MAKALAH1
MAKALAH1
MAKALAH1
KEPEMIMPINAN
Dosen pengampu : Waizul Qarni
Disusun oleh:
Rissa Yulinda 0506232081
Hendestri Sembiring 0506233180
Jayyid Zidan Pulungan 0506232094
Melisa 0506232150
Sawaludin Harahap 0506231038
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kepemimpinan
b. Untuk mengetahui bagaimana karakter menjadi pemimpin yang baik
c. Mengetahui fungsi dan gaya kepemimpinan
d. Untuk mengetahui apa saja peran pemimpin dalam organisasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Dapatermen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : PN Balai
Pustaka, 1990), hal.684
2
Rivai, Kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta: Cahaya Ilmu, 2003), hal.3
3
Stephen P. Robbins, Esential of Organizational Behavior, (Prentice-Hall,1983), hal.112
4
Soehardjono, Kepemimpinan: Suatu Tinjauan singkat tentang Pemimpin dan Kepemimpinan serta
usaha-usaha Pengembangannya,(Malang:APDN Malang Jawa Timur,1998), hal.127
5
Anoraga, Pendakatan Kepemimpinan Lembaga Pendidikan, (Surabaya:Usaha Nasional,1990),hal.349
6
Anoraga, Op Cit,hal.2
3
tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam
organisasi. Adapun dari atribut, kepemimpinan adalah kumpulan karakteristik yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Oleh karen itu, pemimpin dapat didevinisikan
sebagi seorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain
tanpa Menggunakan kekuatan, sehingga orang-orang dipimpinya menerima dirinya
sebagai sosok yang layak memimpin mereka.
Para pakar manajemen telah banyak memberikan tentang pengertian dan teori
kepemimpinan dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien,
hal tersebut disebabkan organisssi tidak dapat dipisahkan dengan kepemimpinan.
Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain agar orang
tersebut mau bekerja sama (mengolaborasi dan mengolaborasikan potensinya) untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan,7
Berhasil tidaknya suatu organisasi salah satunya ditentukan oleh
kepemimpinan yang memimpin organisasi, bahkan maju mundurnya suatu organisasi
sering di alentikkan dengan pilaku kepemimpinan dari pimpinanya. Dengan demikian,
pemimpin harus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan organisasi atau lembaga
yang dipimpin, hal ini menempatkan posisi pemimpin yang sangat penting dalam
suatu organisasi atau pada lembaga tertentu. Sementara itu nawawi mendefinisikan
kepemimpinan sebagai kemampuan menggerakkan, memberi motivasi, dan
mempengaruhi orang-orang agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah
pada pencapaian tujuan melaui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan
yang harus dilakukan.8" Menurut Yuk dalam Husaini Usman, beberapa devinisi
tentang kepemimpinan yang dianggap cukup mewakili selama ini adalah sebagai
berikut:
a. Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-
aktivitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama.
b. Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi antar pribadi dalam suatu
situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi kearah pencapaian tujuan
satu atau beberapa tujuan tertentu.
C Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam
harapan dan interaksi.
d. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit, pada dan
berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
e. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah
kelompok yang di organisasi kearah pencapaian tujuan.
7
Baharudin dan Umairaso, Kepemimpinan Pendidikan Islam Antara Teori dan Praktik,(Jogjakarta:AR-RUZZ
MEDIA,2012),hal.48
8
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan,(Jakarta:Haji Mas Agung,1987),hal.81
4
f. Kepemimpinan adalah sebuah proses memberikan arti (pengarah yang berarti)
terhadap usaha kolektif, dan yang mengakibatkan kesetiaan untuk melakukan usaha
yang diinginkan untuk mencapai sasaran.9
Dari devinisi-devinisi kepamimpinan yang berbeda-beda tersebut, pada dasarnya
mengandung kesamaan asumsi yang bersifat umum seperti: (1) didalam satu
fenomena kelompok melibatkan interaksi antara dua orang atau lebih (2) didalam
melibatkan proses mempengaruhi, dimana pengaruh yang sengaja digunakan oleh
pemimpin terhadap bawahan.
9
Usman Husaini,Op.Cit.,hal.279
5
6. Berorientasi ke Masa Depan
Seorang pemimpin harus memiliki intuisi, kemampuan memprediksi, dan visi
sehingga dapat mengetahui sejak awal mengenai kemungkinan-kemungkinan apa
yang dapat memengaruhi organisasi yang dikelola dan para bawahan yang
terorganisir.
7. Sikap Terbuka dan Lugas
Seorang pemimpin harus memiliki sifat terbuka. Ia harus sanggup memper
timbangkan fakta dan inovasi yang baru. Lugas namun konsisten pendiriannya.
Bersedia mengganti cara kerja yang lama dengan cara kerja baru yang dipandang
mampu memberi nilai guna yang efisien dan efektif bagi organisasi yang dipimpinnya
8. Widiasuara yang Efektif
Seorang manajer adalah penyampai berita kepada orang lain. Vertikal ke
bawah untuk memberikan instruksi dan perintah kepada bawahan dan horizontal
kepada pihak-pihak yang memiliki transaksi dengan organisasi. Keterampilan
memainkan peran dalam hal ini sangat membantu efektivitas organisasi yang
dipimpinnya.10
10
Dr.H.B. Siswanto, M.Si, Pengantar Manajemen, (Jakarta:PT Bumi Aksara,2010),hal.155
6
pemimpin, kamu akan memastikan sumber daya tersebut digunakan dengan efektif
untuk mengembangkan kinerja dari pegawai perusahaan.
4. Menyusun Staff (Staffing)
Staffing merupakan fungsi kepemimpinan yang bertugas untuk melakukn
penyusunan anggota dalam perusahaan. Setelah seorang pemimpin memahami
tujuan dari perusahaan, ia dapat memutuskan untuk menambah staf sesuai dengan
kebutuhan. Proses staffing dapat dilakukan dengan merekrut, memilih, dan melatih
perkembangan mereka untuk tetap berkontribusi dengan baik di perusahaan.
5. Mengendalikan (Controlling)
Tak hanya memimpin perusahaan, seorang pemimpin juga harus
mengendalikan kontrol atau pengawasan dalam perusahaan. Fungsi dari
mengendalikan adalah untuk memastikan bahwa pekerjaan sudah dilakukan sesuai
dengan prosedur perusahaan. Selain itu, seorang pemimpin juga berhak mengambil
tindakan tertentu agar rencana bisa berjalan di jalan yang benar.
Gaya kepemimpinan yang menyebabkan ia dipilih sebagai manajer sangat
berhubungan erat dengan rumusan tujuan organisasi, jenis aktivitas yang harus
dipimpin, karakteristik para bawahan, motif usaha, serta kondisi lain yang akan
berdampak pada organisasi.
G.R. Terry (1960) sebagai salah seorang pengembang ilmu manajemen
mengemukakan tipe kepemimpinan sebagai berikut:.
1. Kepemimpinan Pribadi (Personal Leadership)
Seorang manajer dalam melaksanakan tindakannya selalu dilakukan dengan
cara kontak pribadi. Instruksi disampaikan secara oral ataupun langsung pribadi
disampaikan oleh manajer yang bersangkutan. Tipe kepemimpinan ini sering dianut
oleh perusahaan kecil karena kompleksitas bawahan maupun kegiatannya sangatlah
kecil. Akibatnya, pelaksanaannya selain mudah juga sangat efektif dan memang biasa
dilakukan tanpa mengalami prosedural yang berbelit.
2. Kepemimpinan Nonpribadi (Nonpersonal Leadership)
Segala peraturan dan kebijakan yang berlaku pada perusahaan melalui
bawahannya atau menggunakan media nonpribadi, baik rencana, instruksi, maupun
program penyeliaannya. Pada tipe ini, program pendelegasian kekuasaan sangatlah
berperan dan harus diaplikasikan.
3. Kepemimpinan Otoriter (Authoritarian Leadership)
Manajer yang bertipe otoriter biasanya bekerja secara sungguh-sungguh, teliti,
dan cermat. Manajer bekerja menurut peraturan dan kebijakan yang berlaku dengan
ketat. Meskipun agak kaku dan segala instruksinya harus dipatuhi oleh para bawahan,
para bawahan tidak berhak mengomentarinya. Karena manajer beranggapan bahwa
dialah yang bertindak sebagai pengemudi yang akan bertanggung jawab atas segala
kompleksitas organisasi.
7
4. Kepemimpinan Demokratis (Democrative Leadership)
Pada kepemimpinan yang demokratis, manajer beranggapan bahwa ia
merupakan bagian integral yang sama sebagai elemen perusahaan dan secara
bersamaan seluruh elemen tersebut bertanggung jawab terhadap perusahaan. Oleh
karena itu, agar seluruh bawahan merasa turut bertanggung jawab maka mereka
harus berpartisipasi dalam setiap aktivitas perencanaan, evaluasi, dan penyeliaan.
Setiap individu bawahan merupakan potensi yang berharga dalam usaha
merealisasikan tujuan.
5. Kepemimpinan Paternalistik (Paternalistic Leadership)
Kepemimpinan yang paternalistik dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat
kebapakan dalam hubungan antara manajer dengan perusahaan. Tujuannya adalah
untuk melindungi dan memberikan arah, tindakan, dan perilaku ibarat peran seorang
bapak kepada anaknya.
6. Kepemimpinan Menurut Bakat (Indigenous Leadership)
Tipe kepemimpinan menurut bakat biasanya muncul dari kelompok informal
yang didapatkan dari pelatihan meskipun tidak langsung. Dengan adanya sistem
persaingan, dapat menimbulkan perbedaan pendapat yang seru dari kelom pok yang
bersangkutan. Biasanya akan muncul pemimpin yang memiliki kelemahan di antara
mereka yang ada dalam kelompok tersebut menurut keahliannya di mana ia terlibat di
dalamnya. Pada situasi ini peran bakat sangat menonjol, sebagai dampak
pembawaan sejak lahir dan mungkin disebabkan adanya faktor keturunan.11
11
Dr.H.B. Siswanto, M.Si, Pengantar Manajemen, (Jakarta:PT Bumi Aksara,2010),hal,158
8
- Memberikan semangat: Pemimpin harus mampu memberikan semangat pada
anggota organisasi.
- Mendorong pengembangan nilai: Pemimpin harus mampu menjadi pendorong
system nilai dalam organisasi.
- Mempunyai kemampuan beradaptasi: Pemimpin harus mampu beradaptasi
dengan kompleksitas, ambiquitas, dan ketidakpastian.
- Mempunyai visi: Pemimpin harus memiliki visi yang jelas dan
mengkomunikasikan visi tersebut pada anggota organisasi
Selain itu, pemimpin juga harus mampu mengendalikan konflik dan stres
pegawai dalam organisasi.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan memotivasi
orang lain menuju pencapaian tujuan bersama. Ini melibatkan keterampilan
komunikasi, pengambilan keputusan yang bijak, serta kemampuan untuk
menginspirasi dan membimbing anggota tim. Kepemimpinan yang efektif melibatkan
pemahaman terhadap kebutuhan anggota tim, pemberian contoh yang baik, dan
kemampuan untuk mengelola konflik. Dengan kepemimpinan yang baik, sebuah tim
dapat mencapai kinerja optimal dan menghadapi tantangan dengan lebih efisien.
Memiliki karakteristik kepemimpinan yang baik akan mendatangkan banyak sekali
keuntungan. Tidak hanya di ruang lingkup pekerjaan, tetapi juga di kehidupan sehari-
hari. Fungsi pertama seorang pemimpin adalah memimpin, berkomunikasi, dan
memotivasi anggotanya untuk bekerja mencapai tujuan perusahaan, selain itu peran
pemimpin dalam organisasi sangat penting karena mereka tidak hanya memimpin,
tetapi juga memberikan visi dan misi atau arahan ke bawahannya.
3.2 Saran
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekeliruan karena
minimnya referensi yang kami dapatkan. Oleh karena itu kami masi mengharapkan
kritik dan saran oleh pembaca demi perbaikan makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
11