4 dinitro fenol sebagai program eksogen akan merangsang
pengeluaran prostaglandin dihipothalamus. Pengujian dengan pemberian obat
antipiretik metamizol menurunkan suhu badan merpati yang bekerja secara
sentral memengaruhi hipothalamus dalam menurunkan sensifitis reseptor rasa
sakit dan thermostat yang mengatur suhu tubuh. Pengujian dengan Aqua pro
injeksi sebagai antipiretik bekerja efisien menurunkan suhu tubuh dari keadaan
demam pada saat induksi dengan 2,4 dinitro fenol.
TERIMA KASIH
“KITA TAKKAN PERNAH MEMAHAMI ARTI
KEBERHASILAN YANG SEMPURNA TANPA
PERNAH MENGALAMI KEGAGALAN
SEBELUMNYA”

Anda mungkin juga menyukai