Sejarah Demak

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

KERAJAAN

DEMAK

SEJARAH PEMINATAN.
•SHAFIRAALYA KHALISHA
XI IPS 3
LETAK GEOGRAFIS KERAJAAN DEMAK

Kerajaan Demak secara geografis terletak di tepi pantai utara Pulau Jawa
dengan pusat pemerintahannya terletak di daerah Bintaro. Bintaro merupakan
pusat Kerajaan Demak yang terletak antara Bergola dan Jepara, di mana
Bergola adalah pelabuhan penting pada masa Kerajaan Mataram
(Wangsa Syailendra), sedangkan pelabuhan Jepara akhirnya berkembang
sebagai pelabuhan yang penting bagi Kerajaan Demak. Hal ini tertulis di dalam
buku A History of Modern Indonesia since 1200 (2001) Kerajaan demak ini
didirikan pada abad ke 15 oleh Raen Patah yang sekaligus raja pertama
Kerajaan Demak.
SUMBER SEJARAH KERAJAAN DEMAK

1. MESJID AGUNG DEMAK


Masjid Agung Demak merupakan masjid
kuno yang dibangun oleh Raden Patah
dari Kerajaan Demak dibantu para
Walisongo pada abad ke-15 Masehi.
Masjid ini masuk dalam salah satu jajaran
masjid tertua di Indonesia. Lokasi Masjid >
Agung Demak terletak di Kampung
Kauman, Kelurahan Bintoro, Kabupaten
Demak, Jawa Tengah. Berada tepat di <
alun-alun dan pusat keramaian Demak,
Masjid Agung Demak tak sulit untuk
ditemukan. Masjid ini dibangun pada
tahun 1479 masehi, dan menjadi pusat
pengajaran Islam di kesultanan Demak.
Lokasi Masjid Agung Demak berada di
Desa Kauman, Kec. Kota Demak, Kab.
Demak, Jawa Tengah.
SUMBER SEJARAH KERAJAAN DEMAK

2. PINTU BALEDEK
Pintu bledeg atau pintu petir yang ada pada Masjid
Agung Demak, konon adalah gambar petir yang
ditangkap dan digambar oleh Ki Ageng Selo di
masa atau zaman Walisongo dulu. Bledeg yang
ditangkap Ki Ageng Selo dihadapkan kepada Raden >
Fatah dan sembilan wali, kemudian setelah itu di
perintahkan Raden Fatah kepada Ki Ageng Selo
untuk menggambar bentuk bledeg tersebut.
<
Bledeg itu dibawa Ki Ageng Selo ke tengah alun
alun Demak dan masyarakat yang melihat dilarang
untuk mendekat, karena sangat berbahaya.
Pintu Bledek kemudian dibawa ke Raden Patah
yang kemudian digunakan sebagai pengganti pintu
Masjid Agung Demak yang telah rusak.
Keberadaan pintu ini tentu sangat penting bagi
sejarah Demak, terlepas dari cerita yang memang
tidak masuk akal tersebut.
SUMBER SEJARAH KERAJAAN DEMAK

3. SITUS KOLAM WUDHU


Situs Kolam Wudlu ini adalah tempat
berwudhu pertama kali yang dibuat
setelah dibangunnya kerajaan Agung
Demak. Situs ini terletak di bagian depan
masjid yang bertujuan untuk
mempermudah para wali serta jamaah >
yang akan memasuki masjid agar
membiasakan wudhu terlebih dahulu.
Kolam wudhu sendiri memiliki luas sekitar <
75 meter persegi dengan kedalam air
sekitar 3 meter. Saat ini situs ini tidak
lagi digunakan sebagai tempat untuk
berwudhu karena dijadikan situs
bersejarah yang diberi keliling berupa
pagar besi.
SUMBER SEJARAH KERAJAAN DEMAK

4. PIRING CAMPAKA

Piring Campa adalah peninggalan


kerajaan Demak yang berasal dari
pemberian seorang putri yang
merupakan ibu dari Raden Patah >
yakni raja pertama dari kerajaan
Demak. Pemberian tersebut <
berjumlah 65 buah piring yang
sebagian ditempelkan pada tempat
imam masjid dan sebagian lagi
dijadikan sebagai hiasan dinding
masjid Agung Demak.
SUMBER SEJARAH KERAJAAN DEMAK

5. MAKAM SUNAN KALIJAGA


Sunan Kalijaga atau orang jawa
memanggilnya dengan nama Sunan Kalijogo
merupakan salah satu wali Songo yang
mempunyai peran yang sangat besar dalam
mendakwahkan agama Islam di Indonesia
khususnya pulau Jawa. >
Kepandaian sunan Kalijaga dalam
menyebarkan Islam dikenal dengan cara-
cara yang unik membuat ia mudah dalam <
menarik simpati masyarakat saat itu. Beliau
dikenal melakukan dakwah dengan
pendekatan seni dan budaya diantaranya
menggunakan seni ukir, seni wayang,
gamelan serta perangkat budaya lain yang
menunjang beliau dalam berdakwah.
Sunan kalijaga wafat pada tahun 1520 dan
dimakamkan di kab. Demak, Jawa Tengah
atau lebih tepatnya di desa Kadilangu.
SUMBER SEJARAH KERAJAAN DEMAK

6. PEMAKAMAN KESULTANAN DEMAK


Kompleks makam kesultanan Demak
terletak di bagian belakang masjid Agung
Demak. Di makam ini terdapat makam
sultan Demak I raden Patah,  sultan
Demak II raden pati Unus dan  sultan
Demak III raden Trenggono. >
Tidak berbeda jauh dengan pemakaman
kesultanan lainnya dimana makam para
raja berdampingan dengan makam <
Ulama. Kompleks pemakaman ini juga
terdapat makam Syekh Maulana Maghribi
yang merupakan sunan pertama dan
paling senior diantara para wali lainnya
yang jauh ada sebelum para wali Songo.
Beliau berasal dari daerah Maroko di
benua Afrika bagian Utara. Dan karena
jasanya lah dipercaya kerajaan Demak ini
dapat berdiri.
KEHIDUPAN PEMERINTAHA DAN POLITIK KERAJAAN DEMAK

Dalam suatu kerajaan pastilah menganut sebuah sistem


pemerintahan yang tepat sesuai dengan tujuan rakyat dan
pemimpinnya, begitu pula dengan kerajaan Demak. Sistem >
pemerintahan kerajaan Demak yaitu sistem teokrasi. Maksudnya
<
pemerintahan yang dijalankan berlandaskan dengan dasar-dasar dan
kaidah agama islam. Beberapa raja yang pernah memimpin
menerapkan sistem yang sama namun dengan hasil yang berbeda.
FAKTOR BERKEMBANGNYA KERAJAAN DEMAK

1. Runtuhnya Kerajaan Majapahit.


2. Letak kerajaan Demak sangat strategis yaitu di daerah pantai utara
Jawa.
3. Adanya Pelabuhan Bergota di Semarang yang merupakan pelabuhan
>
ekspor- impor penting bagi Kerajaan Demak.
4. Kerajaan Demak memiliki sungai sebagai penghubung daerah <
pendalaman dengan pelabuhann, sehingga membantu pengangkutan
hasil pertanian beras dengan pelabuhan, sehingga membantu
pengangkutan hasil pertanian beras sebagai komoditas ekspor
pertama.
RAJA - RAJA KERAJAAN DEMAK

RADEN PATAH (1478 – 1518 M)


Raden Patah adalah pendiri dan raja pertama di Kerajaan Demak. Pada masa pemerintahan Raden
Patah, Kerajaan Demak mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada masa pemerintahan Raden
Patah, Kerajaan Demak juga mengalami perkembangan ekonomi dan penyebaran agama Islam.
Perkembangan ini diperkuat dengan adanya armada angkatan laut yang tangguh. Raden Patah wafat
pada tahun 1518 M dan digantikan oleh putranya yaitu Pati Unus. >

PATI UNUS (1518 – 1521) <


Pada masa pemerintahan Pati Unus, Kerajaan Demak berusaha memerangi Portugis yang menguasai
Malaka. Karena jasanya yang memimpin armada Demak dalam penyerangan ke Malaka, Pati Unus
mendapatkan sebutan “ Pangeran Sabrang Lor”. Pemerintahan Pangeran Sabrang Lor tidak
berlangsung lama, karena setelah 3 tahun memerintah, beliau sakit dan wafat tahun 1521 M.
Pati Unus meninggal tanpa mempunyai putra, sehingga beliau digantikan oleh adiknya yang bernama
Raden Trenggono yang kemudian bergelar Sultan Trenggono.
RAJA - RAJA KERAJAAN DEMAK

SULTAN TRENGGANA (1521 – 1546)


Sultan Trenggono adalah adik Pati Unus dan putra ketiga Raden Patah. Pada masa pemerintahan Sultan
Trenggono, wilayah Kerajaan Demak bertambah luas. Pada tahun 1522, armada laut Kerajaan Demak di
bawah pimpinan Fatahillah(Faletehan) mengadakan penyerangan untuk menaklukkan Banten, Sunda Kelapa
dan Cirebon.
Ketiga daerah ini semula berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajajaran. Pada sata itu juga, Portugis
bekerja sama dengan Pajajaran untuk menguasai Sunda Kelapa. >
Sepeninggal Sultan Trenggono, di Kerajaan Demak terjadi perebutan kekuasaan antara putra Sultan
Trenggono yang bernama Sunan Prawoto dengan Pangeran Sekar Sedo Lepen, kakak Sultan Trenggono.
<
RADEN TRENGGANA (MUKMIN) (1546 – 1549)
Sepeninggal Trenggana yang memerintah Demak tahun 1521-1546, Raden Trenggana (Mukmin) selaku
putra tertua naik tahta. Namun, keterampilan berpolitiknya tidak begitu baik, ia lebih berbakat sebagai
ulama daripada sebagai raja. Sunan Prawoto, menggantikan kedudukan Sultan Trenggana. Mukmin
memindahkan Pusat Pemerintahan ke Prawoto. Masa ini dikenal dengan sebutan Demak Prawoto.
Mukmin alias Sunan Prawoto memiliki sebuah pasanggarahan yang digunakan Raja/ Sultan Demak
Trenggono selama musim hujan. Oleh karena itu, Raden Mukmin pun terkenal dengan sebutan Sunan
Prawoto.
RAJA - RAJA KERAJAAN DEMAK

ARYA PENANGSANG (1549 – 1554)


Arya Penangsang atau Arya Jipang atau Ji Pang Kang adalah adipati Jipang yang memerintah
pada pertengahan abad ke-16. Riwayat mengenai Arya Penangsang tercantum dalam beberapa
serat dan babad yang ditulis ulang pada periode bahasa Jawa Baru (abad ke-19), seperti Babad
Tanah Jawi dan Babad Demak. Dalam Babad Tanah Jawi dikisahkan karakter Arya Penangsang >
 sebagai pribadi yang mudah marah, kurang hati-hati,dan Kejam. Padahal Arya Penangsang
adalah murid kesayangan Sunan Kudus karena memiliki kepribadian yang tegas dan kukuh, <
baginya tidak ada kata kompromi dalam membela dan mempertahankan kebenaran.
Pada tahun 1549 Arya Penangsang dikisahkan oleh babad tanah jawi membalas kematian
Raden Kikin dengan mengirim utusan bernama Rangkud untuk membunuh Sunan Prawoto
 dengan Keris Kyai Setan Kober. Rangkud sendiri tewas saling bunuh dengan korbannya itu.
Setelah kematian Sunan Prawoto Arya Penangsang menjadi Penguasa Demak sebagai Sultan
Demak V, ibukota Kerajaan Demak ia pindahkan ke Jipang. Periode ini dikenal dengan sebutan 
Demak Jipang (1549 - 1554).
KEHIDUPAN EKONOMI KERAJAAN DEMAK

Letak Kerajaan Demak yang strategis memungkinkan Kerajaan Demak


berkembang sebagai kerajaan maritim. Kerajaan ini menguasai beberapa
pelabuhan penting seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Jaratan dan Gresik.
Dalam kegiatan perdagangan, Kerajaan Demak berperan sebagai
penghubung atau transit antara penghasil rempah- rempah di bagian timur
dengan Malaka sebagai pasaran di bagian barat. >
Kerajaan Demak meningkatkan kekuatan sektor maritim dalam
perdagangan dan pelayaran dengan berbagai sarana, di antaranya <
pembuatan kapal Jung yang mampu membawa banyak muatan. Jung
terbesar dari Kerajaan Demak bobotnya mencapai 1.000 ton yang
digunakan sebagai pengangkut pasukan untuk menyerang Portugis di
Malaka pada tahun 1513.
KEHIDUPAN SOSIAL DAN BUDAYA KERAJAAN DEMAK

Berdirinya Kerajaan Demak dilatarbelakangi oleh keinginan untuk dakwah


Islam. Berkat dukungan Wali Songo, Kerajaan Demak berhasil memiliki
pengaruh yang cukup luas. Untuk mendukung dakwah pengembangan agama
Islam, maka dibangun Masjid Agung Demak.
Kehidupan sosial Kerajaan Demak diatur oleh hukum-hukum Islam, namun juga >
masih menerima tradisi lama. Dengan demikian, muncul sistem kehidupan
sosial yang telah mendapatkan pengaruh Islam. Adanya hubungan yang erat <
antara raja dan bangsawan dengan para ulama dan rakyat.
Perkembangan budaya di Kerajaan Demak tidak lepas dari nuansa Islam seperti
pembangunan masjid, kaligrafi, seni ukir dan seni pertunjukan.
KERUNTUHAN KERAJAAN DEMAK

FAKTOR PENYEBAB RUNTUH NYA KERAJAAN DEMAK

>

<
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai