Kerajaan Demak

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Kerajaan Demak

Disusun Oleh : Hanny Ayunda Gesty


Kelas : X-MIA 2
Sejarah Kerajaan Demak

Kerajaan Demak / Kesultanan Demak merupakan kerajaan Islam yang


pertama di Pulau Jawa. Kerajaan Demak berdiri sekitar abad ke-15 M.
Pendiri kerajaan ini adalah Raden Patah, seorang putra Raja Majapahit
Kertawijaya yang menikah dengan putri Campa. Pada masa Kerajaan
Majapahit, Demak merupakan salah satu wilayah kekuasaannya. Ketika
Kerajaan Majapahit mengalami kehancuran akibat perang saudara tahun
1478, Demak bangkit menjadi kerajaan Islam yang pertama di Pulau Jawa.
Candrasangkala pada Masjid Demak menyatakan bahwa tahun 1403 Saka
(1481) sebagai tarikh berdirinya Kerajaan Demak. Secara geografis Demak
terletak di Jawa Tengah.
Kehidupan Politik Kerajaan Demak

Kerajaan Demak berdiri kira-kira tahun 1478. Hal itu didasarkan pada saat jatuhnya
Majapahit yang diperintah oleh Prabu Kertabumi (Brawijaya V) dengan ditandai
candrasengkala, sirna ilang kertaning bumi (artinya tahun 1400 Saka atau tahun
1478 Masehi). Para wali kemudian sepakat untuk menobatkan Raden Patah
menjadi raja di Kerajaan Demak dengan gelar Senapati Jimbung Ngabdurrahman
Panembahan Palembang Sayidin Panatagama. Untuk jabatan patih diangkat Ki
Wanapala dengan gelar Mangkurat

Kerajaan Demak berkembang menjadi kerajaan besar, di bawah kepemimpinan


Raden Patah (1481-1518). Negeri-negeri di pantai utara Jawa yang sudah menganut
Islam mengakui kedaulatan Demak. Bahkan Kekuasaan Demak meluas ke
Sukadana (Kalimantan Selatan), Palembang, dan Jambi. Pada tahun 1512 dan 1513,
di bawah pimpinan putranya yang bernama Adipati Unus, Demak dengan kekuatan
90 buah jung dan 12.000 tentara berusaha membebaskan Malaka dari kekuasaan
Portugis dan menguasai perdagangan di Selat Malaka. Karena pernah menyerang
ke Malaka Adipati Unus diberi gelar Pangeran Sabrang Lor (Pangeran yang pernah
menyeberang ke utara).
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak
Perekonomian Demak berkembang ke arah perdagangan maritim dan
agraria. Ambisi Kerajaan Demak menjadi negara maritim diwujudkan
dengan upayanya merebut Malaka dari tangan Portugis, namun upaya ini
ternyata tidak berhasil. Perdagangan antara Demak dengan pelabuhan-
pelabuhan lain di Nusantara cukup ramai, Demak berfungsi sebagai
pelabuhan transito (penghubung) daerah penghasil rempah-rempah dan
memiliki sumber penghasilan pertanian yang cukup besar.

Demak dalam bidang ekonomi, berperan penting karena mempunyai daerah


pertanian yang cukup luas dan sebagai penghasil bahan makanan,
terutama beras. Selain itu, perdagangannya juga maju. Komoditas yang
diekspor, antara lain beras, madu, dan lilin. Barang tersebut diekspor ke
Malaka melalui Pelabuhan Jepara. Dengan demikian, kehidupan ekonomi
masyarakat berkembang lebih baik.
Kehidupan Budaya Kerajaan Demak

Hasil kebudayaan Kerajaan Demak merupakan kebudayaan yang berkaitan


dengan Islam. Hasil kebudayaannya yang cukup terkenal dan sampai
sekarang masih tetap berdiri adalah Masjid Agung Demak. Masjid itu
merupakan lambang kebesaran Demak sebagai kerajaan Islam. Masjid
Agung Demak selain kaya dengan ukir-ukiran bercirikan Islam juga
memiliki keistimewaan, yaitu salah satu tiangnya dibuat dari kumpulan
sisa-sisa kayu bekas pembangunan masjid itu sendiri yang disatukan
(tatal).

Selain Masjid Agung Demak, Sunan Kalijaga salah seorang dari Wali
Sanga juga meletakkan dasar-dasar perayaan Sekaten pada masa Kerajaan
Demak. Perayaan itu digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk menarik minat
masyarakat agar masuk Islam. Sekaten ini kemudian menjadi tradisi atau
kebudayaan yang terus dipelihara sampai sekarang.
Kehidupan Sosial Kerajaan Demak

Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Demak telah


berjalan teratur. Pemerintahan diatur dengan hukum
Islam. Akan tetapi, norma-norma atau tradisi-tradisi
lama tidak ditinggalkan begitu saja.
Gambar Kerajaan Demak
Contoh Peninggalan Kerajaan / Kesultanan Demak yaitu Masjid Agung Demak
Sekian dan Terima Kasih...
:)

Anda mungkin juga menyukai