K21, AN, SPGDT - B Baru

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 71

dr . Cut Meliza Zainumi, M.Ked(An), Sp.

An
PASIEN GAWAT
Memerlukan
DARURAT
pertolongan segera !!
(Cepat, tepat, cermat)

Kematian
Mencegah
“Time saving is
Kecacatan
Live saving”
(Waktu adalah nyawa)

“RESPON TIME !!”


PASIEN GAWAT
DAPAT TERJADI :
DARURAT

Kapan saja

Dimana saja
ok
Siapa saja

Penyakit

Bencana alam

Musibah masal

Perbuatan manusia sendiri


Trauma

Otak
Jantung
Sehari -hari Paru
OBGYN
THT
Gadar ANESTESI

Alam

Bencana
Manusia
Team PPGD
PENANGGULANGAN Yang Tangguh
PASIEN-PASIEN & Terlatih
GAWAT DARURAT

 Dokter Spesialis
 Dokter BSB
Dokter umum
 Perawat Terlatih
 Awam umum/ khusus
Pra RS

SPGDT/S
Intra RS IGD

Antar RS
IGD

SPGDT/B
PELAYANAN GADAR INTRA RS

IGD/UGD/IRD

Memberi Pelayanan
Sanggup
HARUS Cepat Mencegah
Tepat Kematian
Cermat & Cacat
Merupakan Nyaman
Terjangkau

 Cermin RS
 Mahkota RS
IGD RSUD SUTOMO
AMBULANCE
SPGDT

APAKAH SPGDT ITU ?? ?


(Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu)

Hakekat SPGDT adalah sistem yang didesign berdasar


Siskesnas untuk memberi pertolongan yang cepat – tepat –
cermat pada penderita gawat darurat untuk mencegah
kematian dan kecacatan
HAKEKAT SPGDT ADALAH

Rantai bantuan hidup


(Life Support Chain)

Masyarakat Dokter Rumah sakit Rumah sakit


Umum (RS) Kelas C (RS) Kelas A
Puskes dan B
mas

Kekuatan rantai ditentukan oleh mata rantai yang paling lemah

 Pembinaan SPGDT harus dilakukan menyeluruh


Sistem pelayanan Gawat Darurat
Terpadu

1. Sumber Daya Manusia


2. Sub. Sistem Transportasi
3. Sub. Sistem Komunikasi
4. Instalasi Gawat Darurat Yang Prima
5. Sistem Rujukan
6. Sistem Manajemen Penjagaan Mutu
Terpadu (SMPMT)
Dalam pengembangan SPGDT-S, SPGDT-B
Siapa saja yang minimal harus terlibat ?

- Semua jajaran kesehatan


*. Dep.Kes *. Dinas kesehatan
*. Direktur RS *. Kepala IRD
*. Puskesmas *. Dokter, perawat, petugas
kesehatan
*. Dan unit kesehatan lain (PMI)
- Jajaran non kesehatan
*. PEMDA tingkat I dan II
*. SatLak PB *. POLRI
*. Pemadam kebakaran
*. Penyandang dana
- ASKES - Jasa raharja - Jamasostek
*. Dan komponen2 masyarakat lain
- Koordinasi
*. Kes- Non Kes
*. Antar Kes – ABRi, POLRi, Swasta, Pemerintah
*. Intra Kes – Puskesmas  RS
SPGDT-S
SPGDT-S(Sistim
(SistimPelayanan
PelayananGawat
GawatDarurat
DaruratTerpadu-Sehari
Terpadu-Sehari)2)
2

PENCEGAHAN PENANGGULANGAN
MULTI DISIPLIN
ANTARA LAIN SUMBER DAYA MANUSIA MULTI PROFESI
- HELM YANG MEMBERI PERTOLONGAN MULTI SEKTOR
- SABUK AWAM UMUM PETUGAS DOKTER
PENGAMAN AWAM KHUSUS AMBULANS PERAWAT
TUJUAN
MENCEGAH
MASYARAKAT KOMUNIKASI - KEMATIAN
AMAN / - KECACADAN
SEJAHTERA
(SAFE COMMUNITY) TRANSPORTASI

++

PASIEN AMBULANS PUSKESMAS RS.KLAS C RS. KLAS A/B

PRA RS INTRA RS INTRA RS

ANTAR RS
PENDANAAN

TIME SAVING IS LIFE SAVING


RESPONSE TIME DIUPAYAKAN SEPENDEK MUNGKIN
MERUJUK THE RIGHT PATIENT, TO THE RIGHT PLACE AT THE RIGHT TIME
Latar Belakang
• Indonesia selalu rawan bencana
– Bencana alam (Natural Disaster)
• Gempa,Gng berapi meletus, Tsunami, Banjir, Banjir
bandang, Tanah longsor, Angin topan,
– Karena ulah manusia (Man-Made Disaster)
• Kegagalan teknologi, Kecelakaan massal, Kebakaran
hutan dll
– Kedaruratan Kompleks
• Konflik sosial , Terorisme dll
• Bencana ---> Selalu mengakibatkan mslh. kes
• Kesehatan selalu menjadi ujung tombak dlm upaya
penanggulangan bencana .
Bencana adalah kejadian yang menyebabkan

Banyak pasien gawat darurat, yang tidak dapat


dilayani oleh unit pelayanan kesehatan seperti
biasa :
�Rusaknya infrastruktur fisik
�Terganggunya kegiatan normal masyarakat

J enis bencana
Bencana alam
Bencana karena manusia
DAMPAK BENCANA THD
KESEHATAN MASYARAKAT
• Korban massal ( mati, luka & sakit )
• Panik ,bingung ,depresi & neurosis
• Lumpuhnya pelayanan kesehatan reguler
• Konsentrasi massa / Pengungsi
• Masalah Pangan dan Gizi
• Masalah Air bersih
• Masalah Sanitasi lingkungan
• Post Traumatic Stress (PTS)
• Terganggunya Vector Control -> Peny. menular
meningkat
• Kelangkaan SDM kesehatan
• Diskoordinasi
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
YG DILAKUKAN DLM
PENANGGULANGAN BENCANA
• Manajemen Korban Massal
• Pelayanan Kesehatan
• Manajemen Air bersih
• Manajemen Sanitasi Lingkungan
• Manajemen Kedaruratan Pangan dan Gizi
• Surveilans Epidemiologi
• Vector Control -> Penyakit Menular
• Manajemen Post Traumatic Stress (PTS)
• Penyelesaian Masalah Pengungsi
• Koordinasi
• Evaluasi Manajemen Bantuan
CONTOH MUSIBAH & BENCANA
A. Dalam Negeri B. Luar Negeri
Tampo mas (Kapal Laut) Chernobyl
Gurita (Aceh) Bopal
Bintaro (Kereta Api) Kobe
Pesawat Udara Manila
Gunung Berapi(G.Agung,dll) Los Angels
Maumere/Flores World Trade Centre
Kerinci (Jambi) Perang
Liwa
Nias
Bom Bali, Medan, Jakarta
Perang
Tawuran
Natural disaster
Natural Disasters
Musibah Tsunami di Maumere,Flores, 1992
Banjir Bandang
“ Wah…Ulah siapa semua ini…??”
Kecelakaan kereta api di Cirebon

Mass-casualties  small scale disaster


Man-made
disaster
• kecelakaan industri
– Chernobyl (nuklir),
– Bhopal (kimia)
– Boeing 747 Korea
di rudal Rusia,
– Concorde crash

• perang, terorisme
– Desert Storm ke
Iraq,
– WTC bombing
20 1

11
11 1
1
1
63
20 22 6 3
7
15
23
1 6
Korban:
2000 : 75 kasus 35 MD 37 Lk
2001 : 81 kasus 10 MD 15 Lk
2002 : 25 kasus 202 MD 381 Lk
2003 : 8 kasus 13 MD 157 Lk

Sumber : Bareskrim Polri , Agustus 2003


3
Bencana Industri
Petrowidada

Dokter, Perawat, Dokter Muda, Siswa Perawat


diluar dinas / tugas jaga berdatangan
membantu
Korban Bom di Peureula malam
tahun baru 2004
Bencana
Bencanakompleks
kompleks

Adalah bencana dengan beberapa ciri utama


�Adanya permusuhan yang luas
�Adanya pengungsian besar
�Terganggunnya infrastruktur fisik administrasi
maupun fisik

�Terancamnya keselamatan petugas kesehatan


Complex
disaster
Shouting Epidemic
Natural disaster - Bencana alam
Man made disaster - Tabrakan kereta api
Complex disaster - Kerusuhan
Konflik Sosial 
Pengungsi
• Kehilangan rumah
• Kehilangan mata
pencaharian
• Kehilangan keluarga
• Gizi kurang
• Yankes kurang memadai
• Air bersih dan sanitasi
kurang memadai .
• Penyakit menular >
• Post Traumatic Stress +
• Apatis ,Agresif, Terrorism
Pengungsi
Pengungsi

DI Aceh 26.919
Maluku Utara
Sulut 166.318
Sum-UT Irja
20.165 Sulteng 21.169
19.976 1.814
Sum-UT
Jambi 20.165 Sulsel Maluku
1.003 8.237 191.418
Sum-Sel Jateng Sultra
1.484 3.428 Jatim 106.212
NTB
28.036 5.006

Bali NTT
3.090 128.920

Total : 767.534
Silent epidemic
DISASTER
DISASTERCYCLE
CYCLE
1. IMPACT
X
7. PREPARED
NESS X X 2. ACUTE RESPONSE
1. RESCUE - TRIAGE
2. ACUTE MEDICAL RESPONSE
6. MITIGATION X 3. EMERGENCY RELIEF
4. EMERGENCY REHABILITATION

X 3. RECOVERY
5. PREVENTION X
X
4. DEVELOPMENT

Perkembangan Disaster
Natural disaster  Industrial disaster  Complex disaster

Langkah2 Menuju Preparedness


Hazard & Vulnerability  Resource mapping  National priority mapping
Mapping (High Hazard & Vulnerability
- low resource)
 Geomedic mapping
Diperlukan MANAJEMEN

TAHAP AKUT (ACUTE RESPONSE)

- Rescue – Triage
- Acute medical response
- Emergency Relief
- Emergency Rehabilitation

TAHAP PERSIAPAN (PREPAREDNESS)

- Pengembangan SPGDT
- Pengembangan SDM
- Pengembangan Sub – sistem Komunikasi
- Pengembangan Sub – sistem Transportasi
- Latihan Gabungan
- Kerjasama lintas sektor
NATIONAL
NATIONALDISASTER
DISASTERMANAGEMENT
MANAGEMENT
Organisasi
Organisasi PenanggulanganBencana
Penanggulangan Bencana
BAKORNAS PB

PANGAB MENKES MENDAGRI

PUSKES ABRI RS RUJUKAN PUSKODALSISKES 1


WILAYAH (PUSAT KRISIS)
3

KANWILKES / DINKES DATI I GUB / KDH


BAKORKESDA
SATGAS KES I 1 SATKORLAK PB
4

2
RS. ABRI SETARA RS A/B / PROP 1
4 2

2 KANDEPKES / DINKES DATI II BUPATI / DATI II


RS. ABRI SETARA RS C
SATGAS KES II 1 SATLAK PB
4

2 1
3

SAT. KES ABRI PUSKESMAS CAMAT


4 1
Keterangan
Keterangan
- BAKORNAS PB
Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana
- SATKORLAK PB
Satuan Koordinasi Pelaksanaan Penanggulangan
Bencana
- SATLAK
Satuan Pelaksana
- SATGAS KES
Satuan Tugas Kesehatan
1. JALUR ADMINISTRASI DEPDAGRI

2. JALUR ADMINISTRASI DEPKES

3. JALUR FUNGSIONAL / RUJUKAN KESEHATAN (JALUR CEPAT)

4. JALUR FUNGSIONAL / RUJUKAN LINTAS


SEKTOR KES. (KES. ABRI - DEPKES).
ORGANISASI PENANGGULANGAN BENCANA

Tingkat Nasional Bakornas PB


Tingkat Propinsi (Dati I) Satkorlak PB
Tingkat Kabupaten (Dati II) Satlak PB

Satgas Satgas Satgas


Kesehatan Pekerjaan Umum Sosial
(Disini terkait SPGDT)
Satgas
Kamtibmas
JEJARING RUJUKAN DALAM YAN GAWAT DARURAT

 RSUP.H.ADAM MALIK :
Mel. Wil. Prop. : NAD, Sumut, Riau, Bengkulu, Jambi

 RSUPN. Dr.CIPTO MANGUNKUSUMO :


Mel. Wil. Prop. : DKI Jakarta, Banten, Lampung, Kalbar, Kalteng

 RSUD. Dr. SOETOMO :


Mel.Wil.Prop. : Jatim, Kalsel, Kaltim, NTB,NTT.

 RSUP.Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO :


Mel. Wil.Prop. : Sulsel, Sulteng, Sultra, Maluku, Papua

 Provinsi : Sumbar, Sumsel, Jabar, Jateng, DIY, Bali, Sulut,


Gorontalo, Maluku di rujuk ke RS. Pendidikan terdekat.
SPGDT / B

Evakuasi Medik (Medical)

Tim
Bencana
Multi Disiplin

Didaerah
X X X X Hansip Bencana
4 RS Wilayah 3 RS 2 RS 1 Puskes
Rujukan Propinsi Kabupaten mas

(PusKoDal (Pos (Pos Depan) (Pos Lapangan)


Med) Belakang)
Pusat Koodinasi
Dan Pengendalian
Medik
Transportasi
Komunikasi
Pendanaan

(SISTIM PENDUKUNG)
Skema alur pelayanan medis
di Lapangan

Area
Pengumpulan Korban
(“Collection Area“)

Area triage
Area musibah (Triage area/
Selection area)

Rumah Sakit Area Transportasi Area Perawatan


(Transport Area) (Care Area)
TRIAGE & LABEL

Segera Ditanggulangi terlebih dahulu :


Merah  Mengancam Jiwa
 Cacat

Boleh Ditangguhkan :
Kuning  Keadaan tidak mengancam Jiwa
 Segera ditangani bila yang
mengancam Jiwa sudah teratasi

Hijau Boleh ditunda & Rawat Jalan :


Tidak Membahayakan Jiwa

Boleh Diabaikan & Ditinggalkan :


 Diurus paling akhir
Hitam  Sudah tidak ada tanda- tanda vital
 Usaha –usaha pertolongan amat
sangat kecil keberhasilannya
GEOMEDIK MAPPING
(Peta Geomedik)

Suatu Cara untuk mendukung SPGDTS/SPGDTB

Untuk memberikan gambaran


peta kekuatan (Sumber Daya Manusia, sarana, prasarana
Fasilitas kesehatan) serta lokasi rawan bencana
Baik di Kota maupun Kabupaten
SAFE COMMUNITY

 Tahun 2001  Di Makasar


 Indonesia Menuju Sehat Tahun 2010

Masyarakat Aman, Sehat,


Safe Community
Dan Sejahtera
(ASTER)
Dicoba

 DIY (Yogyakarta)
 Bali
 Makasar
Deklarasi Makasar 2000

1. Meningkatkan rasa cinta bernegara, demi terjalinnya


kesatuan dan persatuan bangsa, dimana rasa sehat dan aman
merupakan perekat keutuhan bangsa.
2. Mengusahakan peningkatan serta pendaya gunaan sumber daya
manusia, sarana dan prasarana yang ada, guna menjamin rasa
sehat dan aman, yang merupakan Hak asasi menusia
3. Memasyarakatkan Sistem penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
Sehari –hari dan Bencana (SPGDTS/B) secara efektif dan efisien.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat, dalam pelaksanaan SPGDT
melalui pendidikan dan pelatihan.
5. Membentuk brigade GADAR yang terdiri dari komponen lintas sektor
baik medik maupun non medik, berperan dalam pelaksanaan SPGDT
dengan melibatkan peran serta masyarakat.
6. Dengan terlaksananya butir-butir diatas, diharapkan tercapai
keterpaduan antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan
keadaan sehat dan aman bagi bangsa dan negara (safe community)
menghadapi GADAR sehari-sehari maupun bencana.
7. Terlaksananya SPGDT menjadi dasar menuju “ Indonesia Sehat 2010
dan Safe Community”
MAKASAR, 15 November 2000
SPGDTS/B

BRIGADE SIAGA BENCANA (BSB)

PUBLIC SAFETY CENTER (PSC)


• AMBULANCE 118
• POLICE 110
• FIRE BRIGADE 113

SAFE COMMUNITY
Safe Community
di Sumatera Utara
Sumatera Utara merupakan salah satu dari tiga propinsi yang menjadi
proyek pengembangan Safe Community di Indonesia, selain jawa tengah
dan Jawa Timur.

Sekitar awal Oktober 2003, dalam pertemuan antara Dinas


Kesehatan Tk.I SU, Kepolisian dan Dinas Pencegahan/Pemadaman
Kebakaran yang diwadahi oleh Satkorlak PBP SU telah disepakati
untuk membentuk suatu rancangan kegiatan terpadu berupa Public
Safety Center (PSC)
PUBLIC SAFETY CENTER

POKGAS POKGAS POKGAS KEBAKARAN &


KESEHATAN KEAMANAN RESCUE

DINAS KESEHATAN Tk.I POLDASU Dinas P2K KAB/KOTA


SU
KODAM I/BB (Pencegahan/pemadaman
RSUP. H. ADAM MALIK Kebakaran)
LANTAMAL I
+
BRIGADE SIAGA LANUD MEDAN DINAS PERKEBUNAN SU
BENCANA
BADAN KESBANG
DOKKES POLDASU
BAPEDALDA
DAN LINMAS
KESDAM I / BB PLN
KPP BELAWAN
RSU KAB / KOTA
PERSI / RS SWASTA
Persiapan tim Kesehatan Sumatera Utara
menghadapi dampak Bencana

RSUP. H. ADAM MALIK RSU. PIRNGADI MDN RS. TNI / POLRI

Standar minimal Ambulance GADAR :


- 1 dokter + 3 perawat mahir + driver
-Tabung Oksigen
- Fasilitas peralatan / obat untuk penanganan 10 orang korban.
RS. SWASTA / PERSI
SOSIALISASI SPGDTS/B
MULTI DISIPLIN
SAFE COMMUNITY

8. Memahami langkah2
Preparedness

7. Memahami Hazard
vulnerability analysis

6. Memahami disaster cycle (WHO)

5. Memahami pentingya Satlak PB

4. Memahami penanggulangan kedaruratan


kompleks
3. Memahami penanggulangan pengungsi

2. Memahami SPGDT-B

88LANGKAH
LANGKAHUNTUK
UNTUKMENCAPAI
MENCAPAI
1. Memahami SPGDT-S TAHAP
TAHAPDISASTER
DISASTERPREPAREDNESS
PREPAREDNESS
Yang penting dalam SPGDT/S-B, Kita harus
mempunyai
“SENSE OF EMERGENCY !! ”

Harus Mengingat !! :
“TIME SAVING IS LIVE SAVING”
“RESPON TIME SESINGKAT MUNGKIN”

Pasien Selamat
SAFE COMMUNITY
 Pasien Tidak Cacat
BENCANA DAN MUSIBAH MASSAL
ADALAH
“KEWAJIBAN KITA SEMUA SEBAGAI
MANUSIA”
Terima Kasih !

Anda mungkin juga menyukai